Home / Romansa / Dosen Ngebet Nikah / Bab 13 Apa Susahnya Menikah?

Share

Bab 13 Apa Susahnya Menikah?

Author: Ulfah N
last update Last Updated: 2021-06-22 14:36:09
"Yang pertama, kamu tidak perlu menghindari saya di kelas karena itu akan merugikan diri kamu sendiri." Ah! Irham menyesal telah memulai pembahasan seperti ini.

Raina menunduk. Dia terlihat sangat sadar Irham sedang menatap wajahnya tanpa berpaling sejenak pun.

"Kedua, saya ingin tahu, apa yang bisa saya lakukan untuk membuat kamu mau mengenal saya?"

Raina mengernyitkan dahi. Teritoris sekali cara orang di sebelahnya berbicara. Dia terpaksa menoleh karena Irham menunggu jawabannya.

"Pak, sebelum saya mengenal bapak, bukankah bapak sebaiknya mengenal saya dulu?"

"Saya sudah kenal kamu cukup lama dan detail dari Anesya."

Raina menekuk wajah. Dia ingin mengomel di hadapan Anes sekarang juga. Kenapa wanita itu membagikan info tentang dirinya tanpa permisi?

"Tapi saya merasa tidak perlu mengenal bapak!" Entah dari mana muncul keberanian Raina untuk menatap mata Irham yang sejak tadi fokus menunggu jawaban.

"Iya, memang. Saya yang perlu!"

"Pak, apa warisan itu sangat penting sehingga bapak a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 14 Saat Nusakambangan Menjadi Kutub Utara

    Raina tidak bisa berkata apa-apa saat Anes berpamitan pulang. Mama dengan repotnya mengantar sampai ke mobil dan berterima kasih pada Irham karena sudah datang. Dosen muda itu tampak ramah dan hangat. Ini cukup menjengkelkan bagi Raina. Dia bahkan hanya bisa menelan ludah saat mama menitipkannya pada Irham. "Tolong titip Raina, ya, Pak!" Heh, mama sembarangan tatap-titip aja. Memangnya mama tidak tahu apa arti menitipkan seorang anak gadis pada pria dewasa? Raina menekuk wajah dengan hati komat-kamit penuh kesal. Lain sikap kepada mama, Irham memilih berlaku cuek pada Raina. Dia bahkan tidak mengucapkan apa pun. Matanya melirik saja pun tidak. Hal ini tentu mengganggu pikiran Raina. Dia sempat bertanya kenapa dengan isyarat mata pada Anes. Temannya hanya membalas dengan menggedikkan bahu pertanda tidak tahu. Berbekal ayam bakar dan beberapa makanan lain, Anes terpaksa pulang lebih dulu. Dia tidak mungkin membiarkan Irham dalam keadaan marah pulang sendiri. Ya, apa lagi kalau bukan

    Last Updated : 2021-06-27
  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 15. Bukan Buku Saya

    "Siapa yang suruh kamu duduk di sana?" Pertanyaan macam apa itu? Raina memejamkan mata dan mengumpulkan kekuatannya untuk menahan amarah. Jangan sampai mulut mungilnya mengeluarkan kalimat tandingan yang lebih menyakitkan. Tidak pernah terbayang untuk saling menyakiti terhadap pria di hadapannya. "Apa harus ada yang suruh saya duduk di sini, Pak Nusahakam?" tanya Raina mantap. Pandangannya lurus ke mata Irham. Pria itu lekas membuang pandangannya dan membuka modul. Sementara itu, beberapa mahasiswi mulai mengangguk-angguk, seolah sedang mencerna apa yang terjadi di antara Raina dan dosen kesayangan mata mereka. Yes, ada harapan buat gue! Pasti Pak Irham ditolak Raina! Raina nggak mikirin keselamatan kelas ini, apa? Ini kuliah atau perang dingin? Please, Pak, lupakan Raina dan liriklah aku! Hati teman-teman Raina terus berkeluh kesah tanpa jeda. Beberapa merasa punya harapan untuk mendapatkan hati Irham, sisanya merasa tidak nyaman atas sikap Irham yang datar, dan selebihnya me

    Last Updated : 2021-07-09
  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 16. Pria Paling Narsis

    Mata kuliah selanjutnya akan segera dimulai. Raina masih belum tahu bagaimana caranya keluar dari ruangan Irham Nusahakam. Dia menghela napas beberapa kali. "Pak, saya permisi dulu!" ucapnya buru-buru berdiri dan melangkah. "Kenapa buru-buru? Tadi aja masuknya tidak pakai permisi, langsung ngegass, langsung marah-marah!" Irham mendahului Raina dan berdiri di depan pintu. "Ya, Bapak, 'kan, yang mulai duluan? PHP-in saya!" "Saya nggak pernah kasih harapan palsu! Malah kamu yang nggak mau banget sama saya!" "Maksud saya PHP kasih buku sketsa saya, Pak!" Raina memutar mata. "Oh?" "Yaudah, Pak! Saya keluar! Dosen udah masuk kelas pasti, nih!" "Saya tidak terlalu peduli. Barang siapa yang berani masuk ruangan saya dan marah-marah, maka tidak akan mudah baginya untuk keluar dari sini! Sama halnya seperti wanita mana yang sudah telanjur masuk ke hati saya, maka sulit bagi saya untuk mengeluarkannya dengan cara apa pun!" "Ya ampun, Pak. Kenapa, sih, Bapak malah curhat sama saya?" Yang

    Last Updated : 2021-07-12
  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 17 Menerima Lamaran

    "Maaf, ada perlu apa?" Raina tidak menyangka akan bersikap dingin begini pada wanita di hadapannya. Dia bahkan mengabaikan tatapan polos seorang anak perempuan berumur lima tahun. "Aku ... kembali." Ucapan itu sungguh memancing emosi Raina yang sudah bertahun-tahun tertampung sempurna. "Kembali? Mau ngapain? Udah bosen di luar negeri?" sindir Raina. "Bisa masuk dulu, nggak?" tanya wanita berambut panjang itu sambil tersenyum. Anak kecil di sampingnya hanya berani menatap Raina. "Aku larang pun Kak Mayra tetap akan masuk, 'kan?" Raina menyedekapkan tangan dan berlalu dari hadapan kakaknya. "Ini rumah Mama, bukan rumah kamu." Kalimat itu berhasil membuat Raina menaiki tangga menuju kamarnya. Dia menghentakkan kaki seperti biasa. "Dia pikir dia siapa? Masih mengakui gue sebagai adiknya? Setelah bertahun-tahun pergi. Emangnya bertahan hidup sendiri itu gampang? Sumpah! Jahat banget punya kakak kayak dia!" keluh Raina dengan suara pelan, tapi penuh penekanan. Raina merebahkan bada

    Last Updated : 2021-07-17
  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 18 Mendekatkan Diri

    "Jadi, kamu terima ajakan menikah saya?" Apa dia bilang? Benar-benar, deh, dosen terngebet nikah sejagad kampus. Raina membalikkan badan dengan hati menggerutu. Dia menatap tajam mata Irham. Sejenak kemudian, wanita itu sudah membuang wajah. Meskipun tidak menyukai Irham dan gaya narsisnya, tentu saja dia tetap tidak sanggup menatap mata Irham. "Kenapa kamu?" Irham tampak bingung. "Bapak mau ajak saya nikah atau kondangan, sih? Ngajak nikah, kok kayak ngajak kondangan!" ucap Raina ketus. Dia kembali berusaha menatap lawan bicaranya. Irham terperangah dengan jawaban Raina yang terdengar ceplas-ceplos. Pria itu tertawa masih dalam posisi duduk dan membereskan lembar jawaban test. "Ah, terima kasih idenya, Raina. Kalau kamu ingin, saya bisa mengajak kamu ke undangan pernikahan rekan saya Minggu ini. Bagaimana? Bersedia?" Raina menghela napas. Apa-apaan, sih, Bapak Nusakambangan ini? Gue malah diajak kondangan! "Makasih, deh, Pak! Cari pasangan lain aja!" "Wah, padahal menemani say

    Last Updated : 2021-07-20
  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 19 Menjadi Wanita Agresif

    Misi Anes adalah membuat Raina berdebar saat melihat Irham. Namun, kenapa sulit sekali? Semakin Irham mendekat, Raina kian muak. Geli, gelay, bikin bergidik pokoknya. Apa begini, ya, kalau kelamaan jomlo? Yang mengherankan adalah bila Raina muak karena gombalan Irham. Namun, kenapa pada Adli, dia bisa bersikap santai? Aneh banget, nggak, sih? Pagi ini, Raina berjalan santai menuju lantai 4. Setelah mata kuliah terakhir, dia diajak bicara di ruang Irham. Siapa juga yang mau masuk ke sarang dosen ngebet nikah? Big no! Kenapa mata kuliah yang diampu Irham sudah bagaikan minum obat? Raina hampir tiap hari bertemu lagi dengannya. Dia bahkan sudah mulai deg-degan untuk menjalankan strategi dari Anes sejak berangkat kuliah. Apa benar Irham akan illfeel padanya jika bersikap manis, posesif, agresif? Ah, siapa tahu, 'kan? Patut dicoba. Ruangan sudah penuh mahasiswi. Ini akibat dari Raina yang kelamaan berjalan sambil berpikir. Dia melihat Anes juga kehabisan kursi paling depan. Temannya itu

    Last Updated : 2021-07-24
  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 20. Sembarangan Melamar

    'Pulang kuliah, kita harus bicara!' Raina menghela napas. Bicara apa lagi? Bukannya sudah jelas, dia tidak mau menikah dengan Irham. Titik. Tanda seru. Seharusnya, dia tidak pernah menerima tawaran Irham untuk bicara. Bicara dalam ruang dosen adalah pilihan paling tepat. Raina tidak mau bicara di taman atau kafe. Tidak mau pokoknya. Jangan sampai semut melihat mereka berdua sedang bicara. Terasa aneh bagi Raina saat memasuki ruang dosen. Dia melihat dosen-dosen lain dalam ruangan itu tersenyum. Ada apa dengan mereka? Raina memegang tali tas Selempangnya untuk mengurangi malu. Malu? Iya, malu. Kentara sekali ada apa-apa pada orang-orang itu. Belum sempat Raina membuka pintu ruangan ekslusif Irham, dia sudah terkejut. Pria itu membukanya dengan tiba-tiba. "Kamu lama banget jalannya!" gerutu Irham setengah berbisik. Ups! Kenapa kalimat itu terdengar manja di telinga Raina. Tampak seperti seorang kekasih yang sedang merajuk. Ish! Geli! Ya, Raina tentu saja geli mendengarnya. Dia ha

    Last Updated : 2021-07-29
  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 21 Malam Minggu

    Raina terus memukul Anes dengan guling. Perang dimulai! Tak ada ampun untuk Anesya Paramitha. Anes mengaduh. Namun, mulutnya tertawa. Dia terpojok di atas ranjang. Sore ini, mereka baru selesai belajar bersama di rumah Raina. Minggu depan akan ada Ujian Pengendali Mutu. "Udah, dong, udah! Nyonya Nusakambangan dendam banget orangnya!" Raina mengayunkan gulingnya semakin tinggi. "A-ampun!" Anes mengangkat kedua tangan. "Semua tentang gue lo sampaikan ke Si Bapak Nusakambangan itu?" tanyanya gregetan. "Nggak, nggak! Nggak semua. Yang ditanya aja!" "Dia tanya semua hal?" tanya Raina dengan mata berkilat. Gulingnya sudah diempaskan. "Hmmm, i-iya, kadang." Anes takut diamuk lagi oleh sahabatnya. "Jangan, dong, Nes! Lo ada di pihak gue, dong! Berhenti aja lo jadi temen gue kalo masih ember sama dia!" Raina sedang rebahan. Dia menyedekapkan tangan. Anes ikut merebahkan diri di sebelah Raina. "Iya, iya, nggak lagi! Padahal lo harusnya terima kasih sama gue! Kan jadi punya ide tambahan

    Last Updated : 2021-07-30

Latest chapter

  • Dosen Ngebet Nikah   Ekstra 1

    Menikah itu ibadah. Namun, jangan sampai Irham mendengar hal yang diyakini Raina ini. Dia bisa semakin ngebet untuk melaksanakan ibadah yang kelak akan menjadi kesukaannya.Raina bukan bergidik, tetapi pipinya malah bersemu merah.Malam semakin larut. Bahu dan punggung Raina rasanya rontok seperti baru selesai outbond atau bahkan mendaki gunung. Dia ingin segera membersihkan wajah dan tidur.Irham masuk kamar dengan wajah kelelahan, tetapi tetap terpancar kebahagiaan. Dia baru saja membantu Maira dan Collin membawakan hadiah-hadiah teman Raina ke mobil untuk disimpan di rumah Raina langsung.Kelopak mawar di atas kasur sudah berantakan di bawah. Irham menarik napas. Raina pasti sudah mengibasnya dengan membabi buta. Wanita itu sudah bilang tidak mau ada bed ala-ala pengantin baru.Irham membuka jas dan kemejanya dan duduk di pinggir kasur. Dia tahu Raina sedang mandi dan membersihkan wajah. Adegan membukakan baju pengantin yang Irham bayangkan ambyar sudah. Buktinya, Raina sudah buru-

  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 100. Kapal yang Berlayar

    "Saya terima nikah dan kawinnya Raina Atqiyya binti ..."Itu adalah kalimat paling romantis yang didengar seorang penulis. Dari ribuan kalimat dalam novel romansanya, dia tidak pernah menulis satu kalimat pun seindah itu.Raina tidak membayangkan akan menikah dengan Irham, si paling ngajak ribut setiap hari.Anes sibuk bersorak-sorai sejak orang-orang berkata sah, apalagi saat Irham memakaikan cincin di jari manis tangan kiri Raina. Dia tidak peduli dengan keanggunan gaun bridesmaid berwarna silver yang sedang dipakainya. Ada yang berbeda dari Anes. Wanita itu memakai hijab. Tentu saja setelah perdebatan panjang dengan Raina.Anes semakin gregetan dengan sikap malu-malu ala perawan Raina saat dokumentasi foto-foto buku nikah. Dia asyik tertawa dan menjepret dari berbagai sudut tanpa peduli sosok yang sejak tadi terpesona dengan penampilan barunya.Ya, itu adalah Vino, yang ikut tersenyum saat Anes tertawa.Irham terlihat sangat bahagia seolah matanya mengeluarkan binar cinta saat mena

  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 99. Klise Romansa

    Percuma pesona Irham Nusahakam kalau tidak bisa membuat Raina menginginkannya.~ Irham yang sedang memikirkan cara untuk melakukan hal halal setelah akad==="Sekarang kita pikir dulu, Sayang." Irham mengulurkan tangan, menarik Raina untuk duduk di sebelahnya.Mereka sedang berada dalam kantor Irham.Raina ingat setahun lalu Irham pernah tidak membukakan pintu untuknya. Kalau diingat-ingat, Raina jadi sebal pangkat seribu terhadap pria di sebelahnya. Sok bersikap dingin padahal akhirnya tetap mengejar Raina. Siapa lagi kalau bukan Irham Nusahakam?"Pikir apa?" tanya Raina. Dia membuka box rujak jambu kristal yang tadi dibelinya di jalan menuju kantor Irham. Meskipun sudah sore, tetapi tidak mengurangi keinginan Raina untuk memakan buah tersebut."Tentang kita. Tentang akad." Irham menatap Raina penuh perhatian. Namun, as always, yang ditatap sibuk mengalihkan pandangan.Wanita itu mencicipi jambu kristalnya dengan khusyuk. Matanya seolah mengeluarkan cahaya bintang karena terlalu exci

  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 98. Siapa yang Orang Ketiga?

    Berada di antara kalian membuatku sakit. Namun, aku juga bahagia karena melihat Raina bahagia.~ Adli Winata galau tak berkesudahan.===Jadi, siapa sebenarnya yang orang ketiga? Adli atau Irham? Irham lebih dulu menyukai Raina bahkan sejak gadis itu masih bau keringat. Namun, Adli lebih dulu menapaki masa-masa kuliah bersama Raina. Dia lebih dulu memperkenalkan diri. Yang pasti, mereka memiliki ruang berbeda dalam hati Raina.Adli curiga pemilik akun fanbase itu adalah orang di sekitar lokasi syuting, tetapi siapa? Pria itu mengambil handphone dari saku. Setidaknya rumor bisa ditutup dengan postingan ini. Dia menarik lengan Raina untuk mendekat. Begitu juga dengan Irham. Jadi, posisi Adli sekarang berada di antara pasangan itu.Irham mengerutkan kening. "Kamu mau ngapain?" tanyanya waspada.Adli hanya berdecak sebal dengan mata melirik Irham penuh kekesalan.Sementara, Raina hanya tersenyum melihat interaksi di antara dua pria tersebut."Foto dulu buat kenangan." Adli mengangkat tang

  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 97. Janur Kuning Belum Melengkung

    Apa ada yang lebih bahagia daripada menikah dengan orang yang kamu cintai dan mencintaimu? - Irham Nusahakam Apa ada yang lebih ikhlas daripada melihat orang yang kamu cintai menikah dengan pilihannya? - Adli Winata Apa ada yang lebih galau daripada mencintai orang yang telanjur mencintai orang lain? - Aldian =========== Setelah chating ingin bicara pada waktu itu, Raina tiba-tiba sibuk bolak-balik kantor webtun untuk beberapa kali rapat dan ACC komiknya yang akan diadaptasi menjadi sebuah drama web series. Dia pun seketika lupa kalau memiliki seorang tunangan yang kesabarannya setinggi gunung Everest. Ya, ketinggian 8800 meter di atas permukaan laut. Meskipun kesabarannya setinggi gunung, akan tetapi terkadang berubah menjadi setipis tisu. Seperti hari ini, Raina terkejut melihat Irham sudah duduk di lobi kantor. Dia baru saja bertemu Kriss untuk rapat dan baru mendapat bocoran bahwa Irham memiliki saham di perusahaan tersebut sejak beberapa tahun lalu. Apa itu juga dilakukann

  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 96. Sengaja Menempel padamu.

    "Pak Irham sengaja ya nempelin aku terus supaya enggak mau ditinggal?"Raina and her bucin fiancee.--------Ini sudah beberapa jam sejak Raina hanya membalas pertanyaan Irham dengan senyum. Sungguh, dia malu kalau harus berkata tidak sanggup berjauhan dari Irham. Lagipula, tingkat kebucinan Raina belum setinggi itu. Kalau diukur pakai penggaris, kebucinan Raina mungkin hanya 5 cm, jauh berbeda dibanding kebucinan Irham yang menjulang tinggi.Sekarang, mereka berdua sedang dalam perjalanan pulang ke Jakarta. Awalnya, mama meminta Raina untuk tinggal di Bogor saja. Namun, Raina tidak betah tinggal di rumah mamanya sendiri. Dia lebih nyaman tinggal di rumahnya, meskipun kesepian.Sejak kehadiran Irham, kesepian hanya sebuah keadaan, buktinya hati Raina terus saja dipenuhi keramaian tentang pria itu.Irham melirik Raina yang pagi ini memakai sebuah dress berbahan crinkle airflow premium dengan jilbab lebih cerah dan bermotif. Dia secara natural menarik senyuman. Bagaimana ini? Irham sama

  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 95. Yakin Bersamamu

    Kalau hati sudah yakin, apa yang bisa menghentikannya? Hanya keyakinan yang diperlukan dua insan untuk hidup bersama.- author lagi bageur --------------"Mohon maaf kepada Maira, saya tentu saja bukan ingin menghancurkan acaranya. Saya hanya ingin menambah kebahagiaan di antara kita semua. Kebetulan papa mama saya juga hadir dalam acara ini." Irham menatap papa mamanya yang sudah penasaran level tinggi.Mungkin, Pak Ibrahim siap melempar sepatu mahalnya ke hadapan Irham kalau anak itu membuat malu keluarga. Namun, selama ini Irham adalah anak tunggal yang merupakan kebanggan papa mamanya.Sementara itu, Maira sudah duduk di kursi sambil memijat dahi. Dia tidak suka rundown acaranya dirusak oleh Irham. Collin mengusap punggungnya sejak tadi."Mama, Papa, yang terhormat orangtua Raina Atqiyya, mantan mahasiswi saya." Irham membungkuk hormat sambil menghadap ke arah mama Raina dan papa tirinya, lalu melakukan hal yang sama kepada papa Raina dan ibu tirinya. "Perkenalkan saya adalah Ir

  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 94. Kalau Bukan Kamu

    Kalau bukan kamu, apa aku bisa bertahan selama ini?Icikiwir :D====Ini adalah hari yang ditunggu-tunggu. Namun, ini bukan hari yang ditunggu Raina, tetapi Maira.Maira's day is today. Dia mengulangi sejarahnya dengan Collin bersama hati yang baru, pola pikir yang baru, dan cinta yang baru.Sejak subuh, wanita itu sudah ribet. Iya, dia ngerepotin Raina dengan banyak menyuruh-nyuruh ini dan itu. Kalau bukan karena ini hari bahagia Maira, tentu saja Raina sudah memulai peperangan sejak pagi."Na, jas buat saya nge-MC di mana?" Itu suara Aldian yang menginterupsi kesantaian Raina di sofa. Iya, Raina sedang meluruskan punggung.Akhirnya yang jadi MC pada acara Maira memang Aldian, bukan Adli Winata. Adli Winata tiba-tiba menghilang seperti yang dikatakannya."Na?" Aldian menyadarkan Raina yang sedang melamun memikirkan Adli.Tiga hari sudah tidak ada kabar.Huh, dasar Adli Winata! Si paling pengen dicariin."Na?" Aldian meninggikan suara."Ih, Aa, kenapa nanyanya sama aku, sih? Aku kan

  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 93. Terima Kasih, Sayang

    Puluhan kali aku melihat senyumanmuPuluhan kali juga aku terpesona padamu~ Gombalan siapa lagi ini? :'(===="Sayang, kamu ngapain ke sini?"Sungguh, Irham sangat terkejut mendengar panggilan sayang dari Raina. Dia benar-benar dibuat salah tingkah karena satu panggilan itu. Irham bahkan belum menjawab pertanyaan itu. Pria itu menenangkan diri sesaat sebelum akhirnya berbicara."Mama, Papa, maaf, ya. Saya agak salting sedikit karena Raina dari tadi pamer senyum terus ke saya. Jantung saya tidak aman." Irham hanya mampu menatap mama dan papa Raina bergantian.Dia tidak sanggup melihat Raina yang sedang tersenyum menatapnya. Jantungnya makin terasa tidak karuan."Kita ke sini mau minta restu Mama untuk segera menikah. Kalau lamarannya sebenarnya sudah sering saya lakukan secara pribadi kepada Raina, tetapi Raina kemarin-kemarin belum siap mempunyai suami seperti saya." Irham tertawa setelah mengatakannya."Raina suka ngada-ngada emang." Mama bergumam.Aldian dan Adli menghela napas ber

DMCA.com Protection Status