Home / Pendekar / Elmaut Berwajah Merah / Bab : 53 ultimatum Panglima Arkun

Share

Bab : 53 ultimatum Panglima Arkun

Author: Jack Mad
last update Last Updated: 2024-01-01 20:49:09

Melihat kematian adik ketiga mereka, Ngo Beng Kui Ong sangat marah dan terus menyerang Ban Tok Kui Bo tanpa henti, tetapi dengan banyaknya macam racun yang ada di di bawa Kui Bo membuatnya masih bertahan dan mampu balas mendesak ke empat Setan.

Ke empat Setan setelah berhasil keluar dari gempuran Kui Bo langsung menghampiri sang adik ketiga yang tewas dengan luka sobek di pinggang.

“Adik….adik! Teriak Ngo Toa sambil mengguncang tubuh adik ketiganya.

“Sudahlah kak! Kakak ketiga sudah tewas oleh perempuan keparat itu, kita harus balaskan dendam kakak ketiga,” ucap Setan kelima melihat kakak pertamanya begitu sedih.

Mendengar perkataan adik kelima, Setan pertama langsung melesat dan cakarnya menyambar ke arah kepala So So.

Whut….Trak!

Sambaran cakar besi Setan pertama belum sampai, serangannya berhasil di tangkis oleh Kui Bo.

“Kau adalah lawanku, jangan coba-coba beralih ke yang lain,” ucap Kui Bo sambil sentakan tongkatnya.

Setan pertama mundur akibat sentakan Kui Bo, tatapan matanya ta
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
goodnovel comment avatar
Arif Khoirudin
super keren banget
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 54 Pedang Pusaka Racun Merah

    Thian Sin menatap pedang berwarna merah di depannya, kemudian mengambil pedang.Baru saja Thian Sin memegang pedang tersebut, satu kekuatan yang berasal dari dalam pedang berusaha menyedot dan menarik kekuatan dari dalam tubuhnya.Thian Sin terkejut dan langsung melepaskan kembali pedang pusaka racun merah sambil menatap Ban Tok Kui Bo.“Nenek guru! Pedang ini seperti ingin mengambil seluruh kekuatan ku,” ucap Thian Sin.“Itu sebabnya kau harus hati-hati, selain pedang ini beracun, pedang ini juga mempunyai jiwa di dalam pedang, jiwa dari pembuat serta orang-orang yang mati dan tersedot kekuatannya ke dalam pedang,” balas Ban Tok Kui Bo.“Kau tahu kenapa pedang ini ku simpan dalam Kayu besi dan kujadikan tongkat kepala setan? Tanya Ban Tok Kui Bo.Thian Sin gelengkan kepala.“Karena aku tidak mau jiwaku di makan oleh pedang pusaka racun merah,” Ban Tok Kui Bo berkata.“Kalau nenek guru saja tidak bisa memegang, apalagi aku? Tanya Thian Sin, terlihat ada keraguan di wajahnya ketika men

    Last Updated : 2024-01-02
  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 55 Bertempur Menggunakan Senjata

    Thian Sin bergerak mengikuti kemauan pedang pusaka racun merah, terkadang terlihat seperti sedang tarik menarik antara Thian Sin dengan pedang racun merah.Ban Tok Kui Bo melihat Thian Sin kerepotan mengatasi pedang, bibirnya tersenyum.“Ini baru permulaan saja, nanti kau akan di buat lebih repot lagi oleh pedang itu,” batin Kui Bo.“Kalau saja racun Raja ular merah bisa bersemayam di tubuh wanita, kau tidak perlu repot-repot dengan pedang pusaka leluhur kami,” lanjut perkataan Kui Bo dalam hati.Thian Sin terus mengikuti gerakan gerakan pedang, sambil berusaha menahan kekuatan dari dalam pedang dengan Hud Kong Sinkang.Pedang racun merah bergerak menyambar kepala Iblis hitam.Shing!Iblis Hitam tundukan kepala merasakan sambaran angin ke arahnya.Pedang racun merah sesudah menyambar Iblis Hitam bergerak ke arah Iblis putih.Iblis putih bergerak memutar ketika melihat sinar merah bergerak ke arahnya, setelah berhasil memutar tubuh, Iblis Putih menghantam badan pedang racun merah.Plak

    Last Updated : 2024-01-02
  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 56 Rasa Setia Kawan Pendekar Han

    Chie Su beserta para pendekar golongan putih masuk ke dalam terowongan rahasia yang menuju ke bawah gunung, sementara Tat Mo beserta Wu Tien mengamankan pintu jalan rahasia yang berasal dari kuil Siauw Lim Pai. Tat Mo serta Wu Tien sebenarnya tidak yakin dengan cerita Chie Su tentang perjanjiannya dengan Pangcu perkumpulan Tongkat Merah, tetapi keyakinan mereka goyah saat mereka sampai di pintu goa jalan rahasia. Tidak banyak prajurit yang menjaga goa seperti yang kemarin di lihat oleh Tat Mo. Tat Mo serta Wu Tien melumpuhkan beberapa prajurit yang menjaga goa dan menanyai prajurit tersebut. Menurut keterangan prajurit, panglima Arkun bersama seluruh tentara di kerahkan ke arah utara, karena tenda-tenda mereka di serang, itu sebabnya tidak banyak yang menjaga goa yang di curigai ada jalan rahasia. Tanpa buang waktu, Tat Mo masuk ke dalam goa, sementara Wu Tien naik kembali memberitahu Chie Su agar cepat masuk ke jalan rahasia dan turun gunung. Setelah semua murid serta pendekar g

    Last Updated : 2024-01-03
  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 57 Berkumpul Di Kota Yunan

    So So tidak mau berlama lama tinggal di gunung Fujian.Sesudah para pendekar yang gugur di makamkan dan bercakap cakap sebentar, So So pamit kepada Biksu Chie Su untuk kembali ke markas perkumpulan Topeng Merah.Chie Su sebenarnya masih ingin bercakap cakap dengan So So, tetapi melihat sang Pangcu sepertinya tidak begitu antusias menerima tawarannya untuk berkunjung ke kuil Siauw Lim Pai, Chie Su hanya bisa memandang kepergian perkumpulan Topeng Merah.Tidak banyak pendekar yang tersisa, hanya mereka yang mempunyai tenaga dalam tinggi yang selamat dari kepungan prajurit Yuan.Para pendekar tersebut akhirnya menyatakan bergabung dengan Topeng Merah setelah melalui perjuangan berat bersama sama, termasuk Bu Ceng Kui.Di kota Yunan, Khong Su berputar putar untuk melihat situasi, setelah di rasa aman dan tidak ada prajurit Yuan Di bawah pimpinan Panglima Arkun, perkumpulan Topeng Merah bisa istirahat dengan tenang.Khong Su serta Bu Ceng Kui di perintahkan mencari tempat penginapan, ketik

    Last Updated : 2024-01-03
  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 58 Percakapan Antara Ibu Dan Anak

    Rombongan Topeng Merah langsung berangkat menuju penginapan yang di pilih oleh Bu Ceng Kui, penginapan yang berada di pinggir pantai dan menghadap ke laut, membuat mereka bisa melihat aktivitas penduduk serta pendekar yang berada di sekitar pantai.So So memuji pilihan Bu Ceng Kui, karena menginap di penginapan yang berada di bibir pantai, mereka bisa melihat situasi laut serta kapal kapal yang datang dan pergi.Ban Tok Kui Bo terus mengurung diri dalam kamar sambil membuat sarung pedang pusaka racun merah.Sarung pedang racun merah tidak boleh asal, karena racun merah yang terkandung di dalam pedang bisa meracuni benda yang menempel di pedang tersebut.Kayu besi hitam bekas tongkat setan menjadi pilihan Ban Tok Kui Bo, karena hanya kayu besi hitam tersebut yang tidak bisa terkontaminasi oleh racun merah.Karena bahan kayu besi hitam sangat susah di cari, sisa hancuran kayu besi hitam berusia ratusan tahun yang berasal dari tongkat setan di olah kembali oleh Ban Tok Kui Bo untuk sarun

    Last Updated : 2024-01-04
  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 59 Rasa Cinta Seorang Dara

    “Bukannya tadi Thian Sin Gege menyuruh aku pergi? Tanya Qin Qin.“Itu kan tadi, sekarang aku ingin bercakap cakap denganmu,” ucap Thian Sin sambil duduk.Qin Qin mendengar perkataan Thian Sin, lalu duduk sambil membuang muka.Cih!“Sombong sekali,” batin Thian Sin melihat sikap Qin Qin.“Eeemmmh….Tadi kau bilang ada kapal yang bisa di pakai oleh perkumpulan Topeng Merah, apa benar? Tanya Thian Sin.“Bisa benar….bisa juga tidak,” jawab Qin Qin sambil wajahnya masih berpaling tak mau melihat Thian Sin.Dalam hati Thian Sin sebenarnya kesal melihat sikap gadis di depannya, tetapi saat ini ia butuh Qin Qin.“Tadi aku bercakap cakap dengan ibu, ibu bilang kota Yunan di jaga ketat oleh anak buah panglima Arkun, satu-satunya jalan keluar dari Yunan hanya melalui laut dengan kapal berbendera Yuan,” Thian Sin berkata.“Aku tahu,” balas Qin Qin.“Apa kau bisa membantu kami keluar dari sini? Tanya Thian Sin penuh harap.“Nanti aku pikir-pikir dulu,” jawab Qin Qin tanpa sedikitpun menoleh ke arah

    Last Updated : 2024-01-04
  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 60 Janji Seorang Ayah

    Mendengar pertanyaan So So, Qin Qin tundukan kepala, raut wajahnya berubah merah menahan jengah.Qin Qin merasa dari tatapan wanita cantik paruh baya di depannya seakan tahu apa yang terkandung di dalam hatinya.“Kenapa diam? Tanya So So melihat Qin Qin tundukan kepala.“Pangcu! Sebenarnya tidak ada syarat dari apa yang Qin Qin tawarkan.“Qin Qin hanya ingin selalu dekat dengan Thian Sin Gege, jadi ijinkan Qin Qin ikut kemanapun Thian Sin Gege pergi,” Qiao Qin berkata.“Hal yang kau pinta sulit untuk aku kabulkan, kau tahu kenapa? Tanya SoSo.Qiao Qin langsung angkat kepala mendengar perkataan So So, raut wajahnya terlihat sedih dengan air mata mengembang.“Kau adalah putri seorang pembesar Yuan, sedangkan putraku adalah anak seorang pemberontak Yuan, apa hal tersebut tidak saling berbenturan? Tanya So So sambil menatap tajam ke arah Qiao Qin.“Pangcu! Qin Qin tidak melihat perbedaan tersebut akan menjadi benturan antara aku dan Thian Sin Gege,” balas Qin Qin.“Mungkin kau dan Thian

    Last Updated : 2024-01-05
  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 61 Datang Untuk Mengantar Nyawa

    Sesudah mendapat instruksi dari sang ketua, semua anggota langsung bergerak.Bu Ceng Kui bersama Thian Sin melesat ke luar menghadapi jendral Kurqi yang mengepung penginapan bersama ratusan prajuritnya.Sedangkan Dewa Tongkat merah membawa pembesar Qiao keluar dari pintu belakang penginapan.So So bersama anggota yang lain langsung bergerak menuju kapal yang sudah di siapkan oleh pembesar Qiao.Ketika mereka bergerak, Kui Bo lemparkan benda hitam panjang ke arah Thian Sin sambil berkata.“Anggap saja kau sedang berlatih, habisi mereka semua dengan senjata baru mu.”Thian Sin menangkap benda hitam yang tidak lain Pedang pusaka Racun merah yang sudah di beri wadah kayu besi hitam oleh Kui Bo.Jendral Kurqi bersama 100 prajurit melihat dua orang melesat ke arah mereka, langsung menyerang.Puluhan panah melesat ke arah Bu Ceng Kui dan Thian Sin.Shing….Shing….Shing!Thian Sin langsung cabut pedang pusaka racun merah menuruti perintah Kui Bo.Sring!Sinar merah melesat menghantam puluhan a

    Last Updated : 2024-01-05

Latest chapter

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 154 Pengintaian

    Dua bayangan memakai tutup kepala melesat cepat menembus kegelapan malam menuju ke arah tenda tempat di mana pasukan Yuan.Kedua bayangan tersebut tidak lain adalah Thian Sin dan Qin Qin.Thian Sin memutuskan hanya mereka berdua yang berangkat menuju tenda pasukan Yuan, walau di tentang oleh jenderal Zhou Chu karena sang jenderal menyarankan agar sang pemimpin membawa beberapa orang dari perkumpulan topeng merah, jenderal Zhou Chu khawatir karena misi yang di jalankan oleh sang pemimpin sangat berbahaya, menyelinap ke sarang musuh hanya di temani oleh Qin Qin, tetapi Thian Sin tetap dengan keputusannya bahwa mereka lebih baik berdua, karena jika banyak orang yang bergerak akan lebih berbahaya dan pergerakan mereka mudah tercium oleh prajurit Yuan.Setibanya di tenda pasukan Panglima Arkun, Thian Sin memberi isyarat tangan kepada Qin Qin agar hati-hati dan tidak menimbulkan suara.Qin Qin anggukan kepala dan langsung merapat kepada sang kekasih ketika mendapat isyarat tangan.Thian Sin

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 153 Rencana Penyergapan

    Tanpa di ketahui oleh Thian Sin, semua pasukan yang berkumpul di dekat telaga, kini mulai bergerak di pimpin oleh sang ibu.Di sisi lain hati panglima Arkun mulai cemas karena Iblis putih bersama anak buahnya belum juga kembali, begitu pula dengan Gurma yang belum juga memberi kabar, apa misinya berhasil menyergap pasukan lawan.“Panglima….Panglima! Mata-mata musuh yang tertangkap sudah kita habisi, apa langkah kita selanjutnya? Tanya seorang perwira ketika melihat Panglima Arkun tengah melamun.Pertanyaan sang anak buah membuyarkan lamunan Panglima Arkun.“Sebelum di habisi, apa kau sudah mendapat informasi dari mata-mata tersebut? Panglima Arkun balik bertanya kepada anak buahnya.“Menurut informasi yang di dapat, ada satu kelompok pasukan berada di dekat pasukan kita dan kelompok tersebut di pimpin oleh Raja muda Thian sin sendiri, Panglima,” si perwira menjawab pertanyaan Panglima Arkun.Panglima Arkun anggukan kepala mendengar perkataan anak buahnya, kemudian membalas.“Apa Iblis

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 152 Tenaga Dalam Racun Api

    Thian Sin merasakan hawa dingin yang mengelilingi tubuhnya perlahan mulai hilang dan di gantikan hawa panas, mengetahui keadaan tersebut, Thian Sin semakin bersemangat.Apalagi di tambah pedang pusaka racun merah terus bergetar di genggamannya serta gejolak tenaga dalam yang ia rasakan di dalam tubuh, membuat Thian Sin semakin yakin bahwa tenaga dalam racun api yang di maksud oleh Jiwa pedang mulai bangkit.Tanpa ragu Thian Sin langsung melesat ke arah Iblis putih sambil sabetkan pedang pusaka racun merah ke arah tubuh lawan.Shing!Walau terkejut dengan perubahan yang terjadi Iblis putih tetap waspada, melihat serangan Thian Sin, sang Iblis langsung kibaskan tangan kanan ke arah pedang.Sinar putih berhawa sangat dingin melesat berusaha menahan tebasan.Tetapi sebelum pukulan inti es mengenai pedang, sinar putih berhawa dingin lenyap terhisap oleh aura api yang keluar dari dalam tubuh Thian Sin.Kejut bukan kepalang sang Iblis melihat pukulan andalannya lenyap tak berbekas, tanpa pik

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 151 Petunjuk Jiwa Pedang

    Semangat tempur Thian Sin langsung berkobar ketika mendapat petunjuk dari jiwa pedang, perlahan semua tenaga dalam yang terkumpul di perut langsung di salurkan keseluruh tubuh.Iblis putih kini lebih berhati hati menghadapi serangan Thian Sin, tubuhnya bergerak menjauh sambil kibaskan tangan kanan saat pedang bergerak menyerang.Shing!Jurus inti es bergerak cepat menyerang Thian Sin, dengan cepat Thian Sin memutar kedua tangan berusaha menahan jurus lawan.Blar!Suara ledakan terdengar saat kedua tenaga dalam tingkat tinggi bertemu.“Kenapa hawa dingin masih saja terasa olehku? Padahal aku sudah mengerahkan semua tenaga dalam yang kumiliki,” batin Thian Sin bertanya tanya dalam hati.“Pakai pedang dengan tanganmu untuk menyerang, kalau kau gunakan tehnik pedang terbang, bagaimana jurus racun api bisa kau gunakan?” Jiwa pedang berkata seakan tahu apa yang terkandung dalam isi hati Thian Sin.Mendengar perkataan Jiwa pedang, dua jari Thian Sin bergerak menarik pedang yang berputar puta

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 150 Cara Mengatasi Iblis Putih

    Thian Sin terus berusaha menggerakkan pedang pusaka racun merah yang membeku di udara, tetapi walau sudah mengerahkan sebagian tenaga dalamnya, pedang pusaka racun merah tetap tak bergerak.Sementara di sisi lain, Qin Qin bersama anggota topeng merah langsung pergi menjauh dari tempat pertempuran setelah melihat keganasan jurus Iblis Putih, begitu pula dengan prajurit Yuan, mereka tidak mau mati konyol terkena imbas dari jurus sang pemimpin.Setelah tahu pedang pusaka racun merah terkunci oleh bongkahan es, Thian Sin kibaskan tangan ke arah Iblis Putih, lalu melesat ke arah pedang pusaka racun merah.Sinar merah dari jurus Ban Tok Ciang melesat cepat menyerang Iblis putih.Bibir Iblis putih tersenyum penuh ejekan melihat jurus lawan menyerang dirinya, sambil lalu sang Iblis kerahkan tangan untuk menahan pukulan sambil lompat, berusaha menghalangi niat Thian Sin.Iblis Putih tahu jika Thian Sin ingin menghancurkan bongkahan es yang membekukan pedang agar bisa ia gunakan, karena jurus s

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 149Jurus Pamungkas Iblis Es

    “Sungguh hebat nama jurus mu, apa jurus itu mampu membunuhku? Tanya Thian Sin dengan nada penuh ejekan.“Jangan sombong anak muda, aku tahu racun Raja ular merah tidak tahan terhadap hawa dingin, itu sebanya waktu itu kau hampir mampus di tangan Ong Thian,” Iblis putih membalas perkataan Thian Sin, kemudian tertawa.Ha Ha Ha“Memang ku akui kalau pukulan beracun serta racun di dalam tubuhku mempunyai kelemahan terhadap tenaga dalam berhawa dingin, itu sebabnya aku mempelajari jurus selain pukulan beracun untuk menghadapi orang-orang sepertimu,” Thian Sin menanggapi perkataan Iblis putih, kemudian lanjut berkata.“Kau mau coba?”Raut wajah Iblis putih tampak kelam mendengar perkataan Thian Sin, tetapi dalam hati sang Iblis ragu, apa benar perkataan pemuda yang sudah membunuh saudaranya tersebut.“Kalian mundur dan beritahu Panglima Arkun agar bergegas karena musuh sudah berada tidak jauh,” Iblis Putih beri perintah kepada prajurit Yuan yang ikut bersamanya.Seorang perwira anggukan kep

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 148 Bertemu Musuh Di Hutan Liu

    Setelah Ban Tok Kui Bo bersama Tabib Yok pergi, Thian Sin langsung mengambil alih pimpinan anggota topeng merah yang menunggu pasukan Panglima Arkun di pintu masuk hutan Liu.Tidak ada satu pun dari anggota topeng merah yang menolak kepemimpinan Thian Sin, karena mereka tahu kapasitas dari anak Pek I Siancu.Maling sakti di perintahkan oleh Thian Sin pergi ke telaga Liu dan memberitahu kalau mereka akan menyerang Pasukan Panglima Arkun, Thian Sin juga menyampaikan pesan agar semua pasukan berkumpul untuk menghabisi pasukan Yuan dan membebaskan Tayli dari ancaman.Maling sakti bersama Mi Xue tanpa banyak bicara langsung bergerak menuju telaga dimana sang ketua berada untuk menyampaikan pesan Thian Sin.Setelah Maling sakti serta cucunya pergi, Qin Qin tidak mau jauh dari Thian Sin sehingga membuat Jendral Zhou Chu bertanya tanya siapa sebenarnya Qin Qin dan ada hubungan apa antara gadis itu dengan suami dari putri Lie Hwa, untuk bertanya Jendral Zhou Chu tidak berani, akhirnya sang Jen

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 147 Jangan Malu Untuk Katakan Cinta

    Thian Sin hentikan larinya ketika melihat dan mendengar suara yang ia kenal.“Nek! Mana ibuku? Tanya Thian Sin ketika sudah berhadapan dengan Ban Tok Kui Bo.“Ibumu sedang berada di telaga Liu bersama kedua orang istri mu,” jawab Ban Tok Kui Bo.Thian Sin tersenyum mendengar perkataan sang nenek.“Apa kau tahu dimana Yok Kwi gege? Tanya Ban Tok Kui Bo.Thian Sin menjawab dengan gelengkan kepala.“Sesudah menewaskan Sepasang Badai Utara aku langsung pergi mengambil jalan lain agar tidak di ketahui oleh pasukan Panglima Arkun, jadi aku tidak tahu dimana kakek Yok, karena beliau berangkat lebih dulu bersama pasukan Tayli,” jawab Thian Sin.“Aku tahu itu dari cerita salah seorang istrimu, tetapi menurut mertua mu, Yok Kwi gege pergi bersama Jendral Zhou Chu mengawasi pergerakan pasukan Panglima Arkun,” balas Ban Tok Kui Bo.“Rupanya begitu,” ucap Thian Sin mendengar perkataan Ban Tok Kui Bo, kemudian lanjut berkata.“Apa di telaga Liu, Ibu bersama anggota Topeng merah?“Tidak, hanya aku

  • Elmaut Berwajah Merah   Bab : 146 Bersatu Melawan Pasukan Yuan

    “Tidak peduli kau Dewi berbaju putih, hitam atau merah, kau harus mati karena telah membunuh prajurit Tayli,” Lie Hwa berkata dengan raut wajah penuh nafsu membunuh.“Kurang ajar! Anak masih ingusan berani memaki, kau ingin mati dengan cara apa? Tanya Ban Tok Kui Bo dengan nada gusar sambil melotot ke arah Lie Hwa.“Nenek peot! Aku lihat wajah serta penampilan mu seram, tetapi apa ilmu yang kau miliki sama menyeramkan? Balas Lie Hwa sambil tersenyum mengejek.Raut wajah Ban Tok Kui Bo berubah kelam mendengar ejekan Lie Hwa, tongkat kepala setan di tangan kanan terangkat naik dan siap menyerang.Kim Hwa yang diam karena berusaha mengingat tokoh bergelar Pek I Siancu, ketika teringat kembali kalau anak buahnya sering berkata bahwa ketua kelompok topeng merah adalah wanita yang selalu memakai pakaian putih, langsung bergerak maju dan berkata.“Anak Lie, jaga bahasamu!“Maaf kan kami yang tidak tahu tingginya gunung dan dalamnya lautan,” ucap Kim Hwa sambil memberi hormat, kemudian lanjut

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status