Share

129. Boleh Sekali Lagi?

Kata maaf yang dilontarkan Chiara sebelum memejamkan matanya urung ditanggapi Yanuar hingga tiba di rumah. Bahkan ketika Chiara merasakan kepalanya bersandar di bantal empuk, seprei dengan aroma floral segar, juga kelembutan selimut yang berada di atas tubuhnya, balasan Yanuar belum jua terdengar.

Mata Chiara terbuka perlahan, lalu mengerjap sambil satu tangan mengucek lembut. Kemampuan melihatnya cukup baik saat itu hingga dapat menyaksikan sang suami berdiri memunggunginya tengah melepaskan tiap kancing kemeja. Chiara bangkit duduk, belum mengalihkan pandangan dari punggung terbuka dengan otot-otot kencang di sana.

Chiara menelan ludah kepayahan. Wajahnya panas karena pikirannya terbawa pada momen-momen bergairah yang sempat terjadi belum lama ini di rumah orang tuanya. Sampai kemudian, si pemilik tubuh kekar itu berbalik dan menatapnya lurus.

“Kok bangun?” tanya Yanuar seraya mendekatinya ke ranjang. “Tidur lagi aja.”

Alih-alih menjawab, Chiara menyingkap selimut dan hendak turun d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status