Dua minggu setelah kecelakaan beruntun itu, berita kecelakaan itu masih menjadi pembicaraan hangat. Entah itu di warung kopi, pemberitaan di TV maupun hiruk pikuk di media sosial, semua membicarakannya. Terlebih mengenai seorang pria berjas dan berkaca mata hitam yang tertangkap oleh kamera ponsel.
Memang tak ada footgae yang benar-benar berhasil menangkap wajahnya dengan jelas. Namun pemandangan seorang pria menarik tubuh seorang penodong bersenjata dengan begitu enteng menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Terlebih lagi soal kondisi mini bus yang sempat oleng karena benturan itu.
Bagaimana bisa pria dengan ukuran tubuh normal, tak juga nampak kekar bisa sekuat itu. Pikiran itu memancing berbagai spekulasi dan gonjang-ganjing satu negeri. Apa lagi pria tersebut terlihat seperti "orang barat" di mata para pribumi kebanyakan. Tak sedikit yang berspekulasi bahwa pria itu adalah seorang intelijen asing yang ditugaskan untu
Meski sudah bertahun-tahun menetap di Indonesia, namun ini pertama kalinya bagi Mike mendengar istilah tersebut. Apa lagi setelah melihat reaski kedua rekannya itu, dia merasa sosok itu sesuatu yang sangat langka bahkan bagi penduduk lokal sekalipun. “Hey, apa itu Jenglot?” tanya Mike penasaran.“Apa itu sejenis hewan langka di daerah sini?” Namun Aryan dan Rasyif tak punya kesempatan untuk memuaskan rasa penasaran Mike itu. Mereka kembali sibuk menghindari serangan makhluk-makhluk misterius tersebut. “Tidakkah ini terlalu besar untuk sesosok Jenglot?” tanya Rasyif, semakin sibuk menghindari serangan beberapa makhluk misterius yang mengincar lehernya. Satu serangan dari sosok makhluk misterius itu tak sempat dihindarinya. Dia terpaksa menutupi wajahnya dengan satu lengannya. Namun kuku-kuku tajam makhluk itu menghujam cukup dalam
Mereka meneruskan perjalanan menuju padepokan tersebut. Ketika sampai di halaman depan dari rumah utama, mereka melihat ada dua orang pria duduk di teras rumah.Penampilan kedua orang itu jelas terlihat seperti orang asing. Salah satu dari mereka yang berkaca mata santai saja melihat kedatangan Mansa beserta yang lainnya. Sementara yang satunya lagi yang berambut afro nampak serius memperhatikan papan catur di depannya.Pria itu memindahkan kudanya pada posisi e4 untuk melindungi rajanya. Setelah itu dia nampak gusar menantikan giliran. Namun ternyata lawan mainnya sama sekali tidak memperhatikan.“Really?” ujarnya nampak tak senang.“Why?” tanya temannya yang berkaca mata itu.“Kau tak terlalu jauh unggul, jadi jangan kepedean mengalihkan perhatianmu dari permainan ini,” gerutu
Mike kaget dan langsung bergerak cepat turun dari teras rumah tersebut dengan melompati pagarnya. Begitu kakinya mendarat di tanah, benda aneh yang sama juga melilit kedua kakinya dan juga menariknya ke arah bawah rumah.Mike terseret cuku dalam, namun dia juga masih sempat menancapkan tangannya ke tanah dan merangkak keluar sebisa mungkin. Hingga akhirnya dia berhasil meraih satu tonggak kayu pondasi teras tersebut.Jadilah kedua orang itu dalam kondisi yang sama. Sama-sama paniknya dan juga sama-sama bingungnya.“Apa-apaan itu?” tanya Mike.“Mana ku tahu,” balas Mansa.Aryan dan Rasyif juga ikutan panik, sama-sama tiarap mencoba melihat ke arah bawah rumah kayu yang gelap itu. Tetap saja mereka tak tahu apa yang sedang terjadi dengan kedua temannya itu.Namun nampak jelas bahwa saat ini Mike
Seiring dia melangkah, Mansa merasakan hawa jahat itu semakin kuat. Pada akhirnya dia melihat sebuah ruang cukup luas di ujung lorong yang di laluinya.Kaaakk!!!Kaaakk!!!Terdengar suara seekor gagak sesekali olehnya. Ketika Mansa sampai pada ruangan yang agak luas itu, dia melihat memang ada satu sangkar burung tergantung. Ada satu ekor burung gagak di dalamnya. Sementara ada satu buah kursi yang memiliki sandaran yang cukup tinggi di salah satu sudut ruangan itu.Awalnya tak nampak siapa-siapa di ruangan tersebut. Namun kemudian kursi itu sedikit bergerak. Baru setelah itu terlihat seseorang di baliknya setelah orang tersebut bangkit dari kursi tersebut. Wajah orang tersebut persis sama dengan yang ada di dalam foto Ki Bejo yang selama ini mereka cari-cari.“Akhirnya kita bertemu juga, sang pewaris dua dunia,” sapanya menya
Mansa kembali melakukan serangan yang sama, namun satu daging cukup besar menyembur dari bawah melindungi Ki Bejo dari serangan Mansa. Benda yang seperti daging itu pecah karena menerima serangan tersebut. Daging dan darah berserakan di lantai. Bau amis semakin pekat memenuhi ruangan. Tempat itu sekarang berubah seakan mereka sedang berada di dalam perut sang iblis. Mansa ingin menghentikan apapun yang orang tua itu sedang lakukan. Namun setiap kali dia melancarkan serangan jarak jauh, daging-daging aneh itu selalu muncul dari lantai melindungi Ki Bejo. “Tunjukkan wajahmu, brengsek!” teriak Mansa mulai frustrasi karena pukulan beranginnya terkesan sia-sia. Diapun memilih untuk berlari mendatangi Ki Bejo. Namun tiba-tiba beberapa dedemit muncul dari lantai daging tersebut. Hal itu membuat Mansa menjadi semakin ngeri. “Apa-apaa
Mansa terus berlari menjauh, panik tak tahu arah. Para dedemit dengan daging-daging tak berkulit yang menjijikan itu terus bermunculan.Satu dedemit menyerangnya dengan lengan runcing yang tiba-tiba memanjang. Mansa kaget, namun Musa masih sempat memotong lengan runcing itu sebelum mengenai wajah Mansa.Setelah itu Musa kembali melepaskan beberapa laser panas dari mulutnya. Beberapa dedemit itu berurai berantakan dan membuka jalan bagi Mansa untuk kabur.“Sudah dulu, cepat kita tinggalkan tempat ini!” seru Mansa.Ketika dia melihat ada tangga menuju ke lantai atas, dia langsung memacu larinya. Tiba-tiba sesuatu yang tak jelas dan nampak gelap bergerak begitu cepat dari tangga itu.Mansa tak tahu apa itu, namun dia tak ingin mengambil resiko. Dia tak menghentikan larinya, langsung melompat dan berputar melancarkan satu tendangan spin kic
“Jadi benar kalian adalah orang-orangnya Belial yang dari Amerika itu?” tanya Mike.“Maaf saja, tapi dua orang yang sedang kalian cari sudah tewas, dan kalian pun akan bernasib sama jika mengganggu kami,” lanjutnya mengancam.Ekspresi laki-laki berambut afro itu sedikit berubah mendengar kata-kata dari Mike.“Dari caramu berbicara, sepertinya aku bisa menebak siapa yang membunuh mereka. Tapi soal anak buah Belial, sepertinya kau salah paham dan itu cukup bisa aku pahami,” balas laki-laki itu.Namun dedemit baru terus bermunculan, baik itu dari dalam rumah maupun dari tanah. Mereka pun tak punya waktu untuk meluruskan kesalahpahaman mereka.“Nanti saja kita bicarakan, yang jelas kita harus cari jalan keluar dari tempat ini,” ujar laki-laki berambut afro itu.
Mike kembali berdiri, melepaskan satu pukulan Oizuki dari jarak jauh. Pria misterius itu hanya sedikit memiringkan tubuhnya. Dengan mudah dia menghindari serangan tersebut. Namun saat itu Mike langsung bergerak ke arahnya. Dia sudah bergitu dekat, siap menyerang dengan kedua lengan dan kuku-kuku tajamnya. Braakk!!! Tiba-tiba pria misterius itu menghempaskan satu bangku kayu ke tubuh Mike. Mike pun dibanting ke salah satu dinding dapur dan lansung tergeletak di lantai. Pria misterius itu hendak membantingkan bangku kayu di tangannya itu ke arah Mike. Namun bangku kayu itu langsung hancur berantakan sebelum dia berhasil melakukannya. Pria misterius itu menoleh ke arah Mansa. Salah satu alis matanya naik, memperhatikan Mansa dalam postur tubuh Oizukinya. Namun secara tiba-tiba Mansa kembali melancarkan serangan cepat ke arahnya. Se