Tak lama kemudian, Paula mendengar suara gelas yang pecah dari ponsel. Dia terkejut dan segera membuka halaman panggilan video.Tepat pada saat itu, Paula melihat seorang wanita berlutut di depan Darwin dan terus-menerus meminta maaf. Dia berujar, "Maaf, Pak Darwin. Aku nggak sengaja, benar-benar nggak sengaja."Wajah wanita itu terlihat sangat lemah dan penuh air mata. Dia benar-benar terlihat tak berdaya.Paula tiba-tiba merasa tidak nyaman. Dari sudut pandang kamera, dia bisa melihat noda minuman di kemeja putih Darwin. Wanita itu sedang mencoba membersihkannya dengan sapu tangan.Hal yang mengejutkan Paula adalah meskipun Darwin biasanya sangat menjaga kebersihan, kali ini dia tidak menghindar.Seorang pria tiba-tiba maju dan menarik rambut wanita itu dengan kasar. Dia mencoba menyeretnya ke tempat lain seraya berucap, "Sialan! Padahal kamu bekerja di sini, kenapa sok suci? Nggak mau layani tamu ya? Aku akan memberimu pelajaran!"Dalam sekejap, Paula melihat keputusasaan di mata wa
Semua yang terjadi selama beberapa waktu ini menyadarkan Wilson bahwa tidak ada yang lebih penting dari Paula di mata Darwin. Jadi, meskipun dia tahu Darwin mabuk dan baru tertidur, dia tetap mengetuk pintu untuk melaporkan telepon dari Paula.Namun, Wilson tidak mendengar tanggapan apa pun setelah mengetuk beberapa lama. Menurutnya, Darwin yang selalu waspada tidak mungkin tidur sepulas ini meski sedang mabuk. Pasti telah terjadi sesuatu!Wilson langsung menerobos masuk sambil menyuruh pengawal yang berjaga di luar untuk mengikutinya.Begitu pintu terbuka, terlihat Darwin tertidur dengan bertelanjang dada. Wanita yang ditolong Darwin di bar sedang berbaring di sampingnya dengan separuh tubuh terbuka. Tangan wanita itu sedang memegang ikat pinggang Darwin."Apa yang kamu lakukan pada Pak Darwin?" hardik Wilson sambil buru-buru mendekat. Dia mencekik leher wanita itu dan menariknya menjauh dari Darwin.Selimut yang menutupi wanita itu terjatuh, mengekspos tubuh moleknya. Dia berupaya me
"Teruskan," ujar Darwin sambil menggertakkan gigi.Pengawal melempar selimut ke arah wanita itu. Dengan tangan bergetar, wanita itu lalu menutupi tubuhnya erat-erat.Wanita itu menelan ludahnya, lalu melanjutkan, "Waktu di sebelahku, kamu tiba-tiba memanggil nama seorang wanita. Aku langsung sadar dan segera membantumu mengenakan celana. Aku sumpah, nggak terjadi apa-apa di antara kita!"Melihat wanita itu mengangkat tangan kanannya untuk bersumpah dengan ekspresi serius, Darwin tahu dia tidak berbohong. Hanya saja, dia tetap merasa risih saat mengingat wanita itu melakukan kontak dekat dengannya."Pak Darwin, drone itu sudah kami amankan," ujar pengawal sambil melompat masuk dari jendela. Dia memegang sebuah drone di tangannya.Wilson mengambil drone itu dan memeriksanya. Dia lalu berkata dengan raut masam, "Drone ini terhubung ke siaran langsung." Artinya, adegan Darwin bersama wanita itu tertangkap kamera dan disiarkan secara langsung.Darwin melirik drone itu dengan raut muram. Tan
Setelah para pengawal keluar, Wilson tetap di sana dengan raut bimbang. Setelah ditatap Darwin dengan dingin, dia baru bicara, "Tadi Nona Paula menelepon.""Kapan?" tanya Darwin sambil mengambil ponsel.Wilson mengelap keringat dingin di keningnya dan menjawab, "Saat di kelab, sepertinya Bapak melakukan panggilan video ke Nona Paula. Panggilan video itu berlangsung cukup lama.""Mungkin Nona Paula mencemaskan Bapak. Dia terus meneleponku, tapi aku nggak sempat angkat. Waktu mengangkat teleponnya 10 menit lalu, Nona Paula sepertinya sedikit kesal," tambah Wilson.Darwin membuka WhatsApp dan melihat durasi panggilannya ke nomor Paula. Sepertinya dia lupa menutup telepon.Jadi, Paula pasti melihat ketika para wanita itu membujuknya untuk minum. Begitu pula kejadian ketika dia menolong wanita di bar itu.Sekarang sudah pukul 12.30 malam. Darwin tidak tahu apakah Paula sudah tidur. Setelah mempertimbangkannya sejenak, dia mengirimkan sebuah pesan untuk Paula.[ Percaya padaku dan tunggu aku
Setelah itu, Steve menyembunyikan identitasnya dan membesarkan Tristan. Di samping itu, dia juga mengumpulkan semua bukti kejahatan anak buah Keluarga Bramasta yang bisa dia dapatkan. Semua itu dia lakukan untuk melindungi Tristan."Publikasikan bukti-bukti ini di internet, lalu kirimkan ke orang-orang kita," perintah Darwin sambil menunjuk nama seseorang.Orang-orang lainnya hanya cecunguk kecil, tetapi yang satu ini berbeda. Selain menjabat posisi penting, dia juga menantu Keluarga Bramasta. Takutnya dia tidak akan bisa ditundukkan hanya dengan tuduhan kasus pemerkosaan.Jadi, Darwin membutuhkan kekuatan internet. Dia juga mengirim bukti-bukti ke orang-orangnya agar pria itu bisa mendekam lama di penjara.Setibanya di depan pintu rumah sakit, ponsel Darwin kembali berdering."Pak Darwin, apa maksudmu? Apa kamu sedang main-main?" ucap lawan bicara Darwin di telepon.Orang itu bernama Wade. Di aliansi mereka, selain Keluarga Fonda dan Keluarga Sasongko, dialah yang memiliki kekuasaan t
"Jelaskan dulu secara detail gimana kamu bisa ketemu Pak Darwin. Setelah itu, aku baru putuskan mau menerimamu atau nggak," ujar Wade sambil mengelus dagunya. Sebuah ide mendadak muncul di benaknya.Jasmine bisa menebak apa yang hendak Wade lakukan padanya. Namun, saat ini dia tidak punya pilihan lain. Dia memilih mati daripada harus kembali ke tangan Keluarga Bramasta."Bangunlah, kita bicara di dalam," ucap Wade sambil membantu Jasmine berdiri dan melangkah masuk ke rumah.Jasmine sebenarnya merasa waswas, tetapi dia sedikit lega ketika melihat dua anak kecil di ruang tamu. Sesudah mereka masuk, Wade juga tidak menyuruh kedua anak itu ke kamar.Jasmine lantas menceritakan proses perkenalannya dengan Putra Mahkota Keluarga Bramasta. Dia dipecat karena menolak pria itu dan tiba-tiba saja terlilit banyak utang.Kemudian, Jasmine terpaksa bekerja di bar untuk melunasi utangnya. Dia tidak sengaja menumpahkan anggur ke pakaian Darwin, lalu ditolong pria itu. Jasmie juga menjelaskan bahwa d
Jasmine diam-diam memutuskan sesuatu. Sepertinya hanya Darwin yang bisa menyaingi kekuasaan Putra Mahkota Keluarga Bramasta. Jika Jasmine bisa menjeratnya, dia pasti bisa hidup tenang. Apalagi, mereka pernah melakukan kontak fisik yang begitu intim.Jasmine lanjut membaca informasi tentang Darwin dengan wajah tersipu. Dia juga membaca tentang Sheila dan Paula yang baru-baru ini menjadi trending topic bersama Darwin.Bukan Sheila, melainkan foto Paula yang menarik perhatian Jasmine. Dia wanita yang melakukan panggilan video dengan Darwin di kelab. Hubungannya dengan Darwin pasti sangat akrab!"Rupanya dia sudah punya pacar," gumam Jasmine sedikit kecewa.Jasmine mencari nama Paula di media sosial, tetapi tidak menemukan apa-apa. Namun, di akun Rhea dia melihat banyak unggahan foto wanita itu bersama Paula."Dia memang cantik, tapi dia lagi hamil anak orang lain. Apa wanita seperti itu pantas bersanding dengan Pak Darwin?" ucap Jasmine.Jasmine menepuk wajahnya sendiri untuk menepis piki
"Nggak perlu, kalau Alif sebodoh itu, nggak ada gunanya kita menyelamatkan Keluarga Fonda," ujar Darwin sambil mendengus.Ini akan menjadi kesempatan terakhir yang akan diberikan Darwin untuk Alif. Jika Alif gagal, dia tidak akan pernah peduli lagi dengan masalah Keluarga Fonda.Apa artinya Darwin bersusah payah demi Keluarga Fonda jika orang-orang itu tidak tahu berterima kasih?"Tapi, Pak Martin berpesan agar kita nggak boleh mengabaikan Keluarga Fonda," ucap Wilson, merasa dilema.Saat mereka menjemput Martin di kantor polisi, sikap pria itu tidak bisa dibilang ramah, tetapi juga tidak kasar. Ketika ditanya soal lokasi Alvin, Martin mengajukan satu syarat sebelum menjawab. Yakni apa pun yang terjadi, Darwin tidak boleh mencampakkan Keluarga Fonda.Martin juga menambahkan bahwa Darwin pasti akan menyesal jika dia mencampakkan Keluarga Fonda.Darwin juga masih mengingat kata-kata Martin. Nalurinya berkata bahwa Martin mengucapkan semua itu karena Paula. Bagaimanapun, pria itu kembali