Share

Bab 8

Penulis: Bulan Cantik
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-24 15:26:13
Begitu mendengar pertanyaan Rhea, jantung Paula sontak berdetak kencang. Dia menggigit bibir sambil menatap Rhea dan merasa ingin sekali memberi tahu kebenarannya. Namun, jika Rhea tahu dirinya hamil karena minum-minum dengannya waktu itu, bahkan gagal bertunangan karena masalah ini, mungkin wanita ini akan merasa bersalah.

Lagi pula, Paula belum membuat keputusan tentang hubungannya dengan Darwin. Dia masih belum tahu bagaimana caranya memberi tahu Rhea semua ini.

"Nggak mungkin, aku hanya masuk angin," jawab Paula.

"Mengejutkanku saja, aku kira Richie si bajingan itu melakukan sesuatu padamu," balas Rhea.

Saat berikutnya, Darwin yang sudah setengah sadar muncul di depan pintu kamar mandi. Sorot mata yang dingin tertuju pada Paula saat bertanya, "Ada apa?"

Rhea segera menjelaskan, "Nggak apa-apa, Paman. Paula hanya masuk angin."

"Ada obat di ruang kerjaku. Rhea, cepat ambilkan," ujar Darwin dengan murung.

"Oh, oke." Rhea mengiakan, lalu berpesan, "Paula, kamu tunggu aku di kamar. Aku ambil obat dulu."

Kemudian, Rhea langsung naik ke lantai atas. Sementara itu, Paula masih merasa tidak nyaman. Dia kembali ke kamar untuk mandi. Pikirannya dipenuhi ucapan Darwin kepadanya sehingga perasaannya menjadi kacau balau.

Namun, mual yang dialaminya barusan benar-benar mengejutkan. Tidak masalah kalau hanya sekali. Kalau terulang lagi, Rhea pasti akan membawanya ke rumah sakit. Sepertinya, dia memang harus segera menemukan pekerjaan dan tempat tinggal.

Saat ini, Rhea masuk dengan membawa obat dan air hangat, bahkan ingin mengawasi Paula makan. Ketika Paula kebingungan untuk menolaknya, ponselnya tiba-tiba berdering. Itu adalah pesan dari Darwin. Potret pada foto profil pria ini tampak sangat tegas, benar-benar mirip gayanya.

[ Itu vitamin, makan saja. ]

Paula merasa tersentuh. Ternyata Darwin sudah mempertimbangkan semuanya untuknya. Wanita hamil tidak boleh sembarangan makan obat. Darwin tahu dirinya bukan masuk angin sehingga menukarkan obat untuknya.

Selesai makan obat, Paula pun tidur. Besok, dia masih harus mencari pekerjaan.

Keesokan hari, Paula mengirimkan resume-nya kepada beberapa perusahaan, tetapi semua ditolak. Beberapa perusahaan bahkan langsung mengusirnya saat mendengar namanya.

Bahkan, beberapa perusahaan animasi yang berencana merekrutnya dulu juga menolaknya dengan lembut. Jelas, ada orang yang sengaja menekan mereka.

Namun, Paula harus segera menemukan tempat tinggal baru dan butuh uang untuk menghidupi diri sendiri. Dia melihat lowongan pekerjaan yang dikirimkan temannya di grup. Itu adalah pekerjaan sebagai pramusaji di bar, semalam 2 juta, bahkan bisa mendapat komisi.

Paula segera pergi ke bar itu. Setibanya di sana, dia malah melihat Richie dan Aurel. Mereka sedang merayakan pertunangan dengan teman-teman mereka.

Keluarga Sasongko yang merupakan keluarga terkaya di ibu kota sangat rendah hati. Mereka jarang menampakkan diri di publik sehingga tidak semua orang berkesempatan untuk berinteraksi dengan mereka.

Akan tetapi, hal ini berbeda dengan Keluarga Antoro. Richie sangat terkenal di kalangannya. Karena sangat dimanjakan keluarganya, banyak orang yang menyanjungnya. Saat ini, Richie pun dikelilingi banyak orang.

"Richie, Aurel, selamat untuk kalian! Kalian memang serasi! Kalau bukan karena Paula, kalian pasti sudah bersama sejak awal!"

"Benar! Dia bukan siapa-siapa, seharusnya diusir sejak awal! Dia nggak pantas untuk Richie, bahkan nggak pantas menjadi pelayan kalian!"

"Benar! Aku memang nggak menyukainya sejak dulu! Jelas-jelas penampilannya seperti wanita penggoda, tapi masih sok suci! Sekarang aku merasa puas sekali melihatnya diusir!"

"Richie, bukannya Paula nggak mau meninggalkan rumahnya karena takut hidup miskin? Kenapa dia tiba-tiba pergi sekarang?"

Richie yang mengenakan setelan hitam tampak bersandar di sofa kulit. Satu tangannya merangkul Aurel, satu tangannya memegang rokok.

"Dia bisa dijodohkan denganku hanya karena terus mencari perhatian kakekku. Setelah tahu dirinya bukan putri kandung Keluarga Ignasius, sifat rendahannya pun keluar," ujar Richie.

Begitu mendengarnya, semua orang menjadi penuh minat. Richie mengembuskan asap rokok, lalu lanjut menjelek-jelekkan Paula. "Dia ingin mengusir Aurel dan menguasai aset Keluarga Ignasius. Dia terus memaki dan memukul Aurel, bahkan bersikap lancang pada orang tuanya. Dia kira posisinya sudah kuat karena punya perjanjian nikah denganku. Benar-benar nggak tahu diri."

"Mana mungkin Keluarga Antoro menerima wanita jahat seperti dia. Apalagi, dia sangat kaku. Aku sampai nggak tertarik untuk menyetubuhinya. Intinya, dia kalah jauh dari Aurel. Meskipun Aurel melewati kehidupan yang sulit selama ini, dia sangat ramah dan baik hati. Dia juga putri kandung Keluarga Ignasius," lanjut Richie dengan ekspresi dingin.

Apalagi, Aurel masih perawan. Semalam, mereka berdua telah melakukannya untuk pertama kalinya. Aurel berbaring di bawahnya dengan malu-malu, tidak seperti Paula yang sudah kotor!

Begitu mendengarnya, orang-orang mulai memaki, "Benar-benar nggak tahu malu! Jalang seperti ini memang seharusnya diusir sejak awal!"

"Dengar baik-baik, jangan sampai ada yang bersikap baik kalau bertemu dengannya. Yang berani menentang ucapanku berarti memusuhi Keluarga Antoro!" ancam Richie.

Saat ini, Aurel pun merasa sangat terhormat. Dia yang mengenakan gaun merah muda dan merias diri dengan cantik tampak bersandar di pelukan Richie. Aurel bahkan berpura-pura bersikap baik. "Kak Richie, Kak Paula nggak jahat kok. Aku nggak bisa menghubunginya lagi setelah dia pergi. Aku khawatir terjadi sesuatu padanya ...."

Seorang pemuda tertawa dan berkata, "Dia mungkin masih aman sebelumnya. Tapi, Richie sudah mengeluarkan ancaman sekarang. Kurasa dia akan hancur berkeping-keping sebentar lagi. Hahaha!"

Mata Aurel tampak memerah. Dia memohon, "Kak Richie, jangan menyulitkan Kak Paula. Bantu aku cari dia, aku benar-benar mencemaskannya ...."

Richie mendekapkan Aurel ke pelukannya dan berucap, "Dasar bodoh, kamu masih saja membela kakakmu."

Saat ini, seseorang tiba-tiba berseru dengan terkejut, "Richie, lihat! Paula si jalang itu masih berani datang!"

Begitu mendengarnya, ekspresi Richie dan Aurel sontak berubah. Ketika mendongak, mereka melihat Paula yang mengenakan seragam kelinci berjalan masuk ke ruang privat mereka dengan membawa nampan berisikan bir.

Bab terkait

  • Diusir Keluarga Tiri, Dinikahi Konglomerat Dingin   Bab 9

    Paula juga tidak menyangka dia akan bertemu mereka di sini. Dia bahkan mendengar rumor yang disebarkan oleh Richie. Namun, dia tidak takut, juga tidak akan menghindar!Begitu melihat Paula, ekspresi Richie menjadi masam dan senyumannya membeku. Dia bersandar di sofa dengan culas, lalu terkekeh-kekeh sinis dan berkata, "Dunia ini memang sempit. Paula, berani sekali kamu muncul di hadapanku lagi. Kamu sudah bosan hidup, ya?"Paula berpura-pura tidak mendengarnya. Dia bahkan tidak mendongak menatap Richie, melainkan hanya meletakkan bir di meja dan berucap, "Pak, ini birnya. Silakan.""Berhenti!" seru Richie. Paula pun berbalik. Tatapannya yang dingin tertuju pada Richie dan Aurel sekarang. Dia bertanya, "Kenapa, Pak?"Richie memerintahkan dengan sorot mata penuh kebencian, "Berlutut dan tuangkan bir itu untukku!"Entah mengapa, amarah Richie melonjak saat melihat Paula mengenakan seragam kelinci seperti itu. Dulu, wanita ini sangat kaku dan selalu menghindar saat Richie hendak menyentuhn

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-24
  • Diusir Keluarga Tiri, Dinikahi Konglomerat Dingin   Bab 10

    "Pak Darwin?" Begitu berada di pelukan Darwin, Paula langsung membuka matanya. Pelukan ini terasa agak dingin karena Darwin baru datang dari luar. Meskipun demikian, Darwin memeluknya dengan erat, seperti khawatir ada harta karun yang rusak.Paula pun tidak bisa mengendalikan suasana hatinya lagi. Air mata berderai di wajahnya. Dia berkata, "Perutku sakit sekali ....""Jangan takut." Darwin membawanya ke Maybach hitam, lalu langsung mengemudikan mobilnya ke rumah sakit.Willy memeriksa kondisi Paula. Setelah selesai, dia menoleh menatap Darwin sembari mengernyit. "Kenapa kamu cemas sekali? Biasanya kamu nggak begitu."Darwin tidak memedulikan godaan temannya itu dan hanya bertanya, "Gimana kondisinya?""Perutnya ditendang. Dia mengalami syok dan kontraksi janin, tapi nggak ada masalah serius. Yang penting istirahat dengan tenang," jawab Willy.Begitu mendengarnya, Darwin sontak mengepalkan tangan dengan erat. Pena di tangannya sampai patah karena tenaganya terlalu besar."Tsk, tsk, tsk

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-24
  • Diusir Keluarga Tiri, Dinikahi Konglomerat Dingin   Bab 11

    "Siapa takut!" Yuni mendengus dan meneruskan, "Tapi, hasilnya baru akan keluar beberapa hari lagi. Biaya hidup di ibu kota sangat mahal. Kondisi kesehatan ayahmu kurang baik, aku juga nggak bekerja. Kamu harus menghidupi kami.""Ya." Paula mengiakan. Tidak masalah kalau mereka benar-benar orang tuanya. Kalaupun bukan, mereka akan pergi sendiri setelah hasil tes DNA keluar.Sesudah pergi ke rumah sakit untuk melakukan tes, Paula mengurus prosedur check-in hotel untuk mereka.Yuni jelas merasa tidak puas dengan hotel ini. Dia mengernyit sambil merepet, "Kenapa tempat ini terpencil sekali? Ada bau aneh juga di kamarnya.""Ini sudah kamar terbaik yang bisa kuberikan untuk kalian," jawab Paula."Jangan kira kami bodoh karena dari desa, ya. Aku sudah dengar orang kaya di kota selalu tinggal di hotel bintang 5. Kamu sudah tinggal di kediaman Keluarga Ignasius selama 20 tahun, masa seperti ini perlakuanmu terhadap orang tuamu?" tegur Yuni."Kamar di hotel ini sudah mencapai ratusan ribu per ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-24
  • Diusir Keluarga Tiri, Dinikahi Konglomerat Dingin   Bab 12

    Paula berbalik, lalu berucap dengan ekspresi dingin, "Kalian nggak perlu ikut campur urusanku dengan Aurel.""Aku ibumu, kamu seharusnya menurutiku!" bentak Yuni langsung.Paula merasa pusing menghadapi wanita ini. Dia sampai tidak tahu harus mengatakan apa sehingga hanya berujar, "Kita bicarakan lagi setelah hasil tes DNA keluar. Kuharap kita nggak bertemu untuk beberapa hari ini."....Setelah memesan kamar hotel untuk Yuni dan Kamil, uang Paula pun berkurang lagi. Dia menghela napas dan bertekad untuk segera mencari pekerjaan. Jika tidak, dia bisa mati kelaparan.Sebenarnya, Paula mendapatkan beberapa tawaran pekerjaan sebelumnya. Namun, tekanan dari Keluarga Ignasius dan Keluarga Antoro membuat mereka mengurungkan niat. Perusahaan kecil tidak berani menyinggung kedua keluarga itu, sedangkan perusahaan besar tidak mempekerjakan lulusan baru yang tidak berpengalaman.Sampai sekarang, Paula masih belum tahu apakah dirinya akan menerima tawaran dari Darwin atau tidak. Dia juga tidak ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-24
  • Diusir Keluarga Tiri, Dinikahi Konglomerat Dingin   Bab 13

    "Aku ayah anakmu! Kamu mau membuat keputusan sendiri?" tegur Darwin sambil menatap Paula lekat-lekat.Hati Paula bergetar, air matanya berlinang lagi. Dia sudah bisa merasakan kehadiran anaknya, ada sebuah nyawa di perutnya. Jika bukan karena buntu, mana mungkin dia membuat pilihan seperti ini?Paula menggeleng. Kesedihannya sungguh mendalam hingga dirinya tidak bisa berkata-kata. Darwin menyingkirkan ekspresi dinginnya saat melihat ini."Aku akan memperkenalkan diriku ulang. Aku Darwin Sasongko, usiaku 30 tahun, lulusan Universitas Cambel, tinggi badaku 186 sentimeter, aset pribadiku puluhan triliun." Darwin menjulurkan tangan untuk berjabat tangan. "Percayalah, aku bisa memberimu dan anak kita kehidupan bahagia."Paula berhenti menangis. Dia menatap pria di hadapannya, teringat pada kejadian malam itu. Aurel memberinya obat sehingga dia kehilangan kesadaran. Seorang pria gendut ingin menciumnya, jadi Paula pun terkejut dan berlari ke luar. Kebetulan sekali, dia menabrak Darwin.Karen

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-24
  • Diusir Keluarga Tiri, Dinikahi Konglomerat Dingin   Bab 14

    Paula memeluk handuk itu, lalu bersiap-siap untuk mandi. Setelah tiba di pintu kamar mandi, dia baru menyadari tidak ada sandal. Dia pun berbalik, lalu bertanya, "Pak, apa ada sandal di apartemen ini?"Darwin baru menyadari hal ini. Apartemen ini jarang ditinggali sehingga barang-barang di sini hanya apa adanya, tidak ada barang untuk wanita.Darwin mengernyit, lalu mengambilkan sandal baru dari lemari. "Ini ada sepatu cadangan, tapi ukuranku. Kamu pakai dulu, aku akan menyuruh orang membelinya nanti."Paula memakainya, merasa ukuran sepatu ini terlalu besar. Kemudian, dia berjalan masuk dengan memakai sandal itu, mengeluarkan suara langkah kaki yang cukup bising. Meskipun demikian, Paula tetap memutuskan untuk mandi supaya merasa lebih segar.Air hangat membasahi tubuhnya, membawa pergi semua perasaan lelahnya. Selesai mandi, Paula membungkus tubuhnya dengan handuk. Rambutnya masih basah kuyup sehingga tetesan air terus mengenai lantai.Sesudah membuka pintu, Paula menjulurkan kepala

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-24
  • Diusir Keluarga Tiri, Dinikahi Konglomerat Dingin   Bab 15

    Paula mengeluarkan sandal dulu. Selera pengasuh ini lumayan bagus. Dia memilih model sandal yang simpel, tetapi warnanya sangat indah.Paula memakai sandal itu, lalu merasa sangat nyaman saat berjalan. Seiring dengan gerakan Paula, tatapan Darwin tertuju pada kakinya. Kaki Paula putih dan ramping, bahkan kukunya terlihat sangat terawat.Kemudian, pengasuh itu mengambil kantong lainnya. "Nyonya, ini pakaian dalammu. Semua sudah dicuci dan dikeringkan sesuai instruksi Tuan. Kamu sudah bisa memakainya besok."Begitu melihatnya, wajah Paula sontak memerah. Dia tidak menyangka Darwin sampai menyiapkan pakaian dalam untuknya. Hebatnya, ukuran pakaian dalam ini tidak salah! Padahal, dia tidak pernah memberi tahu Darwin tentang hal ini!"Berikan saja padaku, kamu sudah boleh pulang dan istirahat," ujar Paula dengan wajah memerah. Kemudian, dia segera menyimpannya ke lemari, seolah-olah barang-barang itu sangat berbahaya.Gerak-gerik Paula ini terlihat tergesa-gesa sekaligus lucu. Darwin menata

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-24
  • Diusir Keluarga Tiri, Dinikahi Konglomerat Dingin   Bab 16

    Yuni pun mengajak Paula bertemu. Setibanya di hotel, Paula bukan hanya melihat Yuni dan Kamil, tetapi juga seorang pemuda."Kami akhirnya menemukanmu!" ucap Yuni sambil menyeka air matanya dan menyerahkan hasil tes DNA.Sikapnya benar-benar berbeda dengan sebelumnya yang terus mengeluh. Meskipun tidak termasuk lembut, sikap Yuni sudah jauh lebih baik.Paula menerima hasil tes itu. Begitu membukanya untuk dilihat, tangannya seketika gemetaran. Dia membuka mulutnya, tetapi tidak bisa memanggil mereka dengan sebutan ayah maupun ibu.Ketika melihat ini, Yuni mendorong pemuda di sampingnya dan memperkenalkan, "Ini adikmu, dia lebih muda 4 tahun darimu. Tahun ini, dia baru tamat SMA."Pemuda itu sedang bermain gim. Dia mendongak menatap Paula dengan tidak sabar, lalu menunduk untuk melanjutkan gimnya, seolah-olah tidak melihat Paula.Sikapnya yang dingin ini pun membuat Paula malas untuk menyapanya. Pemuda ini bertubuh gemuk dan mengenakan pakaian bermerek. Dia bermain gim sembari memakan bu

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-24

Bab terbaru

  • Diusir Keluarga Tiri, Dinikahi Konglomerat Dingin   Bab 455

    Hanya saja, Darwin tahu Freda sangat protektif sampai-sampai bisa bersikap tidak masuk akal. Jika Darwin tidak menunjukkan dirinya sangat menghargai Paula, Freda pasti akan menganggap Paula sebagai orang luar dan mewaspadainya.Lama-kelamaan, di antara Darwin dan Paula pasti akan muncul konflik karena hal ini. Freda menggenggam tangan Paula dan berkata seraya tersenyum lembut, "Oke, aku tahu kamu itu anak yang baik."Freda juga merasa senang Darwin bisa menemukan wanita yang disukainya. Darwin bertanya, "Tadi kamu mau bilang apa?"Freda memukul kepalanya dan menyahut dengan ekspresi cemas, "Keluarga Fonda sudah pindah. Nona Sheila pindah ke kediaman tua dengan alasan rumahnya sudah tua. Entah kenapa, dia berselisih dengan Nyonya Kara sampai-sampai Nyonya Kara pingsan."Darwin yang khawatir bertanya, "Bagaimana kondisi ibuku sekarang?"Paula juga khawatir. Sebelumnya Paula pernah melihat Kara. Dia sudah tua sehingga tidak boleh mengalami syok.Freda menjawab, "Dokter sudah memeriksa Nyo

  • Diusir Keluarga Tiri, Dinikahi Konglomerat Dingin   Bab 454

    Paula menggoyang lengan Darwin dan bertanya, "Kamu masih marah? Dia masih muda dan gegabah, untuk apa kamu perhitungan dengannya?"Darwin mendengus, lalu bertanya balik, "Kamu menganggap aku tua?""Aku nggak berani. Pak Sasongko masih muda dan kuat, hal ini nggak perlu diragukan lagi," timpal Paula seraya mengedipkan matanya.Darwin langsung teringat semalam mereka bercinta dengan intens. Dia pun tersenyum. Darwin menjelaskan tindakannya tadi, "Keluarga Sudarmo lebih rumit dari yang kita bayangkan. Kalau Harry terus bertindak gegabah, dia pasti akan celaka dalam waktu singkat."Waktu itu, Darwin setuju Harry masuk ke Grup Sasongko karena kakek Harry memohon pada Terry. Jadi, dia menghormati kakek Harry. Selain itu, Darwin pernah menyelidiki Harry. Dia tahu Harry tidak jahat.Paula langsung memuji, "Aku tahu kamu sangat baik."Mereka pulang ke vila. Freda menyambut mereka dengan ekspresi cemas. Dia melihat Darwin dan tampak ragu-ragu untuk bicara."Ada apa? Bilang saja," ujar Darwin. Di

  • Diusir Keluarga Tiri, Dinikahi Konglomerat Dingin   Bab 453

    Jadi, sekarang Darwin tidak mungkin mendepak Harry. Dia hanya ingin menegur Harry agar dia menyadari kenyataannya.Namun, Harry tidak mengetahui hal ini. Dia melihat Darwin menelepon Wilson dan menyuruhnya mencari orang lain untuk mengambil alih proyek ini. Harry pun panik.Darwin sudah memutuskan untuk mengabaikan Keluarga Sudarmo dan mendepaknya dari Grup Sasongko. Ketika Harry baru masuk ke Spirit Animation, dia terus membuat masalah.Meskipun begitu, Darwin tetap membantu Harry. Jadi, Harry menganggap Darwin tidak berani menyinggung Keluarga Sudarmo dan memecatnya.Sekarang Harry baru menyadari kali ini Darwin benar-benar ingin mendepaknya. Dia menarik lengan baju Darwin dan memohon, "Aku memang salah. Aku mohon beri aku kesempatan lagi.""Apa?" tanya Darwin yang berpura-pura tidak mendengar ucapan Harry.Harry merasa dipermalukan. Namun, dia tetap membungkuk dan menegaskan, "Aku mohon beri aku kesempatan lagi."Paula berdeham. Dia memperingatkan Darwin agar tidak terlalu berlebiha

  • Diusir Keluarga Tiri, Dinikahi Konglomerat Dingin   Bab 452

    Melihat Paula marah, Harry bergegas mengejar Paula dan memelas, "Maaf, aku salah. Kalau kamu nggak mau bergabung dengan Light Animation, kita tetap bekerja di Spirit Animation. Kamu nggak akan meninggalkan proyek ini, 'kan?"Walaupun Harry agak posesif terhadap Paula, dia tetap mementingkan proyek. Harry tidak ingin menghancurkan proyek karena masalah pribadi. Dia yakin Paula mempunyai pemikiran yang sama dengannya.Hanya saja, Harry mengabaikan Darwin. Sebenarnya Darwin adalah orang yang bisa menentukan nasib proyek.Sebelum Paula menjawab pertanyaan Harry, Darwin berujar dengan dingin, "Tentu saja Paula nggak akan meninggalkan proyek ini. Tapi, kamu nggak usah bekerja di Spirit Animation lagi.""Kenapa?" tanya Harry dengan ketus.Harry tersenyum sinis dan bertanya balik, "Menurutmu?"Darwin merupakan bos dari Spirit Animation, jadi dia bisa memecat Harry. Apa Harry tidak bisa menduganya?Harry baru memahami maksud Darwin. Dia mulai panik karena dirinya sudah berjuang untuk proyek ini

  • Diusir Keluarga Tiri, Dinikahi Konglomerat Dingin   Bab 451

    Harry tidak menutupinya. Dia langsung menjawab, "Light Animation."Darwin mengangkat alis, sepertinya dia tidak pernah mendengar perusahaan animasi ini. Paula juga demikian, dia bertanya, "Itu perusahaan baru?"Harry mengangguk seraya menyahut, "Aku pernah bertemu penanggung jawab mereka. Dia sangat kreatif. Lebih cocok untuk perkembangan proyek kita daripada Grup Sasongko.""Siapa nama penanggung jawab itu?" tanya Darwin."Henley," jawab Harry. Awalnya dia memang ingin membahas hal ini dengan Paula. Jadi, dia tidak berniat menutupinya."Apa orang itu berasal dari luar negeri?" tanya Paula sembari mengernyit. Dia curiga Harry ditipu.Harry menggeleng dan menjawab, "Bukan."Paula yang cemas bertanya lagi, "Sejak kapan kamu kenal dia? Kamu sudah tunjukkan sketsaku kepadanya?"Harry segera menyahut, "Tentu saja belum. Aku juga nggak bodoh. Aku baru kenal dia semalam."Paula yang merasa tidak berdaya melihat Tristan, kenapa dia tidak membujuk Harry? Tristan berucap, "Aku sudah membujuknya.

  • Diusir Keluarga Tiri, Dinikahi Konglomerat Dingin   Bab 450

    Darwin menatap Paula dengan ekspresi tak berdaya, tetapi penuh kasih. Dia menghela napas sebelum membalas, "Aku ikut denganmu. Kamu nggak akan keberatan, 'kan?""Tentu saja nggak. Kamu bos perusahaan, nggak ada rahasia yang kamu nggak boleh tahu," jawab Paula dengan gembira, lalu beranjak ke kamar tidur untuk ganti baju.Setelah keduanya siap dan makan siang, mereka pergi ke kafe yang sudah disepakati. Ketika mereka tiba, Harry dan Tristan sudah menunggu lebih dari satu jam.Bukan karena Paula terlambat, tetapi karena Harry yang terlalu bersemangat. Dia tiba-tiba mendapat ide baru yang ingin segera dibagikan kepada Paula.Itu sebabnya, ketika Paula masuk dengan Darwin yang memakai masker, dia hanya melihat wanita itu dan langsung mendekatinya dengan penuh semangat.Harry bahkan meraih tangannya. Akan tetapi, Darwin segera memutar tangannya ke belakang dan mendorongnya menjauh."Siapa kamu? Mau apa?" tanya Harry yang menatap Darwin dengan marah. Beberapa saat kemudian, dia cemberut dan

  • Diusir Keluarga Tiri, Dinikahi Konglomerat Dingin   Bab 449

    Untuk beberapa saat, Paula tidak mendengar respons dari Darwin. Ketika menoleh, dia melihat ekspresi Darwin sedikit aneh seperti sedang kesal sendiri.Paula menyentuh dagunya sambil bertanya, "Kenapa? Kok kelihatannya nggak senang?"Darwin memandangnya dengan tatapan kecewa. Pria itu bertanya, "Kamu sama sekali nggak punya impian tentang pernikahan ya?"Meskipun tidak bisa mengumumkan hubungan ini dan tidak bisa mengadakan pesta pernikahan, mereka sudah menikah dan resmi menjadi suami istri.Bukankah seharusnya ada antusiasme untuk membeli cincin, foto bersama, atau rencana bulan madu? Menurut Darwin, biasanya wanita yang jatuh cinta pasti punya harapan-harapan seperti itu.Mata Paula berkedip cepat dan menyiratkan sedikit kebingungan. Bukannya antusias, pernikahan lebih membuatnya cemas, takut, dan merasa bakal ada banyak masalah.Paula bahkan sudah membayangkan bagaimana nanti harus menghindari sorotan media, menghadapi wanita yang mengejar Darwin, dan menghadap keluarganya.Darwin t

  • Diusir Keluarga Tiri, Dinikahi Konglomerat Dingin   Bab 448

    Paula sudah punya firasat tentang dua buku kecil itu. Saat mengambilnya, tangannya sedikit bergetar.Ketika membuka dan melihat foto dirinya dan Darwin di halaman dalam, bibir Paula tak bisa menahan senyum. Darwin terus mengamati ekspresi Paula. Melihat dia tidak marah, hatinya merasa lega.Darwin menjelaskan, "Sebenarnya aku mau membawamu ke Kantor Catatan Sipil. Tapi, Wilson malah mengambil keputusan sendiri ...."Sebelum selesai bicara, tiba-tiba Darwin merasakan sentuhan hangat di bibirnya. Dia sontak menahan kepala Paula dan memperdalam ciuman itu.Setelah mereka berhenti, Darwin menatap mata Paula yang sedikit berkaca-kaca. Hatinya terasa begitu hangat.Darwin tiba-tiba berucap, "Makasih."Paula menyandarkan diri di dada bidang Darwin. Dia bertanya sambil tersenyum, "Untuk apa?"Darwin menjelaskan dengan serius, "Makasih karena kamu hadir dalam hidupku. Makasih karena kamu kasih aku kesempatan untuk berada di sisimu. Makasih karena kamu nggak menolak untuk menikah denganku ...."

  • Diusir Keluarga Tiri, Dinikahi Konglomerat Dingin   Bab 447

    Wilson merasa ada masalah dengan pikiran wanita itu. Dia mencoba menghentikan Fanny sambil mendesak para pengawal untuk segera datang.Begitu disentuh, Fanny langsung terjatuh ke jalan. Bahkan, sesaat kemudian wajahnya sudah penuh dengan luka memar. Untuk menjebak orang, dia benar-benar tega menyakiti dirinya sendiri.Para pengawal yang melihat pemandangan ini pun terkejut. Dalam kesan mereka, Wilson selalu lembut dan sopan. Kalau ada yang perlu dipukul, seharusnya itu tugas mereka, 'kan?"Cepat bawa orang ini pergi!" pinta Wilson dengan tidak sabar. Dia juga mengingatkan para pengawal, "Hati-hati, dia bawa kamera tersembunyi."Mendengar ini, salah satu pengawal langsung meraih kancing baju Fanny untuk memeriksanya. Wanita itu segera meronta-ronta sambil berseru, "Pelecehan! Tolong, ada pelecehan!"Pada saat yang sama, pintu vila terbuka. Paula muncul dengan ekspresi bingung ketika melihat semua keributan di luar.Awalnya, Paula hanya ingin ke toilet. Berhubung mendengar suara bel yang

DMCA.com Protection Status