Share

Keguguran?!

Gerall tengah berlari mendorong brankar Allana, Gerall meniru cara Kapten Yoo di drama Korea Descendants Of The Sun. Bedanya di sini tidak ada dokter yang menaiki tubuh Allana.

Karena terlalu panik, ruang UGD bahkan sampai terlewat. Anehnya mereka malah berhenti tepat di depan ruang mayat, alhasil mereka harus putar balik layaknya orang yang sedang menghindari razia.

Gerall melepaskan brankar Allana saat sudah sampai di depan pintu UGD. Sebelum suster memintanya agar tidak ikut masuk, Gerall terlebih dahulu duduk di salah satu kursi tunggu. Gerall sudah tau, sekeras apa pun keinginannya masuk, mereka tidak akan memberikan izin.

Daripada melakukan drama dan memperlambat penanganan, Gerall lebih baik duduk. Sedikit ngos-ngosan karena memang sudah terlebih dahulu diisi banyak drama yang menyebabkan hambatan.

Pemikirannya tidak sesuai dengan fakta!

Ini yang disebut realita tak semanis ekspektasi. Tujuannya mengikuti cara Kapten Yoo agar bisa lebih cepat melakukan penanganan. Namun, yang Gerall lakukan malah memperlambat penanganan.

Setelah menunggu cukup lama, dokter akhirnya keluar dengan tampang … astagfirullah. Gerall memegang dadanya karena kaget, entah apa yang terjadi di dalam sana hingga dokter itu tampak sangat memprihatinkan?

Melihat tampilan dokter di depannya, membuat Gerall teringat dengan sosok zombi. Dokternya terlalu menakutkan untuk rumah sakit sebesar ini. Tunggu! Bukannya Allana tidak berdarah? Kenapa bisa ada adegan berdarah-darah seperti ini?

"Bagaimana keadaannya, Dok?" ujar Gerall memberanikan diri. Merasa penasaran sekaligus bingung.

Dokter tersebut memandang Gerall dengan tatapan … entahlah! Gerall sendiri tidak tau. Tiba-tiba dokter tersebut mencengkram bahu Gerall dengan kuat. Gerall masih tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Mengapa dokter bertindak sangat aneh?

"Harusnya kamu tau, dia masih sangat muda. Kenapa kamu melakukannya?" ujar dokter tersebut menatap Gerall.

Lakukan? Memang apa yang telah Gerall lakukan? Apa karena tadi Gerall mendorong brankar Allana terlalu kelewatan? Jadi, nyawa Allana tidak bisa ditolong.

"Di-dia selamat, kan?" ujar Gerall sedikit terbata.

Dokter melepaskan cengkraman dari bahu Gerall, dia kemudian menggeleng pelan. Gerall meneguk salivanya, diam mematung. Jika tau akan seperti ini, Gerall rela menabrakkan mobil mahalnya pada gerbang sekolah.

Andai saja Gerall punya kesempatan untuk mengulang lagi, ia akan melakukan hal yang sama. Maksudnya, ia akan menabrakan mobilnya. Percuma, Gerall! Kata andai tidak bisa membantu.

"Berilah dia kekuatan! Dia pasti sangat terpukul karena kehilangan bayinya," ujar dokter tersebut kemudian meninggalkan Gerall yang hanya melongo.

Bayi? Gerall menunjuk dirinya sendiri, tidak menyangka jika Allana hamil. Gerall duduk dengan lemas, pikirannya kalut. Harapan untuk hidup bahagia bersama Allana mendadak kandas, Gerall sudah didahului pria lain dan yang parahnya lagi Allana mengalami keguguran.

Gerall memejamkan matanya kuat, mencoba menahan amarah yang akan meledak. Gerall tidak terima Allana dikotori pria lain, Allana hanya boleh memiliki bayi dengannya.

Saat mencoba menenangkan diri, seorang dokter menghampirinya. Mengatakan jika pasien baik-baik saja dan hanya membutuhkan istirahat yang cukup. Jadi, siapa yang harus Gerall percaya? Dokter dengan tampang astagfirullah itu atau dokter cantik yang baru saja berlalu.

Tak ingin merasakan penasaran yang berlarut, Gerall segera menemui Allana. Duduk dengan tengang dan menatap Allana penuh selidik. Allana merasa risih karena Gerall menatapnya tanpa berkedip.

"Kamu gak keguguran, kan?"

Plak!

Wajah tampan Gerall berpaling, mengusap pipi yang baru saja menjadi korban kekerasan Allana. Menatap Allana yang tengah menatapnya tajam. Apa Gerall salah?

"Kok, gue ditampar?" ujar Gerall merasa bingung.

Jika kalian berpikir Gerall adalah badboy yang dingin, tampan dan berkarisma. Buang jauh-jauh pemikiran kalian, karena Gerall hanya seorang badboy yang memiliki kepribadian 4D. Tidak heran jika terkadang bertingkah aneh, bijak atau bahkan bisa berpikir out of the box.

Karena tak mendapatkan jawaban, Gerall semakin meneliti tubuh Allana. Mencari jawaban dari pertanyaannya yang berhadiah tamparan. Gerall kemudian mengangguk seakan telah menemukan jalan keluar.

"Mending lo keluar!"

"Lo ngusir gue, Na? Lo gak tau perjuangan gue buat nyelamatin lo? Gue bahkan harus merobohkan gerbang sekolah pake mobil mahal gue, ngedorong brankar lo sampe ruang mayat. Parahnya lagi gue dituduh nanam bibit di rahim lo," ujar Gerall tidak sepenuhnya berbohong.

Allana terdiam, kaget. Apa-apaan nanam bibit? Di kira Allana ini ladang apa?

"Percaya atau tidak! Gue datang bukan untuk singgah, tapi untuk tinggal. Jadi, siapin tempat di hati lo buat nyimpen nama gue," ujar Gerall sehingga membuat pipi Allana bersemu merah. Gerall romantis juga, kalau kayak gini terus, bisa-bisa Allana luluh.

Allana menatap Gerall saat tangan cowok itu menangkup wajahnya, entah kenapa Allana merasa gugup. Gerall semakin mendekatkan wajahnya membuat Allana memejamkan mata kuat. Allana terlalu malu jika harus memandang wajah Gerall sedekat ini.

Lebih dekat lagi! Hingga hembusan nafas Gerall terasa menyapu permukaan wajahnya. Allana mencengkram kuat seprai, mengatur nafas agar tidak ketahuan jika sedang gugup. Sedikit lagi dan …

"Na, gue berak dulu, yah."

Bam!

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status