Share

Bab 34. Panik

Penulis: Nur hapidoh
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-04 07:02:00

"Dokter! Tolong selamatkan istri!" pinta Bayu saat dia sudah sampai di rumah sakit terdekat.

Team paramedis langsung bergegas menolong Lea yang sudah pucat wajahnya. "Tolong aku, dokter!" pinta Lea sambil terus memegangi perutnya yang begitu sakit.

Bayu menggenggam telapak tangan Lea yang terasa begitu dingin. "Sabar, Sayang. Dokter pasti akan menolongmu. Tahan sebentar ya," hibur Bayu di sisi Lea.

Seorang suster mendekati Bayu, kemudian dia memerintahkan untuk menempatkan Lea di atas bunker. "Segera urus administrasinya kami akan membawanya ke ruangan ICU. Dokter sudah dalam perjalanan kami akan segera mengambil tindakan untuk menolong istri dan calon anak anda!" titah suster pada Bayu.

Bayu mengangguk, lalu mendekati Lea. "Kuat, ya Sayang?? Aku yakin kalau kamu pasti bisa melakukan itu demi aku." pesan Bayu sesaat sebelum dia meninggalkan Lea.

Lea hanya diam dan meneteskan air

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Duda Meresahkan    Bab 35. Kepergian Lea

    "Apa dokter istri saya menghilang? Bagaimana bisa?" Tanya Bayu yang begitu kaget setelah mendapat laporan dari dokter yang merawat Lea di rumah sakit."Maafkan kami pak Bayu. Istri Anda begitu sedih dan panik setelah mengetahui kalau dia akan kesulitan untuk punya anak lagi setelah semua penganiayaan berat yang dia alami. Sehingga akhirnya kami pun memberikan waktu kepadanya untuk bisa beristirahat dengan baik. Tidak tahunya setelah kepergian kami Dia malah pergi juga dan meninggalkan rumah sakit ini tanpa mengatakan apapun." Terang sang dokter dengan wajah penuh penyesalan."Kesulitan punya anak, dokter? Apakah separah itu dokter?" Tanya Bayu yang terlihat begitu kaget dan juga sedih karena harus kehilangan peluang memiliki anak bersama Lea.Sang dokter hanya bisa menundukkan kepalanya karena merasa gagal. "Maafkan saya pak Bayu penganiayaan yang dialami oleh istri anda benar-benar sangat biadab. Apalagi istri anda baru

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Duda Meresahkan    Bab 36. Ketemu orang baik

    "Apakah gadis itu sudah siuman, pah?" Tanya seorang wanita paruh baya pada suaminya yang sedang duduk di sofa yang ada di rumah sakit."Belum, bu. Mungkin besok papa akan membawa perempuan itu ke rumah sakit yang lebih besar untuk memeriksa keadaannya secara menyeluruh. Papa khawatir dia mengalami cidera yang cukup serius karena kejadian malam itu." Jawabnya sambil melirik ke arah Lea yang masih terlihat begitu pucat."Kemarin papa terpaksa membawanya kemari melihat kondisinya yang mengkhawatirkan." lanjutnya lagi sambil terus menatap ke arah Lea yang terasa begitu familiar baginya."Kenapa, pah? Sejak tadi Mama melihat papa terus menatapnya dengan lekat. Apakah papa naksir gadis ini?" Tanya sang istri sambil tersenyum kepada suaminya."Mama ini bicara apa sih? Kenapa jadi bicara aneh begitu? Papa melihat gadis ini karena merasa seperti mirip dengan mama ketika masih muda. Masa mama ga merasa sih?" T

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Duda Meresahkan    Bab 37. Semangat baru

    Setelah dipindahkan ke rumah sakit yang lebih besar, keadaan Lea mulai membaik. Tiara dan Abimana terus memberikan semangat hidup kepadanya. Mereka begitu bahagia karena kembali dipertemukan dengan anak kandung yang sudah lama tidak bertemu karena penculikan di masa lalu."Nak, Siapa yang sudah begitu tega kepadamu? Katakan pada kami! Kami tidak akan membiarkan dia hidup dengan tenang!" geram Tiara sambil menggenggam telapak tangan Lea yang kini mulai kembali hangat.Lea menggelengkan kepala, " lupakan saja semua itu. Aku ingin memulai Lembaran Baru dan meninggalkan semuanya. Jika kalian memang perduli dan ingin aku bahagia, mari kita menjauh dari kehidupan yang penuh derita ini. Aku hanya ingin menepi dan menenangkan diri!" lirih Lea dengan suara datar dan dingin.Abimana begitu terhiris hatinya mendengar semua itu. 'Sesakit apakah kehidupan yang kau jalani nak, sehingga kau begitu skeptis dengan hidupmu sendiri? Maafka

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Duda Meresahkan    Bab 38. Identitas baru

    "Sekarang kamu hiduplah dengan identitas baru yang sesuai dengan identitas kamu saat pertama lahir di keluarga kita. Papa sangat berharap kamu bisa menjalani kehidupan baru yang bahagia. Putriku, tolong, ijinkanlah papah dan mamah untuk membahagiakan kamu mulai saat ini. Kami merasa sangat sedih dan menyesal karena telah kehilangan masa kecilmu yang gemilang. Maafkan kami yang sudah gagal menjagamu saat kamu kecil dulu," pinta Abimana sambil mengusap telapak tangan Lea dengan lembut dan penuh kasih sayang.Lea begitu terharu karena telah menemukan orang tuanya kembali. Dia tak pernah menyangka ternyata musibah yang dialaminya membuatnya mendapatkan anugerah yang begitu besar dengan menemukan orang tua kandungnya yang ternyata merupakan sosok luar biasa dan sangat baik perangainya maupun sikap mereka."Mah, Pah!! Aku sampai saat ini masih terkejut dan begitu exited dengan kenyataan ini. Jujur saja, sampai saat ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Duda Meresahkan    Bab 39. Undangan Pesta

    "Tuan, anda mendapatkan undangan pesta di Bali dari keluarga Abimana." Tutur asisten Bayu saat melihat pemilik perusahaan tempat dia bekerja datang ke kantor mereka. Biasanya Bayu hanya datang sebulan sekali hanya sekedar mengecek laporan saja, entah kenapa sekarang dia sering datang ke kantor di luar jadwalnya."Pikiranku sedang ruwet begini, mana ada mood buat datang ke pesta. Di Bali pula? Kau itu jangan mengada-ngada! Konfirmasi pada mereka kalau aku ga bisa datang. Bilang saja ada acara lain!" titah Bayu tanpa merasa tertarik sama sekali walau hanya untuk sekedar melihat undangan yang disodorkan oleh sang asisten ke tangannya.Bayu saat ini sedang ruwet pikiran nya. Dia hanya ingin segera menemukan Lea dan meminta maaf pada istrinya atas semua yang sudah terjadi kepada Lea karena perbuatan Nitha yang amat keterlaluan.Bayu membutuhkan waktu sendiri untuk menenangkan di

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Duda Meresahkan    Bab 40. Pertemuan kembali

    "Lea?? Kau kah ini, Sayang?" tanya Bayu agak ragu. Dia bingung dengan apa yang dilihatnya sekarang karena sosok yang berdiri di hadapannya sekarang sangat berbeda dengan Lea yang dia kenal sebagai istrinya.Abigail bersikap biasa saja dihadapan Bayu. Walaupun sebenarnya dia menahan diri dengan sekuat tenaga agar tidak terpengaruh oleh tatapan lelaki yang masih berstatus bagi suaminya. Abigail sudah memutuskan akan melupakan semuanya dan memulai kehidupan yang baru dengan identitas yang baru."Anda pasti salah mengenali orang. Saya baru saja kembali dari luar negeri. Saya juga tidak mengenal siapa anda," tutur Abigail datar.Bayu mengerutkan keningnya lalu menoleh ke arah Abimana. Dari tatapan matanya Dia meminta penjelasan dari tuan rumah yang mengundang dirinya ke pesta itu."Benar, pak Bayu. Dia adalah Abigail Abimana, putri saya yang lama tinggal di luar negeri. Putriku, perkenalkan, dia adalah pa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Duda Meresahkan    Bab 41. Dilema

    "Kenapa?" tanya Bayu dengan wajah tak berdosanya. Abigail berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan diri dari Bayu tapi sulit. Lelaki itu tak mudah untuk dihadapi ternyata."Lepaskan aku! Kau benar-benar tamu yang tak sopan! Bisa-bisanya melakukan hal seperti ini padaku didepan publik begini!" kesal Abigail mulai tidak bisa mengendalikan emosinya dengan kelakuan Bayu yang menyebalkan itu.Jantungnya sejak tadi berpacu kencang. Sementara Duda Meresahkan satu itu masih saja santai dan nyaris tanpa dosa. Tatapan mata itu seakan menghipnotis Abigail dalam pesonalia yang tidak pernah lekang dimakan waktu. 'Gantungnya memang ga ada obat! Sial!! Apa yang kamu lakukan, Abigail!' sentak Abigail dalam hati, merutuki kelemahan dirinya sendiri karena selalu saja tidak bisa lepas dari Bayu.Bayu menarik tangan Abigail menuju sebuah kamar yang dia pesan selama berada di Bali. Bayu memang sengaja memesan kamar di hotel yang sama dengan a

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • Duda Meresahkan    Bab 42. Mencari Abigail

    "Ada apa, pah?" tanya Raka ketika dia melihat ayah angkatnya terlihat begitu panik di depan ruangan operator CCTV yang ada di hotel itu."Raka! Syukurlah kamu disini. Papa sedang mencari adikmu. Dia menghilang dari pesta. Tolong temukan dia untuk papa. Mama kamu sejak tadi terus saja menangis karena khawatir pada adikmu itu!" pinta Abimana dengan wajah khawatir sekali.Raka mengurutkan keningnya karena tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Abimana. "Adik? Sejak kapan saya punya adik?" tanya pemuda tampan itu bingung.Abimana menepuk jidatnya karena baru ingat bahwa dirinya berumur memperkenalkan Raka dan Abigail."Maafkan papa, Raka. Karena kemarin kamu begitu sibuk untuk mengurus konferensi yang ada di hotel ini, membuat Papa dan Mama belum sempat memperkenalkan kalian berdua. Sekarang bantu dulu Papa untuk menemukan adikmu yang hilang. Nanti papa pasti akan menceritakan semuanya padam

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12

Bab terbaru

  • Duda Meresahkan    Bab 42. Mencari Abigail

    "Ada apa, pah?" tanya Raka ketika dia melihat ayah angkatnya terlihat begitu panik di depan ruangan operator CCTV yang ada di hotel itu."Raka! Syukurlah kamu disini. Papa sedang mencari adikmu. Dia menghilang dari pesta. Tolong temukan dia untuk papa. Mama kamu sejak tadi terus saja menangis karena khawatir pada adikmu itu!" pinta Abimana dengan wajah khawatir sekali.Raka mengurutkan keningnya karena tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Abimana. "Adik? Sejak kapan saya punya adik?" tanya pemuda tampan itu bingung.Abimana menepuk jidatnya karena baru ingat bahwa dirinya berumur memperkenalkan Raka dan Abigail."Maafkan papa, Raka. Karena kemarin kamu begitu sibuk untuk mengurus konferensi yang ada di hotel ini, membuat Papa dan Mama belum sempat memperkenalkan kalian berdua. Sekarang bantu dulu Papa untuk menemukan adikmu yang hilang. Nanti papa pasti akan menceritakan semuanya padam

  • Duda Meresahkan    Bab 41. Dilema

    "Kenapa?" tanya Bayu dengan wajah tak berdosanya. Abigail berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan diri dari Bayu tapi sulit. Lelaki itu tak mudah untuk dihadapi ternyata."Lepaskan aku! Kau benar-benar tamu yang tak sopan! Bisa-bisanya melakukan hal seperti ini padaku didepan publik begini!" kesal Abigail mulai tidak bisa mengendalikan emosinya dengan kelakuan Bayu yang menyebalkan itu.Jantungnya sejak tadi berpacu kencang. Sementara Duda Meresahkan satu itu masih saja santai dan nyaris tanpa dosa. Tatapan mata itu seakan menghipnotis Abigail dalam pesonalia yang tidak pernah lekang dimakan waktu. 'Gantungnya memang ga ada obat! Sial!! Apa yang kamu lakukan, Abigail!' sentak Abigail dalam hati, merutuki kelemahan dirinya sendiri karena selalu saja tidak bisa lepas dari Bayu.Bayu menarik tangan Abigail menuju sebuah kamar yang dia pesan selama berada di Bali. Bayu memang sengaja memesan kamar di hotel yang sama dengan a

  • Duda Meresahkan    Bab 40. Pertemuan kembali

    "Lea?? Kau kah ini, Sayang?" tanya Bayu agak ragu. Dia bingung dengan apa yang dilihatnya sekarang karena sosok yang berdiri di hadapannya sekarang sangat berbeda dengan Lea yang dia kenal sebagai istrinya.Abigail bersikap biasa saja dihadapan Bayu. Walaupun sebenarnya dia menahan diri dengan sekuat tenaga agar tidak terpengaruh oleh tatapan lelaki yang masih berstatus bagi suaminya. Abigail sudah memutuskan akan melupakan semuanya dan memulai kehidupan yang baru dengan identitas yang baru."Anda pasti salah mengenali orang. Saya baru saja kembali dari luar negeri. Saya juga tidak mengenal siapa anda," tutur Abigail datar.Bayu mengerutkan keningnya lalu menoleh ke arah Abimana. Dari tatapan matanya Dia meminta penjelasan dari tuan rumah yang mengundang dirinya ke pesta itu."Benar, pak Bayu. Dia adalah Abigail Abimana, putri saya yang lama tinggal di luar negeri. Putriku, perkenalkan, dia adalah pa

  • Duda Meresahkan    Bab 39. Undangan Pesta

    "Tuan, anda mendapatkan undangan pesta di Bali dari keluarga Abimana." Tutur asisten Bayu saat melihat pemilik perusahaan tempat dia bekerja datang ke kantor mereka. Biasanya Bayu hanya datang sebulan sekali hanya sekedar mengecek laporan saja, entah kenapa sekarang dia sering datang ke kantor di luar jadwalnya."Pikiranku sedang ruwet begini, mana ada mood buat datang ke pesta. Di Bali pula? Kau itu jangan mengada-ngada! Konfirmasi pada mereka kalau aku ga bisa datang. Bilang saja ada acara lain!" titah Bayu tanpa merasa tertarik sama sekali walau hanya untuk sekedar melihat undangan yang disodorkan oleh sang asisten ke tangannya.Bayu saat ini sedang ruwet pikiran nya. Dia hanya ingin segera menemukan Lea dan meminta maaf pada istrinya atas semua yang sudah terjadi kepada Lea karena perbuatan Nitha yang amat keterlaluan.Bayu membutuhkan waktu sendiri untuk menenangkan di

  • Duda Meresahkan    Bab 38. Identitas baru

    "Sekarang kamu hiduplah dengan identitas baru yang sesuai dengan identitas kamu saat pertama lahir di keluarga kita. Papa sangat berharap kamu bisa menjalani kehidupan baru yang bahagia. Putriku, tolong, ijinkanlah papah dan mamah untuk membahagiakan kamu mulai saat ini. Kami merasa sangat sedih dan menyesal karena telah kehilangan masa kecilmu yang gemilang. Maafkan kami yang sudah gagal menjagamu saat kamu kecil dulu," pinta Abimana sambil mengusap telapak tangan Lea dengan lembut dan penuh kasih sayang.Lea begitu terharu karena telah menemukan orang tuanya kembali. Dia tak pernah menyangka ternyata musibah yang dialaminya membuatnya mendapatkan anugerah yang begitu besar dengan menemukan orang tua kandungnya yang ternyata merupakan sosok luar biasa dan sangat baik perangainya maupun sikap mereka."Mah, Pah!! Aku sampai saat ini masih terkejut dan begitu exited dengan kenyataan ini. Jujur saja, sampai saat ini

  • Duda Meresahkan    Bab 37. Semangat baru

    Setelah dipindahkan ke rumah sakit yang lebih besar, keadaan Lea mulai membaik. Tiara dan Abimana terus memberikan semangat hidup kepadanya. Mereka begitu bahagia karena kembali dipertemukan dengan anak kandung yang sudah lama tidak bertemu karena penculikan di masa lalu."Nak, Siapa yang sudah begitu tega kepadamu? Katakan pada kami! Kami tidak akan membiarkan dia hidup dengan tenang!" geram Tiara sambil menggenggam telapak tangan Lea yang kini mulai kembali hangat.Lea menggelengkan kepala, " lupakan saja semua itu. Aku ingin memulai Lembaran Baru dan meninggalkan semuanya. Jika kalian memang perduli dan ingin aku bahagia, mari kita menjauh dari kehidupan yang penuh derita ini. Aku hanya ingin menepi dan menenangkan diri!" lirih Lea dengan suara datar dan dingin.Abimana begitu terhiris hatinya mendengar semua itu. 'Sesakit apakah kehidupan yang kau jalani nak, sehingga kau begitu skeptis dengan hidupmu sendiri? Maafka

  • Duda Meresahkan    Bab 36. Ketemu orang baik

    "Apakah gadis itu sudah siuman, pah?" Tanya seorang wanita paruh baya pada suaminya yang sedang duduk di sofa yang ada di rumah sakit."Belum, bu. Mungkin besok papa akan membawa perempuan itu ke rumah sakit yang lebih besar untuk memeriksa keadaannya secara menyeluruh. Papa khawatir dia mengalami cidera yang cukup serius karena kejadian malam itu." Jawabnya sambil melirik ke arah Lea yang masih terlihat begitu pucat."Kemarin papa terpaksa membawanya kemari melihat kondisinya yang mengkhawatirkan." lanjutnya lagi sambil terus menatap ke arah Lea yang terasa begitu familiar baginya."Kenapa, pah? Sejak tadi Mama melihat papa terus menatapnya dengan lekat. Apakah papa naksir gadis ini?" Tanya sang istri sambil tersenyum kepada suaminya."Mama ini bicara apa sih? Kenapa jadi bicara aneh begitu? Papa melihat gadis ini karena merasa seperti mirip dengan mama ketika masih muda. Masa mama ga merasa sih?" T

  • Duda Meresahkan    Bab 35. Kepergian Lea

    "Apa dokter istri saya menghilang? Bagaimana bisa?" Tanya Bayu yang begitu kaget setelah mendapat laporan dari dokter yang merawat Lea di rumah sakit."Maafkan kami pak Bayu. Istri Anda begitu sedih dan panik setelah mengetahui kalau dia akan kesulitan untuk punya anak lagi setelah semua penganiayaan berat yang dia alami. Sehingga akhirnya kami pun memberikan waktu kepadanya untuk bisa beristirahat dengan baik. Tidak tahunya setelah kepergian kami Dia malah pergi juga dan meninggalkan rumah sakit ini tanpa mengatakan apapun." Terang sang dokter dengan wajah penuh penyesalan."Kesulitan punya anak, dokter? Apakah separah itu dokter?" Tanya Bayu yang terlihat begitu kaget dan juga sedih karena harus kehilangan peluang memiliki anak bersama Lea.Sang dokter hanya bisa menundukkan kepalanya karena merasa gagal. "Maafkan saya pak Bayu penganiayaan yang dialami oleh istri anda benar-benar sangat biadab. Apalagi istri anda baru

  • Duda Meresahkan    Bab 34. Panik

    "Dokter! Tolong selamatkan istri!" pinta Bayu saat dia sudah sampai di rumah sakit terdekat.Team paramedis langsung bergegas menolong Lea yang sudah pucat wajahnya. "Tolong aku, dokter!" pinta Lea sambil terus memegangi perutnya yang begitu sakit.Bayu menggenggam telapak tangan Lea yang terasa begitu dingin. "Sabar, Sayang. Dokter pasti akan menolongmu. Tahan sebentar ya," hibur Bayu di sisi Lea.Seorang suster mendekati Bayu, kemudian dia memerintahkan untuk menempatkan Lea di atas bunker. "Segera urus administrasinya kami akan membawanya ke ruangan ICU. Dokter sudah dalam perjalanan kami akan segera mengambil tindakan untuk menolong istri dan calon anak anda!" titah suster pada Bayu.Bayu mengangguk, lalu mendekati Lea. "Kuat, ya Sayang?? Aku yakin kalau kamu pasti bisa melakukan itu demi aku." pesan Bayu sesaat sebelum dia meninggalkan Lea.Lea hanya diam dan meneteskan air

DMCA.com Protection Status