Share

Seratus Sebelas

Nay,"

Naya mendengus kesal, saat melihat laki-laki jangkung itu tengah berdiri menatapnya dengan senyum merekah di wajahnya.

"Ck, kenapa gue harus ketemu lo lagi, sih." Jawab Kanaya sengit.

"Kayanya kita emang jodoh deh, Nay. Padahal nggak janjian tapi tuhan masih mempertemukan kita berdua." Balas Rian dengan tersenyum jahil.

Kanaya berdecak sinis, namun karena disini ada banyak pengunjung. Akhirnya Kanaya memilih diam dan menikmati Es kelapa mudanya daripada harus meladeni manusia menyebalkan itu, sedangkan Kai duduk di strollernya dengan cemilan khusus anak-anak yang sudah Kanaya siapkan.

"Kai, mau punya papa baru, Nggak?"

Plak!

Kanaya memukul bahunya dengan cukup keras. "Tu mulut di jaga."

"Astaga! Bercanda doang, Nay. Gini-gini gue adik sepupu lo." Ujar Rian membuat Kanaya bergidik jijik.

"Astaga lo dulu juga pernah cinta banget sama gue. Kok sekarang bisa sebenci ini sih, Nay?" tanya Rian dengan wajah seriusnya.

Rian benar-benar penasaran, karena setelah menikah wanita di depa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status