Share

Bab 1220

Penulis: Hazel
"Gimana? Abalone ini sangat enak, 'kan?"

Elisa yang awalnya menolak dengan tegas, kini begitu serius mengikuti cara yang diajarkan Tirta dalam menyedot jus abalone. Ayu pun tak bisa menahan diri untuk bertanya.

Di antara mereka yang ada di ruangan ini, hanya dia dan Tirta yang menyadari betapa memalukan sebenarnya cara menyedot abalone ini. Namun, Ayu tidak menyangka bahwa Tirta sengaja mengajari mereka cara makan abalone dengan pikiran yang begitu mesum.

Saat ini, hanya dengan melihat mereka bertiga menikmati abalone, Tirta sudah hampir kehilangan kendali.

"Kak, aku benar-benar nggak nyangka makanan yang bentuknya seaneh ini ternyata begitu lezat. Ini jauh lebih enak daripada semua makanan yang pernah kumakan di du ... di tempat yang aku tinggal sebelumnya."

Elisa melirik Tirta dengan penuh rasa terima kasih, lalu mengambil sepotong abalone lagi dan berucap, "Tirta, terima kasih sudah membawaku ke sini."

"Hm? Barusan kamu memanggilku apa? Kamu nggak memanggilku Bocah lagi?" Tirta mena
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1221

    Ayu mengenakan pakaian dengan model yang disebut pakaian dalam seksi ...."Ah, mungkin di tempatmu, pakaian seperti ini terlalu konservatif, ya? Sebenarnya, model begini sangat umum di tempat kami. Lagian, ini dipakai di dalam, nggak ada yang bisa lihat. Yang penting nyaman saja. Nggak perlu terlalu dipikirkan."Wajah Ayu sedikit merona. Dia mengaduk-aduk abalon di piringnya dengan tatapan menghindar."Benar juga, memang nyaman dipakai," kata Elisa setelah berpikir sejenak."Katanya, di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Sekarang aku ada di tempat Kakak, sudah seharusnya aku menyesuaikan diri dengan cara hidup di sini. Kakak, nanti tolong ajak aku beli beberapa pakaian seperti yang Kakak pakai.""Hah?" Mendengar ucapannya, Ayu langsung membelalakkan matanya dan wajahnya sontak merah padam.Ayu sama sekali tidak menyangka, hanya dengan beberapa patah kalimat darinya bisa membuat Elisa ikut mengenakan pakaian dalam seksi. Apa-apaan ini?"Ada apa, Kak? Apa pakaian ini mahal?" El

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1222

    Setelah Tirta membayar tagihan, mereka segera keluar dari restoran. Di bawah pimpinan Bella, kurang dari sepuluh menit kemudian, mereka tiba di depan sebuah butik mewah yang khusus menjual pakaian dalam wanita di lantai tiga.Melalui kaca transparan, mereka bisa melihat berbagai macam pakaian dalam dengan warna yang beragam, desain yang menarik, dan tampilan yang elegan. Semua tersusun rapi di dalam lemari khusus."Bu Bella sudah datang, ya!""Bu Bella bawa teman untuk belanja? Silakan masuk! Kami baru saja menerima koleksi terbaru kemarin ...."Di pintu masuk, seorang bertubuh tinggi dan wajah cantik segera menyapa Bella dengan ramah. Bahkan, manajer toko yang ada di dalam juga buru-buru keluar untuk menyambutnya dengan penuh antusias.Bella mengangguk sedikit sebagai balasan, lalu berbalik ke arah Tirta dan berkata, "Tirta, toko ini melarang laki-laki masuk. Tunggu saja di luar sebentar, setelah kami selesai belanja, kami akan keluar menemuimu.""Baiklah," jawab Tirta santai. Dia sem

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1223

    Tentu saja Tirta tidak akan melewatkan kesempatan ini. Begitu selesai berbicara, dia langsung mendorong Ayu dan Elisa masuk ke butik pakaian dalam dengan tidak sabaran.Apa boleh buat. Dia sudah berjanji kepada Elisa untuk membelikannya pakaian dalam seperti itu. Ayu juga tidak bisa tiba-tiba mengubah keputusan. Oleh karena itu, dia terpaksa nekat ikut masuk.Sebaliknya, Elisa tetap tampak sangat tenang dan tidak menunjukkan sedikit pun gejolak di hatinya.Begitu Tirta dan yang lainnya masuk, manajer butik segera menyusul dengan senyum ramah dan bertanya dengan hati-hati , "Bu Bella, Pak Tirta, apa kalian ingin saya menemani berkeliling toko, atau kalian lebih suka memilih sendiri model pakaian dalam yang disukai?"Tanpa berpikir panjang, Tirta langsung menggelengkan kepalanya. "Kami pilih sendiri saja, nggak usah ditemani.""Baiklah, kalau begitu silakan berkeliling. Kalau ada yang dibutuhkan, panggil saya saja. Saya akan menunggu di meja kasir."Manajer butik cukup peka untuk tidak m

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1224

    "Bi Elisa, ini bukan soal mahal atau nggak. Kamu punya pacar? Kamu mau beli pakaian dalam seperti ini untuk diperlihatkan sama pacarmu?" tanya Bella dengan suara pelan, sementara wajahnya sendiri sudah ikut memerah.Saat Bella bertanya, Tirta langsung memasang telinga dengan penuh perhatian. Dia ingin sekali mendengar jawaban Elisa. Membayangkan Elisa mengenakan pakaian dalam seperti itu untuk pria lain, hati Tirta langsung terasa seperti ditusuk pisau!Rasanya sama menyakitkannya dengan membayangkan Ayu mengenakan pakaian dalam seperti itu untuk orang lain! Namun, setelah berpikir sejenak, Tirta langsung menyadari sesuatu. Itu tidak mungkin terjadi.Dengan mata tembus pandangnya, dia tahu bahwa Elisa masih perawan. Jadi, tidak mungkin dia pernah punya pacar.Tirta jadi semakin kebingungan. Kalau Elisa tidak punya pacar, lalu apa alasannya dia membeli pakaian dalam seperti itu? Masa dia mau pakai pakaian itu untuk diperlihatkan ke Ayu?Saat Tirta masih berusaha mencari jawaban, Elisa m

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1225

    Tidak ada alasan lainnya lagi yang masuk akal."Bi Elisa, benar kata Bi Ayu. Asalkan kamu suka, kamu bebas mengenakan apa pun yang kamu mau. Nggak ada seorang pun yang berhak menentangnya.""Kalau kamu butuh bantuan memilih model yang sesuai, biarkan saja Bi Ayu yang membantu. Aku bawa Bella untuk melihat-lihat di tempat lain dulu."Takut Bella akan mengungkapkan fungsi sebenarnya dari pakaian dalam seksi itu, Tirta segera mencari alasan dan menariknya ke bagian lain dari butik.Setelah memastikan bahwa Elisa dan Ayu tidak bisa mendengar mereka, Bella akhirnya tidak bisa menahan tawa kecil, lalu berbisik di telinga Tirta, "Tirta, Bi Elisa sudah dewasa, tapi dia benar-benar nggak tahu untuk apa pakaian dalam seperti itu.""Aneh sekali. Apa dia belum pernah pacaran?"Sebenarnya, Bella ingin mengatakannya lebih awal, tetapi dia tidak berani membahasnya di depan Ayu dan Elisa."Apa yang aneh? Wanita yang belum pernah punya pacar biasanya memang nggak tahu." Tirta melirik sekilas ke arah Ay

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1226

    Seandainya saja Tirta tahu bahwa alasan Elisa memilih semua pakaian dalam dengan desain terbuka itu hanyalah karena menurutnya lebih praktis .... Bahkan, dia juga berencana membawa beberapa set untuk diberikan kepada gurunya. Tirta pasti tidak akan bisa menahan diri untuk mentertawakan Elisa habis-habisan!Namun, saat ini, Tirta sama sekali tidak tahu hal itu.Satu-satunya yang ada di pikirannya sekarang hanyalah melihat bagaimana Ayu dan Elisa berganti pakaian di lantai dua."Dik, masuklah dan ganti pakaianmu. Aku tunggu di luar."Saat ini, Ayu dan Elisa sudah berada di depan ruang ganti di lantai dua. Tanpa kehadiran Tirta dan Bella di dekatnya, perasaan malunya berkurang drastis. Dia pun menghela napas lega, lalu duduk di sofa di depan ruang ganti sambil berkata kepada Elisa. "Kakak, kenapa nggak ikut ganti pakaian sama aku?"Elisa sama sekali tidak menyadari bahwa di lantai bawah, Tirta sedang menggunakan mata tembus pandangnya untuk mengawasi setiap gerak-gerik mereka.Bahkan, kar

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1227

    Bella melirik ke arah paha Tirta, matanya dipenuhi dengan tatapan mengejek."Bella, menurutmu aku kelihatan lagi mikirin hal seperti itu nggak?" Ketika menatap Bella yang berada di hadapannya, sorot mata Tirta tiba-tiba jadi penuh gairah. Adegan tadi telah membuat hasratnya menggelora."Ng ... nggak, kok. Tirta, aku salah. Aku nggak berani lagi godain kamu! Kamu bisa kendalikan dirimu sendiri nggak?" Ekspresi Bella seketika menjadi panik dan merona. Setelah itu, dia bergerak mundur beberapa langkah untuk menjauhkan diri dari Tirta sambil memohon."Sudahlah, Bella. Kita istirahat dulu di ruang istirahat. Tenggorokanku agak kering, aku mau minum dulu." Melihat hal ini, Tirta juga akhirnya mengenyahkan pikirannya untuk menyiksa Bella. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu menarik Bella ke ruang istirahat untuk duduk dan minum the.Sesekali, Tirta masih tetap melirik ke arah lantai dua."Fiuh ...."Bella yang berhasil melewati krisis ini, mengambil secangkir teh dan menyesapnya."Oh iya, Tir

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1

    "Tirta! Dasar cabul! Kamu mengintipku mandi! Benar-benar nggak tahu malu!"Cuaca di bulan Juli sangat panas. Tirta Hadiraja yang mendaki gunung untuk memetik bahan obat kepanasan sehingga langsung melepaskan pakaiannya dan menyelam di sungai. Begitu muncul ke permukaan, dia malah melihat pemandangan indah di depannya!Nabila Frenaldi, putri kepala desa, tampak memaki Tirta seraya menunjuknya. Dia baru berusia 18 tahun. Melalui air sungai yang bergoyang, samar-samar terlihat sepasang buah dada yang memikat dan ....Tirta yang tidak pernah melihat pemandangan seperti ini sontak terperangah di tempatnya!"Berengsek! Kalau kamu masih menatapku, akan kucungkil bola mata!" maki Nabila dengan wajah memerah sambil menutupi bagian tubuhnya yang penting.Nabila juga kepanasan. Kebetulan, sekarang liburan musim panas. Dia merasa bosan sehingga diam-diam keluar untuk berendam. Tanpa diduga, dia malah diintip oleh Tirta!"A ... aku nggak mengintipmu. Aku juga datang untuk berendam. Apa aku perlu be

Bab terbaru

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1227

    Bella melirik ke arah paha Tirta, matanya dipenuhi dengan tatapan mengejek."Bella, menurutmu aku kelihatan lagi mikirin hal seperti itu nggak?" Ketika menatap Bella yang berada di hadapannya, sorot mata Tirta tiba-tiba jadi penuh gairah. Adegan tadi telah membuat hasratnya menggelora."Ng ... nggak, kok. Tirta, aku salah. Aku nggak berani lagi godain kamu! Kamu bisa kendalikan dirimu sendiri nggak?" Ekspresi Bella seketika menjadi panik dan merona. Setelah itu, dia bergerak mundur beberapa langkah untuk menjauhkan diri dari Tirta sambil memohon."Sudahlah, Bella. Kita istirahat dulu di ruang istirahat. Tenggorokanku agak kering, aku mau minum dulu." Melihat hal ini, Tirta juga akhirnya mengenyahkan pikirannya untuk menyiksa Bella. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu menarik Bella ke ruang istirahat untuk duduk dan minum the.Sesekali, Tirta masih tetap melirik ke arah lantai dua."Fiuh ...."Bella yang berhasil melewati krisis ini, mengambil secangkir teh dan menyesapnya."Oh iya, Tir

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1226

    Seandainya saja Tirta tahu bahwa alasan Elisa memilih semua pakaian dalam dengan desain terbuka itu hanyalah karena menurutnya lebih praktis .... Bahkan, dia juga berencana membawa beberapa set untuk diberikan kepada gurunya. Tirta pasti tidak akan bisa menahan diri untuk mentertawakan Elisa habis-habisan!Namun, saat ini, Tirta sama sekali tidak tahu hal itu.Satu-satunya yang ada di pikirannya sekarang hanyalah melihat bagaimana Ayu dan Elisa berganti pakaian di lantai dua."Dik, masuklah dan ganti pakaianmu. Aku tunggu di luar."Saat ini, Ayu dan Elisa sudah berada di depan ruang ganti di lantai dua. Tanpa kehadiran Tirta dan Bella di dekatnya, perasaan malunya berkurang drastis. Dia pun menghela napas lega, lalu duduk di sofa di depan ruang ganti sambil berkata kepada Elisa. "Kakak, kenapa nggak ikut ganti pakaian sama aku?"Elisa sama sekali tidak menyadari bahwa di lantai bawah, Tirta sedang menggunakan mata tembus pandangnya untuk mengawasi setiap gerak-gerik mereka.Bahkan, kar

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1225

    Tidak ada alasan lainnya lagi yang masuk akal."Bi Elisa, benar kata Bi Ayu. Asalkan kamu suka, kamu bebas mengenakan apa pun yang kamu mau. Nggak ada seorang pun yang berhak menentangnya.""Kalau kamu butuh bantuan memilih model yang sesuai, biarkan saja Bi Ayu yang membantu. Aku bawa Bella untuk melihat-lihat di tempat lain dulu."Takut Bella akan mengungkapkan fungsi sebenarnya dari pakaian dalam seksi itu, Tirta segera mencari alasan dan menariknya ke bagian lain dari butik.Setelah memastikan bahwa Elisa dan Ayu tidak bisa mendengar mereka, Bella akhirnya tidak bisa menahan tawa kecil, lalu berbisik di telinga Tirta, "Tirta, Bi Elisa sudah dewasa, tapi dia benar-benar nggak tahu untuk apa pakaian dalam seperti itu.""Aneh sekali. Apa dia belum pernah pacaran?"Sebenarnya, Bella ingin mengatakannya lebih awal, tetapi dia tidak berani membahasnya di depan Ayu dan Elisa."Apa yang aneh? Wanita yang belum pernah punya pacar biasanya memang nggak tahu." Tirta melirik sekilas ke arah Ay

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1224

    "Bi Elisa, ini bukan soal mahal atau nggak. Kamu punya pacar? Kamu mau beli pakaian dalam seperti ini untuk diperlihatkan sama pacarmu?" tanya Bella dengan suara pelan, sementara wajahnya sendiri sudah ikut memerah.Saat Bella bertanya, Tirta langsung memasang telinga dengan penuh perhatian. Dia ingin sekali mendengar jawaban Elisa. Membayangkan Elisa mengenakan pakaian dalam seperti itu untuk pria lain, hati Tirta langsung terasa seperti ditusuk pisau!Rasanya sama menyakitkannya dengan membayangkan Ayu mengenakan pakaian dalam seperti itu untuk orang lain! Namun, setelah berpikir sejenak, Tirta langsung menyadari sesuatu. Itu tidak mungkin terjadi.Dengan mata tembus pandangnya, dia tahu bahwa Elisa masih perawan. Jadi, tidak mungkin dia pernah punya pacar.Tirta jadi semakin kebingungan. Kalau Elisa tidak punya pacar, lalu apa alasannya dia membeli pakaian dalam seperti itu? Masa dia mau pakai pakaian itu untuk diperlihatkan ke Ayu?Saat Tirta masih berusaha mencari jawaban, Elisa m

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1223

    Tentu saja Tirta tidak akan melewatkan kesempatan ini. Begitu selesai berbicara, dia langsung mendorong Ayu dan Elisa masuk ke butik pakaian dalam dengan tidak sabaran.Apa boleh buat. Dia sudah berjanji kepada Elisa untuk membelikannya pakaian dalam seperti itu. Ayu juga tidak bisa tiba-tiba mengubah keputusan. Oleh karena itu, dia terpaksa nekat ikut masuk.Sebaliknya, Elisa tetap tampak sangat tenang dan tidak menunjukkan sedikit pun gejolak di hatinya.Begitu Tirta dan yang lainnya masuk, manajer butik segera menyusul dengan senyum ramah dan bertanya dengan hati-hati , "Bu Bella, Pak Tirta, apa kalian ingin saya menemani berkeliling toko, atau kalian lebih suka memilih sendiri model pakaian dalam yang disukai?"Tanpa berpikir panjang, Tirta langsung menggelengkan kepalanya. "Kami pilih sendiri saja, nggak usah ditemani.""Baiklah, kalau begitu silakan berkeliling. Kalau ada yang dibutuhkan, panggil saya saja. Saya akan menunggu di meja kasir."Manajer butik cukup peka untuk tidak m

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1222

    Setelah Tirta membayar tagihan, mereka segera keluar dari restoran. Di bawah pimpinan Bella, kurang dari sepuluh menit kemudian, mereka tiba di depan sebuah butik mewah yang khusus menjual pakaian dalam wanita di lantai tiga.Melalui kaca transparan, mereka bisa melihat berbagai macam pakaian dalam dengan warna yang beragam, desain yang menarik, dan tampilan yang elegan. Semua tersusun rapi di dalam lemari khusus."Bu Bella sudah datang, ya!""Bu Bella bawa teman untuk belanja? Silakan masuk! Kami baru saja menerima koleksi terbaru kemarin ...."Di pintu masuk, seorang bertubuh tinggi dan wajah cantik segera menyapa Bella dengan ramah. Bahkan, manajer toko yang ada di dalam juga buru-buru keluar untuk menyambutnya dengan penuh antusias.Bella mengangguk sedikit sebagai balasan, lalu berbalik ke arah Tirta dan berkata, "Tirta, toko ini melarang laki-laki masuk. Tunggu saja di luar sebentar, setelah kami selesai belanja, kami akan keluar menemuimu.""Baiklah," jawab Tirta santai. Dia sem

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1221

    Ayu mengenakan pakaian dengan model yang disebut pakaian dalam seksi ...."Ah, mungkin di tempatmu, pakaian seperti ini terlalu konservatif, ya? Sebenarnya, model begini sangat umum di tempat kami. Lagian, ini dipakai di dalam, nggak ada yang bisa lihat. Yang penting nyaman saja. Nggak perlu terlalu dipikirkan."Wajah Ayu sedikit merona. Dia mengaduk-aduk abalon di piringnya dengan tatapan menghindar."Benar juga, memang nyaman dipakai," kata Elisa setelah berpikir sejenak."Katanya, di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Sekarang aku ada di tempat Kakak, sudah seharusnya aku menyesuaikan diri dengan cara hidup di sini. Kakak, nanti tolong ajak aku beli beberapa pakaian seperti yang Kakak pakai.""Hah?" Mendengar ucapannya, Ayu langsung membelalakkan matanya dan wajahnya sontak merah padam.Ayu sama sekali tidak menyangka, hanya dengan beberapa patah kalimat darinya bisa membuat Elisa ikut mengenakan pakaian dalam seksi. Apa-apaan ini?"Ada apa, Kak? Apa pakaian ini mahal?" El

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1220

    "Gimana? Abalone ini sangat enak, 'kan?"Elisa yang awalnya menolak dengan tegas, kini begitu serius mengikuti cara yang diajarkan Tirta dalam menyedot jus abalone. Ayu pun tak bisa menahan diri untuk bertanya.Di antara mereka yang ada di ruangan ini, hanya dia dan Tirta yang menyadari betapa memalukan sebenarnya cara menyedot abalone ini. Namun, Ayu tidak menyangka bahwa Tirta sengaja mengajari mereka cara makan abalone dengan pikiran yang begitu mesum.Saat ini, hanya dengan melihat mereka bertiga menikmati abalone, Tirta sudah hampir kehilangan kendali."Kak, aku benar-benar nggak nyangka makanan yang bentuknya seaneh ini ternyata begitu lezat. Ini jauh lebih enak daripada semua makanan yang pernah kumakan di du ... di tempat yang aku tinggal sebelumnya."Elisa melirik Tirta dengan penuh rasa terima kasih, lalu mengambil sepotong abalone lagi dan berucap, "Tirta, terima kasih sudah membawaku ke sini.""Hm? Barusan kamu memanggilku apa? Kamu nggak memanggilku Bocah lagi?" Tirta mena

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1219

    Tirta menyeringai, lalu segera mengambil sepotong abalone yang sudah dikupas dan memberikannya kepada Ayu.Saat Ayu masih ragu-ragu apakah dia harus meniru cara Tirta menyedot jus abalone, Tirta sudah mengambil potongan lain dan memberikannya kepada Bella."Bella, kamu juga coba. Abalone ini bisa menyeimbangkan energi tubuh, mempercantik kulit, dan sangat baik untuk kesehatan. Makan yang banyak ya!""A ... aku coba sedikit dulu ...." Bella menatap abalone yang gemuk dan berair itu, wajahnya sontak memerah. Setelah mengumpulkan keberanian, dia meniru cara Tirta dan mendekatkan bibirnya ke celah tengah abalone dan mulai menyedot."Ya, begitu caranya, Bella! Sedot yang kuat. Kalau nggak, jusnya nggak akan habis! Aduh, jusnya terlalu banyak! Cepat, Bella, sedot lagi, jangan sampai terbuang sia-sia!" Tirta memberi arahan dengan penuh semangat. Entah kenapa, melihat Bella menyedot abalone dengan begitu serius, darahnya langsung bergejolak dan tenggorokannya terasa kering."Hmm ... rasanya be

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status