Melihat kematian adik ketiga mereka, Ngo Beng Kui Ong sangat marah dan terus menyerang Ban Tok Kui Bo tanpa henti, tetapi dengan banyaknya macam racun yang ada di di bawa Kui Bo membuatnya masih bertahan dan mampu balas mendesak ke empat Setan.Ke empat Setan setelah berhasil keluar dari gempuran Kui Bo langsung menghampiri sang adik ketiga yang tewas dengan luka sobek di pinggang.“Adik….adik! Teriak Ngo Toa sambil mengguncang tubuh adik ketiganya.“Sudahlah kak! Kakak ketiga sudah tewas oleh perempuan keparat itu, kita harus balaskan dendam kakak ketiga,” ucap Setan kelima melihat kakak pertamanya begitu sedih.Mendengar perkataan adik kelima, Setan pertama langsung melesat dan cakarnya menyambar ke arah kepala So So.Whut….Trak!Sambaran cakar besi Setan pertama belum sampai, serangannya berhasil di tangkis oleh Kui Bo.“Kau adalah lawanku, jangan coba-coba beralih ke yang lain,” ucap Kui Bo sambil sentakan tongkatnya.Setan pertama mundur akibat sentakan Kui Bo, tatapan matanya ta
Thian Sin menatap pedang berwarna merah di depannya, kemudian mengambil pedang.Baru saja Thian Sin memegang pedang tersebut, satu kekuatan yang berasal dari dalam pedang berusaha menyedot dan menarik kekuatan dari dalam tubuhnya.Thian Sin terkejut dan langsung melepaskan kembali pedang pusaka racun merah sambil menatap Ban Tok Kui Bo.“Nenek guru! Pedang ini seperti ingin mengambil seluruh kekuatan ku,” ucap Thian Sin.“Itu sebabnya kau harus hati-hati, selain pedang ini beracun, pedang ini juga mempunyai jiwa di dalam pedang, jiwa dari pembuat serta orang-orang yang mati dan tersedot kekuatannya ke dalam pedang,” balas Ban Tok Kui Bo.“Kau tahu kenapa pedang ini ku simpan dalam Kayu besi dan kujadikan tongkat kepala setan? Tanya Ban Tok Kui Bo.Thian Sin gelengkan kepala.“Karena aku tidak mau jiwaku di makan oleh pedang pusaka racun merah,” Ban Tok Kui Bo berkata.“Kalau nenek guru saja tidak bisa memegang, apalagi aku? Tanya Thian Sin, terlihat ada keraguan di wajahnya ketika men
Thian Sin bergerak mengikuti kemauan pedang pusaka racun merah, terkadang terlihat seperti sedang tarik menarik antara Thian Sin dengan pedang racun merah.Ban Tok Kui Bo melihat Thian Sin kerepotan mengatasi pedang, bibirnya tersenyum.“Ini baru permulaan saja, nanti kau akan di buat lebih repot lagi oleh pedang itu,” batin Kui Bo.“Kalau saja racun Raja ular merah bisa bersemayam di tubuh wanita, kau tidak perlu repot-repot dengan pedang pusaka leluhur kami,” lanjut perkataan Kui Bo dalam hati.Thian Sin terus mengikuti gerakan gerakan pedang, sambil berusaha menahan kekuatan dari dalam pedang dengan Hud Kong Sinkang.Pedang racun merah bergerak menyambar kepala Iblis hitam.Shing!Iblis Hitam tundukan kepala merasakan sambaran angin ke arahnya.Pedang racun merah sesudah menyambar Iblis Hitam bergerak ke arah Iblis putih.Iblis putih bergerak memutar ketika melihat sinar merah bergerak ke arahnya, setelah berhasil memutar tubuh, Iblis Putih menghantam badan pedang racun merah.Plak
Chie Su beserta para pendekar golongan putih masuk ke dalam terowongan rahasia yang menuju ke bawah gunung, sementara Tat Mo beserta Wu Tien mengamankan pintu jalan rahasia yang berasal dari kuil Siauw Lim Pai. Tat Mo serta Wu Tien sebenarnya tidak yakin dengan cerita Chie Su tentang perjanjiannya dengan Pangcu perkumpulan Tongkat Merah, tetapi keyakinan mereka goyah saat mereka sampai di pintu goa jalan rahasia. Tidak banyak prajurit yang menjaga goa seperti yang kemarin di lihat oleh Tat Mo. Tat Mo serta Wu Tien melumpuhkan beberapa prajurit yang menjaga goa dan menanyai prajurit tersebut. Menurut keterangan prajurit, panglima Arkun bersama seluruh tentara di kerahkan ke arah utara, karena tenda-tenda mereka di serang, itu sebabnya tidak banyak yang menjaga goa yang di curigai ada jalan rahasia. Tanpa buang waktu, Tat Mo masuk ke dalam goa, sementara Wu Tien naik kembali memberitahu Chie Su agar cepat masuk ke jalan rahasia dan turun gunung. Setelah semua murid serta pendekar g
So So tidak mau berlama lama tinggal di gunung Fujian.Sesudah para pendekar yang gugur di makamkan dan bercakap cakap sebentar, So So pamit kepada Biksu Chie Su untuk kembali ke markas perkumpulan Topeng Merah.Chie Su sebenarnya masih ingin bercakap cakap dengan So So, tetapi melihat sang Pangcu sepertinya tidak begitu antusias menerima tawarannya untuk berkunjung ke kuil Siauw Lim Pai, Chie Su hanya bisa memandang kepergian perkumpulan Topeng Merah.Tidak banyak pendekar yang tersisa, hanya mereka yang mempunyai tenaga dalam tinggi yang selamat dari kepungan prajurit Yuan.Para pendekar tersebut akhirnya menyatakan bergabung dengan Topeng Merah setelah melalui perjuangan berat bersama sama, termasuk Bu Ceng Kui.Di kota Yunan, Khong Su berputar putar untuk melihat situasi, setelah di rasa aman dan tidak ada prajurit Yuan Di bawah pimpinan Panglima Arkun, perkumpulan Topeng Merah bisa istirahat dengan tenang.Khong Su serta Bu Ceng Kui di perintahkan mencari tempat penginapan, ketik
Rombongan Topeng Merah langsung berangkat menuju penginapan yang di pilih oleh Bu Ceng Kui, penginapan yang berada di pinggir pantai dan menghadap ke laut, membuat mereka bisa melihat aktivitas penduduk serta pendekar yang berada di sekitar pantai.So So memuji pilihan Bu Ceng Kui, karena menginap di penginapan yang berada di bibir pantai, mereka bisa melihat situasi laut serta kapal kapal yang datang dan pergi.Ban Tok Kui Bo terus mengurung diri dalam kamar sambil membuat sarung pedang pusaka racun merah.Sarung pedang racun merah tidak boleh asal, karena racun merah yang terkandung di dalam pedang bisa meracuni benda yang menempel di pedang tersebut.Kayu besi hitam bekas tongkat setan menjadi pilihan Ban Tok Kui Bo, karena hanya kayu besi hitam tersebut yang tidak bisa terkontaminasi oleh racun merah.Karena bahan kayu besi hitam sangat susah di cari, sisa hancuran kayu besi hitam berusia ratusan tahun yang berasal dari tongkat setan di olah kembali oleh Ban Tok Kui Bo untuk sarun
“Bukannya tadi Thian Sin Gege menyuruh aku pergi? Tanya Qin Qin.“Itu kan tadi, sekarang aku ingin bercakap cakap denganmu,” ucap Thian Sin sambil duduk.Qin Qin mendengar perkataan Thian Sin, lalu duduk sambil membuang muka.Cih!“Sombong sekali,” batin Thian Sin melihat sikap Qin Qin.“Eeemmmh….Tadi kau bilang ada kapal yang bisa di pakai oleh perkumpulan Topeng Merah, apa benar? Tanya Thian Sin.“Bisa benar….bisa juga tidak,” jawab Qin Qin sambil wajahnya masih berpaling tak mau melihat Thian Sin.Dalam hati Thian Sin sebenarnya kesal melihat sikap gadis di depannya, tetapi saat ini ia butuh Qin Qin.“Tadi aku bercakap cakap dengan ibu, ibu bilang kota Yunan di jaga ketat oleh anak buah panglima Arkun, satu-satunya jalan keluar dari Yunan hanya melalui laut dengan kapal berbendera Yuan,” Thian Sin berkata.“Aku tahu,” balas Qin Qin.“Apa kau bisa membantu kami keluar dari sini? Tanya Thian Sin penuh harap.“Nanti aku pikir-pikir dulu,” jawab Qin Qin tanpa sedikitpun menoleh ke arah
Mendengar pertanyaan So So, Qin Qin tundukan kepala, raut wajahnya berubah merah menahan jengah.Qin Qin merasa dari tatapan wanita cantik paruh baya di depannya seakan tahu apa yang terkandung di dalam hatinya.“Kenapa diam? Tanya So So melihat Qin Qin tundukan kepala.“Pangcu! Sebenarnya tidak ada syarat dari apa yang Qin Qin tawarkan.“Qin Qin hanya ingin selalu dekat dengan Thian Sin Gege, jadi ijinkan Qin Qin ikut kemanapun Thian Sin Gege pergi,” Qiao Qin berkata.“Hal yang kau pinta sulit untuk aku kabulkan, kau tahu kenapa? Tanya SoSo.Qiao Qin langsung angkat kepala mendengar perkataan So So, raut wajahnya terlihat sedih dengan air mata mengembang.“Kau adalah putri seorang pembesar Yuan, sedangkan putraku adalah anak seorang pemberontak Yuan, apa hal tersebut tidak saling berbenturan? Tanya So So sambil menatap tajam ke arah Qiao Qin.“Pangcu! Qin Qin tidak melihat perbedaan tersebut akan menjadi benturan antara aku dan Thian Sin Gege,” balas Qin Qin.“Mungkin kau dan Thian