Share

Bab 1251

Penulis: Hazel
Bella yang kebingungan melanjutkan, "Tadi waktu aku menelepon Tirta, Bi Elisa lagi mendiskusikan tentang ilmu medis dengan Tirta di ruang makan. Apa kamu salah ingat atau bermimpi buruk semalam?"

"Apa? Nggak mungkin, jelas-jelas kemarin adikku memberitahuku hari ini dia mau pergi. Bu Bella, ayo kita cepat pergi ke ruang makan!" sahut Ayu.

Ayu makin bingung setelah mendengar Elisa tidak pergi. Dia segera berjalan ke ruang makan untuk memastikan kebenaran dari ucapan Bella.

Tak lama kemudian, Ayu dan Bella yang sudah sampai di ruang makan melihat Elisa. Dia sedang makan bersama Tirta.

Dari percakapan Tirta dan Elisa, sudah jelas mereka memang mendiskusikan tentang ilmu medis. Tirta mengatakan dia bisa memulihkan lengan Kurnia yang patah.

Bagi Tirta, resep obat ini bukan sesuatu yang langka. Biarpun kemarin Tirta tidak bercinta dengan Elisa semalaman, dia juga akan memberi tahu Elisa esensi dari resep ini.

Melihat Elisa duduk di seberang Tirta dan mendengar Tirta membicarakan ilmu medis,
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
I ketut
Kapan cerita lanjutannya akan bisa dibaca
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1252

    Mendengar Camila yang memamerkan pacar barunya, Bella merasa muak. Apalagi Bella sangat membenci orang dari Negara Yumai.Bella menanggapi dengan ketus, "Apa? Camila, kamu pacaran dengan pria dari Negara Yumai? Apa kamu tahu sebenarnya Simon masih menyukaimu? Kalau kamu mau memperbaiki kesalahanmu, kemungkinan besar kamu bisa rujuk dengan Simon."Bella meneruskan, "Untuk apa kamu merendahkan dirimu dengan mencari pacar dari Negara Yumai? Kamu itu berasal dari Negara Darsia! Apa kamu lupa Negara Yumai pernah mencelakai rakyat Negara Darsia?"Camila merasa sangat puas sesudah mendengar tanggapan Bella. Dia juga tidak menganggap serius perkataan Bella. Camilla menimpali, "Kak Bella, kenapa kamu begitu emosional? Aku punya kebebasan untuk memilih pria mana pun untuk menjadi pacarku, kamu nggak usah atur-atur aku."Camila melanjutkan, "Lagi pula, aku dan Simon sudah putus. Negara Yumai dan Negara Darsia juga sudah berdamai. Bahkan presiden Negara Darsia pun nggak pernah mengungkit tentang m

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1253

    Bella menambahkan, "Jelas-jelas Simon sangat menyayangi Camila, tapi dia sama sekali nggak menghargainya!"Setelah mengakhiri panggilan telepon, Bella tidak selera makan lagi saat melihat sarapan enak di depannya. Tirta tidak terpengaruh sedikit pun. Dia tetap makan dan minum dengan tenang.Kemudian, Tirta menghibur Bella, "Bella, semua orang punya takdir masing-masing. Asalkan Camila nggak mencari masalah dengan kita, kamu nggak usah peduli dengan pacar yang dipilihnya. Biarpun dia mencari gorila, itu juga pilihannya sendiri."Tirta melanjutkan, "Mengenai konsekuensi yang akan dihadapinya di masa depan, biarkan dia menanggungnya sendiri. Kita lanjut makan saja. Setelah selesai makan, kita sudah boleh siap-siap dan berangkat."Tentu saja, Tirta juga berwaspada terhadap Camila. Bella membalas, "Tirta, apa yang kamu bilang memang benar. Seharusnya aku nggak membiarkan orang seperti Camila merusak suasana hatiku. Kita lanjut makan."Bella menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diriny

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1254

    'Alangkah baiknya kalau Pak Tirta begitu sayang padaku,' batin Kimmy yang merasa iri. Namun, Tirta tidak menyentuh Kimmy, jadi Kimmy tidak berani berinisiatif menyerahkan dirinya pada Tirta.Laras berpura-pura mengancam, "Bajingan mesum .... Huh. Kalau kamu berani cubit pipiku, aku pasti gigit kamu!"Meski Laras bersikap galak, sebenarnya dia juga merasa iri. Melihat Tina yang polos tersipu malu, Tirta ingin menyentuh dada Tina. Namun, akhirnya Tirta tetap mengendalikan dirinya.Tirta hanya menepuk bahu Tina sambil berdecak dan berkomentar, "Tina memang paling patuh. Aku mau pergi dulu, kalian jaga diri baik-baik, ya."Tirta berjalan ke kamar Bella seraya mengingatkan tanpa berbalik, "Selama aku pergi, jangan sampai kalian makin kurus karena nggak makan. Kalau nggak, aku akan merasa sedih."Di belakang Tirta, Tina adalah orang pertama yang mengiakan, "Kak Tirta, kamu tenang saja. Kami pasti akan menjaga diri baik-baik."Kimmy memandangi sosok Tirta sembari bergumam, "Pak Tirta, aku jug

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1255

    Hagan melanjutkan dengan ekspresi cemas, "Aku dan ibumu mau menunjukkan proyek 100 triliun setelah Pak Sora datang. Jadi, aku bisa meminta kakekmu untuk menyerahkan hak kendali Keluarga Arshad kepadaku di depan semua orang."Hagan meneruskan, "Kalau Pak Sora nggak datang, bukannya rencanaku akan gagal? Kalau nggak, kamu coba telepon Pak Sora dan desak dia untuk segera datang."Kakek Camila hanya mempunyai satu putra, yaitu Hagan. Dia mempunyai 4 putri. Selain ibunya Bella yang mengalami kecelakaan, sekarang hanya tersisa 3 putri.Seharusnya, Hagan yang merupakan putra satu-satunya bisa mendapatkan hak kendali Keluarga Arshad dari Mahib dengan mudah. Namun, Hagan tidak pandai berbisnis dan hanya suka menghambur-hamburkan uang.Kedua kakak Hagan dan adiknya jauh lebih hebat dalam berbisnis jika dibandingkan dengan Hagan. Itulah sebabnya Mahib menyerahkan bisnis utama Keluarga Arshad kepada ketiga putrinya.Hagan hanya bisa mengelola bisnis kecil Keluarga Arshad yang tidak penting. Mahib

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1256

    Sora menyahut, "Camila, takutnya aku nggak bisa membantumu untuk masalah ini. Kali ini, pamanku datang ke Negara Darsia untuk mencari tokoh hebat yang sangat penting. Jadi, pamanku nggak sempat datang."Sora menambahkan, "Tapi, aku bisa menanyakannya kepada pamanku setelah dia menemukan tokoh hebat itu. Mungkin pamanku mau datang ke kediaman Keluarga Arshad demi aku."Sora teringat saat bertemu Yudha pagi ini, Yudha tidak terlihat tenang dan berwibawa lagi seperti biasanya. Sepertinya terjadi masalah besar.Sora merasa bingung, tetapi Sora takut kepada Yudha. Jadi, Sora tidak berani bertanya. Dia hanya menjemput Yudha dan menjawab beberapa pertanyaannya.Yudha buru-buru pergi dengan membawa barang dan bawahannya. Dia menggunakan kekuasaan dan koneksinya yang tersembunyi di Negara Darsia untuk menyelidiki pemuda bernama Tirta.Sora tidak berhak mencampuri urusan Yudha. Dia juga tidak bertanya. Setelah Yudha pergi, Sora baru kembali dan pergi ke kediaman Keluarga Arshad untuk mencari Cam

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1257

    Wanita dari Negara Yumai memandangi Sora dengan ekspresi kagum. Dia berbicara dengan suara bergetar, "Ternyata sebelumnya kamu menyuruhku menyelidiki Keluarga Arshad karena mengincar sumber daya mereka. Jadi, kamu berpura-pura nggak sengaja bertemu dengan wanita bodoh ini dan menidurinya."Wanita itu mendesah, lalu melanjutkan, "Kamu mau menguasai semua aset Keluarga Arshad melalui wanita bodoh ini. Pak Sora ... kamu hebat sekali ...."Sora menarik tangannya dan menahan kepala wanita itu. Dia tersenyum licik seraya berucap, "Benar, kamu memang lebih pintar. Sini, lanjut nikmati keperkasaanku."....Camila berkata, "Ayah, Ibu, Pak Sora akan sampai 1 jam lagi. Selain itu, dia bilang dia sudah membawa dokumen proyek 100 triliun itu. Mungkin dia akan mengumumkan kerja sama dengan Keluarga Arshad di depan Kakek."Sebenarnya Camila ingin menceritakan kepada Sora tentang Tirta yang mempermalukannya kemarin. Namun, Sora sudah mengakhiri panggilan telepon. Camila juga tidak menelepon Sora lagi.

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1258

    Di sisi lain, akhirnya pesawat terbang yang dinaiki Tirta dan Bella mendarat di bandara Provinsi Dohe setelah melakukan perjalanan selama 2 setengah jam.Elisa yang sudah turun dari pesawat terbang langsung menarik Ayu dan berujar dengan antusias, "Kak, orang-orang dari dunia fana sangat hebat. Kalian bisa menciptakan alat transportasi udara. Awan itu indah sekali, seperti kapas bersih yang melayang di langit."Elisa meneruskan, "Aku tahu ini nggak mungkin, tapi aku benar-benar ingin memetik awan itu dan mengamatinya. Kak, kalau naik pesawat terbang waktu malam hari, kita bisa melihat bulan yang seharusnya lebih indah daripada dilihat dari bumi, 'kan?"Ini adalah pertama kalinya Elisa menaiki pesawat terbang. Elisa menunjukkan ekspresi polos begitu mengingat pengalaman menyenangkan saat terbang di langit biru dan melintasi lapisan awan.Melihat Elisa yang antusias, Tirta merenung sambil membatin, 'Di dalam ingatan yang diberikan Genta, aku bisa mengendalikan artefak yang bisa terbang s

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1259

    Sebelum Ayu sempat bicara, Darwan berbalik dan menegur Bella, "Dasar nggak sopan! Bu Ayu itu bibimu, masa kamu bercanda seperti itu dengannya? Cepat minta maaf pada Bu Ayu. Kalau nggak, aku beri kamu pelajaran!"Bella sama sekali tidak takut. Dia menjulurkan lidahnya dan menyahut, "Oke, Ayah!"Kemudian, Bella memandang Ayu sembari berucap dengan ekspresi serius, "Maaf, Bi Ayu. Seharusnya aku nggak bercanda seperti itu denganmu. Aku harap kamu nggak mempermasalahkannya ...."Ayu yang tadinya masih sedikit takut baru mengembuskan napas lega dan menimpali, "Nggak apa-apa, Bu Bella. Yang penting apa yang kamu bilang nggak benar-benar terjadi. Kalau nggak, ke depannya aku nggak berani naik pesawat terbang lagi."Tirta berjalan di depan. Dia berbalik dan melirik Ayu sekilas. Tirta tersenyum seraya membatin, 'Bi Ayu sangat lucu. Kalau aku juga melakukan Teknik Pasangan bersama Bi Ayu di pedang terbang, Bi Ayu pasti akan memelukku dengan erat saking takutnya.'Tak lama kemudian, Tirta dan lain

Bab terbaru

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1383

    "Nggak usah buru-buru, aku sudah pertimbangkan. Aku nggak akan memberi kalian uang, begitu pula ... nyawaku!" tegas Tirta.Tirta tertawa kepada Arkan, lalu menamparnya. Arkan memaki, "Sialan! Bocah berengsek! Beraninya kamu mempermainkanku!"Tentu saja Arkan marah menghadapi situasi seperti ini. Arkan hendak menarik pengaman pistol, lalu mematahkan kedua tangan dan kaki Tirta terlebih dahulu untuk menakutinya.Namun, tamparan Tirta langsung membuat kepala Arkan terpental dalam sekejap. Sementara itu, tubuh Arkan yang sudah kehilangan kepala masih mempertahankan posisi mengangkat pistol untuk mematahkan kaki dan tangan Tirta.Perubahan yang mendadak ini membuat semua orang di tempat kaget dan juga takut. Setelah tersadar, mereka berkata pada Hafiz dengan ekspresi marah."Kak Arkan! Sialan! Ternyata pemuda ini seorang ahli bela diri!""Bos, pemuda ini sudah membunuh Kak Arkan! Kalau nggak, kita langsung bunuh dia saja!"Hafiz menegur, "Sialan, bukannya orang mati itu hal yang biasa? Dulu

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1382

    "Empat puluh triliun? Bukannya kalian itu polisi? Kenapa aku merasa kalian seperti bandit?" tanya Tirta.Berdasarkan ucapan Mairah, para polisi ini juga bertugas untuk mencari Susanti biarpun Tirta tidak memberi mereka uang. Lagi pula, mereka tidak menemukan Susanti. Namun, Tirta juga bersedia memberi mereka 2 triliun sebagai ungkapan terima kasih.Melihat kondisi ini, emosi Tirta tersulut. Hafiz yang memimpin melihat Tirta masih begitu muda, tetapi dia sama sekali tidak panik setelah dikepung. Tirta juga bisa menebak masa lalu Hafiz dan lainnya dari ucapan mereka.Hafiz menerka-nerka identitas Tirta, 'Eh? Sebenarnya apa latar belakang pemuda ini? Kenapa dulu aku nggak pernah mendengar tentangnya?'Salah satu bawahan kepercayaan Hafiz maju, lalu tertawa dan berujar sembari menunjuk Tirta, "Kak, pemuda ini benar-benar pintar. Dia bisa menebak profesi kita dulu."Puluhan polisi juga ikut menghina Tirta. Sikap mereka sangat keterlaluan."Benar! Dulu kami termasuk bandit. Hanya saja, akhir

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1381

    Belasan menit kemudian, 13 orang terakhir juga dibunuh oleh Tirta. Setelah menyimpan Pedang Terbang, Tirta melihat mayat-mayat di tanah. Perasaannya campur aduk.Tirta merasa sejak dirinya menguasai kultivasi, hasrat membunuhnya makin kuat. Dulu dia hampir tidak pernah berpikiran untuk membunuh.Saat Tirta sedang gundah dan meragukan dirinya sendiri, suara Genta terdengar. "Kamu sudah menjalani kehidupan di luar alam fana. Kamu nggak usah sedih karena kematian para pecundang ini. Mereka nggak pantas."'Kak, aku juga manusia. Tapi, aku merasa sekarang aku nggak berperikemanusiaan sedikit pun,' balas Tirta. Dia memeluk Susanti makin erat, tetapi hatinya masih kalut.Genta bertanya balik, "Kalau begitu, beri tahu aku apa artinya berperikemanusiaan?"Tirta mendesah dan menjawab, 'Berperikemanusiaan itu ... aku juga nggak tahu. Aku cuma merasa jelas-jelas aku bisa melepaskan mereka dan menyuruh mereka bersumpah ke depannya nggak akan membocorkan hal ini. Tapi, aku tetap membunuh mereka. Kak

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1380

    Pedang Terbang yang bergerak sangat cepat menebas belasan kepala ahli serangga dalam sekejap. Para ahli serangga dari Desa Hiradi dan Desa Tayur tidak mampu menangkis serangan Tirta. Serangga guna-guna yang mereka banggakan sangat lemah di hadapan Pedang Terbang, seperti anak kecil 3 tahun yang menghadapi orang dewasa.Dalam waktu singkat, puluhan ahli serangga yang awalnya sangat percaya diri merasa tidak berdaya. Mereka yang kalah telak berteriak histeris.Wafri kaget. Dia bergumam, "Apa ... yang terjadi? Pedang ini bisa terbang .... Apa aku berhalusinasi?"Namun, suara teriakan makin jelas. Wafri tidak berani berlama-lama lagi. Dia berusaha keras untuk kabur."Sialan ... sebenarnya siapa pemuda ini? Jamil berengsek! Kamu mencelakaiku!" omel Aezar. Dia yang ketakutan setengah mati juga berusaha kabur."Lari saja, aku mau lihat kaki kalian atau pedangku lebih cepat!" seru Tirta. Dia memancarkan aura membunuh.Tirta menjentik jarinya, lalu bola api muncul dan jatuh ke mayat-mayat yang

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1379

    Marila segera berucap dengan ekspresi cemas, "Paman, kita jangan habiskan waktu lagi. Kita sama-sama bawa bawahanmu pergi ke Desa Benad secepatnya!""Oke, tapi naik mobil terlalu lambat. Aku suruh orang untuk cari helikopter. Kita naik helikopter ke sana saja," sahut Idris. Dia membawa Marila naik ke mobil, lalu bergegas pergi ke pusat kota.....Waktu kembali ke 2 jam kemudian. Di bawah rumah panggung Susana, sebelumnya Tirta sudah membantai belasan ahli serangga Desa Benad yang tersisa.Tiba-tiba, puluhan ahli serangga mengepung Tirta. Mereka berasal dari Desa Hiradi dan Desa Tayur. Tirta tidak ingin membunuh orang yang tidak bersalah, ditambah lagi dia ingin segera memulihkan ingatan Susanti.Jadi, Tirta tidak langsung bertindak. Dia berkata kepada puluhan orang itu, "Sepertinya aku nggak punya dendam dengan kalian. Kalau kalian nggak mau mati sia-sia, cepat minggir."Aezar mengamati Tirta dengan sinis. Dia mendengus dan berbicara terlebih dahulu, "Kamu memang nggak punya dendam den

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1378

    Dua jam yang lalu, Marila langsung menelepon pamannya setelah berpisah dengan Tirta. Pamannya adalah gubernur yang memimpin Provinsi Naru. Dia merupakan pejabat yang mengurus perbatasan. Namanya Idris.Marila meminta Idris mengutus orang untuk mencari Susanti. Sementara itu, Marila yang menaiki taksi sedang dalam perjalanan untuk bertemu Idris.Tentu saja, Marila juga mempunyai alasan datang jauh-jauh dari ibu kota ke Provinsi Naru untuk mencari Idris. Awalnya Idris juga merupakan pejabat tinggi di ibu kota. Kemudian, Idris menyinggung orang hebat karena salah bicara. Dia hampir kehilangan posisi sebagai pejabat.Untung saja, Saba turun tangan untuk melindungi Idris. Namun, Idris dipindahkan ke Provinsi Naru yang terpencil karena masalah ini. Dia menjadi seorang gubernur. Kemungkinan dia tidak mempunyai kesempatan untuk kembali ke ibu kota lagi seumur hidup.Setelah itu, petinggi negara memerintahkan untuk membasmi kejahatan di seluruh negeri. Provinsi Naru adalah wilayah yang dikuasai

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1377

    Apalagi kompetisi serangga akan segera diadakan. Demi memenangkan kompetisi, mereka juga ingin datang untuk mengambil keuntungan. Tujuan mereka adalah merebut Serangga Emas yang dimurnikan dengan susah payah. Jadi, mereka baru menerobos masuk ke Desa Benad.Jamil buru-buru maju dengan napas terengah-engah saat melihat kedua belah pihak yang hendak berkelahi demi merebut Serangga Emas.Jamil menunjuk Tirta yang sedang membunuh di bawah rumah panggung sambil berteriak, "Kepala desa sekalian, jangan bertengkar lagi. Serangga Emas sudah diambil oleh seorang pemuda yang datang dari luar. Nenek Benad dan ayahku sudah dibunuh olehnya!""Siapa yang membunuh pemuda itu akan mendapatkan Serangga Emas. Ayahku sudah mati, jadi aku yang membuat keputusan di Desa Benad. Aku akan membawa semua penduduk Desa Benad untuk membela pihak yang membantuku balas dendam," lanjut Jamil.Jamil meneruskan, "Kalau aku melanggar janjiku, aku akan disambar petir dan dihabisi semua serangga guna-guna. Aku akan mati

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1376

    Orang yang ditarik Jayadi untuk mengadang serangan pedang Tirta sudah mati. Namun, Jayadi tidak merasa kesakitan selain kepalanya yang makin gatal dan pandangannya yang makin kabur.Jayadi berusaha mengerahkan Serangga Batu dan Serangga Pelumpuh, lalu berujar pada Tirta dengan sinis, "Pemuda sialan, hanya begini kemampuanmu? Kamu sama sekali nggak bisa melukaiku. Haha, selanjutnya sudah saatnya aku bertindak!"Sesuai namanya, Serangga Batu bisa membuat orang yang digigit membatu. Sementara itu, sekujur tubuh orang yang digigit Serangga Pelumpuh akan mati rasa. Mereka tidak akan mampu melawan lagi.Kedua serangga ini bisa memberikan efek yang sama. Jayadi yakin Tirta yang merupakan orang luar pasti tidak bisa menghadapi serangan serangganya. Nanti Jayadi bisa menghabisi Tirta dengan mudah.Hanya saja, tiba-tiba terdengar suara Jamil yang samar dan panik. "Ayah ... kamu ... nggak ... apa-apa, 'kan?""Aku ... nggak ... apa-apa ....," sahut Jayadi. Dia merasa aneh, tetapi dia tetap menangg

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1375

    Tirta mendengus dan berkata, "Aku memang mau membuat perhitungan denganmu! Sekarang kamu yang cari aku, jadi aku bisa menghemat waktuku!"Tirta melihat dengan menggunakan mata tembus pandang. Ternyata Jamil yang pergi tadi sudah kembali. Dia membawa Jayadi dan belasan ahli serangga di Desa Benad. Mereka membuat masalah di bawah rumah panggung.Tirta langsung menyuruh Anton dan Yuli mengikutinya. Dia yang menggendong Susanti keluar dari kamar terlebih dahulu.Sementara itu, Jamil yang berada di bawah rumah panggung langsung panik begitu melihat Tirta keluar dari kamar sambil menggendong Susanti.Jamil yang cemburu berseru, "Ayah, pemuda itu yang membunuh Nenek Benad! Cepat bunuh dia! Jangan sampai dia membawa Susanti pergi!"Jayadi meremehkan Tirta setelah melihat tampangnya yang lucu dan wajahnya yang masih muda. Dia berucap kepada Jamil, "Jamil, dia masih muda. Untuk apa kamu takut? Tenang saja, aku nggak akan membiarkan dia pergi dari Desa Benad hidup-hidup. Wanita itu milikmu dan di

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status