Selina tercengang, Linda sudah punya merek sendiri?Enam tahun lalu, Linda masih seorang karyawan kecil di sebuah perusahaan, tanpa status dan kedudukan, bahkan sulit masuk ke perusahaan besar.Sekarang dia sudah masuk ke kalangan elit dan menciptakan mereknya sendiri.“Dengar-dengar … itu semua disponsori oleh Samuel,” ujar Vina. Sebenarnya Vina tak ingin mengatakannya, tetapi dia tidak bisa menahan rasa kesalnya!Pria bajingan dan wanita licik itu hidup dengan enak, sementara Selina harus berjuang menghidupi dua anaknya.“Iya,” jawab Selina dengan acuh tak acuh.Namun, di tempat tak terlihat, Selina mengepalkan tangannya erat-erat.“Itu bukan urusanku lagi, selama mereka nggak mengganggu hidupku,” katanya dengan nada lelah. Sekarang, dirinya hanya ingin menjalani hidup dengan damai bersama kedua anaknya.“Benar juga, Linda hanyalah orang nggak penting, nggak perlu kita pedulikan,” ujar Vina sambil menghela napas, memutuskan untuk tidak mempermasalahkannya lagi.Yang penting Selina ba
Semua ucapan Linda adalah kebohongan.Sebenarnya, peluncuran merek baru ini adalah sesuatu yang Linda perjuangkan sekuat tenaga.Dia memanfaatkan fakta bahwa dirinya pernah menyelamatkan nyawa Samuel untuk meminta banyak hal darinya.Lagipula hanya persoalan uang, Samuel juga tidak kekurangan uang, jadi Samuel langsung menyuruh Billy menyetujuinya.“Aduh, aku iri sekali. Kalau aku seberuntung Linda, hidupku pasti sudah sempurna.”Ruang rias dipenuhi dengan suara pujian dan sanjungan. Sementara Linda berlagak seperti merak yang sombong terus memamerkan dirinya.Meskipun di permukaan tampak harmonis, begitu mereka keluar dari ruang rias, suasananya langsung berubah.“Lihat saja lagaknya, rasanya pengen menamparnya. Dia hanya pelayan biasa saja dulunya, dengan trik-trik liciknya bisa dekat dengan Pak Samuel. Dia benar-benar mengira dirinya bisa berubah menjadi buruk merak?”“Iya, katanya Pak Samuel juga nggak terlalu peduli dengannya … oh iya, bukankah Pak Samuel punya seorang anak peremp
“Iya,” jawab Samuel dengan acuh tak acuh.Samuel menundukkan kepalanya dengan tenang, sepenuhnya memusatkan perhatiannya pada putrinya.“Samuel, kamu sudah mulai bosan denganku sekarang? Padahal aku sudah berdandan khusus untukmu hari ini, tapi kamu bahkan nggak melirikku lebih lama.”Ujar Linda dengan mengerucutkan bibirnya, kebiasaan manjanya muncul lagi.Namun, tingkahnya yang dibuat-buat itu membuat Samuel menyipitkan matanya, menandakan sedikit rasa jengkel.Stella mendongak dengan polos dan tersenyum, memujinya, “Tante sangat cantik.”“Benarkah?” Linda terlihat sangat senang, tidak menyangka gadis kecil itu bisa memujinya hari ini.“Tapi masih belum sebanding dengan ibuku, bahkan sepersen pun.” Stella melanjutkan lagi, “Bedakmu belum merata dan lehermu masih kelihatan gelap. Tante, perias wajah yang kamu pakai kurang bagus dan juga bajunya sengaja dipakai satu ukuran lebih kecil, ya? Lemaknya hampir keluar.”Stella mengedipkan matanya, berpura-pura serius memberikan penilaian.An
“Samuel, kita bertiga akan berjalan di karpet merah bersama. Kalian mau ganti pakaiannya? Aku sudah menyiapkan pakaian keluarga untuk kita.Linda menatapnya penuh perhatian, sangat serius mempersiapkan hal seperti ini.Ini adalah kesempatan bagus untuk menunjukkan hubungan mereka ke publik!Pakaian keluarga?Mendengar kata-kata itu, tatapan mata Samuel langsung menajam, jelas ada penolakan dalam hatinya.Dia tahu bahwa Linda akan segera menjadi istrinya dan mengenakan pakaian keluarga seharusnya adalah hal yang biasa. Namun, dirinya tetap tidak mau melakukannya.“Nggak perlu, terlalu merepotkan. Aku dan Stella sudah memakai pakaian keluarga hari ini, jadi nggak perlu ganti lagi.”Linda sedikit kecewa, tetapi dia hanya mengangguk. Yasudahlah, tidak perlu memaksakannya. Lagipula, Samuel sudah mendaftarkan merek untuknya, apalagi yang perlu dirinya keluhkan?“Ayah, Stella nggak suka dengan tante jahat itu.”Setelah mereka menjauh dari Linda, Stella mengeluh dengan wajah tidak senang.Samu
Dua petugas keamanan di pintu masuk merasa iba padanya, segera mengembalikan uang yang tadi diselipkan oleh Selina.“Adik, cepat masuk dan periksa dulu keadaannya, lihat apakah suamimu benar-benar selingkuh. Kalau memang benar, jangan terlalu bersedih. Lagipula, kamu juga begitu hebat, pasti bisa menemukan yang lebih baik. Dan juga … kami nggak boleh menerima uang ini.”Selina menatap mereka dengan penuh rasa terima kasih dan mengucapkan, “Terima kasih banyak … “Begitu masuk, ekspresi wajah Selina langsung berubah menjadi dingin. Dia buru-buru mencari kedua putra kesayangannya.Di dalam ruangan yang penuh dengan orang, Selina tak berani terlalu mencolok saat mencari mereka, takut akan menarik perhatian.Dia hanya bisa menunduk dan perlahan-lahan mencari.…“Sudah hampir waktunya.”Steven melihat jam tangannya, kemudian mengalihkan pandangannya ke arah wanita yang sedang berjalan di karpet merah.Linda hampir sampai di depan Samuel, tetapi tiba-tiba lengannya mulai terasa gatal.Dia me
Linda dengan enggan mengangkat kepalanya dan melihat bahwa pria itu memang duduk dengan tenang di tempat utama, bahkan tidak meliriknya sedikit pun.Linda mengepalkan tangannya dengan keras, merasa sangat sakit hati.Di sekitarnya, hanya terdengar bisikan dan gumaman orang-orang yang membahas aksinya yang berani tadi, serta masalah yang terjadi pada mereknya.Dengan bibir terkatup rapat, Linda tidak punya pilihan selain mengambil jaket yang tadi dirinya buang dan memakainya.Billy tersenyum sinis. Dasar, wanita tidak berpendirian.Dengan sikap seperti itu, apa dia pantas menjadi nyonya Keluarga Taslim?Lagi-lagi, Billy teringat dengan Nona Selina.Setelah melakukan semuanya, Billy kembali ke sisi bosnya.Sambil memberi makan sepotong kue kepada putrinya, Samuel akhirnya berbicara dengan tenang, “Redam mulut para wartawan, lanjutkan acara peluncuran merek ini.”Alasan Samuel masih mau menghabiskan waktu di sini adalah karena Linda berkata bahwa setelah acara peluncuran ini, seorang dokt
Samuel merasa sangat kesal. Saat dia kembali melihat ke arah sebelumnya, sosok yang dia cari sudah menghilang.Wajah Samuel langsung memuram …“Ayah, ada apa? Apakah terjadi sesuatu?”Dengan tangan kecilnya yang menggantung di leher ayahnya, Stella merasa khawatir dirinya akan terjatuh saat kerumunan mulai berdesakan.“Nggak apa-apa, jangan takut, ada ayah di sini.”Samuel menenangkan putrinya dengan lembut. Meskipun dirinya sendiri tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi. Ketika dia menoleh, dia melihat layar besar yang sedang menayangkan rekaman dirinya di Jembatan Tagis.Di video itu, terlihat dirinya sedang berdiri di tepi jembatan, tampak seperti orang bodoh yang sedang menunggu.Mata Samuel langsung menyipit tajam dan dia segera mengeluarkan perintah dengan nada dingin, “Matikan!”Billy juga panik. Begitu menyadari ada yang salah, dia segera menghubungi tim IT di belakang panggung.Namun sayangnya … video itu tidak bisa dimatikan.Seolah-olah video tersebut telah terserang
Selina mengangguk pelan, tampak berpikir.“Tunggu, aku merasa kalian sedang mencoba menipuku,” ujar Selina, sambil menggembungkan pipinya, memandang kedua anaknya dengan penuh kecurigaan.Anak-anaknya ini terkenal cerdas.Dan … Samuel ada di dalam, mereka pasti sudah menyadarinya.Selina menarik napas dalam-dalam dan bertanya, “Kalian sudah tahu sesuatu, ya?”Dia tahu cepat atau lambat kebenaran ini akan terungkap, apalagi sejak mereka kembali ke Kota Rom. Bagaimanapun, anak-anaknya sangat mirip dengan Samuel. Namun, Selina masih berharap semuanya bisa tetap disembunyikan.Steven dan Stegen meraih tangan ibu mereka, masing-masing di kanan dan kiri, sambil menenangkan Selina, “Jangan sedih Selina sayang, kami nggak akan bersama pria bajingan itu. Meskipun dia adalah ayah kandung kami, kami nggak akan mengakuinya.”Ternyata, kedua anak ini sudah mengetahuinya.Selina merasa sedih dan membungkuk sedikit, dia menjelaskan, “Maafkan ibu, ibu nggak bermaksud menyembunyikannya. Aku hanya takut