Share

28. sesak

Setelah berpencarnya kami dari depan pengadilan agama Aku berjalan dengan langkah lunglai di sepanjang trotoar jalan. Usai berurusan dengan semua perintilan syarat-syarat pengadilan aku kembali melangkahkan kaki untuk pulang.

Tepat di saat yang sama adzan di masjid terdekat berkumandang. Demi merasa tidak terlalu sedih dan bisa lega aku segera mampir ke sana dan pergi ke toilet wanita untuk mengambil air wudhu.

Kuhamparkan sejadah lalu menunaikan salat. Berdoa dengan tetesan air mata dan kejujuran hati yang demikian banyak. Berdoa, meminta kepada Tuhan agar keputusan yang kuambil hari ini adalah keputusan terbaik yang tidak akan pernah kusesali. Memilih untuk mengakhiri rumah tangga. Mengakhiri cinta dan menutup hatiku bukanlah pilihan yang mudah. Udah aku harus memulai segalanya dari nol mereset kembali pengaturan curahan cinta dan hatiku yang mungkin akan kusetting kepada orang-orang yang layak menerima saja. Aku mungkin tidak bisa mencintai lagi seperti semula, terlalu dalam luka y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
Bagus... Mbak Mutiara mengambil langkah yang tepat jangan bertahan dengan manusia DAJJAL kamu pasti akan menemukan Kedamaian Serta Kebahagiaan yang SEJATI bukan KEMUNAFIKAN juga KEBOHONGAN
goodnovel comment avatar
Silvy
bagus jika kamu memili bercerai buat apa bertahan dengan suami yg suda berselingku apa lagi sampai memiliki anak kamu pasti bisa tujukan pada suamimu jika kamu bukan wanita yg lema kamu pasti bisa mempertahan kan harga diri jangan mau di bodohi pria bejat seperti suami mu itu
goodnovel comment avatar
Dyah Astri Andriyani
kayaknya di bab sebelumnya,anak mutia malah nyuruh uminya pisah dr ayahnya, kok ini laen lagi ya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status