Share

Susah Lepas

Aku baru keluar dari kamar mandi ketika melihat Aya membongkar isi koper. Perasaan enggak nyembunyiin apa-apa di sana, tapi kok jantungku berdebar-debar?

Kulepaskan belitan handuk di pinggang setelah mengambil kaus dan celana kargo selutut dari lemari. Kalau memperhatikan pergerakan Aya dari pantulan cermin, sepertinya ada yang berubah dari bentuk tubuhnya. Semakin kentara dibanding terakhir kali kusentuh. Mungkin ukuran dalamannya naik beberapa nomor. Kenapa malah mikir ke itu?

“Bra? Ini punya siapa?” Atensiku terdistraksi dengan pertanyaannya saat berkacak pinggang dan memperlihatkan botol kaca langsing berlogo salah satu merek impor yang enggak mungkin dibeli murah.

Kuhampiri Aya dan merangkul pinggangnya sambil memperhatikan botol yang dipegang. Sepertinya bukan barang palsu. Aku pernah lihat salah satu parfum serupa milik Caca, tapi enggak mungkin itu dari dalam koperku.

Bisa jadi ..., “Punyaku.” Aku tertegun mengingat kemungkinan yang bisa terjadi.

“Sejak kapan pakai parfum gini?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status