Share

71. Terpuruk

"Sakit, Nek. Kakek, hiks ... sakit, Kek, sakiiit...."

Rintihan itu terulang beberapa kali dari bibirku. Kukira itu kenyataan, namun, saat aku terbangun tanpa sadar aku masih menggumamkan kata-kata rintihan itu dan ada sisa air mata yang mengalir di pipiku.

Kuhapus air mataku, lantas dengan cepat aku segera berlari menuju kamar yang akan kutuju.

Aku melangkah ke dalam kamar kakek dan nenek. Gelap dan sunyi yang kudapati. "Kek, Nek, kalian di dalam?"

Aku terus berjalan ke dalam kamar yang begitu gelap tanpa satu pun pencahayaan, sampai-sampai aku menabrak sebuah meja dan menjatuhkan sesuatu.

Tanganku meraba dinding dan menekan saklar, membuat ruangan yang tadinya gelap kini terlihat terang. Sempat kulihat jam yang tergantung di dinding kamar menunjukkan pukul 1.00 dini hari

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status