Share

Bab 105

Untungnya, Winelli sudah memberi tahu sopir sebelumnya. Setelah naik ke mobil, Paula bersandar dengan lelah di kursi dan tertidur sejenak. Setibanya di apartemen tempat tinggalnya bersama Darwin, Paula baru menyadari bahwa rasa sakit kepala yang tadi menyiksanya sudah hilang.

"Nona Paula benar-benar nggak perlu ke rumah sakit?" Winelli masih khawatir.

Paula tersenyum tipis, "Nggak perlu. Lihatlah, aku baik-baik saja, bukan?"

"Aku tetap akan beri tahu Pak Darwin," kata Winelli.

Paula menahan tangannya, "Jangan, Darwin sedang kurang sehat, jangan ganggu dia. Kalau masih nggak enak badan, aku langsung beri tahu kamu." Setelah Paula berusaha meyakinkannya, Winelli akhirnya tidak jadi menyuruh orang untuk memeriksa Paula.

Malam itu, Paula tidak bisa tidur nyenyak. Mimpi-mimpi yang berantakan seperti kilasan film berputar di dalam kepalanya.

"Mama, aku mau makan kue stroberi."

"Hari ini ulang tahunku, aku yang paling berkuasa. Kalian semua harus turuti perintahku."

"Rhea, ayo kita berteman.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status