HAPPY READING
Alfa pov
Ada yang bilang setelah ada kesulitan itu pasti akan datang kemudahan. Namun kenapa gue nggak ngerasaain hal yang sama seperti hal itu ya sekarang.
Gue rasa gue cukup baik dalam segala hal. Mencintai Chanyeol dan setia sama Aska salah satu contohnya. Tapi kenapa Tuhan ngasih gue cobaan seberat ini. Kalau boleh jujur ni gue bener bener udah nggak kuat banget, suer deh ga pakek bohong. Rasanya itu kaki gue mau copot dari tempatnya, serem banget kan gila.
Gimana enggak, si Pak Susan, Susanto maksutnya si guru Khiller sekaligus guru yang katanya nih, paling di takuti di ini sekolah dengan tidak berprikemanusiaan ngehukum gue suruh lari lapangan 7 kali putaran. Gila banget kan ya? Gue? Di suruh lari? Emng tega su bapak sama gue.
Kalau nih lapangan cuma sebesar lapangan Futsal sih nggak masalah boss. Lah ini lapanganya aja sebesar lapangan pertandingan sep
HAPPY READINGAuthor PovKinan menatap tidak percaya ke arah lapangan, di mana di sana Aska yang sedang mengendong Alfa ala pengantin baru. Emosinya baik ke ubun ubun, bukan ini yang dia inginkan.Harusnya Aska marah dan malu karena Alfa sampai di hukum begitu. Lalu ini kenapa cowok itu malah mengendong Alfa begitu, tidak bisa bukan seperti ini harusnya."Sial, kenapa Aska ga marah sih?" Desis Kinan kesal.Gadis itu kesal bukan main, sialan. Rencananya gagal, respon Aska ternyata tidak seperti yang Kinan bayangkan. Dia kira Aska akan memarahi Alfa dan membiarkan gadis itu mendapatkan hukuman seperti itu, lalu kenapa malah seperti ini? Sialan, ah rencananya gagal.Dengan kesal Kinan menendang tempat sampah yang berada di sampingnya, lalu menghentakkan kakinya kesal dan berjalan kembali untuk menuju ruang osis.*****
Happy Reading Author Pov Alfa terusik dalam tidurnya saat merasakan seseorang yang mengecup diseluruh permukaan wajahnya. Tidurnya terngangu, dengan mata berat dan masih sangat menggantuk. Alfa mengusap-usap wajahnya yang terasa seperti di kecup. "Eghhhh," erang gadis 17 tahun itu. Berusaha membuka matanya yang berat, sepertinya gadis itu masih menggantuk berat. "Bangun sayang, sudah waktunya makan siang." Aska mengelus pipi Alfa pelan. Berusaha membangunkan gadis itu dengan usapan halus du wajahnya. Alfa membuka matanya, menatap ke arah Aska yang saat itu juga sedang menatap ke arahnya. Bibirnya manyun ke depan dengan wajah lesu,ketara sekali kalau gadis itu masih sangat menggantuk. "Ga mau ih, aku masih mau tidur. Ngantukkkk," ucap Alfa pelan. Menatap Aska dengan pupple eyes miliknya, berusaha membuat cowok itu luluh hanya dengan
HAPPY READING Author Pov Suara musik yang di stel dengan volume full memenuhi ruangan bernuansa Korean Styal dengan penuhnya Stiker EXO, poster bahkan Album yang memenuhi rak buku. Mulai dari Lantai, dinding, langit langit, kasur, spai atau bahkan bantal sekali pun semuanya dengan menggunakan gaya EXO. Gadis pencinta artis korea itu masih bersenandung kencil sambil memasang poster baru yang dia beli beberapa hari yang lalu. Bahkan sangking banyaknya barang EXO yang gadis itu beli, kamar yang besar itu juga hampir tidak muat. Patung sebesar manusia dengan bertema Chanyeol memenuhi kamar gadis itu. "Gila sih, Chanyeol pakek pelet apa ya sampek gue segila ini sama dia." Gumam Alfa geleng geleng kepala. Dia sudah berfikir berulang ulang kali, tapi jawaban yang dia inginkan tidak kunjung dia dapatkan. Alfa tidak tau kenapa dia bisa secin
HAPPY READING. Author pov Alfa menatap Aska dengan tatapan curiga dan waspada, pikiran aneh menjermus masuk ke otaknya. Kenapa ada Aska di kamarnya? Jangam bilang ini hanya khayalan gadis itu saja, lagian tidak mungkin juga kan Aska ada di sini? Ini kamarnya, jam juga sudah menunjukkan pukul 23.25 tidak mungkin Aska ada di sini. Ini malam apa? Sial, Alfa jadi merinding karena beranggapan kalau mahluk di depannya bukan lah Aska. Melainkan jin yang menyamar menjadi cowok itu. Tanpa sadar bulu roma Alfa langsung berdiri, rasa takut dan ketar ketir masuk ke tubuhnya. Dan antara sadar dan tidak, Alfa memundurkan langkahnya ke belakang. Aska mengkerutkan keningnya bingung saat melihat Alfa yang menegang. Apakah gadis itu sekaget itu sampai bereaksi seperti itu? Ok sepertinya memang kaget, tapi apakah Alfa harus sampai mundur begitu? "Kamu kena---" "Jangan
HAPPY READING Author Pov "Eh tapi kenapa kamu ada di sini?" tanya Alfa sambil memincingkan matanya. Menatap Aska dengan tatapan mencurigai, ini sudah malam, dan Aska yang di depannya ini bukan setan alias Aska yang asli. Tapi pertanyaannya, kenapa Aska ada di sini? Aska melihat ke arah lain, kemana saja asal tidak bersitatap dengan Alfa. Tatapan memincingkan mata Alfa benar benar membuat Aska ketar ketir, walau bagaimana pun dia membela nantinya, dia akan tetap salah di sini. Bagaimana bisa dia masuk ke kamar gadis perawan saat jam sudah menunjunkkan tengah malam begini. "Kenapa ka? Kenapa kamu bisa ada di sini pada jam segini?" tanya Alfa lagi. Pertanyaan yang masih belum di jawab Aska itu membuat Alfa makin gereget. Kenapa tidak di jawab sih, apa salahnya tinggal menjawab. "Emmm aku---" "Aku---" Alfa mengikuti ap
HAPPY READINGAuthor Pov"Ka, nanti Aku pulangnya sendiri ya."Aska menghentikan kegiatan bermain pada ponsel nya saat mendengar permintaan Pacarnya."Kenapa?" tanya Aska dengan kerutan di kening."Emm--" Alfa tampak susah mencari kata-kata, percayalah kalau seandainya alasan yang diutaraan cewek ini tidak masuk akal. Jangan harap hal itu akan disetujui oleh Aska."Aku mau pergi sama temen aku," ucap Alfa hati-hati"Kemana?""Belum tau, liat aja nanti. Boleh kan?""Cewek atau cowok?""Cowoklah. Kamu kan tau sendiri, temen aku cuma Adit doang,"Aska tampak menimbang-nimbang, memang dia tau pasti pacarnya satu ini cuma bergaul dengan satu teman saja. Sebenarnya, Aska tidak masalah Alfa mau berteman dengan siapa saja. Selama gadis ini bisa menjaga kepercayaan yang di
HAPPY READINGAuthor PovSudah hampir dua jam Alfa menagis sambil memeluk dada Aska, tapi walau begitu tidak ada tanda-tanda kalau Alfa akan berhenti. Tentu saja hal itu membuat Aska semakin khawatir."Hey! sayang, kenapa?" tanya Aska berusaha melihat wajah Alfa, pasti wajah gadisnya sekarang sudah sangat berantakan.Tapi Alfa tetap kukuh menolak untuk memperlihatkan wajahnya, dia masih saja membenamkan wajahnya pada dada Aska."Cerita gih, aku mana tau kalau kamu cuma nangis aja kayak gini," ucap Aska sambil mengusap rambut Alfa dengan sayang. "Siapa yang buat kamu nangis hmm?"Akhirnya setelah dibujuk dengan rayuan manis dari Aska, Alfa pun mengelurkan wajahnya dari dada Aska. Muka berantakan, mata sembab, serta rambut yang acak-acakkan sangat tidak mirip Alfa yang seperti biasanya.Tawa Dimas pecah meliha
HAPPY READINGAlfa PovGue berjalan santai memasuki rumah bertingkat 3 milik-- Ayah gue lah. Ya kali milik gue, gue aja masih jadi beban keluarga. Ya gimana, gue sebenernya mau sombong kalau rumah ini milik gue. Tapi gue itu baik hati, rajin menabung dan tidak sombong jadi gue ga mau sombong. Entar di kira jahat lagi.Ok skip, gue emng suka mengila.Gue anak tunggal kaya raya, asik. Sini daftar para bujangan misquenn, kali aja minat jadi laki gue.Gue ga terlalu pinter tapi jelas tidak masuk kategori bodoh. Palingan kalau pas pembagian lapor gue juara satu dari belakang, jadi sabi lah jadi bini kalian.Gue udah kaya melintir dari lahir, bokap adalah Direktur pemilik usaha hotel terbanyak di Indonesia, sedangkan nyokap gue adalah Chef terkenal di mata publik.Sampek tujuh keturunan gue juga ga bakal jatuh miskin walau kerja
HAPPY READING Author Pov "Eh tapi kenapa kamu ada di sini?" tanya Alfa sambil memincingkan matanya. Menatap Aska dengan tatapan mencurigai, ini sudah malam, dan Aska yang di depannya ini bukan setan alias Aska yang asli. Tapi pertanyaannya, kenapa Aska ada di sini? Aska melihat ke arah lain, kemana saja asal tidak bersitatap dengan Alfa. Tatapan memincingkan mata Alfa benar benar membuat Aska ketar ketir, walau bagaimana pun dia membela nantinya, dia akan tetap salah di sini. Bagaimana bisa dia masuk ke kamar gadis perawan saat jam sudah menunjunkkan tengah malam begini. "Kenapa ka? Kenapa kamu bisa ada di sini pada jam segini?" tanya Alfa lagi. Pertanyaan yang masih belum di jawab Aska itu membuat Alfa makin gereget. Kenapa tidak di jawab sih, apa salahnya tinggal menjawab. "Emmm aku---" "Aku---" Alfa mengikuti ap
HAPPY READING. Author pov Alfa menatap Aska dengan tatapan curiga dan waspada, pikiran aneh menjermus masuk ke otaknya. Kenapa ada Aska di kamarnya? Jangam bilang ini hanya khayalan gadis itu saja, lagian tidak mungkin juga kan Aska ada di sini? Ini kamarnya, jam juga sudah menunjukkan pukul 23.25 tidak mungkin Aska ada di sini. Ini malam apa? Sial, Alfa jadi merinding karena beranggapan kalau mahluk di depannya bukan lah Aska. Melainkan jin yang menyamar menjadi cowok itu. Tanpa sadar bulu roma Alfa langsung berdiri, rasa takut dan ketar ketir masuk ke tubuhnya. Dan antara sadar dan tidak, Alfa memundurkan langkahnya ke belakang. Aska mengkerutkan keningnya bingung saat melihat Alfa yang menegang. Apakah gadis itu sekaget itu sampai bereaksi seperti itu? Ok sepertinya memang kaget, tapi apakah Alfa harus sampai mundur begitu? "Kamu kena---" "Jangan
HAPPY READING Author Pov Suara musik yang di stel dengan volume full memenuhi ruangan bernuansa Korean Styal dengan penuhnya Stiker EXO, poster bahkan Album yang memenuhi rak buku. Mulai dari Lantai, dinding, langit langit, kasur, spai atau bahkan bantal sekali pun semuanya dengan menggunakan gaya EXO. Gadis pencinta artis korea itu masih bersenandung kencil sambil memasang poster baru yang dia beli beberapa hari yang lalu. Bahkan sangking banyaknya barang EXO yang gadis itu beli, kamar yang besar itu juga hampir tidak muat. Patung sebesar manusia dengan bertema Chanyeol memenuhi kamar gadis itu. "Gila sih, Chanyeol pakek pelet apa ya sampek gue segila ini sama dia." Gumam Alfa geleng geleng kepala. Dia sudah berfikir berulang ulang kali, tapi jawaban yang dia inginkan tidak kunjung dia dapatkan. Alfa tidak tau kenapa dia bisa secin
Happy Reading Author Pov Alfa terusik dalam tidurnya saat merasakan seseorang yang mengecup diseluruh permukaan wajahnya. Tidurnya terngangu, dengan mata berat dan masih sangat menggantuk. Alfa mengusap-usap wajahnya yang terasa seperti di kecup. "Eghhhh," erang gadis 17 tahun itu. Berusaha membuka matanya yang berat, sepertinya gadis itu masih menggantuk berat. "Bangun sayang, sudah waktunya makan siang." Aska mengelus pipi Alfa pelan. Berusaha membangunkan gadis itu dengan usapan halus du wajahnya. Alfa membuka matanya, menatap ke arah Aska yang saat itu juga sedang menatap ke arahnya. Bibirnya manyun ke depan dengan wajah lesu,ketara sekali kalau gadis itu masih sangat menggantuk. "Ga mau ih, aku masih mau tidur. Ngantukkkk," ucap Alfa pelan. Menatap Aska dengan pupple eyes miliknya, berusaha membuat cowok itu luluh hanya dengan
HAPPY READINGAuthor PovKinan menatap tidak percaya ke arah lapangan, di mana di sana Aska yang sedang mengendong Alfa ala pengantin baru. Emosinya baik ke ubun ubun, bukan ini yang dia inginkan.Harusnya Aska marah dan malu karena Alfa sampai di hukum begitu. Lalu ini kenapa cowok itu malah mengendong Alfa begitu, tidak bisa bukan seperti ini harusnya."Sial, kenapa Aska ga marah sih?" Desis Kinan kesal.Gadis itu kesal bukan main, sialan. Rencananya gagal, respon Aska ternyata tidak seperti yang Kinan bayangkan. Dia kira Aska akan memarahi Alfa dan membiarkan gadis itu mendapatkan hukuman seperti itu, lalu kenapa malah seperti ini? Sialan, ah rencananya gagal.Dengan kesal Kinan menendang tempat sampah yang berada di sampingnya, lalu menghentakkan kakinya kesal dan berjalan kembali untuk menuju ruang osis.*****
HAPPY READINGAlfa povAda yang bilang setelah ada kesulitan itu pasti akan datang kemudahan. Namun kenapa gue nggak ngerasaain hal yang sama seperti hal itu ya sekarang.Gue rasa gue cukup baik dalam segala hal. Mencintai Chanyeol dan setia sama Aska salah satu contohnya. Tapi kenapa Tuhan ngasih gue cobaan seberat ini. Kalau boleh jujur ni gue bener bener udah nggak kuat banget, suer deh ga pakek bohong. Rasanya itu kaki gue mau copot dari tempatnya, serem banget kan gila.Gimana enggak, si Pak Susan, Susanto maksutnya si guru Khiller sekaligus guru yang katanya nih, paling di takuti di ini sekolah dengan tidak berprikemanusiaan ngehukum gue suruh lari lapangan 7 kali putaran. Gila banget kan ya? Gue? Di suruh lari? Emng tega su bapak sama gue.Kalau nih lapangan cuma sebesar lapangan Futsal sih nggak masalah boss. Lah ini lapanganya aja sebesar lapangan pertandingan sep
HAPPY READINGAuthor Pov"Pergi aja, gue ga butuh lo di sini."Aska memejamkan matanya lama, membukanya lagi. Lalu menatap Alfa terluka, dia tau kesalahannya fatal, dia tau dia bersalah, tapi tidak bisakah Alfa sedikit saja memberinya keringanan, dadanya sesak dan sangat sakit saat gadis itu menggunakaa bahasa elo gue padanya."Saya aku salah, aku---""Jangan maju lagi, atau elo bakal nyesel udah datang ke sini." Sinis Alfa saat Aska makin berjalan mendekat.Aska menghentikan langkahnya, lalu menatap Alfa terluka. Dia tidak mundur atau pun maju lagi, hanya berdiri di mana kakinya memijak saat Alfa mengatakan untuk dia berhenti tadi.Saat melihat Aska sudah berhenti, Alfa kembali melihat ke arah lain. Yang tanpa siapa pun sadari, ada seringaian yang berusaha gadis itu tahan mati matian."Pergi lah, kalau elo ke sini cuma ma
Happy ReadingAuthor PovAlfa berjalan sambil menggandeng tangan Aska, melewati koridor yang ramai akan anak anak yang sama dengannya untuk menuju kantin, apa lagi kalau bukan untuk makan.Mereka sampai di kantin lantai dua, meja dan kursi sudah penuh dengan orang yang berebut ingin makan."Ih kita keknya ga kebagian meja deh Ka," Ucap Alfa manyun. Padahal dia sudah sangat lapar, tapi karena tadi datangnya agak lambat kantin jadi sudah terisi penuh."Aska sini!"Kedua anak manusia itu langsung melirik ke samping kantin. Sekelompok anak osis sedang makan berbarengan, dan tepat di samping Kinan ada satu kursi yang belum terisi.Alfa menatap sinis ke arah gadis itu, halah sok akrab. Udah tau Aska pergi dengannya, masih juga di panggil. Padahal dia tau kalau di tempatnya itu kursi cuma satu, dasar Kinan lont modus.Aska berjal
Happy ReadingAuthor Pov"Baiklah aku berjanji," ucap Aska akhirnya. Menatap ke arah Alfa yang saat itu juga sedang melihat ke arahnya."Kamu berjanji?" tanya Alfa memastikan. Cukup kaget karena Aska mengalah dan lebih memilih berjanji, karena biasanya jika hal itu tidak akan pernah terjadi."Iya, aku berjanji. Jadi cepat katakan padaku apa yang sebenernya terjadi!" Perintah Aska mutlak.Alfa menarik nafas pelan, membuangnya lalu menatap Aska serius. Satu demi satu kata mulai gadis itu keluarkan, sebuah cerita di mana Gero yang melecehkan body nya sedikit demi sedikit mulai terungkap. Di mana hal itu membuat suasana di sekitarnya itu semakin mengcengkram karena aura Aska yang terlihat sangat menyeramkan.Alfa yang menyadari kalau Aska mengeratkan geramannya langsung berinsiatif memgang tangan cowok itu, menggengamnya erat lalu kembali bercerita.