Share

65. Persiteruan 2 dokter

"Saya tidak semurah itu, Dok."

"Ya kali aja kamu disirep Dokter Rasyid. Atau seperti biasa dia ngandalin anak anaknya buat meluluhkan kamu."

"Pikiran Dokter jelek sekali."

"Iya, ternyata aku memang salah. Di telepon, aku lalu dengar gedoran pintu dan teriakan ancaman si Angga keparat itu. Buru-buru kurekam dengan handphone. Setelah itu aku langsung lapor ke polisi dan akhirnya mengerebek kamar Angga."

"Sekali lagi terima kasih banyak, Dok."

"Dan bonusnya, seorang perempuan akhirnya menangis di pelukanku. Pertama kalinya aku memeluk perempuan, Ra."

"Bohong! Bukannya Kartika perempuan pertama yang Dokter peluk?"

"O iya, lupa."

Tiba-tiba aku merasakan kantuk yang teramat sangat. Seperti di bius. Suara Dokter Fikri yang masih bercerita lama lama terdengar samar. Aku pun terlelap.

Aku terbangun karena merasakan sakit kepala dan nyeri yang hebat di perut sebelah kanan atas. Lalu rasa mual yang teramat sangat. Tanpa bisa kutahan aku memuntahkan semua isi perut.

Dokter Fikri yang tidur
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status