Home / Romansa / Drama Cinta Sang Duda / Gantian Erik Cemburu

Share

Gantian Erik Cemburu

Author: Galuh Arum
last update Last Updated: 2022-07-17 01:54:56

Ratna langsung beringsut ke arah Tama, suaminya. Tama yang tidak mengerti dengan tingkah istrinya yang terlihat aneh hanya diam dan menurut saat istrinya itu menariknya menuju kamar mereka.

Sesampainya di kamar, Ratna menghempaskan tangan Tama dengan sedikit kasar. Kekesalan memenuhi pikirannya. Melihat suaminya dan asiknya datang bersamaan dan berada di dalam mobil yang sama membuat Ratna tidak bisa menyembunyikan kekesalannya.

Baru saja kemarin dirinya berdamai dengan dirinya sendiri dan mulai meyakinkan jika Tama dan Rinjani tidak memiliki hubungan apa pun. Namun, hari ini semua usahanya gagal hanya karena melihat suaminya dan adiknya datang bersama. Tak hanya itu, tadi dirinya juga sempat melihat keduanya berbincang dan saling berbalas senyum. Itu semakin menambah kecemburuannya.

“Kamu kenapa sih, Ratna?” tanya Tama yang sedang dilanda kebingungan karena sikap istrinya yang tiba-tiba berubah.

Napas Ratna tidak teratur, kedua bahunya naik turun akibat kesal.

“Kamu masih tanya aku k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Drama Cinta Sang Duda   Perdebatan Sengit

    Perdebatan SengitSuasana antara Rinjani dan Erik menjadi canggung. Erik masih saja diam, sedangkan Rinjani masih menyiapkan hatinya untuk kembali berbicara. Membicarakan masalah Tama. Seseorang yang menjadi sumber masalah di antara keduanya sekarang ini. Bukan apa, Rinjani hanya ingin agar masalah ini cepat selesai dan tidak berlarut-larut. Rinjani tidak mau jika kesalahpahaman yang kecil ini akan menjadi bumerang dalam rumah tangganya dan berakhir dengan adanya masalah yang lebih besar di rumah tangganya nanti. Hanya itu yanh Rinjani inginkan dan juga pikirkan.Apalagi tidak baik jika seorang istri dan suami saling memendam kemarahan. Itu yang selalu Rinjani ingat dari ibunya. Wanita tak bersayapnya, Rinjani banyak belajar tentang bagaimana menjadi seorang istri dan juga ibu yang baik pada ibunya.“Mas, aku minta maaf kalau memang ini semua bikin kamu marah. Tapi ini Cuma kesalahpahaman dan aku gak mau kalau kita bertengkar hanya karena masalah sepele ini,” ujar Rinjani.Namun, masi

    Last Updated : 2022-07-20
  • Drama Cinta Sang Duda   Mengalah

    Ratna dan Rinjani masih berdebat sengit. Kedua wanita cantik itu sama sekali tidak ada yang mau mengalah. Keduanya sama-sama ingin menang sendiri. Memenangkan pertengkaran itu dan tidak ada yang ingin disalahkan. Rinjani merasa dirinya yang paling benar. Begitu pun sebaliknya. Ratna merasa hal yang sama. Hingga ayah mereka masuk ke ruangan Ratna. Laki-laki paruh baya itu menghela napas sejenak sebelum mendekat ke arah anak-anaknya itu. Setelah itu, ayah Rinjani mendekat dan mencoba melerai pertengkaran kedua anaknya itu. Rinjani dan Ratna pun hanya terdiam membisu. Pertengkaran yang tadi memanas kini hilang sudah, terganti dengan keterdiaman. Ayah Rinjani yang melihat itu pun mengembuskan napas lega. Setelahnya, laki-laki paruh baya itu berjalan menuju sofa yang ada di ruang rawat Ratna dan mendudukkan diri di sana. Sementara itu Rinjani masih berada di samping sang kakak. Rinjani menatap ke arah ayahnya, setelah itu mendekat pada Ratna yang terbaring di ranjang dan b

    Last Updated : 2022-10-01
  • Drama Cinta Sang Duda   Akhir Yang Indah

    Sebulan sudah permasalahan itu berlalu. Rinjani pun sudah tidak begitu memikirkan tentang masalah itu lagi. Wanita cantik itu lebih memilih fokus untuk mengurus kehidupannya sendiri serta keluarga kecilnya. Dia juga sangat menjaga dirinya bahkan jarang dan hampir tidak pernah bertemu dengan Tama. Dia ingin menjaga hubungannya dengan Erik dan Ratna. Tidak ingin ada kesalahpahaman yang akan membuat kakaknya ataupun suaminya kembali marah dan berpikiran buruk tentangnya. Rinjani sama sekali tidak merasa marah dan keberatan jika pada kenyataannya kakaknya itu masih menyimpan rasa dendam atau apa pun itu pada dirinya. Yang terpenting bagi dirinya saat ini adalah kehidupannya dan juga dirinya yang sudah semaksimal mungkin menjauhi segala sesuatu yang bisa menimbulkan semua kesalahpahaman itu sendiri. Namun, hal tidak terduga terjadi. Ratna kini, sudah mulai berbicara lagi padanya. Dan Rinjani sangat bersyukur akan hal itu. Sepertinya kakaknya itu sudah memaafkan dirinya. D

    Last Updated : 2022-10-03
  • Drama Cinta Sang Duda   Dikhianati Kekasih

    Rinjani kembali meremas ujung kebayanya saat sebuah ijab kabul terdengar dari mulut Pratama Putra—kekasihnya yang menikah dengan kakak kandungnya. Hatinya bagai teriris pisau saat impiannya hancur berkeping-keping.Harusnya pria berbaju pengantin itu menyebut namanya dalam sebuah ijab kabul. Akan tetapi, peristiwa dua bulan lalu membuat mimpi menjadi istri sah Tama harus kandas begitu saja karena ia memergoki sang kakak dan kekasihnya sedang memadu cinta. Rinjani kembali memejamkan mata, ia kembali teringat kejadian malam itu. Rinjani yang baru pulang dari luar kota mendadak tak tenang saat melihat mobil kekasihnya terparkir di halaman rumah. Ia mengerutkan dahi, mengingat dirinya saja baru pulang dan di rumah hanya ada sang kakak. Kedua orang tuanya pun sedang berada di luar kota.Dengan hati begitu kacau, gegas ia masuk ke rumah. Untung saja ia memiliki kunci duplikat hingga memudahkan ia masuk. Seperti biasa ruang tamu gelap karena memang sudah terbiasa. Namun, ia mendengar suara

    Last Updated : 2022-05-20
  • Drama Cinta Sang Duda   Pasangan Dadakan

    “Kamu mengancam saya?” Erik benar menghampiri Rinjani.Seulas senyum dari wanita berambut keriting gantung itu benar-benar membuat Erik sedikit terpesona. Rinjani memang terlihat cantik natural, walau ia hanya memakai bedak tipis dan tidak mau menggunakan makeup.“Om curang, tadi memperkenalkan saya sebagai pujaan hati pada Tante itu. Masa iya, Om nggak mau bantu saya. Saya sudah bantu, loh.” Rinjani terpaksa meminta Erik untuk berpura-pura.“Kamu gila, apa kata orang tua kamu. Nanti aku dikira pedofil, pacaran sama anak SMA.”“What?” Rinjani terkesiap saat Erik mengira dirinya masih bersekolah. Padahal dirinya sudah berusia dua puluh empat tahun dan kini mengajar di sebuah sekolah swasta menengah ke atas.“Tolong, ya, Om. Saya itu berumur dua puluh empat. Bukan anak kemarin sore. Jadi tolong, jangan bicara tentang saya yang masih di bawah umur.”“Serius, kamu lagi nggak bercanda?”Rinjani tak sabar dengan pria di hadapannya. Ia menarik lengan Erik menghampiri pelaminan sang kakak. De

    Last Updated : 2022-05-20
  • Drama Cinta Sang Duda   Calon Suami kaya Raya

    Tama berdiri di belakang Rinjani. Ia mendengar apa yang dikatakan sang adik. Melihat Rinjani, ia kembali merasa bersalah. Jika ia khilaf, maka ia masih merajut cinta dan menyebut namanya dalam ijab kabul. Namun, semua berantakan akibat kecerobohannya.“Tami, jangan nggak sopan sama Rinjani. Dia lebih tua dari kamu, lagi pula dia guru di sekolah kamu, kan?” Tama membela Rinjani.Tami memasang wajah tidak suka dengan teguran sang kakak. Dia memilih pergi meninggalkan mereka. Rinjani pun memalingkan wajah, bukan berarti ia dibela, dirinya bisa berdamai dengan pria itu.“Jan, maafkan Tami. Dia masih kecil, belum mengerti apa-apa.” Tama mencoba menenangkan Rinjani yang sejak tadi mulai tersulut emosi.“Usianya sudah 17 tahun, sudah dewasa,” ujar Rinjani.Tidak salah apa yang di katakan Rinjani. Walau masih labil, setidaknya Tami bisa lebih sopan dengan mantan calon kakak iparnya.“Bu, Jani permisi dulu, ya.”Rinjani pamit pada mantan ibu mertuanya. Ia tak mau berlama-lama di depan mantan k

    Last Updated : 2022-05-20
  • Drama Cinta Sang Duda   Pertengkaran Lagi

    Ratna menghampiri Rinjani yang sibuk dengan makanan di tangan. Dia tak terima karena sang adik mengenal Erik. Ratna berpikir bagaimana bisa dia menarik hati bos di kantornya, sedangkan sejak lama ia pun mengincar tak dapat balasan apa pun.“Kamu kenal di mana sama Pak Erik?” tanya Ratna.“Hmm, kasih tahu enggak, ya? Jangan ah, takut di rebut lagi. Aku tahu kalau Kakak itu enggak akan puas dengan apa yang sudah di rebut kakak,” ujar Rinjani.Ratna mengepalkan tangan, ia begitu kesal dengan apa yang di katakan sang adik. Ia berjalan menghampiri Rinjani dan mencengkeram lengannya.“Lepas!”Rinjani melepaskan cengkeramannya, ia pun tak kalah sengit menatap wanita yang merebut kekasihnya.“Kenapa kakak selalu ingin tahu apa yang aku punya, aku sudah ikhlas dengan apa yang telah kakak ambil, buat apa bertanya tentang Erik, hah? Mau tuker tambah, mengembalikan Tama dan meminta Erik?”Ratna hampir saja menampar Rinjani jika sang ayah tak menahan tangannya. Bu Irma pun merelai keduanya. Apalag

    Last Updated : 2022-06-08
  • Drama Cinta Sang Duda   Kembali Bertemu

    Pukul 15.30, Erik terus saja memperhatikan jam di tangan. Begitu pun netranya tak henti menatap layar ponsel. Pria dengan kaus Hitam dan celana jin itu masih terlihat muda di umur yang sudah memasuki 35 tahun. Ia duduk di sebuah restoran sembari menunggu sang anak. Namun, sejak tadi ia mencoba menghubungi dan mengirim pesan pada Bian sang anak, belum juga ada balasan.Erik kembali melihat pesan yang ia kirim pada Bian—sang anak.[Boy, sebagai permintaan maaf, Papa tunggu jam 16.00 di mal Ambas, kita nonton film yang kamu bilang waktu itu. Papa otw langsung dari kantor, jadi ketemuan saja di mal.]Namun, sejak pesan itu terkirim pukul 11.00, sampai detik itu pun Erik belum menerima balasannya. Ia kembali mencoba meneleponnya, tetapi tak ada jawaban. Akhirnya pria itu mencoba menelepon sang adik. Ternyata sang anak ada acara di sekolah.Erik langsung menutup teleponnya. Ia malah berpikir jika sang anak masih marah dan sengaja tidak mau mengangkat atau membalas pesannya. Pada akhirnya ia

    Last Updated : 2022-06-08

Latest chapter

  • Drama Cinta Sang Duda   Akhir Yang Indah

    Sebulan sudah permasalahan itu berlalu. Rinjani pun sudah tidak begitu memikirkan tentang masalah itu lagi. Wanita cantik itu lebih memilih fokus untuk mengurus kehidupannya sendiri serta keluarga kecilnya. Dia juga sangat menjaga dirinya bahkan jarang dan hampir tidak pernah bertemu dengan Tama. Dia ingin menjaga hubungannya dengan Erik dan Ratna. Tidak ingin ada kesalahpahaman yang akan membuat kakaknya ataupun suaminya kembali marah dan berpikiran buruk tentangnya. Rinjani sama sekali tidak merasa marah dan keberatan jika pada kenyataannya kakaknya itu masih menyimpan rasa dendam atau apa pun itu pada dirinya. Yang terpenting bagi dirinya saat ini adalah kehidupannya dan juga dirinya yang sudah semaksimal mungkin menjauhi segala sesuatu yang bisa menimbulkan semua kesalahpahaman itu sendiri. Namun, hal tidak terduga terjadi. Ratna kini, sudah mulai berbicara lagi padanya. Dan Rinjani sangat bersyukur akan hal itu. Sepertinya kakaknya itu sudah memaafkan dirinya. D

  • Drama Cinta Sang Duda   Mengalah

    Ratna dan Rinjani masih berdebat sengit. Kedua wanita cantik itu sama sekali tidak ada yang mau mengalah. Keduanya sama-sama ingin menang sendiri. Memenangkan pertengkaran itu dan tidak ada yang ingin disalahkan. Rinjani merasa dirinya yang paling benar. Begitu pun sebaliknya. Ratna merasa hal yang sama. Hingga ayah mereka masuk ke ruangan Ratna. Laki-laki paruh baya itu menghela napas sejenak sebelum mendekat ke arah anak-anaknya itu. Setelah itu, ayah Rinjani mendekat dan mencoba melerai pertengkaran kedua anaknya itu. Rinjani dan Ratna pun hanya terdiam membisu. Pertengkaran yang tadi memanas kini hilang sudah, terganti dengan keterdiaman. Ayah Rinjani yang melihat itu pun mengembuskan napas lega. Setelahnya, laki-laki paruh baya itu berjalan menuju sofa yang ada di ruang rawat Ratna dan mendudukkan diri di sana. Sementara itu Rinjani masih berada di samping sang kakak. Rinjani menatap ke arah ayahnya, setelah itu mendekat pada Ratna yang terbaring di ranjang dan b

  • Drama Cinta Sang Duda   Perdebatan Sengit

    Perdebatan SengitSuasana antara Rinjani dan Erik menjadi canggung. Erik masih saja diam, sedangkan Rinjani masih menyiapkan hatinya untuk kembali berbicara. Membicarakan masalah Tama. Seseorang yang menjadi sumber masalah di antara keduanya sekarang ini. Bukan apa, Rinjani hanya ingin agar masalah ini cepat selesai dan tidak berlarut-larut. Rinjani tidak mau jika kesalahpahaman yang kecil ini akan menjadi bumerang dalam rumah tangganya dan berakhir dengan adanya masalah yang lebih besar di rumah tangganya nanti. Hanya itu yanh Rinjani inginkan dan juga pikirkan.Apalagi tidak baik jika seorang istri dan suami saling memendam kemarahan. Itu yang selalu Rinjani ingat dari ibunya. Wanita tak bersayapnya, Rinjani banyak belajar tentang bagaimana menjadi seorang istri dan juga ibu yang baik pada ibunya.“Mas, aku minta maaf kalau memang ini semua bikin kamu marah. Tapi ini Cuma kesalahpahaman dan aku gak mau kalau kita bertengkar hanya karena masalah sepele ini,” ujar Rinjani.Namun, masi

  • Drama Cinta Sang Duda   Gantian Erik Cemburu

    Ratna langsung beringsut ke arah Tama, suaminya. Tama yang tidak mengerti dengan tingkah istrinya yang terlihat aneh hanya diam dan menurut saat istrinya itu menariknya menuju kamar mereka.Sesampainya di kamar, Ratna menghempaskan tangan Tama dengan sedikit kasar. Kekesalan memenuhi pikirannya. Melihat suaminya dan asiknya datang bersamaan dan berada di dalam mobil yang sama membuat Ratna tidak bisa menyembunyikan kekesalannya.Baru saja kemarin dirinya berdamai dengan dirinya sendiri dan mulai meyakinkan jika Tama dan Rinjani tidak memiliki hubungan apa pun. Namun, hari ini semua usahanya gagal hanya karena melihat suaminya dan adiknya datang bersama. Tak hanya itu, tadi dirinya juga sempat melihat keduanya berbincang dan saling berbalas senyum. Itu semakin menambah kecemburuannya.“Kamu kenapa sih, Ratna?” tanya Tama yang sedang dilanda kebingungan karena sikap istrinya yang tiba-tiba berubah.Napas Ratna tidak teratur, kedua bahunya naik turun akibat kesal.“Kamu masih tanya aku k

  • Drama Cinta Sang Duda   Kecemburuan Ratna

    Pagi ini, Bian, anak Erik sudah rapi dengan pakaian kasualnya. Namun, hal itu membuat Erik bertanya-tanya saat melihatnya. Karena hal tersebut adalah hal yang sangat jarang dilakukan oleh Bian. Biasanya anak itu akan lebih memilih tidur dan bersantai di rumah bukan pergi dan keluar bersama teman-temannya. Bian lebih suka berada di rumah daripada di luar.“Kamu mau ke mana, Bi?” tanya Erik yang duduk di kursi kayu dengan koran yang ada di tangannya. Kebiasaan Erik setiap pagi sebelum pergi ke kantor adalah membaca koran, tak lupa ditemani oleh secangkir teh lemon.Bian yang mendengar pertanyaan Erik, ikut mendudukkan diri di kursi tempat Erik duduk.“Mau ketemu Mama, Pa,” jawab Bian.Perkataan Bian membuat Erik terkejut. Untuk apa Bian bertemu Andini? Itu yang ada di pikiran Erik. Ya, Mama yang dimaksud Bian adalah Andini, ibu kandungnya.Erik meletakkan korannya dengan sedikit kasar, lalu menatap Bian penuh selidik.“Mau apa bertemu dia?” tanya Erik.“Entah, Mama Cuma bilang mau ketem

  • Drama Cinta Sang Duda   Emosi Yang Belum Reda

    Pukul lima sore, Erik keluar dari kantor. Dia mengemudikan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Kekesalan masih menguasai dirinya. Erik sudah tidak sabar ingin segera sampai di rumah.Sesampainya di rumah, Erik mengetuk pintu. Rinjani yang mendengar pintu diketuk pun tergopoh-gopoh menghampiri dan membukanya. Di sana, Erik suaminya datang, wajahnya kusut. Dengan terheran-heran, Rinjani mengajak Erik untuk segera masuk ke dalam.“Duduk dulu, Mas,” ujar Rinjani. Erik menurut dan duduk di sofa. Dirinya pun melepas sepatu yang dipakainya dan meletakkannya di rak yang berada tepat di samping ruangan itu.Tak berapa lama, Rinjani kembali dengan nampan dan juga segelas minuman dingin. Rinjani meletakkannya di meja, setelahnya dirinya mendudukkan dirinya di sofa sebelah Erik duduk.“Minum dulu, Mas,” kata Rinjani. Erik pun segera mengambil gelas itu dan meneguk isinya hingga tandas. Tak bisa Erik mungkiri jika setelah minum, hatinya terasa jauh lebih tenang.Erik menyandarkan punggung

  • Drama Cinta Sang Duda   Di ganggu mantan Istri

    Setelah malam pertama mereka, Rinjani dan juga Erik masih berada di hotel. Di salam kamar, Rinjani kebingungan karena alat pengering rambutnya yang entah hilang ke mana.“Ke mana sih, pengering rambut itu! Gak mungkin aku keluar dengan rambut basah kayak gini! Dasar pengering rambut!” gerutu Rinjani karena sudah sejak tadi dirinya mencari benda itu. Namun, tak kunjung dirinya temukan. Dirinya kesal karena benda yang sangat dibutuhkannya tiba-tiba menghilang. Dirinya malu jika harus keluar kamar masih dengan rambut yang basah.Tiba-tiba pintu diketuk dari luar, membuat Rinjani yang sedari tadi mencari pengering rambutnya berhenti. Dirinya menatap bingung, siapa yang mengetuk pintu kamar hotelnya dan juga Erik di jam-jam seperti ini?Rinjani menghela napasnya sedikit kasar, niatnya yang tidak ingin keluar kamar dengan rambut basah harus gagal. Setelah beradu dengan pikirannya sendiri, Rinjani akhirnya memutuskan untuk membuka pintu kamarnya. Melihat siapa orang yang datang ke kamar hote

  • Drama Cinta Sang Duda   Pernikahan

    Rinjani tak sadarkan diri saat mendengar kabar jika Erik mengalami kecelakaan. Sang ibu begitu cemas begitu pun Ratna yang juga berada di sisinya. Tama mencoba menghubungi Bian kembali.Pria itu seperti menarik napas lega saat terdengar suara menjawab di seberang telepon. Setelah itu, ia kembali masuk ke kamar Rinjani dan minta Ratna untuk mengoleskan minyak kayu putih.“Tapi kamu sudah telepon Bian, kan? Apa katanya, bagaimana Erik?” Ibu mertuanya terus saja mendesak ia bicara. Namun, ia mengelus lembut punggung ibu mertuanya dan mengajaknya bicara di depan.“Bu, tenang, ini hanya salah paham,” tutur Tama.“Maksud kamu salah paham itu bagaimana?” Kini Ratna yang bicara.“Erik memang kecelakaan, tapi hanya terjatuh dari motor. Dan dia setelah itu mengurus ke rumah sakit karena karyawannya itu juga mengalami tabrakan yang sama.” Tama mulai menjelaskan.Tama kembali menceritakan kronologinya membuat Ratna dan ibu mertuanya mengerti. Pria itu pun mengatakan Erik dan Bian sedang on the wa

  • Drama Cinta Sang Duda   Restu Dari Sang anak

    “Kalian tidak bisa menjawab?” Bian kembali bertanya. “Papa jelaskan sama kamu, duduk dulu,” pinta Erik. Tidak lama, Erik menceritakan semuanya. Awal bertemu dengan Rinjani, sampai memulai sebuah hubungan baru karena memang merasa nyaman. Namun, Bian masih merasa aneh dengan keduanya. Seolah-olah masih ada yang di tutupi. “Jadi, kalian akan menikah tanpa cinta?” Lagi, Bian bertanya. “Awalnya, tapi semakin lama Papa mulai ada rasa. Jadi, Papa memutuskan memulai dari nol dengan Rinjani. “Saat tidak sengaja bertemu dengan mama kamu di sana. Reflek saat ada Rinjani, tanpa Papa mengaku pacarnya,” ujar Erik sembari tertawa mengingat kejadian saat itu. Rinjani pun sama, ia seakan teringat pertama kali mereka bertemu. Memang jodoh, mereka kembali dipertemukan.“Mama kamu datang bersama kekasih barunya. Papa tidak mau terlihat seperti belum move on atau jomblo ngenes seperti yang Andre selalu katakan. Eh, entah tangan ini malah menarik Rinjani dan memperkenalkan pada Mama kamu.”“Dan Mama

DMCA.com Protection Status