Share

Bab 126

"Kamu berani menyentuhnya? Kamu sudah bosan hidup, ya?" pekik Paula dengan emosional.

"Berkat Keluarga Sasongko, Ayah divonis hukuman mati dan kami terlilit utang yang besar. Kamu rasa aku masih ingin hidup?" balas Aurel. Setelah mengetahui hasil ini, Aurel hampir menggila.

Panggilan berakhir. Paula menangis sambil melakukan panggilan video dengan Rhea. Sesaat kemudian, panggilan baru tersambung. Terlihat Rhea yang tatapannya agak linglung karena mabuk.

"Paula, ayo kemari, temani aku minum. Aku benar-benar kesal dibuat Charlie!" ucap Rhea.

"Apa yang terjadi?" Darwin mengetuk pintu sejak tadi, tetapi Paula tidak membukanya. Karena cemas, dia langsung menerobos masuk. Ketika melihat Paula berlinang air mata, dia pun panik.

"Kenapa aku seperti mendengar suara pamanku?" tanya Rhea sambil beserdawa. Saat berikutnya, seorang pria mendekati Rhea dan mengajaknya minum.

Rhea langsung mengambilnya tanpa berwaspada sedikit pun. Dia hendak meminumnya, tetapi Paula buru-buru menghentikan. "Jangan m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status