Share

Bab 132

Puas menatap Anna dan menggoda Alinka di dalam rahim ibunya. Saya ikut merebahkan diri di sampingnya. Menatap remang-remang keadaan sambil termenung sendiri.

Jeda yang ajaib, perempuan ini slalu berkata seperti itu tapi kata saya, “aku menemui satu persinggahan yang menerima sisi gelap ku, tanpa banyak cela dan pada harapan ini, perempuan ini, memegang rela janji untuk tetap bersama.”

Saya memiringkan tubuh, memeluk si pemilik raga yang akan slalu berada di bawah kedudukan Farah, si apa adanya yang slalu tampil ceria di mana saja, saya yakin, dia akan slalu menjadi yang pengertian.

"Ardi, Anna, Alinka. Harmonisasi nama yang indah, meski tidak seindah perjalanan yang akan kita lewati nanti bahkan hingga ujung waktu."

•••

Saya merasakan resah di penghujung mimpi, ketidaktenangan ini semakin lama semakin menjadi-jadi.

Saya membuka sebelah mata tanpa benar-benar terbuka, hanya menyipit. Bisa saya saksikan samar-samar Anna duduk bersila sambil memandangi saya. Dia memasang muka datar mes
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (15)
goodnovel comment avatar
App Putri Chinar
mau ngapain pak dipinggir pantai......noohhh botak ngeliat dari jauh
goodnovel comment avatar
Nia Kurniawati
ini pinggir pantai masa minta lepas baju...
goodnovel comment avatar
Rudyanto Tjandra
Anna oh ann
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status