Share

Bab 1007

Penulis: Hazel
"Siapa sebenarnya orang yang disebut oleh Kepala Keluarga dan Bella?"

"Entahlah ...."

Mendengar itu, para generasi muda Keluarga Purnomo merasa sangat penasaran.

"Orang yang pernah disambut oleh pemimpin negara sebelumnya .... Aku ingat! Itu pasti beliau! Serius? Beliau ternyata masih hidup?" Seorang anggota Keluarga Purnomo yang tua tampak teringat sesuatu dan berseru kaget.

"Kakek Ketiga, siapa sebenarnya orang tua yang dimaksud itu?" Generasi muda Keluarga Purnomo segera bertanya dengan penasaran.

"Diam! Identitas beliau adalah rahasia! Nggak boleh sembarangan dibocorkan! Yang perlu kalian tahu cuma satu, selama beliau masih hidup, Simon nggak akan bisa menyentuh Keluarga Purnomo!" sahut seorang pria tua dengan serius.

"Huh, makanya jangan membual. Pada akhirnya, kamu tetap harus mengandalkan Keluarga Purnomo untuk menyelesaikan masalah ini!"

"Kalau lain kali masih ada situasi seperti ini, belajarlah untuk menjadi lebih rendah hati! Meskipun Kepala Keluarga sangat menyukaimu dan mel
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
hans
***** seru ceritanya lanjut
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2437

    Lilian yang merasa lucu mengomentari, 'Oke, sepertinya Gua Dewi sangat menarik bagi Pak Tirta. Kalau begitu, ayo kita masuk ke gua. Aku nggak akan bicara. Kamu ikut aku saja.'Kemudian, Lilian membungkuk dan masuk ke Gua Dewi."Nggak masalah," sahut Tirta. Dia mengikuti Lilian.Walaupun sudah bertemu Ayu dan lainnya, Tirta juga tidak panik. Alasannya karena mereka tidak mungkin bisa menemukan Tirta. Kecuali Tirta menunjukkan dirinya.Selain itu, Tirta juga bisa melihat bagaimana Ayu dan lainnya jalan-jalan tanpa dia. Gua Dewi tidak mengarah ke bawah, melainkan langsung mengarah ke dalam gunung.Bagian dalam gua dipasang lampu, jadi tidak gelap. Suasananya agak remang-remang sehingga cukup indah.Apalagi ada lukisan dan dekorasi yang berhubungan dengan dewi di lorong yang tidak merata. Itulah sebabnya perjalanan di Gua Dewi tidak membosankan.Setelah berjalan sekitar enam menit, mereka sudah melewati jarak ratusan meter. Namun, Gua Dewi masih begitu panjang. Bahkan jalannya makin sempit

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2436

    Tirta tersenyum cabul, lalu mengeluarkan ponsel untuk mengambil banyak foto.Tindakan Tirta membuat Lilian kebingungan. Lilian berkomentar, "Apa tempat ini sangat bagus? Aku merasa nggak sebagus kebun bunga dan Lembah Kupu-Kupu."Mendengar komentar Lilian, Tirta hanya tertawa dan berucap, "Lilian cantik, kamu masih kecil. Wajar saja kalau kamu nggak paham."Tirta hendak meminta Lilian untuk memfotonya. Tiba-tiba, terdengar suara yang makin dekat. Tirta langsung menggunakan Teknik Menghilang untuk menyembunyikan dirinya.Ketika Lilian kebingungan, suara Tirta muncul di benak Lilian. "Lilian cantik, nanti ada sekelompok wanita cantik datang. Jangan bicara ya?"Meskipun tidak paham, Lilian tetap menyetujuinya, "Oh, oke. Pak Tirta, aku nggak akan bicara."Tak lama kemudian, sekelompok wanita cantik datang sambil mengobrol."Aku nggak menyangka ternyata ada tempat yang begitu unik di ibu kota. Tadi ada banyak kupu-kupu, pemandangannya indah sekali!""Benar, bunganya juga sangat indah!""Jal

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2435

    "Oh ya? Nanti kita baru bicarakan lagi," timpal Tirta sambil mengusap kepala Lilian. Dia sudah memperkirakan Lilian akan menyetujui permintaannya.Bagaimanapun, Lilian sudah berencana menyerahkan dirinya sewaktu di Negara Yumai. Jadi, mengambil foto-foto itu tidak terlalu sulit diterima Lilian. Apalagi, sekarang hubungan mereka sudah cukup dekat. Keduanya sudah termasuk berpacaran.Hanya saja, Tirta tidak menyangka Lilian berinisiatif mengajaknya mengambil foto yang lebih banyak lagi. Apa karakter istimewa Lilian mulai perlahan terlihat?Lilian berkata dengan lirih, "Oh. Kalau begitu, kita keluar sama-sama lagi waktu Pak Tirta senggang ...."Suara Lilian langsung membuat Tirta tersadar dari lamunannya. Tirta membatin, 'Ke depannya aku bisa coba pelan-pelan. Kalau dia benar-benar punya karakter istimewa, aku pasti sangat puas!'Danau Dwiluna cukup besar. Jika dilihat dari atas, bentuk danaunya seperti dua bulan sabit. Airnya juga sangat jernih.Hanya saja, dua danau berbentuk bulan sabi

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2434

    "Um ... aku merasa ada yang kurang," ucap Tirta sambil mengusap dagunya. Sepertinya dia ingin mengatakan sesuatu.Lilian bertanya seraya mengerjap, "Kurang apa? Pak Tirta punya ide bagus ya? Langsung bilang saja, nggak masalah."Tirta berdeham, lalu tersenyum licik dan menimpali, "Kalau begitu, aku langsung bilang ya. Hubungan kita cukup dekat, jadi kamu nggak boleh marah."Lilian yang bingung membalas, "Kenapa aku harus marah? Pak Tirta, kamu punya ide apa? Langsung bilang saja."Tirta berbisik di telinga Lilian, "Hehe, karena aku ingin membawamu ke tempat yang sepi untuk mengambil foto-foto yang berkesan. Jadi, kita bisa menyimpannya sebagai kenangan. Ke depannya kita bisa lihat ...."Lilian merasa telinganya geli. Dia memelotot. Ekspresinya tampak gugup dan malu saat bertanya, "Ah ... Pak Tirta, jangan-jangan ... kamu mau mengambil foto itu?"Lilian mencengkeram ujung pakaiannya.Tirta mencubit pipi Lilian sembari tertawa dan menanggapi, "Sut, suaramu jangan terlalu keras. Yang aku

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2433

    "Sebenarnya Eldon bisa melanjutkan hidupnya dengan tenang. Siapa suruh dia begitu sombong? Seharusnya dia bersikap rendah hati, bukan mencari masalah denganku. Selain itu, dia nggak boleh mengincarmu karena aku menyukaimu," kata Tirta.Tirta mengangkat dagu Lilian, lalu mengalihkan pembicaraan, "Sudahlah, nggak usah anggap serius masalah ini. Kamu beri tahu aku dulu kamu mau bawa aku ke mana. Apa kamu mau membawaku ke hotel dengan pemandangan matahari terbenam?"Suasana hati Lilian cukup bagus. Dia memandangi Tirta sambil tersenyum lebar. Lilian menyahut, "Bukan. Um ... aku mau rahasiakan dari kamu dulu, nanti kamu juga tahu setelah sampai. Pokoknya kamu pasti nggak akan kecewa pergi ke tempat itu.""Oke, ayo kita pergi ke sana," timpal Tirta. Dia berencana menggunakan trik untuk menaklukkan Lilian yang cantik saat waktunya sudah pas.Bagaimanapun, kesempatan bagus tidak boleh dilewatkan. Sekarang mereka sedang berduaan. Sayang sekali jika Tirta tidak menaklukkan Lilian.Kemudian, Lili

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2432

    Gideon dan bawahannya segera menjalankan mobil mereka. Selain itu, mereka berdiskusi di mobil dengan perasaan takut dan juga marah."Eldon sialan! Beraninya dia menipu kita untuk melawan Pak Tirta!""Sepertinya Eldon bosan hidup!""Teman-teman, kalau bukan karena Pak Tirta bermurah hati, kita pasti sudah mati.""Pak Tirta sudah mengampuni kita dan Eldon ingin melawan Pak Tirta. Bagaimana kalau kita bantu Pak Tirta saja? Kita habisi Eldon!""Oke, kita habisi Eldon. Biar dia rasakan akibatnya melawan Pak Tirta."Mereka semua langsung sepakat. Gideon pun menelepon Eldon.Eldon bertanya dengan antusias, "Kak Gideon, masalahnya sudah beres begitu cepat?"Gideon memaki di dalam hati, 'Beres apanya? Sialan kamu, beraninya kamu memperdayaku untuk melawan Tirta! Aku habisi keluargamu!'Namun, Gideon berusaha menahan amarahnya saat menyahut, "Sudah beres. Pak Eldon, kamu juga tahu kemampuanku. Apa kamu sudah pergi ke tempat lama?"Eldon tertawa licik dan membalas, "Aku hampir sampai. Kamu juga c

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status