Share

Bab 84 # Menuntaskan Dendam

Penulis: De Lilah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-08 11:06:27
Lara membeliak. Bagaimana mungkin Andre bisa menggodanya seperti itu. “Ndre! Kita di rumah sakit!” seru Lara sambil memalingkan wajahnya. ‘Semoga saja Andre tidak melihat wajah memerahku’ batinnya sambil menangkup wajah itu dengan kedua tangannya.

“Sini,” Andre membalik badan Lara yang tadi memunggunginya. Kini, wajah mereka saling berhadapan dan … tentu saja Andre mendaratkan ciuman!

“Aaah ….” Lara mendesah dan untuk ke sekian kali, mereka berciuman dengan panas di atas ranjang Lara.

Kejadian itu sebenarnya biasa saja untuk mereka tapi tidak untuk … Miriam!

Wanita yang digaungkan Andre sebagai mantan tunangannya itu begitu terkejut ketika melihat adegan mesum di ranjang pasien Andre. “Su–sungguh tidak pantas! Sialan!” Namun, alih-alih merekam dan membawa bukti untuk diserahkan pada komite kedisiplinan, Miriam malah berlari sambil menangis.

Ia lantas mengeluarkan ponsel dan menekan nomor Seno. “Pak. Saya ingin melakukan opsi yang kedua.”

Suara dokter wanita itu bergetar dan tang
De Lilah

Kirim gem untuk cerita ini yuk!

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Dokter Tampan   Bab 85 # Pengungkapan Kebenaran

    Lara kembali terbangun dalam keadaan tangan dan kaki terikat. Kali ini, ia benar-benar tak bisa melihat. “MMM!” Lara mencoba meronta, sayangnya tenaganya sia-sia. Tidak ada seorang pun yang berniat hendak membebaskannya. Udara dingin mulai mencekiknya. Kursi besi yang menopang tubuhnya, terasa bagai pisau es yang menggigit kulit. Lara merasa lumpuh dan tak berdaya. Sebenarnya, ada di mana ia? Deru mesin pendingin udara adalah satu-satunya yang dapat ia dengar dan rasakan. Embusan angin yang hilir-mudik di ruangan kosong itu menyakiti Lara secara sengaja. Seno memang memiliki maksud khusus dengan menghidupkan pendingin udara dalam suhu beku. Minimal. Agar Lara dapat merasakan bahwa hidupnya benar-benar tidak bermakna. “Ah, sudah sadar rupanya?” Suara bariton yang sangat khas, menyentaknya. Lara terkesiap dan secara otomatis menoleh ke sumber suara yang ada di sisi kirinya. “MMM!” sahutnya sambil menjejak-jejakkan kedua kakinya, marah. Lara mengetahui bahwa mantan suaminya lah ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-09
  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Dokter Tampan   Bab 86 # Pasukan Khusus

    Udara di sekitarnya tiba-tiba semakin beku, Lara tercekat oleh kenyataan yang menyesakkan. “A–anakku! Kau apakan dia?” Lara masih tidak sanggup menerima kenyataan menyakitkan itu. “Yah. Aku hanya melakukan sedikit percobaan, tapi nyatanya … dia tak setangguh itu.” “A–apa?” “Ya. Lara. Anakmu tewas dalam proses pengambilan sel sumsum itu. Hah. Menyesakkan sekali. Aku jadi harus mengatur kembali bagaimana supaya penggandaan sel berjalan sebagaimana mestinya.” Seno mengatakannya seolah tanpa beban. Lara benar-benar marah. “Bagaimana bisa? Bagaimana kau sekejam itu, Seno?! ARGH!” “Sekejam apa? Semua perlu pengorbanan, kan? Apalagi yang ingin kau ketahui? Sudah cukup ‘kan?” “Kau … bajingan!” Air mata Lara luruh bersamaan dengan hatinya yang ikut hancur. Dia benar-benar tidak bisa menganggap Seno manusia. Seno adalah jelmaan iblis yang membaur seperti orang-orang normal pada umumnya. “Menangislah dengan cantik, Lara. Dengan begitu, aku akan lebih puas ketika mengambil nyawamu! Kau t

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-10
  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Dokter Tampan   Bab 87 # Rumah Aman

    Di antara siluet fajar yang sudah menampakkan cahayanya, Lara duduk di dalam mobil polisi dengan ketegangan yang merayapi hatinya. Matanya terus menatap kosong ke arah jendela. Lara merasakan keheningan yang menyelimuti mereka, tetapi dalam keheningan itu terasa beban yang begitu berat di dadanya. “Hhhh ….” Setiap kali Lara menutup mata, bayangan wajah anaknya muncul di benak Lara. Dia mencoba untuk menenangkan diri, tetapi rasa sakit dan kehilangan yang begitu dalam membuatnya sulit untuk bernapas. “Ra ….” panggil Andre pelan, ketika melihat Lara menitikkan air mata. Wanita itu segera mengusap wajahnya yang basah dan menyandarkan kepala ke pundak Andre. Ia tahu, masih perlu proses untuk mengetahui nasib anaknya yang sesungguhnya. Bisa jadi, Seno berbohong, kan? “Aku selalu ada untuk membantu. Tenanglah,” ucap Andre pelan sambil mengelus lembut kepala kekasihnya. Lara mengangguk lemah, meskipun Andre mengatakan hal-hal yang menghibur hatinya, tetap saja Lara merasa seperti berada d

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-11
  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Dokter Tampan   Bab 88 # Yang Tersembunyi

    “Dokter Ricky?” Andre terkejut melihat rekan sejawatnya datang ke rumah aman, tempat Lara berada. “Dokter Andre!” Dokter itu tak kalah kaget. Matahari sudah mulai meninggi. Semburat cahaya menyilaukan terpantul dari jendela depan. Mobil ambulans terparkir di sana, bersamaan dengan datangnya dokter Ricky dan rombongannya. Mereka masuk ke rumah aman dengan tertib, berbaris satu per satu, sambil membawa peralatan medis yang cukup lengkap. Perawat segera mengeluarkan cairan infus, selang dan juga memindahkan tiang penyangga ke dekat ranjang Lara. Sebentar lagi, proses pengobatan akan dimulai. Namun, hal yang ganjil terjadi. Wajah Dokter Ricky terlihat pucat, sepertinya ada suatu hal yang ingin disampaikannya. “Kenapa wajahmu begitu, Bro? Ada masalah?” tanya Andre penasaran. “Ah, Nggak. Nanti aja ngomongnya. Halo, Bu Lara. Saya Dokter Ricky. Saya bertugas untuk merawat Anda selama beberapa hari ke depan,” sapa dokter itu ramah. Lara menganggukkan kepalanya. “Salam kenal Dokter Rick

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-12
  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Dokter Tampan   Bab 89 # Andre Dipecat

    Suasana rumah sakit tampak seperti biasa. Hanya saja, ada mobil patroli polisi yang terparkir di pelataran depan. Biasanya, jika tidak ada kasus kriminal, mobil itu tidak ada. Sekarang, mungkin dalam rangka penyelidikan, mobil itu masih berlalu-lalang di sana. Andre menggegas langkah menuju ke ruang Presiden Direktur yang ada di lantai teratas, dekat dengan area VVIP yang menjadi ruangan termahal di Rumah Sakit Andromeda. Sesekali, ia melirik arlojinya, hari masih belum terlalu siang, pukul 11. “Presdir masih ada di ruangannya?” Andre bertanya pada sektretaris yang ada di depan. Ini adalah basa-basi sederhana, meskipun Andre berhak untuk masuk saja, mengingat, dia adalah calon menantu sekaligus pemilik sebagian rumah sakit ini. “Ada, Dokter. Tapi ….” “Tapi?” “Anda tidak boleh menemuinya. Begitu pesan beliau.” “Apa? Tidak masuk akal!” “Ma–maaf, Dokter. Tapi, kami dilarang membiarkan Anda masuk.” Andre mengacak kasar rambutnya, kemudian berjalan masuk ke kantor sang Presdir. Teri

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-14
  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Dokter Tampan   Bab 90 # Bantuan dari Tuhan

    “Apa? Siapa yang berhak memecatmu?” “Presdir.”“Berani-beraninya dia!” “Kakak! Tenanglah. Dia yang punya rumah sakit.” “Tetap saja! Berani-beraninya dia memecat adikku yang lucu! Tidak bisa dibiarkan! Aku akan mengadukan hal ini pada suamiku! Ndre! Tabah ya! Kakak akan segera datang!” “Kakak … bukan itu maksudnya. Kakak tolong bilang pada—” Tut … Tut … Tut …. Telepon itu terputus. Andre geram dan semakin kesal. Seharusnya dia memang tidak menghubungi kakaknya dan meminta tolong. “Padahal, aku cuma ingin dia menyampaikannya pada nenek! Kenapa jadi runyam begini?” Andre menyesali perbuatannya. *** Senja mulai merayap, Andre mengendarai sedannya dengan kecepatan sedang, menuju ke rumah aman yang Kramat Jati, Jakarta Timur. Kondisi jalanan sedang cukup padat-merayap, Andre harus bersabar. “Kenapa CCTV jadi masalah akhir-akhir ini?” Ia bergumam sambil memandang lelah ke arah jalan yang hanya menyisakan jarak sejengkal dari satu mobil ke mobil lainnya. Andre menghela napas dalam. Ia

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-14
  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Dokter Tampan   Bab 91 # Kebohongan Terbaik

    “Silakan Pak Dokter. Katakan, apa yang bisa saya bantu?” Ibu Putri begitu senang hati membantu keperluan penyelamatnya. Andre tersenyum kemudian baru mengatakan hal yang selama ini sedang dicarinya. “Apakah restoran ini buka pada tanggal 1 Septermber?” tanya Andre setelah mengecek catatan pada ponselnya. Pada tanggal itulah Lara dilarikan ke rumah sakit. “Tanggal 1 September?” Ibu Putri mencoba mengingat-ingat. Ia juga mengecek catatan pada ponselnya. “Hari itu adalah hari sesaat sebelum saya pergi ke kampung halaman. Ada kecelakaan hebat di depan restoran. Saya takut sekali. Tapi, tidak bisa apa-apa kecuali menelepon polisi. Saya benar-benar sedang terburu-buru.” Andre tampak menaikkan senyumannya. “Jadi, ibu masih sempat menyaksikan kecelakaan itu?” “Iya, Pak! Bagaimana tidak. Suaranya kencang sekali terdengar. Meski waktu itu restoran sedang tutup, tetap saja, saya bisa mendengar benturan benda keras. Truk besar menabrak mobil itu sehingga penyok! Kasihan sekali,” kenangnya sam

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-15
  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Dokter Tampan   Bab 92 # Perut Sixpack Andre

    Lara tertidur seperti bayi dalam pelukan Andre. Rasa marah, kecewa dan juga kesedihan yang membaur jadi satu, menyebabkan tubuhnya melemah. Ia tak memiliki tenaga lagi. “Eum …” Lara bahkan bergumam dalam tidurnya. Terkadang, keringat dingin mengucur bersamaan dengan teriakan-teriakan yang membuat Andre terkesiap. Pria itu tidur di sofa, tak jauh dari ranjang Lara. Ingin sekali Andre menemani Lara tertidur, tapi … ia tak ingin dianggap sebagai lelaki brengsek yang mencuri kesempatan tanpa persetujuan sang kekasih. “Ndre ….” Lara memanggil namanya, pada akhirnya. “Aku di sini,” sahut Andre pelan sambil bangkit dari posisi yang awalnya merebah. Ia menggosok matanya untuk menyesuaikan keadaan, kemudian berjalan mendekat ke ranjang Lara. “Ada apa, Ra? Kau memerlukan sesuatu?” Lara meraih tombol lampu tidur di sisi ranjangnya dan menyalakannya dengan perlahan. Ia dapat melihat wajah Andre secara lebih terang. “Enggak,” sahutnya sambil menggeleng pelan. “Tidurlah di ranjang. Nanti b

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-16

Bab terbaru

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Dokter Tampan   Bab 108 # Pernikahan (End)

    Waktu berlalu begitu cepat sejak kali terakhir Lara mendengar tentang proses kasusnya. Persidangan terakhir yang menghadirkan Miriam, benar-benar menjadi tolok ukur kemenangan bagi pihaknya. Seno tidak dapat berkelit lagi. Hadirnya saksi dan kuatnya bukti-bukti menjadikan alibinya patah dan segala bantahan dari pengacaranya menjadi mentah. Lara dapat bernapas lega ketika hakim akhirnya menyatakan bahwa Seno bersalah atas kasus kekerasan dan percobaan pembunuhan. Mantan suami Lara itu pun harus membusuk di penjara akibat perbuatan-perbuatannya. *** “Bagaimana?” tanya Lara ragu, setelah mematutkan diri di cermin selama beberapa waktu. Ia telah mencoba gaun itu sebelumnya, namun ketika hari yang ditunggu-tunggu telah tiba, Lara malah gugup dan tidak tahu harus berbuat apa. “Cantik banget!” seru Mahya tanpa sedikit pun keraguan. Shanon berpikir serupa. Carol juga tampak mengacungkan jempolnya. Mereka bertiga sepakat bahwa tidak ada yang salah dari penampilan mempelai hari ini yang c

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Dokter Tampan   Bab 107 # Tumpukan Memori

    “Lara?” jawab suara di seberang ponsel Lara dengan nada rendah. Lara dapat menyimpulkan bahwa suara itu adalah milik Kakak Andre, Shanon. “Kak Shanon?” tanya Lara sebelum melanjutkan pembicaraannya. Ia ingin memastikan bahwa Shanon memang wanita yang dimaksud dan bukan orang lain. Lara sedikit melupakan bagaimana suara Shanon. Belasan tahun telah berlalu, dan hari ini adalah pertama kalinya mereka kembali bertegur sapa setelah insiden salah paham tentang kecelakaan Ibu Lara. “Ya, ini aku, Ra. Shanon. Andre sedang menyetir, kami hendak kembali ke apartemen.” “Ah, baiklah. Aku akan menunggu di sini.” “Oke! Kami akan segera tiba, Ra. Tunggu, ya! Aku membawakan makanan hangat dari restoran favoritku di Jakarta ini. Semoga kamu suka, ya!” Lara mengiyakan, kemudian mengakhiri pembicaraan. Hatinya masih dipenuhi keraguan. Ia masih belum yakin, bagaimana bersilkap setelah memusuhi orang yang salah selama beberapa belas tahun. Semoga saja, Shanon adalah sosok kakak perempuan seperti yang

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Dokter Tampan   Bab 106 # Hukum Tabur-Tuai

    Langkah Miriam berlalu begitu cepat menyusuri koridor untuk sampai ke lift yang ada di barat bangunan. “Sial!” Jemari lentiknya sibuk mencari-cari kontak travel agent yang bisa dihubungi. Miriam harus segera meninggalkan negara ini. Sayang, sinyal ponselnya ternyata tidak mendukung misinya, Miriam memutuskan untuk menundanya hingga ia sampai di lobby utama. “Halo?” Miriam akhirnya dapat menghubungi kenalannya. “Siapkan aku tiket ke Washington malam ini,jam–” “Dokter Miriam Rajapatni?” Seseorang tiba-tiba memotong percakapannya di telepon. Miriam terkejut, ia menoleh dalam keadaan setengah sadar. Pikirannya berkelana ke destinasi tujuan yang hendak didatanginya malam ini. “Siapa?” tanya Miriam dengan alis terangkat. Ia merasa tak mengenal pria-pria berkaos di hadapannya. Tiga pria cepak dengan perawakan seperti atlet. Mereka tampak ngos-ngosan, seakan baru saja mengejar hantu atau penjahat yang mencoba kabur. “Saya Detektif Ragas, Anda harus ikut kami ke kantor polisi untuk membe

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Dokter Tampan   Bab 105 # Permintaan Maaf

    “Menjelaskan apa. Ndre?” tanya Shanon dengan alis terangkat. Andre hanya menghela napas berat. Ia tahu bahwa campur tangan kakaknya hanya akan memperumit situasi. “Bagaimana Kakak mengetahui semua masalah ini?” Andre masih terheran-heran. “Mengapa Kakak menipuku? Apanya yang gawat?” “Andre! Oh, Andre! Apa yang Kakak tidak tahu? Terutama setelah menikah dengan pria hebat ini? Bahkan semut berbisik pun bisa kudengar!” Shanon bersedekap sambil memandang Andre dengan tatapan aneh. Andre seharusnya tahu bahwa Shanon tidak akan membiarkan adik semata wayangnya menderita, apalagi setelah mengalami pasang-surut kehidupan yang begitu mengguncang dunia mereka. “Hhh … Kayak, sudahlah. Ini bukan hal besar. Masalahnya sudah hampir selesai. Rekaman CCTV rumah sakit ini sudah sampai di tangan jaksa,” ucap Andre sambil melirik ke arah Miriam yang tampak tercengang. “Ba–bagaimana bisa?” Mata Miriam membelalak. Ia sangat yakin bahwa rekaman CCTV itu sudah dihancurkan olehnya, atau … seseorang telah

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Dokter Tampan   Bab 104 # Pertolongan Kakak

    Andre menyipitkan kedua matanya tatkala nama sang kakak muncul pada layar ponselnya. Untuk apa kakaknya menghubunginya di waktu seperti ini? Tidak biasanya. “Halo?” “Ndre! Gawat! Kamu harus ke sini sekarang!” seru sang Kakak dengan napas tersengal. “Tunggu! Ke sini, ke mana?” Andre bingung karena tidak mungkin ia pergi ke Kanada dalam waktu singkat seperti pindah jalur angkot saja. Ia tak mengerti kenapa Kakaknya begitu tergesa dan seperti sedang dikejar setan seperti itu. “Ke rumah sakit! Bukan ke Kanada, Ndre! Ke rumah sakitmu! Ruangan direktur! Sekarang!” “Kakak–” Tut. Tut. Sambungan telepon terputus. Kakaknya itu memang selalu bisa memenangkan juara jika ada kontes ‘siapa yang paling bisa bikin orang penasaran?’. Andre meremas rambutnya kasar. Ia bingung bagaimana menyikapi permintaan sang kakak, padahal … LAra dan Mahya baru saja menikmati keindahan pantai di ujung utara Jakarta. Apakah mereka harus kembali? “Kenapa, Ndre?” Melihat wajah kusut sang kekasih, Lara tentu saja

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Dokter Tampan    Bab 103 # Waktu Rehat

    Mahya terlihat cantik dengan riasan natural dan bibir lembabnya yang bersinar. Namun, tentu saja, satu hal yang aneh begitu membuat Lara iba. Mahya kini berada di kursi roda. “Kangen aku?” tanya Mahya sambil mengerlingkan sebelah matanya. Lara mengangguk sambil berlinang air mata. Ia kemudian menghambur ke arah sang sahabat dan memeluknya erat. “Apa kabar?” tanya Lara dengan suara serak. Mahya hanya tersenyum dan menepuk punggung Lara pelan. “Aku baik-baik saja, seperti yang kau lihat? Yang penting aku sudah sadar dari koma, kan?” ucap Mahya diiringi seulas senyuman. Lara mengendurkan pelukannya dan meneliti setiap tubuh sang sahabat. Benar. Mahya telah sadar dan hanya kakinya saja yang masih belum bisa berjalan dengan benar. “Ini cuma sementara, ‘kan?” tanya Lara khawatir. “Tentu saja. Aku ‘kan kuda liar! Mana bisa aku kalah begitu saja,” seloroh Mahya bangga sambil memamerkan otot bisepnya. Lara hanya tertawa. Pandangannya berpindah ke dua orang lain yang ada di kanan dan kir

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Dokter Tampan   Bab 102 # Pertarungan Akhir

    Selama dua hari, Lara dan rombongannya menghabiskan waktu di bangunan tua milik sang Ibu. Saat ini, dengan persiapan yang lebih matang dari sebelumnya, ia kembali ke pengadilan untuk menghadiri sidang lanjutan. Bukti-bukti yang didapatkan di bangunan tua itu benar-benar menjadi titik balik bagi perkara Lara. Kali ini, sang pengacara dapat dengan yakin akan memenangkan gugatan terhadap lawan mereka! “Saudari Lara, silakan maju ke kursi saksi,” panggil sang hakim sambil menyorot tajam ke arahnya yang sedang duduk gelisah di bangku panjang. “Kau bisa, Sayang,” ucap Andre sambil menggenggam tangan Lara. Wanita itu mengangguk sambil menelan ludah saat mendengar panggilan dari sang hakim “Doakan aku, oke,” lirihnya pada Andre sambil mencoba menenangkan degupan jantungnya yang berdebar kencang. “Tentu, kau pasti bisa,” hibur Andre sambil mengacungkan tinjunya ke udara untuk menyemangati sang kekasih hati. Lara mengangguk, kemudian berdiri dan melangkah menuju kursi saksi di tengah ruan

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Dokter Tampan   Bab 101 # Dewa Penolong

    “Andre! Tidaaaak!” Lara memekik tatkala suara tembakan itu bergema di sepanjang jalan. Suara letusan pistol itu merobek heningnya malam, melebur dengan suara detak jantung mereka yang berdegup kian kencang. Suasana menjadi kacau balau saat tembakan mulai terdengar. Aroma busuk asap mesiu segera mengisi hidung mereka dengan intaian kematian. Andre melihat dengan ngeri saat salah satu pria berjas itu jatuh dengan luka tembak di dadanya. “Aku baik-baik saja, Ra! Me–mereka yang tewas!” kata Andre sambil memastikan bahwa tidak hanya satu orang pria yang roboh di hadapan mereka, tapi, keempat-empatnya. Lara, yang terdiam sambil menahan napasnya. Dia tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Air matanya mulai menetes ketika dia melihat orang-orang itu telah kehilangan nyawa. “Apa yang terjadi?” Lara bertanya-tanya ketika musuh mereka telah tewas tanpa aba-aba. Sebuah suara tiba-tiba mengejutkan mereka. “Oh, Laraku yang malang ….” “Si–siapa?” Lara menoleh ke arah sumber suara. Di sana, s

  • Diselingkuhi Suami, Dinikahi Dokter Tampan   Bab 100 # Kematian

    Moncong senjata itu diacungkan ke arah kepala Andre, sontak sang dokter berusaha untuk tetap tenang karena … Lara ada tepat di belakangnya! “Whoa … tenang, Bung!” teriak Andre sambil menahan ketakutan yang mulai menjalari tubuhnya. Nyawanya sudah berada di ujung tanduk, hanya dengan satu tarikan pemicu, maka lubang kecil di kepalanya akan berhasil membuat hidupnya berhenti seketika. “Cepat!” Pria itu tak ingin lagi berbicara. Ia benar-benar ingin mengakhiri kejar-kejaran kucing dan anjing ini dengan cepat. Ia memakai kembali kacamatanya. Dan kini bergerak semakin dekat ke arah Andre dan Lara. “Ndre! Berikan aja, Ndre!” pinta Lara sambil menangis tersedu-sedu. Ia tak ingin nyawa orang yang sangat disayanginya berada dalam bahaya. Siapa yang bisa menjamin jika pria itu tidak hanya menggertak? Kondisi jalan sepi ini juga sangat tidak menguntungkan mereka. Hari pun sudah begitu gelap. Tidak mungkin ada orang yang bisa melihat kejadian mengerikan ini, apalagi untuk melaporkan kepada pih

DMCA.com Protection Status