Apa yang di katakan oleh pembesar Qiao Ming memang benar, kapal yang di siapkan untuk perkumpulan Topeng merah sudah berisi berbagai kebutuhan yang di perlukan.Makanan, minuman serta anak buah kapal semuanya sudah tersedia, kapal hanya tinggal berangkat.Qiao Qin memeluk sang ayah, air matanya berderai membasahi pipi.“Qin Qin! Baik-baiklah bersama Thian Sin, maaf kan ayah, karena untuk saat ini ayah belum bisa berkumpul bersama mu, tetapi kau harus memberi kabar kepada ayah, agar ayah tidak khawatir kepadamu,” Qiao Ming berkata sambil mengusap kepala sang putri.“Qin Qin akan berusaha memberi kabar kepada ayah,” balas Qin Qin.“Thian Sin! Kau harus menjaga putriku, jangan sia siakan perjuangan serta kesetiaan putriku kepadamu, kalau sampai terjadi apa-apa kepada putri ku, aku dengan segala upaya akan meminta pertanggung jawabanmu, kau mengerti?“Aku akan menjaga Qin Qin,” ucap Thian Sin.“Kau tidak usah khawatir, putrimu berada di antara pendekar hebat, tidak akan terjadi apa-apa te
Thian Sin dan So So pergi ke belakang kapal, samar-samar mereka melihat dua titik bergerak cepat.Semakin lama kedua titik mendekat dan akhirnya terlihat bahwa kedua titik itu adalah kapal pemerintah Yuan.Sui Kwi melihat kapal sudah semakin dekat, sambil tangannya menggenggam kampak. Sui Kwi langsung terjun ke laut.Syuut….Byur!“Apa tidak ada lagi yang lain? Tanya Thian Sin melihat Sui Kwi terjun ke laut seorang diri.“Tidak ada,” jawab So So.“Kita alihkan saja perhatian mereka, agar mereka tidak menyadari jika Sui Kwi berada di dalam air,” lanjut perkataan So SoThian Sin anggukan kepala dan sesekali menatap ke laut, tetapi ia tidak melihat tanda-tanda kemunculan Sui Kwi.Sui Kwi yang berenang sambil membawa kampak, langsung menuju kapal milik pemerintah Yuan yang di tugaskan menenggelamkan kapal yang di pakai perkumpulan Topeng Merah.Sesudah berada di bawah kapal, Sui Kwi langsung hantam kan kampaknya ke kapal.Crak….Crak….Crak!Sui Kwi sengaja tidak langsung membocorkan kapal d
Melihat ada seorang melesat ke arah kapal, puluhan prajurit Yuan atas perintah kapten kapal langsung menembakkan anak panah mereka ke arah Thian Sin.Shing….Shing….Shing!Thian Sin kembali kibaskan pedang racun merah ke arah puluhan anak panah.Sebagian anak panah rontok dan jatuh ke laut, sebagian lagi berbalik dan menyerang si pemilik.Crep….Crep!Thian Sin setelah sampai di atas kapal, kedua kakinya di tekuk menghindari sabetan pedang yang lewat di atas kepalanya, kemudian tubuh berputar sambil kibaskan pedang pusaka racun merah.Sret!Lima orang prajurit Yuan di sekeliling Thian Sin langsung terjungkal dan tewas seketika.Thian Sin hantamkan kedua lututnya ke lantai kapal setelah berhasil membunuh prajurit Yuan, tubuhnya langsung bergerak naik, kemudian jari kiri menunjuk ke arah kapten kapal.Shing!Sinar emas melesat ke arah kepala sang kapten.Kapten kapal melihat dirinya di serang, tendang sebatang tombak di depannya ke arah sinar emas.Plak….trang!Tombak melesat ke arah jari
“Tapi guru! Aku takutnya jiwa Thian Sin lenyap dan masuk ke dalam pedang pusaka racun merah seperti jiwa para leluhur perguruan Racun Merah,” So So menyiratkan ke khawatirannya.“Kau tidak usah khawatir, aku lihat putramu cerdas dan tidak terbawa arus pedang racun merah,” balas Kui Bo.Keduanya setelah bercakap cakap, kemudian ikut berpesta bersama anggota Topeng Merah.Pesta terus berlangsung di atas kapal, arak yang ada di kapal membuat anggota Topeng Merah minum sampai mabuk karena bahaya yang selama beberapa hari selama berada di kota Yunan dan pertempuran di atas laut sudah berhasil mereka lewati.Dua hari kapal berlayar dan di saat kapal beberapa kali menemui gundukan salju di laut, So So mengumpulkan anggota Topeng Merah agar berkumpul.Setelah semua berkumpul, So So menatap satu persatu anggota Topeng Merah, kemudian berkata.“Kalian tahu sebab kenapa aku mengumpulkan kalian? Tanya So So.Para anggota gelengkan kepala mendengar perkataan So So.Setelah semua diam So So berkata
Suara gaduh terdengar saat Sui Kwi menjawab pertanyaan Qin Qin, mereka yang tidak percaya dengan jawaban Sui Kwi menatap So So meminta kepastian, apa benar yang di katakan oleh Sui Kwi.“Apa yang di katakan Sui Kwi benar, Pak Ong alias Ong Thian adalah Raja Tayli, walaupun Tayli negara kecil, tetapi mereka mempunyai prajurit tangguh yang siap menjaga wilayahnya dari gangguan manapun, para pendekar Tayli juga mempunyai kepandaian yang tinggi sehingga pemerintah Yuan berpikir dua kali jika ingin berhadapan dengan negri Tayli.“Jadi kalau kita mendapat dukungan dari Ong Thian, kita akan lebih kuat dalam menghadapi pemerintah Yuan.“Itu kenapa aku katakan misi ini sangat penting di lakukan dan kenapa aku memerintahkan Thian Sin melakukan ini, karena Thian Sin belum begitu di kenal di dunia persilatan.“Entah dengan cara apa Thian Sin mendapat dukungan dari Ong Thian aku tidak peduli, tetapi aku juga ingin memberitahu kalau misi ini sangat berbahaya karena jika Ong Thian tidak setuju dan b
Thian Sin melesat mengikuti dua orang yang di perkirakan membawa seseorang, dengan ilmu meringankan tubuh Setan tanpa bayangan tidak susah buat Thian Sin mengejar kedua orang yang ia lihat dan ternyata keduanya memakai topeng hitam.“Sepertinya mereka bukan orang baik-baik,” Thian Sin berkata dalam hati ketika melihat salah satu dari mereka sering menengok ke belakang, seperti melihat dan memastikan apa ada yang mengejar mereka berdua.Thian Sin terus mengejar dan jarak mereka semakin lama semakin dekat.Salah seorang yang berada di belakang baru sadar ada yang mengikuti ketika melihat Thian Sin sudah berada dekat dengan keduanya.Orang tersebut melemparkan dua senjata rahasia ke arah Thian Sin.Shing….Shing!Thian Sin lompat ke pohon lain menghindari serangan senjata rahasia lawan, kemudian sinar ke emasan melesat ke arah si pelempar senjata rahasia.Pelempar senjata rahasia terkejut dan tidak menyangka lawan menyerang balik sehingga dirinya tak sempat menghindar ketika Jari sakti Bu
“Apa tuan tidak tahu dengan seragam yang di pakai perwira kerajaan negeri Tayli? Tanya si gadis sambil menatap tajam.“Aku baru pertama kali kesini, mana aku tahu kalau mereka adalah perwira negeri Tayli,” jawab Thian Sin.“Memangnya Kongcu berasal dari mana? Tanya si gadis.“Darimana asalku, memangnya harus aku beritahukan kepadamu? Balas Thian Sin.Cis!Cibir si gadis mendengar balasan Thian Sin.“Di mana rumahmu? Biar aku antar kau pulang,” ucap Thian Sin mendengar cibiran si gadis.Raut wajah si gadis terlihat sedih mendengar perkataan Thian Sin dan membalas.“Aku….aku tidak punya rumah dan semua keluargaku di bunuh oleh orang yang menculik ku, Kongcu,” jawab si gadis dengan nada sedih.Kedua alis mata Thian Sin terangkat naik mendengar perkataan si gadis dan memperhatikan penampilan serta pakaian gadis tersebut dari bawah sampai atas, tidak lama kemudian Thian Sin menarik napas panjang mendengar keterangan si gadis, kemudian membalas.“Lantas sekarang kemana tujuanmu? Tanya Thian
Sejak awal Thian Sin sudah curiga terhadap Lie Hwa.Kecurigaan Thian Sin yang pertama.Lie Hwa cerita bahwa semua keluarganya di bunuh dan Thian Sin masih percaya, tetapi ketika Lie Hwa berkata tidak punya rumah dan sanak saudara, Thian Sin mulai curiga, karena pakaian Lie Hwa terbuat dari kain bermutu tinggi, tidak mungkin gadis yang memakai pakaian berkelas hidup sebatang kara dan tidak mempunyai rumah serta sanak saudara.Kecurigaan Thian Sin yang kedua adalah saat datang perwira berkuda negeri Tayli, biasanya para prajurit melihat orang yang tidak kenal selalu bertanya, apalagi mereka sudah turun dari kuda, tetapi para perwira naik kembali ke atas kuda dan pergi,Hal tersebut bukan terjadi begitu saja, pasti ada sesuatu yang membuat para perwira itu pergi, hal ini Thian Sin tidak bisa memastikan siapa yang membuat para perwira itu pergi.Setelah sampai di rumah makan kaki Naga baru Thian Sin tahu kalau Lie Hwa bukan gadis sembarangan, sebab pelayan yang menyambut mereka di depan r