Beranda / Romansa / Dosen Pembimbing Itu Suamiku! / Bab 106 - Pernikahan Daniel

Share

Bab 106 - Pernikahan Daniel

Penulis: Skyworld 04
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Happy Reading Semuanya!

Setelah lima hari berlalu pada akhirnya Daniel dan Ana melangsungkan pernikahan pada hari ini. Apakah Eva bahagia? Tentu saja ia bahagia sebagai teman yang baik. Tangannya yang menggendong Ansell tampak ikut tersenyum manis menatap keduanya.

Teman-temannya tampak hadir keacara pernikahan dadakan keduanya, termasuk kehadiran Logan yang tidak pernah disangkanya.

“Baby Lo biar gue gendong bagaimana? Kasihan tangan Lo kram lama-lama,”

“Pak guru Logan, perhatian sekali.”Eva tersenyum manis menggoda lelaki yang ada di depannya tampak tampan dengan kemeja warna putih.

Logan hanya tertawa pelan dan mengangkat bayi mungil yang hanya memperhatikannya dengan mata bulatnya. Bayi tampan kecintaan banyak orang sekarang ini.

“Lo... okay?” tanya Caca

Eva dan Logan tampak memasang wajah bingung memperhatikan perempuan yang menatap khawatir dirinya. Memang dirinya kenapa sampai ditanya seperti itu.

Apakah mereka tahu tentang hubungan dirinya dengan Daniel sebelumnya? Tapi ia jug
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dosen Pembimbing Itu Suamiku!   Bab 107 - Permintaan Maaf Livy

    Happy Reading Semuanya! “Eva, ada seseorang yang ingin menemui kamu.” Eva yang sedang tidur siang dengan Ansell tampak menoleh memerhatikan Vivi yang terlihat tersenyum simpul pada dirinya. Ayolah ia semalaman bergadang karena Ansell mendadak panas semalam dan ini menjadi pengalaman pertamanya. Langkahnya berjalan malas dan memperhatikan perempuan yang tidak asing tengah duduk memunggunginya, pandangannya berdalih pada rekannya yang tampak mengangguk seolah memastikan jika ia akan aman dan dalam perlindungan. “Kak Livy?” panggil Eva ragu. Perempuan cantik itu menoleh memperhatikan adiknya yang terlihat cantik bahkan setelah habis bangun tidur, jadi pantas saja Zaidan begitu mencintai Eva. Sama sekali tidak seperti dirinya yang semakin buruk. Hatinya sudah rusak dan kehidupannya berantakan karena menghancurkan Eva yang sekarang jauh lebih baik. “Eva,” panggil sang kakak. “Kenapa kakak bisa ada disini?” Saat ini Livy benar-benar takut jika Eva akan mengusirnya. Meskipun itu adal

  • Dosen Pembimbing Itu Suamiku!   BAB 108 - Rencana Kembali

    Happy Reading Semuanya!Selama dua Minggu Eva sama sekali tidak banyak bicara, ia masih mencerna apa yang sedang terjadi sekarang ini. Semua begitu mendadak dan banyak kesempatan baru yang tidak bisa Eva bayangkan.Ia sangat ingat bagaimana Kakaknya minta maaf pada dirinya, Logan yang memberikan ide untuk ia kembali menempuh pendidikan yang hanya tinggal hitungan waktu saja dan masih banyak lagi. Maka dari itu kepalanya mendadak pusing tujuh keliling tetapi membahagiakan.Ada banyak perasaan yang dibayangkannya sampai ia tidak bisa melakukan apapun, bahkan ketika rekan-rekan dekatnya mengajak liburan, ia sama sekali tidak mau dengan alasan ingin menjaga Kevin yang sakit. Dan sudah terlalu sering juga ia keluar rumah tanpa ada kata istirahat sedikit pun. Tapi saat ini ia sudah mendapatkan keputusan pilihan yang terbaik untuk anaknya dan tentu saja dirinya juga. Sekarang ini ia hanya perlu membicarakan tentang keputusannya pada Kevin.“Mas Kevin,”Kevin menoleh memperhatikan perempuan

  • Dosen Pembimbing Itu Suamiku!   BAB 109 - 'Selamat istirahat sayang'

    Happy Reading Semuanya!Sudah dua Minggu berlalu semenjak Eva berpamitan pada dirinya untuk kembali ke luar negeri membawa anaknya, ia tidak pernah absen untuk menghubungi orang tercintanya. Jadi, pemulihan dirinya begitu cepat bahkan sudah kembali berkutat dengan pekerjaan.Sengaja dalam dua hari ini ia tidak menghubungi Eva karena sekarang dirinya berada di bandara menuju rumah orang tercintanya dan bertemu dengan jagoannya. Tentu dengan Rendi yang menjadi kaki tangannya sekarang sampai rekan sahabat dekatnya sembuh total, meskipun kenyataan kesembuhannya sangat kecil.“Tuan, nyonya Eva saat ini berada di rumah sakit. Saya dengar jika Kevin sedang kritis di rumah sakit,”Zaidan menatap Rendi dengan tatapan tidak percaya, orang kepercayaan sekaligus teman terdekatnya dalam keadaan kritis seperti ini.“Ansell? Ansell dimana?” tanya Zaidan.“Tuan muda Ansell saat ini di jaga oleh kerabat Nyonya Eva di rumahnya,”jawab Rendi sembari menatap layar ponselnya sembari memastikan informasi ya

  • Dosen Pembimbing Itu Suamiku!   BAB 110 - Kebahagiaan kecil

    Happy Reading Semuanya! Jika ini adalah mimpi, maka jangan ada yang membangunkannya. Ia bahagia dalam posisi seperti ini, amat sangat bahagia. Ketika membuka matanya, orang yang dilihatnya adalah orang yang ia sukai dan dikagumi serta anak mereka hadir di sela-sela hubungan mereka. Entah siapa yang memulai atau entah siapa yang membuat ide seperti ini. Mereka tidur dalam satu ranjang lagi setelah sekian lama, Eva tidak pernah melihat lagi wajah Zaidan yang tertidur manis. Apalagi bayangannya ketika Zaidan mengecup bibirnya. Kepalanya menggeleng, ia gila dan sangat gila. "Kamu sudah bangun?" suara serak dari lelaki di depannya tampak terdengar di telinga Eva. Eva sama sekali tidak menjawab, tatapannya hanya fokus kearah lelaki yang kini tersenyum manis seraya bangkit untuk duduk menghadap Eva. Lelaki dengan wajah tampan itu tampak mengecup kening Eva dan membuat perempuan yang di kecup tampak memejamkan matanya membiarkan bibir Zaidan untuk menempel di keningnya. "Semalam Ansell

  • Dosen Pembimbing Itu Suamiku!   Bab 111 - Zaidan Mabuk

    Happy Reading Semuanya!“Bagaimana dengan saran makanan yang aku kasih? Suka?”Zaidan mengeraskan rahangnya memandang Eva tengah berbincang dengan lelaki lain selain dirinya dan faktanya adalah kalau lelaki itu mantan kekasih dari orang kecintaannya. Menambah darah saja.Tangannya yang sedang menggendong Ansell tidak bisa berlaku banyak, ia tidak ingin menyakiti bayi gembul di pelukannya sekarang ini. Kedatangan Logan tidak membawa kebahagiaan untuk dirinya.“Memang sangat bagus rekomendasi dari kamu, apalagi pas makan dengan view yang seperti itu. Seharusnya kemarin kamu ikut sama aku, pemandangannya memang sedang cantik. Memang enggak perlu di ragukan lagi saran kamu,”Eva mengangguk membenarkan perkataan dari Logan, memang ia merekomendasikan tempat dirinya pergi dengan Daniel berdua. Ia sangat menyukai tempat itu. Jika dirinya suka pasti orang lain juga akan merasakan hal yang sama.“Cih! Bahasa apa itu 'Aku-Kamu'. Kemana bahasa kalian yang gue dan lo, menyebalkan sekali.”gumam Za

  • Dosen Pembimbing Itu Suamiku!   Bab 112 - Cudle

    Happy Reading Semuanya!!Malam ini Eva memilih untuk tidur di ruang tengah, tidak dalam satu ruangan dengan Zaidan. Ia tidak tahan dengan bau alkohol yang keluar dari tubuh Zaidan, perempuan itu juga kapok membuat Zaidan cemburu buta.“Eva,”Merasa namanya di panggil membuat perempuan ibu satu anak itu menoleh menatap lelaki dengan pakaian berantakan disana.“Mas kenapa bangun?” tanya Eva.Lelaki itu tidak menjawab, tatapannya mengarah pada Eva yang memang belum kunjung tidur meskipun jam sudah menunjukkan pukul 3 dini hari. Tidak ada yang mengusiknya, anak pintarnya tahu kapan waktunya menyusu atau tidak. Hanya saja ia tidak bisa tidur meskipun di rumah sendiri ataupun alasan konyol seperti bau alkohol.“Apakah kamu bisa membuatkan sup pengar untuk Mas?” tanya Zaidan “Euhmm... aku akan membuatkannya untuk Mas,”jawab Eva.Zaidan meninggalkannya menuju toilet, mungkin lelaki itu tahu jika tubuhnya memang memiliki aroma alkohol. Sudahlah, ia harus membuat sesuatu untuk menghilangkan pe

  • Dosen Pembimbing Itu Suamiku!   BAB 113 - Janji Seperti Anak Kecil

    Happy Reading Semuanya!Daniel tidak sanggup melihat lelaki yang dulu masih terbaring lemah di rumah sakit, bahkan menangis keras saat kepulangan dirinya dengan Eva. Kini berada di depan matanya, tampak sehat dan bugar seperti manusia pada umumnya. Lelaki dengan wajah tampan itu tidak sanggup jika Zaidan mengetahui alasan sebenarnya dan apa yang terjadi dengan kehidupan orang yang masih di cintai lelaki itu.Secara tidak langsung ia tidak menempati janjinya.Secara tidak langsung ia membuat hati orang yang dicintai lelaki itu terluka."Bagaiamana kabarmu?" tanya lelaki yang sejak tadi mencuri perhatiannya."Baik, seperti yang anda lihat."Zaidan menghela napas pelan dan menatap lelaki yanga da di depannya tampak gugup, ia tidak bisa menanyakan langsung karena takut Eva akan mengamuk atau malah membuatnya di usir dari rumah. Tidak terlihat selama dua minggu lebih, kini ia tahu apa alasan lelaki itu tidak kunjung ke rumah."Sepertinya Anda tidak menempati janji untuk membahagiakan orang

  • Dosen Pembimbing Itu Suamiku!   BAB 114 - Alasan

    Happy reading semuanya!Mereka akan menghabiskan waktu di villa tempat biasanya para selebriti beristirahat, ia ingin Eva melakukan refreshing dan membuat cinta yang baru dari dirinya. Tapi bagaimana mungkin mereka menghabiskan waktu bersama jika mereka memiliki suatu rahasia seperti ini.Tatapan mata Zaidan hanya mengarah pada Eva yang ada di sebelahnya sembari memperhatikan Ansell di pelukannya. Ia menyimpan segudang pertanyaan dan Zaidan ingin jika Eva akan menjawab perkataannya dengan jujur.Perempuan yang di tatap itu pun hanya memasang wajah bingung pada Zaidan, lelaki yang menjadi mantan suaminya terlihat memiliki segudang pertanyaan untuk dirinya. Apa sebenarnya yang diinginkan oleh Zaidan sampai inten sekali melihatnya.“Kenapa?” tanya Eva.Tidak ada sahutan,“Kenapa mas Zaidan melihat aku begitu?”desak EvaZaidan menghela napas pelan memandang perempuan yang ada di depannya itu, ia sama sekali tidak mengerti dengan Eva."Apa kamu enggak mau jujur sama Mas?" tanya Zaidan den

Bab terbaru

  • Dosen Pembimbing Itu Suamiku!   BAB 127 - EXTRA PART

    Happy Reading Semuanya! Ini adalah pernikahannya yang kedua dan perasannya masih sama. Dadanya berdegub sangat cepat memandang cermin di depannya, mungkin dulu bukan pernikahan yang membahagiakan untuknya tapi sekarang ini adalah sesuatu yang membahagiakan untuk Eva karena menikahi orang yang dicintainya. Eva terkekeh geli mengingat masa lalunya, ia dulu pernah bersumpah tidak akan mencintai Zaidan. Justru sekarang ia malah cinta mati pada lelaki itu, memang ucapan sama sekali tidak bisa dijaga. "Kamu kenapa?" tanya Livy. "Bukankah ini sangat lucu?" Livy menaikkan sebelah alisnya sembari menggendong bayi yang merupakan anak dari adiknya, ia tidak mengerti dengan perkataan sang adik saat ini. "Kenapa?" tanya Livy lagi. Bibir Eva tersenyum manis, "Dulu kita berkelahi hanya karena satu laki-laki, dulu aku sangat membenci dengan Mas Zaidan dan sekarang aku malah cinta mati sama dia." Livy tersenyum mendengar perkataan dari sang adik barusan. Setelah diingat kembali ini memang san

  • Dosen Pembimbing Itu Suamiku!   Bab 126- Happy After Ever (TAMAT)

    Happy Reading Semuanya! Kecupan itu semakin mendalam dan tidak peduli tempat. Mungkin orang yang melihatnya juga memahami apa yang terjadi dengan pasangan yang sedang dimabuk cinta itu. Ini adalah kebahagian mereka setelah melewati kenangan pahit yang menyerang mereka. Sudah dua minggu semenjak kehadiran Eva di rumahnya, kini rumah yang sempat suram karena karangan bunga dan berita kesedihan berubah menjadi sesuatu yang membahagiakan dan tidak menyangka jika akan mendapatkan kebahagian baru yang tidak pernah mereka sangka. "Ampun deh kalian! Bisa enggak sih kalau kalian melakukan itu di kamar saja? Bagaimana pun kalian harus menghormati orang tua disini." Kecupan mereka terlepas sembari memperhatikan ibu dari Zaidan yang kini meninggalkan mereka berdua untuk menghampiri cucu kesayangannya. Ibu dari Eva sendiri hanya terkekeh geli melihat adegan kedua anaknya. Zaidan tidak peduli, ini adalah hal menyenangkan untuknya dan membahagiakan di setiap

  • Dosen Pembimbing Itu Suamiku!   Bab 125 - Dia Kembali

    Happy Reading Semuanya! Jika ini adalah mimpi, maka jangan bangunkan Zaidan untuk saat ini. Sudah lama ia tidak memimpikan orang yang dirindukannya selama beberapa bulan belakangan ini. Ini adalah mimpi terindah yang pernah Zaidan rasakan setelah beberapa bulan ia mengalami perasaan kehilangan, air matanya mengalir dengan deras tanpa bisa ia cegah sama sekali. Eva muncul di mimpi tidur siangnya. Tidak! Ini bukan mimpi tidur siangnya. Hawa panas dan banyak mahasiswanya yang memperhatikannya, berarti ini sungguhan bukan hanya lamunannya semata. Orang yang dicintainya ada di depan matanya, semuanya terasa nyata, ini bukan hanya khayalan sematanya kan. Dia kembali... Orang yanng dicintainya kembali berada di depan matanya. Zaidan tidak ingin melewatkan mimpi indah ini sedikitpun. Lelaki dengan wajah tampan itu terlihat berlari menghampiri perempuan yang ada di depannya itu, memeluk perempuan yang kini membalas pelukannya tidak kalah er

  • Dosen Pembimbing Itu Suamiku!   Bab 124- Dosen Pembimbing itu Suamiku!

    Happy Reading Semuanya! "Selamat siang, Prof." Bibirnya hanya melengkung membentuk senyuman tipis menanggapi sapaan dari mahasiswanya. Langkahnya berjalan memasuki ruangannya setelah hampir dua jam ia mengajar di dalam kelas, tatapan matanya mengarah pada meja kerjanya yang menampilkan foto orang tercintanya. Zaidan belum bisa move on atas semua yang sudah terjadi pada keluarga kecilnya. Zaidan tidak mencoba untuk melupakan, perasaan kehilangan dan ketakutan itu masih terasa. Lelaki itu juga masih sering meridukan Eva yang sama sekali tidak pernah hadir dalam mimpinya ataupun bayi mungilnya, padahal Zaidan amat sangat berharap jika ia bisa melihat keduanya meski dalam mimpi. "Sayang, ini sudah tiga bulan berlalu." Lelaki yang kini sibuk mengamati foto kebersamaan mereka sewaktu liburan hanya bisa menghela napas pelan, ia tidak menyangka jika sudah menghabiskan waktu yang lama untuk merelakan Eva. Sebenarnya sekarang pun ia belum merelakan kepe

  • Dosen Pembimbing Itu Suamiku!   Bab 123 - Kesedihan Mendalam

    Happy Reading Semuanya! Tubuhnya benar-benar lemas, ia tidak menyangka jika dalam waktu singkat harus mendapatkan kabar menyakitkan seperti sekarang ini. Menurut Zaidan ini adalah karma karena dulu membuat sakit hati Eva yang tidak terlampiaskan, tetapi yang ia rasakan karmanya terlalu berat. "Apakah ini karma untuk saya Eva?" bisik Zaidan. Zaidan tidak mendapatkan kabar apapun setelah kepulangannya dari bandara setelah menunggu hampir tiga jam lebih demi mendengar kabar terkait orang tercintanya. Orang tuanya yang menyusul ke TKP juga belum memberi kabar apapun. Air matanya terus mengalir tanpa bisa Zaidan cegah, pembuktian jika Eva adalah cinta sejatinya. Lelaki yang merasa dunianya hancur hanya bisa terdiam memperhatikan ruang utama rumahnya sekarang ini, matanya sudah bengkak karena terlalu lama menangis. Kepalanya menunduk, air matanya kembali mengalir karena harapannya mendadak pupus. Harusnya malam ini mereka bisa tertawa bersama sembari menimang anak mereka, tapi kenyatan

  • Dosen Pembimbing Itu Suamiku!   Bab 122 - Kecelakaan

    Happy Reading Semuanya! Waktu yang ditunggu olehnya akhirnya datang juga. Saat ini mungkin Zaidan memang masih bersedih, tapi ia juga tidak ingin berlangsung lama. Masih ada lagi hal yang perlu ia kerjakan, dan air matanya terasa kering. Zaidan tidak bisa melampiaskan begitu saja. Lelaki itu yakin kalau ia bisa menangis dengan lega nanti, bersama orang tercintanya yang lebih tahu tentang kejadian meninggalnya kerabat dekatnya itu. Untuk sekarang ia harus menyiapkan diri dengan bahagia karena Eva akan kembali ke pelukannya. Rumahnya sudah di dekor ulang dengan keadaan steril tidak ada debu, agar anaknya dan orang tercintanya bisa hidup dengan layak di rumah mereka saat ini. Rumah penuh dengan kenangan, Zaidan juga sudah menyetok persiapan makanan untuk menyambut keduanya. Hatinya berdegub kencang tidak karuan. "Mass ingin segera bertemu kamu sayang, menunggu cerita yang akan kamu lontarkan untuk Mas." Zaidan sudah mendengar kabar jika istri dan anaknya saat ini sedang transit di Si

  • Dosen Pembimbing Itu Suamiku!   Bab 121- Memory Kenangan

    Happy Reading Semuanya!Zaidan belum berpamitan dengan layak pada temannya itu, ia merasa menjadi teman yang buruk. Kevin selalu ada untuknya bahkan untuk orang tercintanya, tetapi kenapa ia selalu melewatkan hal terburuk dari temannya. Kevin memang pandai menyembunnyikannya, lelaki itu sangat ahli dalam menyembunyikan perasaan. "Lo enggak pernah berubah," bisik Zaidan. Lelaki itu sangat ingat bagaimana temannya menyembunyikan sesuatu yang besar bahkan perihal untuk membayar sekolah, lelaki dengan nama Kevin itu sampai rela bekerja banting tulang membersihkan piring sampai menjadi pelayan toko 24 jam demi membayar sekolah. Kevin bisa saja memanfaatkannya untuk membantu membayar, tapi lagi-lagi lelaki itu melakukan sesuatu yang berat seperti itu. Sebagai teman tentu ia merasa sangat jahat, maka dari solusinya ia menanggung biaya sekolah Kevin bahkan sampai temannya mendapatkan gelar. Ia bangga dengan Kevin, semua yang dilakukannya membuat Zaidan bangga. "Lo janji bakalan kembali ke

  • Dosen Pembimbing Itu Suamiku!   Bab 120 - 2 Kabar

    Happy Reading Semuanya! Zaidan tersenyum manis memandang dari layar laptopnya dimana kedua orang kecintannya disana, ia sudah sangat rindu dengan keduanya dan terasa sangat lama sekali harinya. Apalagi dalam seminggu belakangan ini ia sibuk dengan perusahaannya dan urusannya menjadi dosen, benar-benar menyita waktunya. "Mas rindu banget sama kamu sayang," Eva tampak tertawa pelan mendengar perkatannya barusan, "Aku juga rindu sama Mas, padahal setiap hari kita saling tukar kabar. Kenapa saya rindu mulu ya sama Mas? Mas pakai pelet apa?" tanya Eva dengan raut wajah cemberut. "Ketampanan dan rasa cinta Mas," sahut Zaidan. "Dasar gombal! Sayangnya Momy, kalau sudah besar jangan sama kaya Dady ya? Tukang gombal," Eva mengecup pipi bayi tampannya yang tertawa seolah setuju dengan perkataan Eva. Benar-benar pemandangan yang manis. Tatapan mata Zaidan mengarah pada kedua orang yang ada di depannya itu, bohong jika Zaidan tidak tahu arti tatapan dari orang tercintanya ini. Tatapan Eva

  • Dosen Pembimbing Itu Suamiku!   Bab 119 - Siapa yang paling terluka?

    Happy Reading Semuannya! Semuanya berlalu dengan cepat, Eva tidak ingin memberitahu Rendi ataupun Zaidan. Perempuan yang menjadi ibu satu anak itu tidak ingin melihat betapa sedihnya orang tercinyanya jika mengetahui sahabat terdekatnya sudah tidak bisa lagi berada di sisinya, tapi yang Eva tahu sekarang ini adalah bukan hanya dirinya yang terluka, ternyata bukan hanya Eva saja yang mengalami kesedihan mendalam karena ditinggal oleh Kevin yang selalu senantiasa bersama dengan dirinya dalam keadaan sulit ataupun bahagia. Iris matanya memperhatikan perempuan asing yang tiba-tiba menangis tepat di hadapan pemakaman Kevin saat ini. Perempuan itu bukan Ana dan Ana juga tidak sesedih itu karena kenyataannya mereka sudah ikhlas membiarkan Kevin pergi meskipun matanya juga bengkak karena terlalu banyak menangis. Kevin sudah dikuburkan dengan layak dan semuanya di bantu oleh Daniel yang lebih tahu menahu tentang pemakaman di negara ini, meskipun harus membayar mahal. Selama Kevin bisa baha

DMCA.com Protection Status