SEORANG PENYANYI DANGDUT TERPAKSA MENGISI ACARA DI HAJATAN PERNIKAHAN KEKASIHNYA 3
“Grrr, Neng Celine ….”
“Jangan kau tangisi ….
Yang telah terjadi ….
Anggaplah … hanya mimpi belaka ….”
Suara merdu Celine mengalun indah. Bernada halus dan tinggi. Bait pertama musik yang mengiringi hanya piano berirama pelan—tanpa alat musik yang lainnya. Suara Celine yang indah benar-benar terekspose. Dia mampu mengejar nada-nada tinggi seperti penyanyi aslinya Rita Sugiarto. Menyanyi dari lubuk hati yang terdalam. Untaian kata demi kata sampai pada pendengarnya.
Setelah akhir bait pertama, semua instrumen bersuara.
“Janganlah kau tangisi
Perpisahan ini
Tak guna kau sesali
yang telah terjadi.”
Mau berusaha setegar apa pun, tetap saja sakit. Sebutir air mata berkumpul di kedua netra. Celine balik badan dulu sebentar dan mengusap air matanya saat sedang intro. Team kamera dari keluarga mempelai terus menyorot Celine.
Beranjak lagu ke dua. Celine menatakan itu khusus untuk Shifa. Dia menyanyikan lagu ‘Melanggar Hukum.’
“Apakah aku telah melanggar hukum? Bila mencintai suami orang lain.” Celine menyanyikannya dengan gaya centil. Berkali-kali dia mengangkat dagu ke arah Shifa. Seolah-olah betulan bertanya. Sungguh berani sekali.
Maman harap-harap cemas. Bisa bangkrut D Star kalau seperti ini. Di pertengahan lagu, salah satu pihak keluarga naik ke panggung. Minta lagu itu dihentikan. Maman segera menghentikan Celine. Diganti dengan Diana dan lagu yang berbeda.
Celine duduk. Tetap menayangkan live. Dia akan mengabadikan acara hari ini sampai ponselnya mati.
Tenda dan panggung di buat di depan rumah Pak Kades yang cukup luas. Banyak warga yang nongton di sana. Kisah cinta antara pengantin dan biduan sudah seperti Infotainment saja. Banyak yang datang hanya untuk menyaksikan bagaimana Celine hadir di pernikahan Dion.
“Yang mana pacarnya?”
“Itu yang di atas panggung.”
“Udah lama pacarannya.”
“Ih, udah ke mana-mana bareng.” Cuap-cuap warga yang menonton.
Kadung jadi doger monyet, Celine membawa acara itu semau-maunya dia saja.
“Ibu Siti mau lagu apa, Mamih Sayang? Apa…? Apa…?”
Siti tidak tahu lagu dangdut ada apa saja. Beberapa anggota keluarganya menyebut ‘pengantin baru’.
“Oh, minta Payung Hitam A Maman.”
Benar bangkrut D Star kalau begini. Setelah ini Maman mungkin jadi tukang cangkul saja.
Celine sengaja mengubah-ubah liriknya. “Bagai bencana datang melanda. Setelah kulihat keputusanmu kejam …!”
Para tamu rombongan pengantar jadi bertanya-tanya. Ada apa ini sebenarnya.
Salah sendiri mengundang Celine jadi biduan. Mereka kira gadis itu tidak akan seberani ini.
Dalam satu momen Celine bahkan turun panggung. Menarik Dion untuk berjoget di atas panggung. Dion menolak. “Kenapa atuh A Dion. Bukannya kita sering joget bareng. Apa nanti saja joget barengnya. Di balik layar … iya? Boleh ….”
Persetan dikatai murahan. Hati Celine terlanjur sakit.
Semua lagu yang Celine nyanyikan merupakan sindiran yang sengaja diubah-ubah liriknya.
Istirahat shalat dzuhur Celine diperingatkan oleh Pak Kades untuk tidak mencari gara-gara. Celine tidak peduli. “Emang kenapa atuh, Bapak? Perasaan Celine mah biasa aja. Setiap manggung juga Celine ya begini. Suka atau tidak itu mah risiko.”
Maman menasihati Celine. Memohon untuk tidak semau-maunya. Bisa fatal nanti akibatnya. Di season ke dua Celine tidak begitu semangat untuk menyindir Siti. Wanita tua itu beserta rombongannya pulang. Acara berjalan sampai waktu asar. Celine mengemasi make up dan hendak pulang.
Seseorang tiba-tiba menarik Celine. Membawanya ke tempat sepi. Kebun singkong belakang rumah warga.
“K e p a r a t!” Celine melepas tangannya dari tarikan Dion.
“Aa terpaksa. Ibu sakit.”
“Sakit apa? Garang begitu.”
“Ibu hampir serangan jantung.”
Celine tersenyum miris sambil melempar pandang. “Terus dia mati gitu?”
“Celine. Aa gak mau jadi anak durhaka.”
“Ya, sudah. Ini kan jawaban dari semua yang kita ikhtiarkan?”
“Aku berjanji akan menceraikan Shifa dan menikahimu. Beri Aa waktu.”
“Kamu pikir mudah bercerai dengan seragammu itu, Pak Polisi? Aku tidak mau mendengar harapan-harapan palsu lagi. Kamu jalani saja dengan Shifa. Aku tidak masalah. Aku bisa hidup tanpa kamu. Sudah sampai sini perjuangan kita. Aku pasrah.” Celine mengangkat kedua tangannya untuk tidak disentuh lagi Dion.
“Celine. Aa juga sakit harus seperti ini.”
“Nih, A. Denger, ya. Aa punya hape. Tinggal ambil hape. WA Celine. ‘Celine Aa mau nikah sama Shifa. Hubungan kita putus.’ Udah. Gitu doang. Beres!” Suara Celine bergetar. Mata dan dadanya panas.
“Aa pikir Celine tidak sakit berdiri di sini? Kalau Celine tahu tidak akan Celine datang ke sini. Shifa itu sengaja undang Celine hanya untuk menghina Celine. Ibu kamu juga sama. Mau aku yang jadi biduan di sini tujuannya untung menghina. Menang apa salahnya jadi penyanyi dangdut? Segitu hinanya kalian menghina saya hanya karena jadi penyanyi dangdut.
“Memangnya siapa yang mau pake baju beginian? Memang siapa yang mau nyanyi panggung ke panggung dari pagi sampai tengah malam? Memang siapa yang mau digoda-goda laki-laki demi menafkahi keluarga? Kalau bisa milih mah Celine juga pengen jadi anak kiai yang alim, tiap hari Cuma ngaji dan belajar. Kalau bisa Celine juga pengen jadi Shifa--jadi anak kades. Enggak perlu ju al di ri cuma buat dapat uang.”
“Celine ….”
“Celine enggak mau, A. Enggak mau.” Celine bergetar. Air matanya berderai.
“Aa gak pernah memandang Celine seperti itu. Aa sayang kamu. Aa cinta kamu. Hanya kamu yang Aa mau. Aa gak pernah mencintai Shifa.”
“Cukup, A. Jangan katakan itu lagi. Jangan buat Celine terus berharap. Celine malah semakin berdosa dan semakin terhina. Sekarang Aa jalani dengan Shifa. Lepaskan Celine. Celine tidak akan mengganggu kalian. Dengan ngobrol begini saja orang-orang akan bilang Celine yang menggoda Aa. Ngajak-ngajak Aa ngobrol berdua. Semua kesalahan bakal ada di Celine. Bukan di Aa. Jadi tolong. Tolong jangan ganggu Celine lagi. Mulai sekarang kita masing-masing.”
Celine pergi meninggalkan Dion sendiri. Dia pulang ke rumah dan menumpahkan air matanya di kamar.
Dangdutan di rumah Pak Kades berlangsung siang dan malam. Setelah isya Celine kembali ke rumah hajatan. Kali ini berpenampilan lebih berani. Rok pendek leather hitam yang dipadukan dengan atas tanpa lengan. Celine menutupi pundak terbukanya dengan blazer blik-blik.
Dion dan Shifa tidak terlihat. Lokasi hajat dipenuhi pemuda pemudi yang menonton. Mata Celine menyisir di mana keberadaan Pak Polisi itu.
‘Oh mungkin di kamarnya. Sedang berduaan dengan Shifa. Ber c u m b u mesra. Belah duren.” Celine sakit kepala memikirkannya.
Maman menyediakan lima biduan. Hari beranjak pekat. Semakin banyak saja pemuda yang naik ke panggung. Semakin seru. Semakin panas.
Selama ini Dionlah yang menjaga Celine. Membatasi bagaimana cara dia berpakaian dan berjoget. Hari ini Dion tidak ada. Entah apa yang harus dibuatnya.
Celine membuka blazer. Memperlihatkan pundaknya yang terbuka. Marah, frustrasi, kecewa, sakit hati, cemburu. Dia luapkan semua kekecewaan itu dengan berjoget e r o t i s dengan pria yang naik pe panggung sana.
Tiba-tiba lelaki berdada bidang naik ke atas panggung. Menarik pria yang berjoget dengan Celine dan melayangkan p u k u lan tepat di hidung.
Bersambung ….
SEORANG PENYANYI DANGDUT TERPAKSA MENGISI ACARA DI HAJATAN PERNIKAHAN KEKASIHNYA 4Celine bangun di pagi hari. Duduk dengan kepala pusing dan mata yang berat. Gadis berambut panjang itu memeluk boneka. Mengurai semua kekacauan semalam.Dion. Lelaki yang memakai kaus cokelat khas seragam polisi itu tiba-tiba naik ke panggung. Menarik seorang pemuda yang berjoget bersama Celine. Dion men i n j u pemuda itu dengan sangat keras.Riuhlah penonton. Banyak yang tidak terima. Teman si pemuda yang ada sedang berjoget di panggung juga meng h a j a r Dion. Dion menepis mudah. Ti n j u itu mendarat pada pemuda yang lain. Lalu semakin banyak orang yang ribut di atas panggung itu.Celine dan para biduan mundur. Para perempuan banyak yang teriak. Di bawah panggung juga mulai ricuh. Celine turun lewat belakang panggung. Maman menyuruhnya untuk pulang.Tidak tahu bagaimana nasib Dion malam tadi. Yang jelas perbuatannya sangat berani. Celine mengacak rambut. Me r e m a s boneka. “Diooon!”Wanita gemuk
SEORANG PENYANYI DANGDUT TERPAKSA MENGISI ACARA DI HAJATAN PERNIKAHAN KEKASIHNYA 5Celine mengendarai motor agak ngebut. Dia mau ke rumah Maman. Meminta bayaran manggung kemarin sekaligus pinjam uang untuk ganti rugi.“Kesalahan kamu itu ada dalam Pasal 406 KUHP. Kamu tinggal pilih mau dipenjara atau bayar denda,” kata Shifa yang sarjana hukum itu.Mana mengerti Celine urusan hukum. Yang dia pahami kalau ini tidak adil. Sejauh ini, apa pun keributan di acara hajatan, tidak pernah biduan yang kena denda. Celine curiga sebenernya dia sedang dibodohi. Tapi tidak bisa apa-apa. Selian Dion, Celine tidak punya teman dekat yang berpendidikan tinggi. Lingkungan pertemanannya sebatas penyanyi-penyanyi panggung. Teman kuliah pun terbatas karena berangkat ngampus saja ogah-ogahan.Tiba di rumah Maman. Celine segera mengutarakan tujuannya.“Kenapa jadi kamu yang kena denda?” seru Maman kaget. “Harusnya bukan kamu.”“Enggak tahu lah, A. Pusing aku juga. Biar cepet saja. Celine pinjam berapa aja ad
Di ruang dosen sebuah universitas swasta. Pria berkumis tebal memandangi ponsel.“Ini yang viral mahasiswa kita bukan, Lia?” tanya Bagus pada staf administrasi.“Kalau enggak salah sih iya, Pak. Yang penyanyi dangdut itu kan?” timpal perempuan berkerudung yang sedang mengoperasikan laptop.“Jurusan administrasi negara ya?”“Iya, Pak.”“Walah. Panggil nanti kalau ada.” Pinta ketua program study itu.“Ya, nanti kalau ada, Pak. Jarang masuk anaknya.”“Mau di bawa ke mana masa depan bangsa. Semakin ke sini semakin hancur moralnya.” Bagus mengumpat. Tak jauh darinya seorang dosen berkaca mata mendengarkan makian, lalu mulai mencari tahu apa akar masalahnya.Banyak penggalan Video yang memperlihatkan Celine sedang melakukan siaran live. Dia menunjukkan bahwa sedang berada di acara pernikahan kekasihnya. Bahkan banyak yang sengaja memperbesar gambar saat Celine menghapus air mata. Lagu sedih yang biduan itu nyanyikan mendapat respons positif dari netizen. Laman komentar dipenuhi dengan emoti
SEORANG PENYANYI DANGDUT TERPAKSA MENGISI ACARA DI HAJATAN PERNIKAHAN KEKASIHNYAFoto mempelai pengantin terpampang menawan di depan tenda pelaminan. Memperlihatkan pasangan muda tampan dan cantik yang akan segera meresmikan ikatan. Gambar itu seakan menyambut kedatangan para tamu.Bukan hal aneh gambar itu terpajang di setiap acara hajatan. Namun, seorang gadis cantik dengan rambut menjuntai yang diikat serupa buntut kuda itu terpana kaget melihatnya.Adalah Celine, wanita berusia 25 tahun. Seorang penyanyi dangdut yang akan mengisi acara hiburan di hajatan itu. Mata lentiknya terpana menatap gambar mempelai. Padahal baru dua Minggu lalu dia dan mempelai pria jalan bersama."Celine, aku gak salah lihat kan?" Diana mendekatkan wajahnya pada pigura besar. "Dion yang nikah?" sambung penyanyi dangdut itu."Kamu sudah tahu ini, Celine?" sambung Lusi. Masih teman manggung Celine juga.Celine tidak dapat berbicara sepatah kata pun. Bibirnya sulit berucap. Hatinya perih.Sudah 5 tahun Celine
Jadwal akad seharusnya jam 08:00 WIB. Selanjutnya resepsi mulai pukul 09:00 WIB. Celine datang ke rumah Pak Kades jam 08:30 WIB, tetapi akad belum dilaksanakan. Pengantin pria belum datang.‘Semoga saja tidak jadi.’ Batin Celine bicara. Celine akan bernyanyi sendiri dipanggung sana kalau mempelai pria tidak jadi datang. Celine bersedia menyumbang suara dengan cuma-cuma. Celine berharap sekali Dion tidak datang.Seseorang menghampiri Celine. Meminta dia menemui mempelai wanita. Shifa katanya mau bicara.Celine mengernyit penasaran. Lalu mengikuti orang suruhan itu dengan tidak banyak bicara.“Teh Celine. Saya tahu teteh pacaran sama A Dion. Tapi hari ini A Dion mau menikah dengan saya.” Wanita berkebaya putih dengan sanggul di kepala itu bicara sok anggun.“Kalau tahu kenapa mau menikah dengan A Dion?” Celine bukan wanita munafik yang bisa bermanis-manis kalau hatinya tidak suka.Shifa tersenyum. “Kan kalian belum menikah. Belum ada ikatan resmi. Enggak salah dong kalau Shifa menerima
Di ruang dosen sebuah universitas swasta. Pria berkumis tebal memandangi ponsel.“Ini yang viral mahasiswa kita bukan, Lia?” tanya Bagus pada staf administrasi.“Kalau enggak salah sih iya, Pak. Yang penyanyi dangdut itu kan?” timpal perempuan berkerudung yang sedang mengoperasikan laptop.“Jurusan administrasi negara ya?”“Iya, Pak.”“Walah. Panggil nanti kalau ada.” Pinta ketua program study itu.“Ya, nanti kalau ada, Pak. Jarang masuk anaknya.”“Mau di bawa ke mana masa depan bangsa. Semakin ke sini semakin hancur moralnya.” Bagus mengumpat. Tak jauh darinya seorang dosen berkaca mata mendengarkan makian, lalu mulai mencari tahu apa akar masalahnya.Banyak penggalan Video yang memperlihatkan Celine sedang melakukan siaran live. Dia menunjukkan bahwa sedang berada di acara pernikahan kekasihnya. Bahkan banyak yang sengaja memperbesar gambar saat Celine menghapus air mata. Lagu sedih yang biduan itu nyanyikan mendapat respons positif dari netizen. Laman komentar dipenuhi dengan emoti
SEORANG PENYANYI DANGDUT TERPAKSA MENGISI ACARA DI HAJATAN PERNIKAHAN KEKASIHNYA 5Celine mengendarai motor agak ngebut. Dia mau ke rumah Maman. Meminta bayaran manggung kemarin sekaligus pinjam uang untuk ganti rugi.“Kesalahan kamu itu ada dalam Pasal 406 KUHP. Kamu tinggal pilih mau dipenjara atau bayar denda,” kata Shifa yang sarjana hukum itu.Mana mengerti Celine urusan hukum. Yang dia pahami kalau ini tidak adil. Sejauh ini, apa pun keributan di acara hajatan, tidak pernah biduan yang kena denda. Celine curiga sebenernya dia sedang dibodohi. Tapi tidak bisa apa-apa. Selian Dion, Celine tidak punya teman dekat yang berpendidikan tinggi. Lingkungan pertemanannya sebatas penyanyi-penyanyi panggung. Teman kuliah pun terbatas karena berangkat ngampus saja ogah-ogahan.Tiba di rumah Maman. Celine segera mengutarakan tujuannya.“Kenapa jadi kamu yang kena denda?” seru Maman kaget. “Harusnya bukan kamu.”“Enggak tahu lah, A. Pusing aku juga. Biar cepet saja. Celine pinjam berapa aja ad
SEORANG PENYANYI DANGDUT TERPAKSA MENGISI ACARA DI HAJATAN PERNIKAHAN KEKASIHNYA 4Celine bangun di pagi hari. Duduk dengan kepala pusing dan mata yang berat. Gadis berambut panjang itu memeluk boneka. Mengurai semua kekacauan semalam.Dion. Lelaki yang memakai kaus cokelat khas seragam polisi itu tiba-tiba naik ke panggung. Menarik seorang pemuda yang berjoget bersama Celine. Dion men i n j u pemuda itu dengan sangat keras.Riuhlah penonton. Banyak yang tidak terima. Teman si pemuda yang ada sedang berjoget di panggung juga meng h a j a r Dion. Dion menepis mudah. Ti n j u itu mendarat pada pemuda yang lain. Lalu semakin banyak orang yang ribut di atas panggung itu.Celine dan para biduan mundur. Para perempuan banyak yang teriak. Di bawah panggung juga mulai ricuh. Celine turun lewat belakang panggung. Maman menyuruhnya untuk pulang.Tidak tahu bagaimana nasib Dion malam tadi. Yang jelas perbuatannya sangat berani. Celine mengacak rambut. Me r e m a s boneka. “Diooon!”Wanita gemuk
SEORANG PENYANYI DANGDUT TERPAKSA MENGISI ACARA DI HAJATAN PERNIKAHAN KEKASIHNYA 3“Grrr, Neng Celine ….”“Jangan kau tangisi ….Yang telah terjadi ….Anggaplah … hanya mimpi belaka ….”Suara merdu Celine mengalun indah. Bernada halus dan tinggi. Bait pertama musik yang mengiringi hanya piano berirama pelan—tanpa alat musik yang lainnya. Suara Celine yang indah benar-benar terekspose. Dia mampu mengejar nada-nada tinggi seperti penyanyi aslinya Rita Sugiarto. Menyanyi dari lubuk hati yang terdalam. Untaian kata demi kata sampai pada pendengarnya.Setelah akhir bait pertama, semua instrumen bersuara.“Janganlah kau tangisiPerpisahan iniTak guna kau sesaliyang telah terjadi.”Mau berusaha setegar apa pun, tetap saja sakit. Sebutir air mata berkumpul di kedua netra. Celine balik badan dulu sebentar dan mengusap air matanya saat sedang intro. Team kamera dari keluarga mempelai terus menyorot Celine.Beranjak lagu ke dua. Celine menatakan itu khusus untuk Shifa. Dia menyanyikan lagu ‘Me
Jadwal akad seharusnya jam 08:00 WIB. Selanjutnya resepsi mulai pukul 09:00 WIB. Celine datang ke rumah Pak Kades jam 08:30 WIB, tetapi akad belum dilaksanakan. Pengantin pria belum datang.‘Semoga saja tidak jadi.’ Batin Celine bicara. Celine akan bernyanyi sendiri dipanggung sana kalau mempelai pria tidak jadi datang. Celine bersedia menyumbang suara dengan cuma-cuma. Celine berharap sekali Dion tidak datang.Seseorang menghampiri Celine. Meminta dia menemui mempelai wanita. Shifa katanya mau bicara.Celine mengernyit penasaran. Lalu mengikuti orang suruhan itu dengan tidak banyak bicara.“Teh Celine. Saya tahu teteh pacaran sama A Dion. Tapi hari ini A Dion mau menikah dengan saya.” Wanita berkebaya putih dengan sanggul di kepala itu bicara sok anggun.“Kalau tahu kenapa mau menikah dengan A Dion?” Celine bukan wanita munafik yang bisa bermanis-manis kalau hatinya tidak suka.Shifa tersenyum. “Kan kalian belum menikah. Belum ada ikatan resmi. Enggak salah dong kalau Shifa menerima
SEORANG PENYANYI DANGDUT TERPAKSA MENGISI ACARA DI HAJATAN PERNIKAHAN KEKASIHNYAFoto mempelai pengantin terpampang menawan di depan tenda pelaminan. Memperlihatkan pasangan muda tampan dan cantik yang akan segera meresmikan ikatan. Gambar itu seakan menyambut kedatangan para tamu.Bukan hal aneh gambar itu terpajang di setiap acara hajatan. Namun, seorang gadis cantik dengan rambut menjuntai yang diikat serupa buntut kuda itu terpana kaget melihatnya.Adalah Celine, wanita berusia 25 tahun. Seorang penyanyi dangdut yang akan mengisi acara hiburan di hajatan itu. Mata lentiknya terpana menatap gambar mempelai. Padahal baru dua Minggu lalu dia dan mempelai pria jalan bersama."Celine, aku gak salah lihat kan?" Diana mendekatkan wajahnya pada pigura besar. "Dion yang nikah?" sambung penyanyi dangdut itu."Kamu sudah tahu ini, Celine?" sambung Lusi. Masih teman manggung Celine juga.Celine tidak dapat berbicara sepatah kata pun. Bibirnya sulit berucap. Hatinya perih.Sudah 5 tahun Celine