Share

Part73

"Tapikan setiap hari ada saja yang ulang tahun, Nay. Untuk dua minggu kedepan saja, pesanan kita sudah ada tujuh puluh pesanan. Belum lagi kue untuk pernikahan. Besok saja, kita harus menyiapkan seratus box tiga macam kue basah untuk pesanan maulid Nabi di Mesjid simpang jalan itu."

"Oh, iya. Kalau yang itu, kita sedekahkan saja ya, Buk. Biar uang depenya kemarin kita balikin saja. Biar jadi berkah juga," usulku.

"Bagus itu, Nay. Tadi Bapak juga berpikiran seperti itu. Tapi karena ini usaha kamu, ya Bapak tidak berani bilang," Bapak mengimbuhi.

"Kok Bapak bicara seperti itu, sih. Punya Nay kan juga punya Bapak dan Ibuk. Bapak kan juga bisa mengingatkan Nay, agar Nay selalu berada di jalan yang benar," rajukku.

"Baiklah, Nay. Kedepannya kami sebagai orang tua pasti akan menngingatkanmu," Ibu juga ikut menambahi.

"Bagaimana kalau sekarang kita pakai karyawan saja, Buk. Biar Ibuk tidak terlalu lelah. Apalagi untuk menghadapi orderan bulan ini."

"Wah, Ibuk setuju sekali, Nay."

"Iya, Buk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status