Share

Disangka Anak Magang, Suamiku Ternyata Bos Besar
Disangka Anak Magang, Suamiku Ternyata Bos Besar
Penulis: Atieckha

Bab 1

“Febby! Apa-apaan ini? Bisa-bisanya kamu berbuat mesum dengan lelaki lain, dan beritamu viral!”

Deg!

Febby yang baru tiba, melotot saat melihat berita viral di sosial media yang sudah diunggah oleh salah satu akun yang tak dikenalnya.

Ia tak menyangka insiden semalam tersebar begitu cepat. Bukan hanya wajah Febby dan anak magang itu yang terlihat, tapi juga kartu identitas mereka dan kartu karyawan di Sejahtera Group.

“Ma-”

Plak!

Belum sempat menjelaskan, tamparan yang begitu kencang sudah mendarat di pipi sang anak tiri, hingga sudut bibirnya seketika mengeluarkan darah.

"Dasar anak kurang ajar," maki wanita paruh baya itu.

"Tapi, itu bukan seperti yang Mama duga. Rangga hanya membantuku dan berniat mengantarkanku pulang, namun kami terjebak dalam hujan lebat, hingga harus berteduh di gubuk kosong yang ada di sekitar sana." Febby menjelaskan dengan nada putus asa, mencoba meredam hujan prasangka yang berkecamuk di dalam hati Mama tirinya. "Sayangnya, kami tidak tahu kalau daerah itu termasuk area rawan dan sering digunakan oleh pasangan yang hendak berbuat mesum, sehingga–”

"Kamu pikir Mama akan langsung percaya begitu saja dengan alasanmu itu?” potong wanita di depan Febby itu, “Dasar anak bodoh! Kalau buat masalah, bisakah kamu memilih lelaki yang lebih baik darinya? Dari kartu identitas yang tersebar, terlihat kalau dia hanya pegawai magang biasa di perusahaan yang sama denganmu, sementara kamu sendiri manajer keuangan! INI AIB, Febby!"

Sial!

Seharusnya anak tirinya itu menjadi bintang di pertemuan yang sudah ia siapkan. Bahkan, calon menantu pilihannya adalah pria dewasa pemilik perusahaan di luar kota yang bisa mengangkat derajat keluarga mereka. Namun, dia justru mendapat menantu yang sangat biasa!

Di sisi lain, air mata Febby mengalir tak terbendung saat ia menjawab dengan suara yang bergetar, "Maafkan Febby, Ma, tapi semuanya sudah terlanjur. Febby tak bisa merubah takdir."

"Takdir? Ini bukan soal takdir, Febby! Ini soal aib, kamu harus segera berpisah dari laki-laki itu! Mama tidak mau punya menantu menantu miskin sepertinya!" bentak sang mama tiri, raut wajahnya berubah menjadi amarah yang menguap seperti bara api.

"Tapi Ma, pernikahan bukanlah permainan!" sahut Febby dengan tegas, walaupun hatinya remuk redam.

"Diam Kamu! Apa yang kamu ketahui soal pernikahan, huh?" hardik Mama tirinya itu, matanya menyala-nyala, mengukir kekecewaan dalam hati Febby yang semakin tak berdaya.

Sang kakak tiri yang tadinya sedang bersantai di dalam kamarnya terkejut mendengar suara sang mama penuh amarah Dia menghampiri Febby dan dan Mamanya, mendengar semua yang membuat sang mama marah.

“Heran ya, dari dulu kamu bodoh sekali mencari pasangan,” cibir Rossa, kakak tirinya. “Belum lagi, ternyata kamu liar, ya. Pura-pura ada kegiatan kantor agar bisa keluar rumah, padahal….”

Febby menggeleng, “Febby benar-benar ke puncak menghadiri ulang tahun kantor kak,” jawabnya.

“Sudah diam!” sergah sang mama, “Pokoknya, Mama tidak mau tahu kamu harus segera berpisah dari lelaki itu. Pernikahan ini tidak sah, karena tak ada keluarga hadir di sana.”

Setelah berkata demikian wanita paruh baya itu bersama anak kandungnya segera keluar dari dalam kamar sang anak tiri.

Tak berselang lama pelayan pun datang menghampiri menyampaikan kalau ada tamu yang mengantarkan mobil milik Febby.

“Permisi Nyonya, ada seorang pria yang mengantarkan mobil Nona Febby,” ucapnya.

“Pria? Apa jangan-jangan dia…”

Buru-buru mama dan kakak tiri Febby itu keluar.

Tatapan mereka begitu bengis kala melihat Rangga yang serupa di video yang tersebar itu. Terlebih, penampilannya lusuh, mirip pegawai bengkel.

Sangat jauh berbeda dengan menantu kaya yang diharapkannya!

"Gembel, kau pasti memanfaatkan cara apapun demi bisa mendapatkan wanita mapan, kamu sengaja kan menjebak anakku dalam rencana licikmu, kan? seru mama tiri Febby tiba-tiba.

Rangga, yang baru saja mendengar tuduhan tersebut, tertegun untuk sesaat sebelum dengan cepat memarkir mobil milik istrinya itu. "Maaf, apa yang Anda katakan tadi, nyonya?" tanyanya. Namun, tatapannya tidak menunjukkan rasa takut sama sekali. "Saya benar-benar tidak memahami maksud Anda.”

"Cih! Jangan berpura-pura tidak tahu! Kamu pikir aku tidak bisa melihat niat burukmu? Kamu cuma pegawai magang. Pasti kau pemalas, hingga mencari jalan pintas untuk menjadi kaya dengan memanfaatkan anakku, yang merupakan seorang manajer keuangan cukup berpengaruh di Sejahtera Group, kan?”

Rangga hanya bisa menggeleng dengan tenang, namun dalam hatinya ada gumpalan emosi yang sulit diurai. "Tidak, Nyonya. Anda salah besar. Kami bekerja di kantor yang sama memang benar, tapi kami berada di divisi yang berbeda. Saya benar-benar tidak kenal Febby sebelumnya."

“Omong kosong, dan aku tak percaya apapun yang keluar dari mulut kalian! Sekarang cepat cari jalan agar kalian segera berpisah!” serunya.

“Terserah anda mau percaya atau tidak, tapi kami sudah menjelaskan yang sebenarnya terjadi saat itu.” Tak ada rasa takut yang Rangga tunjukan, padahal wanita itu sedang marah dan sangat membencinya.

“Aku tidak akan pernah percaya ucapanmu.”

Rossa ikut menimpali, “Benar kata Mama, kalian harus segera berpisah. Kami tak ingin Febby menikah dengan gembel.”

Rangga menatap tajam keduanya. “Saya dipaksa menikah dengan wanita yang tak pernah saya kenal sebelumnya hanya karena kesalahpahaman. Jangan tambah dosa saya untuk menjadikan sebuah pernikah sebagai permainan belaka Nyonya. Saya tidak akan pernah menceraikan Febby,” tegasnya.

Semua orang jelas terbelalak. Tak menyangka, Rangga akan berani melawan.

Terlebih, pria itu tanpa basa-basi meraih tangan Febby dan mengajaknya pergi dari sana.

"KAU! BERHENTI!"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status