Share

Eh...

Pamela menaruh teko air setelah tujuh gelas tinggi terisi air sirup jeruk dengan potongan jeruk lemon.

Pamela sudah membuat laporan kekerasan fisik yang dialaminya dengan membawa bukti visum yang dia milikinya di kantor, polisi sekitar, terpisah dengan Damian.

“Jangan bilang aneh-aneh, Ace. Papa nyebelin!” Pamela berkata pelan-pelan. “Tapi jangan sampai bohong! Tambah nyebelin nanti.”

Ace selesai menaruh wafer, bola-bola keju, dan kukis lapis isi krim ke toples sebelum menaruh setangkai buah anggur ke piring. Ace menambah jeruk dan apel untuk menyambut kehadiran Anang Brotoseno yang berjanji berbicara tanpa otoritas.

“Aku sejujurnya ingin menculikmu, Pam!”

Pamela mencibir, dia tidak suka di panggil ‘Pam’, itu nama panggilannya sewaktu kecil. Dan ia merasa sudah tidak pantas menjadi gadis kecil lagi jika Ace mengikuti sang ayah memanggilnya, Pam... Pam...

Pamela meraih piring anggur di meja dapur, lalu memutus jarak. Lengannya menyentuh lengan Ace.

“Kamu nggak boleh menginginkan apa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Retno Yanti
pertanyaan Berlian cukup mudah namun jawaban utk bisa Berlian pahami itu yg susah
goodnovel comment avatar
war tini
Witing tresna jalaran ngglibet...Pk Ace sdh nyaman dg Pampam..Perjuangkan pk Ace
goodnovel comment avatar
Yanyan
berlian anak cerdas yg gk mudah di bohongin.. do'akan sj ya.. papahmu cepet " melamar tante pam pam
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status