Share

Bab 28 Keceriaan di Pulau

Penulis: LiLhyz
Riana sudah berenang sendirian di kolam. Di bawah terik matahari, rasanya menyegarkan sekali berada di dalam air yang dingin.

Dia baru saja menyelesaikan empat putaran ketika Adrian muncul dalam balutan celana renangnya. Pria itu masih duduk di kursi roda meskipun sudah bertelanjang dada. Otot-otot perutnya yang tampak menonjol bisa dilihat dengan jelas.

"Airnya segar nggak?" tanya Adrian.

"Pas banget buat cuaca panas begini," jawab Riana sambil tersenyum.

Adrian memajukan kursi rodanya mendekati tepi kolam, lalu berusaha berdiri sendiri. Riana yang tampak cemas langsung bertanya, "Kamu yakin bisa sendiri?"

"Cuma dekat kok," jawab Adrian santai.

Riana hanya bisa menahan napas saat Adrian tertatih menuju tepi kolam. Ketika pria itu akhirnya berhasil duduk di pinggir kolam, Riana menghela napas lega.

Riana berenang mendekat, bersiap membantu. "Kamu betulan masih bisa berenang, 'kan? Jangan memaksa," katanya.

Adrian tersenyum padanya. Dia perlahan menurunkan tubuhnya ke air, lalu berkata,
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 29 Berpacaran

    "Mmmm!" Riana mendesah begitu melahap daging bagian kaki kepiting raja Alaska setelah mencelupnya ke saus sambal, dan saus itu mengalir keluar dari mulutnya. "Aduh!" Riana mengambil selembar tisu, lalu mengelap ujung bibirnya dan berkata, "Maaf ini terlalu enak."Saat Riana makan, Adrian menyaksikan dari seberang meja. Di mata Adrian, Riana tampak lucu seperti seorang anak yang memakan kue untuk pertama kalinya. "Aku bisa melihatmu begitu puas. Kamu baru saja mengalami orgasme," goda Adrian sebelum tertawa geli."Haha!" Riana tertawa terbahak-bahak, lalu berdalih, "Aku cuma suka makanan laut." Adrian pun mengupas udang, lalu melahapnya. Adrian pun mengunyahnya, lalu bertanya, "Kok kami bisa bertahan menikah sama pria yang alergi udang?""Haha!" Riana tertawa lagi hingga mengeluarkan air mata. "Aku …." Riana yang mabuk anggur pun menjawab, "Aku makan di luar sendiri atau bersama ibuku. Kadang-kadang, aku pergi ke rumah ibuku untuk makan makanan laut.""Tahun lalu, aku masak pasta dengan

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 30 Jaga Riana Baik-Baik

    Kilas BalikLebih dari enam tahun lalu di Widenia. Adrian sedang duduk di tempat tidur rumah sakit, dalam proses pemulihan cedera tulang punggung dan kaki. Para dokter masuk dan memberikan kabar yang membuatnya putus asa. "Kami sudah selesai dengan evaluasi keadaanmu, Pak Adrian," ujar dokter yang memimpin operasi. "Operasi itu berhasil menyelamatkan nyawamu dan kemampuanmu untuk menggunakan tubuh bagian atas. Namun, kamu nggak akan bisa jalan lagi.""Nggak mungkin!" terak Kakek Adrian, Pak Abas. "Percuma aku membayarmu jutaan kalau kamu cuma bisa memberi jawab itu kepadaku dan cucuku!" Teriakan itu nggak berhenti sampai sana. Abas Nugroho terus mencaci maki para dokter di luar kamar rawat Adrian. "Kamu bilang cucuku punya peluang 80% untuk sembuh? Sekarang apa? Adrian mengalami kejadian yang kemungkinannya lebih rendah dari 20%?" Abas melanjutkan, "Kamu dipecat! Bawakan aku dokter lain! Aku mau dokter terbaik untuk cucuku!"Adrian Nugroho bukan pria yang cengeng, tetapi membayangka

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 31 Bertemu dengan Keluarga Nugroho

    "Minggu depan ibu Anda sudah boleh pulang. Beliau mungkin memilih untuk melanjutkan terapinya sebagai pasien rawat jalan," kata dokter kepada Riana. "Namun, dengan membiarkan ibu Anda dirawat di sini, tentunya lebih praktis.""Terima kasih, Dokter. Kami akan mempertimbangkannya," kata Riana sebelum si dokter berjalan pergi.Riana menghampiri Ranita dan duduk di tepi tempat tidurnya, lalu bertanya, "Bu .... Ibu mau nggak pulang ke rumah?"Ranita terdiam sejenak untuk berpikir. Lalu, dia menjawab, "Ibu udah nggak bisa jalan dengan baik, jadi kalau mau ke mana-mana pasti susah. Ibu tinggal di sini saja nggak apa-apa, ya? Lagian, ibu ngerasa lebih aman di sini."Setelah beberapa saat, dia lanjut berkata, "Omong-omong, kamu kalau ke mana-mana diantar sama sopir, ya? Adrian pernah bilang ke ibu kalau dia mempekerjakan seorang sopir untuk mengantarmu. Semua aman, 'kan? Bagaimana keadaan di rumah?"Riana tertawa kecil, lalu berkata, "Bu, yang lagi kita bicarain itu Ibu, bukan aku."Setelah men

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 32 Apakah Kamu Kebahagiaannya?

    Di dalam rumah megah yang luas, empat orang duduk diam di meja makan, menunggu kembalinya Abas dan Adrian. Ketiga di antara mereka, yang adalah anggota keluarga Adrian, memfokuskan perhatian mereka pada orang yang sama, Riana, seakan-akan mereka sedang mengikuti lomba menatap.Alfin, Tamara, dan Fredy memperhatikan setiap gerak-gerik Riana, menilainya berdasarkan penampilan.Tamara memiliki rambut hitam pendek, bibir tebal, wajah tirus, dan kulit seputih mutiara. Dia terus memandang ke arah Riana sambil mengangkat alis dan kadang berbisik di telinga Fredy.Fredy juga memiliki kulit putih bersih, rambut cokelat, dan wajah yang tampan. Namun, bagi Riana, Fredy tidak sebanding dengan Adrian.Fredy tidak berhenti menyeringai saat matanya memperhatikan bentuk tubuh Riana. Riana merasa terganggu dengan cara bagaimana Fredy terus menatapnya dan menurut Riana itu sama sekali tidak pantas. Sikap Fredy lantas membuat Riana menjadi tidak nyaman."Apa kamu betul-betul adalah pacar anakku?" tanya A

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 33 Pelecehan

    Meskipun makanan laut yang menggugah selera tersaji di atas meja, perjamuan makan malam di hari itu jauh dari ekspektasi yang diharapkan Riana. Terlepas dari usaha Abas untuk menjaga suasana di meja makan tetap terkendali, semua itu menjadi sia-sia dengan ketegangan yang makin terasa seiring waktu.Tatapan Alfin bagaikan belati tajam yang terbang menembus udara dan mendarat tepat pada Adrian. Namun, Adrian seolah-olah tidak peduli dan lanjut mengisi piringnya dengan makanan. Dia mengupas kulit udang dengan lincah, mencelupkannya ke saus cabai, lalu menaruhnya di piring Riana. Dengan nada yang tenang, dia berkata, "Ini udang kesukaanmu, Sayang."Riana tersenyum canggung, lalu membalas, "Makasih, Sayang."Setelah memakan udang besar itu, Riana menenggak segelas anggur putih. Dia menepuk pelan ujung bibirnya dengan kain serbet, lalu berujar, "Em, saya permisi ke toilet dulu.""Biar aku tunjukkan jalannya," kata Adrian menawarkan."Nggak usah. Nggak apa-apa, Adrian." Riana mengambil tasnya

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 34 Di Kamar yang Sama

    'Apa? Memberi Adrian kesempatan memimpin perusahaan?' pikir Fredy. Jika Adrian menginginkan posisi direktur utama tahun lalu, Fredy mungkin tidak akan pernah mempertimbangkannya. Namun, dengan kondisi bisnis saat ini, mungkin dia bisa memanfaatkan situasi jika Adrian menjadi direktur utama.PT Bhimasakti kehilangan proyek dan Fredy sudah kehabisan akal mencoba mencari cara untuk mengembalikan kejayaannya. Adrian mungkin saja mempunyai solusi yang tidak ingin dia bagikan.Dalam benaknya, Fredy berpikir, 'Kalau Adrian berpikir dia bisa membuktikan dirinya dengan mengambil alih posisiku untuk sementara waktu, dia salah. Aku akan memanfaatkannya habis-habisan dan saat masa kepemimpinannya yang singkat berakhir, aku yang akan menuai semua hasil kerja kerasnya. Haha!''Adrian, kamu nggak tahu dukungan seperti apa yang aku miliki di dalam dewan direksi sekarang,' pikir Fredy sambil tertawa di dalam hatinya. Meski merasa sangat gembira, Fredy mencoba sebisa mungkin untuk menyembunyikan kegemb

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 35 Tidak Bisa Tidur

    Riana menghirup aroma baju Adrian, dan seketika itu juga pipinya memerah. Mengenakan kemeja kebesaran pria itu membuatnya merasa seperti sedang dipeluk oleh Adrian. Setidaknya, begitulah yang dirasakan oleh Riana."Wow," bisiknya, "wanginya sangat enak."Adrian memiliki pelembut pakaian dan cairan pelicin khusus untuk semua pakaiannya. Segala sesuatu di lemarinya memancarkan aroma maskulin khas yang hangat dan sensual.Dia menelan ludah, jantungnya berdebar kencang di dadanya. Setelah mencuci wajahnya, dia kembali ke kamar tidur, langkahnya dipenuhi kegugupan.Adrian sudah berada di tempat tidur. Dia sedang membaca buku. Dia menatapnya, dan mata mereka terpaku satu sama lain selama beberapa detik.Riana terkekeh sebelum mengangkat tangannya dan bertanya, "Gimana penampilanku?"Mata Adrian berbinar geli saat dia melihat penampilan Riana. "Cocok sekali," katanya, suaranya dipenuhi dengan kepuasan.Kaos dalam Adrian merupakan gaun tidur mini yang sempurna untuk Riana. Kaos itu menutupi le

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 36 Ciumannya Luar Biasa

    Sambil tertidur, Riana terus berguling dan berputar. Di sisi kiri tempat tidur, dia merasa kedinginan dan sendirian. Riana sering kali mendapati dirinya bergerak ke arah kanan yang lebih hangat.Meskipun bantalnya agak keras, seperti roti yang terlalu matang, dia tanpa sadar merasa bahwa bantal itu menenangkan.  Aromanyalah yang paling menarik perhatiannya. Aroma itu membuatnya merasa aman, dan tertidur seperti bayi sepanjang malam."Hmmm," gumam Riana. Dia tersenyum lebar sambil menikmati aroma maskulin yang menyelimuti dirinya.'Aroma ini sangat familier,' pikir Riana, 'Baunya seperti Adrian.''Adrian?' Riana membuka matanya. Ketika dia melihat bagaimana dia memeluk pria itu seperti boneka beruang, dengan kakinya melingkari tubuh pria itu, dia berteriak dalam hati, 'Oh, ya ampun!'Riana yang terkejut kembali memejamkan mata. Dia tiba-tiba teringat pada sebuah adegan di drama romantis yang dia tonton, di mana pemeran utama wanita terbangun dalam situasi yang sama. Dia berpikir, 'Kok h

Bab terbaru

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 50 Tali

    Kilas balikLebih dari enam tahun lalu.Abas akhirnya memutuskan untuk mengizinkan Linda terbang ke Widenia untuk merawat Adrian. Sudah lima bulan yang melelahkan sejak kecelakaan itu, dan akhirnya, Adrian bisa duduk. Namun, dia masih tidak bisa berdiri, bahkan sedetik pun, dan dia juga bergantung pada orang lain untuk hal-hal dasar seperti pergi ke kamar mandi, mengganti pakaiannya, dan sebagainya.Linda datang dengan wajah khawatir. Dia menata meja tempat tidur rumah sakit dan memperhatikan Adrian makan dalam beberapa menit berikutnya. Matanya tidak pernah lepas dari Adrian.Ketika Adrian selesai, Linda bertanya, "Adrian, bisa kamu ceritakan lagi tentang kecelakaan itu? Apa yang membuatmu keluar jalur?"Adrian menghela napas berat. Dia tidak suka mengingat kecelakaan itu. Dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku nggak ingin membahasnya.""Adrian, ini penting," Linda bersikeras. "Aku ingat kamu bilang kamu merasa ada yang menarik kakimu.""Ya. Mungkin ranting," jawab Adrian tanpa

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 49 Obat Penyembuh Adrian

    Riana menikmati sensasi kejantanan Adrian yang tebal dan panjang keluar masuk darinya. Batang itu memenuhi dinding-dindingnya dan mencapai ujung-ujungnya. Tubuh Riana bergetar karena orgasme berulang yang dialaminya saat Adrian tiba-tiba memegang pinggang Riana dan mendorong kejantanannya dengan kuat."Aaaah!" Adrian mengerang keras. Matanya terpejam, dan rahangnya terkatup rapat.Riana sangat paham ekspresi itu. Tidak lama kemudian, dia merasakan cairan hangat pria itu memenuhi rahimnya. Matanya membulat saat dia bertanya, "Apa kamu ... sudah ejakulasi?"Pria itu mengerang. Dia menarik Riana turun dari tubuhnya dan memeluknya erat-erat. Dia mengaku, "Ya. Aku sudah menahannya sejak kamu mengulumku. Maaf. Rasanya terlalu nikmat."Riana sedikit kecewa. Namun, saat dia berbaring di dada pria itu, Riana merasakan kejantanannya berkedut di dalam dirinya. Adrian berkata, "Jangan khawatir. Aku belum selesai denganmu."Adrian tiba-tiba menggulingkannya ke sisi lain tempat tidur dan mendorong b

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 48 Kejutan Riana

    Di vila Adrian, Riana menunggu di tempat tidur hingga kekasihnya selesai mandi. Dia merasa sangat cemas. Dia berulang kali menarik napas dalam-dalam sambil terkadang mengepalkan tangannya ke selimut tempat tidur.Akhirnya, pria itu keluar dari kamar mandi.Seperti biasa, Adrian tampak rupawan. Rambutnya sedikit basah dan otot-ototnya bergelombang hingga ke pinggangnya yang ramping. Alih-alih piama, Adrian hanya mengenakan handuk di pinggangnya. Caranya berdiri dengan percaya diri di dekat pintu kamar mandi dengan dukungan minimal hampir membuat Riana lupa bahwa pria itu memiliki masalah kaki."Jadi, apa kejutannya?" tanya Adrian, suaranya terdengar memikat di telinga Riana."Ini kejutanku," jawab Riana. Dia berbalik dengan menggoda, memperlihatkan punggungnya kepada pria itu. Riana merangkak naik ke tempat tidur, dan saat dia melakukannya, gaun tidurnya terangkat ke pantatnya. Saat dia merasakan udara dingin ruangan itu di bagian tengah tubuhnya, dia tahu bahwa dirinya telah menunjukka

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 47 Melindungi Riana

    "A … aku nggak tahu harus berkata apa." Ranita menatap Riana dengan ekspresi cemas. Dengan suara bergetar, dia berkata, "Kamu yakin mau menikah?"Berhubung Adrian dan Riana sudah memantapkan diri untuk segera menikah, mereka pergi menemui Ranita di rumah sakit untuk menyampaikan kabar ini. Seperti yang sudah Riana duga, Ranita tidak terlalu senang setelah mendengar kabar tersebut."Bu, aku yakin." Suara Riana terdengar tegas, sorot matanya penuh dengan keyakinan. Dia menceritakan setiap detail tentang Adrian, mulai dari masa mereka kuliah hingga betapa Adrian selalu ada untuknya selama bertahun-tahun.Saat Riana menyampaikan ceritanya, Adrian duduk di sisi meja kopi, menunggu gilirannya untuk berbicara."Jadi, Beni bohong pas dia bilang ke kamu kalau dia yang menyelamatkanmu?" tanya Ranita. Ekspresinya yang berubah sedikit masam menunjukkan kemarahannya atas apa yang baru saja dia ketahui."Ya, Bu," kata Riana mengonfirmasi. "Beni juga tahu kalau dulu Adrian menyukaiku.""Aku paham Tan

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 46 Jawaban Riana

    Riana seketika terbangun saat merasakan sinar matahari menyentuh matanya. Dia memanggil, "Adrian?"Pria itu tidak berada di sampingnya. Ketika dia meraba dadanya, Riana menyadari bahwa dia sudah mengenakan baju tidurnya lagi. Dia pun paham bahwa Adrianlah yang mengenakan baju tidur itu untuknya sebelum pergi. Namun, ke mana Adrian pergi?Riana segera bangkit dari tempat tidur dan memeriksa kamar mandi. Adrian tidak ada di dalam. Kemudian, Riana melihat jam dan menyadari bahwa waktu sudah menunjukkan pukul sebelas siang!Tiba-tiba, Riana merasa cemas. Jantungnya berdebar tidak karuan saat dia bergumam, "Mungkinkah Adrian meninggalkanku?"Semalam, ketika Adrian bertanya apakah Riana mau segera menikahinya, Riana menolaknya dengan alasan dia tidak mau membuat Ranita syok. Riana ingin memberikan ibunya sedikit waktu untuk menyesuaikan diri sebelum Riana melangkah ke pernikahan lagi. Riana mengambil jubah satin dan mengenakannya sebelum keluar untuk mencari Adrian di rumah itu. Adrian tida

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 45 Bayi

    Adrian sangat terangsang. Sebagai seorang pria, tentu saja, dia pernah bermimpi bercinta dengan Riana.Riana yang berbaring telanjang di tempat tidurnya, terlihat sangat menggairahkan. Dadanya naik turun. Puting payudaranya yang bulat sempurna tegak, tungkainya yang jenjang gemetar, dan wajahnya bersemu merah. Mulutnya sedikit terbuka, dan bagian terbaiknya adalah bagaimana dia bisa menikmati pemandangan kewanitaannya yang telanjang.Bagi Adrian, bagian intim Riana sangat menggairahkan. Labianya tampak seperti bibir yang penuh, berkilau oleh jus cinta. Terlebih lagi, dia membayangkan bagaimana rasanya memasukinya.Adrian dengan bersemangat membentangkan kaki Riana. Sementara dia membelai dirinya sendiri, dia merasakan bagaimana kejantanannya menjadi lebih keras dan lebih tebal. Ketika dia menyejajarkannya ke pintu masuknya, jantungnya berdegup kencang.'Akhirnya ini terjadi. Riana menjadi milikku sepenuhnya.'"Aaah!" Saat dia mendorong anggotanya ke dalam kewanitaan Riana, dia mengeran

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 44 Apakah Aku Boleh Melakukannya?

    Riana mendesah. Dia merasa sekujur tubuhnya merinding saat Adrian menyentuh payudaranya. Adrian dengan cepat memasukkan tangannya yang besar ke bawah gaun tidur satinnya, dan meremas dada wanita itu dengan lembut. Adrian tidak menyia-nyiakannya sedetik pun. Sebelum Riana mengerang untuk kedua kalinya, bibir Adrian telah mencumbu bibirnya lagi, dan lidah mereka menari bersama. Suara bibir mereka yang saling mengecup yang sesekali disertai dengan desahan penuh gairah bergema di seluruh ruangan, dan Riana tidak bisa mendengar apa-apa lagi.Dia merasakan jari-jari Adrian bermain-main dengan putingnya. Sering kali, dia akan mencubitnya dengan ringan atau menelusurinya dengan jarinya. Tindakannya membuat seluruh tubuh Riana bergelinjang dan tangannya bergerak tanpa disadari, menekan setiap otot tubuh bagian atas pria itu. Tubuh Adrian sangat kencang. Dadanya keras, dan perutnya ramping. Riana menikmati setiap detiknya saat dia merasakannya.Cara Adrian menciumnya membuat bibir Riana menja

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 43 Tidak Perlu lagi Berpura-pura

    Adrian berkata, "Bersediakah kamu memilikiku?"Riana kagum bahwa setelah semua yang terjadi, Adrian masih mempertimbangkan perasaan dan keputusannya. Dia bukan tipe pria yang memutuskan segala sesuatu atas nama Riana dan mengasumsikan sesuatu berdasarkan status mereka saat ini karena, jelas, mereka sudah berperilaku seperti pasangan sungguhan.'Adrian benar-benar orang yang baik,' renungnya.Riana dengan lembut meletakkan tangannya di pipi pria itu. Matanya terpaku pada iris abu-abunya yang menawan. Dia berbisik sambil tersenyum, "Aku juga menginginkan hubungan ini. Aku ingin tahu akan seperti apa hubungan kita kalau kamu nggak kecelakaan. Sayangnya, kita nggak bisa kembali ke masa lalu, tapi setidaknya kita belum terlambat.""Ya, kita belum terlambat," Adrian setuju. Dia tersenyum, lalu mendekatkan dahinya untuk menempelkannya pada dahi Riana. "Kita berdua berada di sini dan usia kita juga masih muda.""Jadi, ya. Aku akan senang memilikimu. Kita nggak perlu berpura-pura lagi." Riana m

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Miliarder   Bab 42 Janji Beni yang Dilanggar

    Riana patah hati. Bagaimana mungkin dia tidak merasa demikian? Dia merasa haknya untuk mendapatkan cinta dan kehidupan yang lebih baik telah dirampas.'Andai saja aku jatuh cinta pada Adrian dan bukan Beni. Andai saja Adrian nggak pernah mengalami kecelakaan. Andai saja Beni nggak berbohong pernah menyelamatkanku.'Setelah Adrian mengatakan yang sebenarnya, dia tidak bisa menahan tangisnya."Aku nggak bisa ... aku nggak bisa menerima kenyataan ini. Seharusnya orang itu adalah kamu! Kamulah orangnya!" Suara Riana pecah karena beban emosinya. Tangannya terkepal erat di dadanya, dan napasnya terengah-engah."Riana?" Dari kursi rodanya, Adrian berlutut agar bisa sejajar dengannya. Dia dengan lembut memegang lengannya dan bertanya, "Apakah aku telah mengatakan sesuatu yang salah?""Nggak!" Riana berpegangan pada lengan Adrian. Dia berkata, "Aku sangat marah pada Beni! Dia telah membohongi kita berdua."Bibirnya bergetar, dan dia berkata dengan tegas, "Aku hanya merasa bahwa seharusnya aku m

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status