Share

Bab 1100

Penulis: Hazel
"Dasar bajingan! Dasar pesilat kuno sampah! Aku paling benci orang yang sok hebat seperti ini! Kamu sudah sebesar ini, tapi belum pernah lihat wanita? Mau main wanita? Cari saja ibumu! Dasar nggak berpendidikan!"

Ketika Fasahat masih larut dalam keterkejutan dan kemarahannya, Tirta melihat Ayu yang berdiri di sudut dengan ketakutan. Hal ini membuat amarahnya semakin meluap!

Dengan penuh kebencian, Tirta menendang tepat ke selangkangan Fasahat. Tanpa ragu sedikit pun, dia langsung menghancurkan masa depannya sebagai pria!

"Argh!" Wajah Fasahat langsung menegang karena rasa sakit yang luar biasa. Jeritannya menggema di kejauhan. Keringat dingin mengucur deras di tubuhnya. Bagaimana tidak? Organ vitalnya telah hancur!

Tatapan Fasahat dipenuhi dendam saat menatap Tirta. Dengan gigi gemeretak, dia memekik, "Dari sekte mana kamu berasal? Beraninya kamu melukaiku! Kalau guruku tahu, dia pasti nggak akan membiarkanmu hidup! Guruku adalah ahli bela diri tingkat semi abadi!"

Tirta yang awalnya i
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1101

    Tirta mendengus, lalu menendang selangkangan Lior dengan cara yang sama hingga hancur!"Arghhh .... Kejantananku hilang! Aku sudah jadi orang cacat ...."Lior tidak berani mengancam Tirta. Dia menutupi selangkangannya sambil berguling-guling di tanah dan menangis dengan pilu."Berani-beraninya menggoda Bibi Ayu, kamu memang pantas mati!"Bella mendengus marah, lalu menggandeng Yasmin dan berjalan ke arah Ayu. Dia mencoba menenangkan Ayu yang masih dalam keadaan syok."Bibi, jangan takut. Nanti kalau Yasmin sudah sehebat Kakak Guru, Yasmin juga bisa melindungi Bibi!" ujar Yasmin dengan suara menggemaskan. Dia mengepalkan tangan kecilnya dengan wajah serius dan berjanji pada Bibi."Dia gadis kecil yang diselamatkan Tirta?" Pada pandangan pertama, Ayu langsung merasa sangat menyukai Yasmin. Dia kemudian menatap Bella untuk memastikan."Benar, Bi. Tapi sekarang, dia sudah jadi murid Tirta. Jadi, mulai sekarang dia bisa dianggap sebagai bagian dari keluarga kita," jelas Bella. Setelah dihib

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1102

    Tak lama kemudian, Jadid segera memerintahkan orang-orangnya untuk mengangkut Fasahat dan Lior yang sudah sekarat untuk keluar dari rumah sakit. Sesuai instruksi Tirta, dia juga pergi menemui kepala polisi yang baru, Mauri.Menyebut nama Mauri membuat Tirta berpikir sejenak."Sekarang aku sudah berada di ibu kota provinsi, kalau ada waktu, aku bisa menemui Pak Mauri. Sekalian mau tanyakan keberadaan Organisasi Black Gloves."Saat itu, Chiko maju dengan gelisah dan berkata, "Dik, dua orang yang baru saja kamu hajar itu sepertinya murid utama Kurnia.""Kurnia terkenal sangat melindungi murid-muridnya dan kekuatannya juga cukup hebat. Kalau dia tahu kejadian ini, dia mungkin akan menargetkanmu. Apa waktu kamu meninggalkan dunia misterius kali ini, Sekte Mujarab mengirimkan senior untuk diam-diam melindungimu?""Nggak, mereka nggak mengirim siapa pun. Tapi menurutku, dua orang tadi biasa-biasa saja. Menghajar mereka semudah membalikkan telapak tangan. Kalau gurunya selevel mereka, dia juga

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1103

    Jadid sibuk mengatur orang-orangnya untuk menyiapkan teh herbal penenang bagi Ayu. Sementara itu, Tirta bersandar di meja kerja direktur rumah sakit sambil mencatat penafsirannya tentang ilmu pengobatan."Tirta, kenapa bagian ini aku nggak mengerti?" Di seberangnya, Qaila duduk sambil membaca catatan Tirta dengan penuh perhatian.Meskipun Qaila seorang dokter spesialis pengobatan barat, dia tetap memiliki pengetahuan mendasar dalam pengobatan tradisional. Banyak hal yang sebelumnya sulit dipahami, kini menjadi lebih jelas setelah melihat catatan Tirta.Semakin dibaca, dia semakin terhanyut dalam pengetahuan baru ini. Tiba-tiba, matanya membelalak. Dia berdiri dan membungkuk, lalu menunjuk bagian tertentu dalam catatan Tirta dengan ekspresi serius.Qaila benar-benar serius dalam belajar.Namun, karena dia membungkuk terlalu rendah, pemandangan di depan dadanya langsung terlihat jelas di mata Tirta."Bagian ini sebenarnya cukup sederhana. Kalau kamu baca lebih banyak tentang dasar farmak

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1104

    "Ah … bukan begitu! Tirta, ini nggak seperti yang kamu pikirkan!"Mendengar ucapan Tirta, wajah Qaila langsung memerah. Dengan panik, dia buru-buru mengambil pakaian dalam itu dan menyembunyikannya di bawah selimut. Suaranya terdengar gugup saat dia terbata-bata mencoba menjelaskan."Aku belum pernah pacaran sebelumnya …. Itu bukan pakaian seperti yang kamu pikirkan! Aku akan datang bulan dalam beberapa hari ini. Itu rekomendasi dari sahabatku. Katanya, pakaian ini lebih praktis kalau lagi haid.""Setelah pakai ini, tinggal ditambah pembalut, jadi nggak perlu sering-sering ganti pakaian dalam …."Memang benar seperti yang dikatakan Qaila. Biasanya, tidak ada orang lain yang masuk ke ruangannya. Jadi, setelah membeli pakaian itu, dia lupa menyimpannya. Saat membawa Tirta masuk tadi, dia juga tidak kepikiran soal itu.Kini setelah Tirta melihatnya, Qaila benar-benar merasa sangat malu dan tidak berani menatapnya langsung.Namun, Tirta hanya tersenyum santai dan berkata, "Bu Qaila, kamu n

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1105

    Qaila awalnya merasa senang, tetapi kemudian wajahnya berubah sedikit malu."Ah, cuma masalah kecil. Ini bukan sesuatu yang merepotkan." Tirta melambaikan tangannya dengan santai. Kemudian, dia mulai melepas sepatu dan kaus kaki Qaila, lalu menarik celana panjangnya ke atas agar bisa mengatur ulang posisi tulangnya dengan lebih mudah.Namun, dengan posisi Qaila yang duduk di hadapannya dengan kaki terbuka, pemandangan di depan mata Tirta menjadi sesuatu yang sangat menggoda dan pasrah. Begitu mengangkat kepala, Tirta langsung melihat sesuatu yang seharusnya tidak boleh dia lihat.Terlebih lagi, pakaian dalam yang dikenakan Qaila saat ini adalah model yang tadi sempat menarik perhatiannya ….Tirta tiba-tiba merasa tenggorokannya kering, dan tanpa sadar, dia memperlambat gerakannya saat melakukan terapi pada pergelangan kaki Qaila. Tentu saja, Qaila sama sekali tidak menyadari bahwa dalam pandangan Tirta, dia sedang terlihat sangat terbuka dan berani.Tirta memijat pergelangan kaki Qaila

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1106

    Reaksi pertama yang dirasakan oleh Qaila adalah sangat kesakitan. Bibir dan giginya terasa nyeri luar biasa! Matanya langsung memanas dan air mata mulai menggenang di pelupuknya.Meskipun dia belum pernah pacaran sebelumnya, bukan berarti ia tidak tahu benda apa yang baru saja menyentuh wajahnya!"Tirta, kamu ... kenapa bisa seperti ini …?"Qaila buru-buru menutupi mulutnya dengan tak percaya. Sorot matanya terlihat malu dan terkejut saat dia bergerak mundur beberapa langkah.'Besar sekali!' batin Qaila dalam hati. Namun, karena merasa malu, dia tidak berani mengungkapkannya."Itu ... Bu Qaila, aku nggak sengaja. Kamu nggak apa-apa, 'kan?" Tirta merasa tidak perlu berpura-pura lagi. Lagi pula, bagian bawahnya sudah telanjur menyentuh Qaila. Akhirnya, dia berdiri dan menarik celananya dengan canggung."Aku ... aku baik-baik saja. Hanya saja bibir dan gigi depanku agak sakit. Biar aku istirahat sebentar."Begitu Tirta berdiri, ekspresi Qaila langsung tampak ketakutan. Dia bergerak mundur

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1107

    Tirta merasa sangat tidak berdaya."Guru, aku benar-benar nggak nyangka. Kita baru pertama kali bertemu, kamu malah terpikat sampai sebegitunya sama aku! Demi mendapatkanku, kamu bahkan mengancamku dengan nggak mau mengajarkan ilmu pengobatan ....""Guru ... aku bisa merasakan perasaanmu yang begitu kuat padaku! Baiklah, kalau memang begitu, aku menerimanya! Kamu nggak perlu lagi berpura-pura di depanku!"Mendengar hal itu, Tirta hanya bisa merasa benar-benar tak berdaya dalam hatinya. Andai saja dia tahu Qaila akan bereaksi seperti ini, dia sama sekali tidak akan pura-pura mengakui perasaannya!"Bu Qaila, benar, aku memang menyukaimu. Karena kamu sudah menerimaku, sekarang aku lagi merasa sangat nggak nyaman. Bukankah kamu seharusnya membantuku melakukan sesuatu? Bantu aku melampiaskannya!"Tirta yang merasa tak berdaya, ingin menggunakan cara ini untuk membuat Qaila jijik dan menjauhinya. Saat berkata demikian, Tirta menarik tangan Qaila dan mendorongnya ke atas ranjang."Ah .... Gur

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1108

    "Mungkin, ini adalah rencana takdir ...."Baru satu detik sebelumnya Tirta sedang kebingungan memikirkan hendak bagaimana mengatasi hubungannya dengan Qaila. Detik berikutnya, dia telah menyerah untuk melawan dan menenggelamkan diri sepenuhnya untuk merasakan kenikmatan tersebut.Apalagi, saat menundukkan kepala, dia melihat dada Qaila yang putih terpampang di depan matanya. Ditambah lagi dengan Qaila yang sedang mengenakan seragam dokter, membuat Tirta tidak sanggup menolak godaan. Sekujur tubuhnya langsung gemetaran."Bu Qaila, nanti aku akan tuliskan lagi beberapa catatan tentang ilmu pengobatan untukmu. Mungkin jumlahnya akan cukup banyak. Kamu bisa mempelajarinya pelan-pelan."Tirta berpikir sejenak, lalu memutuskan untuk meninggalkan lebih banyak catatan berharga sebagai bentuk kompensasi bagi Qaila. Bagaimanapun, dia menyadari bahwa hubungannya dengan Qaila hanyalah sebuah kebetulan yang terjadi begitu saja.Mungkin setelah ini, mereka tidak akan memiliki banyak kesempatan untuk

Bab terbaru

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1125

    Setelah keluar dari Desa Persik, kesadaran Filda mulai pulih. Dia duduk di kursi belakang sambil terus menyeringai dingin menatap Tirta."Kamu terlalu banyak bicara! Kamu pikir aku akan memberimu kesempatan untuk melapor polisi?" Tirta tiba-tiba menginjak rem, menghentikan mobilnya.Kemudian, dia turun dan menarik Filda keluar dari kursi belakang. Tepat di sebelah mereka adalah sebuah waduk besar!Melihat waduk itu serta ekspresi dingin Tirta, Filda benar-benar panik! Dia menggigil dan bertanya dengan suara gemetar, "Kamu mau apa? Kamu nggak boleh membunuhku! Itu melanggar hukum! Hentikan!""Membunuhmu? Jangan mimpi! Membunuhmu hanya akan mengotori tanganku!" cela Tirta dengan dingin. Kemudian, dia mengeluarkan jarum perak dari saku.Dengan menggunakan teknik akupuntur untuk menghilangkan ingatan, Tirta menghapus ingatan Filda tentang kejadian malam ini. Sebentar lagi, Filda akan melupakan segalanya.Setelah mencabut jarum perak, Tirta segera melangkah ke mobil. Sebelum kesadaran Filda

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1124

    Setelah kebohongannya terbongkar, Filda tidak lagi memiliki kesempatan untuk mendekati Tirta. Karena itu, dia begitu marah hingga tak bisa menahan diri untuk memaki Farida!"Berhenti! Barusan kamu bilang siapa yang menjijikkan?" Namun, setelah mendengar ucapannya, Tirta segera melangkah ke depan, menghalangi Filda, lalu menatapnya dingin."Kamu benar-benar nggak tahu diri. Justru perempuan seperti kamu yang sebenarnya paling menjijikkan! Kalau nggak minta maaf, jangan harap bisa pergi hari ini!"Sejak tadi, ketika Filda membolak-balikkan fakta, Tirta sudah merasa tidak senang padanya. Kini, setelah semuanya jelas, bukan hanya tidak meminta maaf, Filda malah menghina Farida! Jelas, Tirta tidak akan membiarkan dia lolos begitu saja!"Aku sudah bilang aku nggak mau kerja lagi! Aku juga sudah kembalikan uang kalian! Aku sudah nggak ada hubungan apa pun dengan kalian, jadi aku nggak akan minta maaf padanya!""Memangnya kamu bisa apa padaku? Jangan kira cuma karena punya uang, kamu bisa bert

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1123

    Wajah Farida kembali merona. Dia menggigit bibirnya, lalu menatap Tirta dan berkata, "Tirta, aku tahu kamu khawatir padaku, tapi aku benaran nggak lelah. Aku bisa bekerja sampai pagi tanpa masalah.""Besok kamu harus kembali ke ibu kota provinsi, lebih baik kamu pergi ke vila dan istirahat. Aku akan tetap di sini untuk menanam beberapa bibit pohon buah lagi. Kalau aku sudah nggak kuat, aku akan diam-diam menyusulmu."Saat mengatakan itu, Farida berbisik di telinga Tirta, "Selama dua hari ini kamu nggak ada, Agatha dan Nabila juga nggak datang. Melati dan Arum hampir sakit karena terlalu rindu padamu. Cepat pergi temui mereka.""Kak Farida, kamu sendiri nggak merindukanku? Aku akan menemanimu dulu, setelah itu baru aku temui mereka." Tirta menggeleng dengan tegas, nada bicaranya terdengar sedikit mendominasi."Ya sudah kalau begitu." Farida lebih tua satu atau dua tahun dari Ayu. Dia sendiri adalah wanita dewasa yang cerdas dan anggun.Namun, saat mendengar ucapan Tirta, dia menjadi beg

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1122

    "Tirta, tentu saja aku mengatakan yang sebenarnya." Di bawah cahaya malam yang samar, Filda tidak bisa melihat ekspresi Tirta dengan jelas. Dia terus berakting."Kamu telah menyelamatkan nyawa anak kakakku dan juga membantu mengurus bisnisnya. Kamu begitu baik kepada keluargaku, mana mungkin aku berbohong padamu?""Baiklah, kalau memang Kak Farida seburuk yang kamu katakan, aku pasti akan menyuruhnya minta maaf padamu. Naik mobil, ikut aku ke sana dan kita tanyakan ke Kak Farida langsung!""Tapi kalau ternyata kamu cuma bohong padaku, kamu yang harus memberi penjelasan pada Kak Farida!" Nada suara Tirta mengandung sedikit kemarahan.Menyadari ada sesuatu yang tidak beres dalam nada bicara Tirta, Filda sontak merasa gelisah dan tidak berani naik mobil.“Kenapa malah bengong? Ayo naik mobil," desak Tirta dengan tidak sabar."Tirta, aku ... aku tiba-tiba sakit perut. Gimana kalau kamu saja yang pergi? Beri tahu saja aku cara keluar dari sini. Aku nggak mau ikut. Aku harus cepat pulang ke

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1121

    Wajahnya langsung memerah, merasa malu sekaligus marah. Filda mengumpulkan keberanian, lalu kembali melangkah ke arah belakang.Kali ini, dia memang tidak kembali ke tempat Farida dan para pekerja, tetapi dia tersesat."Jangan-jangan aku benar-benar mengalami fenomena terjebak di jalur hantu? Saat masuk tadi, semuanya baik-baik saja. Kenapa sekarang malah nggak bisa keluar? Aku harus meminta Kakak datang menjemputku!"Filda gemetar ketakutan. Dia mengeluarkan ponselnya dan hendak menelepon kakaknya, pemilik bibit pohon buah.Tiin! Tiin! Tiba-tiba, dari kejauhan, cahaya lampu yang menyilaukan menerangi tempat itu!Criiit! Suara rem yang tajam terdengar. Sebuah Mercedes-Maybach berhenti tepat di depan Filda.“Bukankah kamu adik pemilik bibit pohon buah? Malam-malam bukannya tidur, kenapa malah berada di sini?" Tirta membuka pintu mobil dan turun. Begitu melihat Filda, dia langsung ingat siapa gadis itu dan bertanya dengan penasaran."Kamu ... kamu Tirta? Syukurlah! Tirta, kamu datang tep

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1120

    Mendengar perkataan Filda, banyak pekerja di bawah Farida yang merasa sangat marah!Mereka segera maju dan mengadangnya, tidak membiarkannya pergi!"Berhenti di situ!""Kamu ini gadis muda yang cantik, tapi kenapa caramu bicara dan bertindak sangat buruk?""Saat kakakmu menjual bibit pohon buah kepada Bos, dia sudah janji akan mengirimmu untuk membantu kami mengelola kebun secara gratis!""Kak Farida sangat baik, dia bahkan memberimu bayaran 1 miliar sebagai tambahan!""Kami juga nggak menyuruhmu menanam sendiri, cuma minta sedikit arahan. Lagian, kamu baru kerja setengah hari!""Masa kamu mau ambil uangnya, lalu langsung pergi begitu saja?""Mau pergi? Tinggalkan uangnya dulu! Kalau nggak, jangan salahkan kami kalau bertindak kasar!"Melihat puluhan pekerja yang marah dan tampak garang, Filda secara refleks mundur beberapa langkah karena takut.Namun, dia segera menenangkan diri, lalu mendengus dingin dan berkata, "Percuma kalian bilang begitu, aku nggak pernah bilang aku nggak mau me

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1119

    "Jangan salahkan aku. Dengan tubuhmu sendiri, kamu akan membantai semua orang yang kamu cintai!"Itulah kata-kata terakhir yang dikatakan Genta kepada Tirta. Setelah suaranya menghilang, Genta tidak lagi memberikan tanda-tanda keberadaan."Sial ... wanita ini benar-benar kejam!"Tirta tahu bahwa kali ini dia benar-benar membuat Genta marah. Dia menggeleng dan tidak berani banyak mengeluh. Setelah memastikan bahwa tubuhnya tidak mengalami masalah, dia melanjutkan perjalanan menuju Desa Persik.Namun, keinginannya untuk menaklukkan Genta kini telah berakar kuat di dalam hatinya. Jika ada kesempatan di masa depan, dia pasti akan menidurinya!....Dalam gelapnya malam, Desa Persik diselimuti cahaya putih samar. Itu adalah lampu jalan yang dipasang oleh Farida saat Tirta tidak ada di sana.Bagaimanapun, saat ini adalah periode penting untuk menanam bibit pohon buah dan tanaman obat. Farida tidak berani bersikap lalai.Di bawah cahaya lampu jalan, Farida memimpin sekelompok pekerja untuk men

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1118

    Tirta berpikir sejenak dan langsung bisa menebak bahwa momen mesranya barusan dengan Nabila pasti telah disaksikan dengan jelas oleh Genta.Pertama kali mungkin canggung, tetapi kedua kali sudah terbiasa. Kali ini, Tirta sudah tidak merasa malu lagi.Dia tidak percaya kalau Genta, seekor naga betina, bisa tetap tenang saat melihatnya dan Nabila bercinta.Tentu saja, Tirta hanya berandai-andai. Pikiran seperti itu hanya berani disimpan dalam hati. Kalau sampai Genta murka, dia mungkin bisa dihukum."Hais, Kak, aku memang bukan pria baik sejak dulu. Aku tahu Kak Nabila sangat mencintaiku, tapi bukankah Kak Arum, Kak Agatha, Susanti, dan Kak Melati juga mencintaiku sepenuh hati?""Sekarang aku sudah pulang, aku nggak bisa cuma mempertimbangkan perasaan Kak Nabila saja. Bukan karena aku nggak setia, tapi karena aku benar-benar nggak bisa membagi diri!"Tiba-tiba, Tirta teringat sesuatu dan sontak menepuk pahanya. "Eh, Kak! Dalam memori yang kamu wariskan padaku, bukankah dikatakan aku bisa

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1117

    "Waktu luangmu benar-benar banyak ya ...." Nabila melirik jam yang tergantung di dinding, lalu tiba-tiba menghela napas."Ada apa, Kak Nabila?" tanya Tirta."Nggak ada apa-apa, aku cuma tiba-tiba merasa ... kamu sudah banyak berubah. Dulu, kamu cuma anak muda yang ceroboh dan polos.""Melihatku dari kejauhan saja kamu nggak berani, apalagi menatapku lebih lama. Bicara pun selalu terbata-bata.""Tapi ... setelah kamu diam-diam mengintipku mandi di sungai, kamu langsung berubah menjadi pria sejati.""Aku awalnya nggak berniat menjadi pacarmu, tapi karena kamu nekat dan pantang menyerah ... aku akhirnya malah tidur denganmu.""Setelah beberapa waktu, tiba-tiba kamu menjadi miliarder. Temanmu ada yang kepala kepolisian, wali kota, gubernur, bahkan kamu sampai bersumpah saudara dengan Pak Saba.""Sedangkan aku? Aku masih tetap gadis desa yang sama seperti dulu. Dibandingkan denganmu, aku sama sekali nggak berkembang. Aku merasa ... aku nggak pantas untukmu.""Tirta, kamu sudah sehebat ini.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status