Share

62. Malam Kelabu

Author: Niki_Tawa
last update Last Updated: 2024-03-13 20:31:40

Gina beringsut mundur selangkah, ketika melihat sosok tersebut.

"Mas Alex!" ucapnya lirih dengan bibir yang bergetar.

"Sepertinya kau terus menghindariku, apa alasannya?" tanya Alex dingin sembari menatap lurus ke arah wanita bergaun maroon di depannya tersebut.

"Ti... tidak apa-apa," jawab Gina terbata.

"Lalu..." Alex kembali melangkah mendekat, bersamaan langkah Gina yang bergerak mundur, menghindarinya.

"Emmm..." tak dapat mencari alasan langkahnya mentok di dinding, bangunan tersebut.

"Kau tidak akan bisa lari dariku Gina, takdir akan selalu mempertemukan kita!" Alex meletakkan tangannya bersandar di dinding tersebut mengunci tubuh Gina agar tidak bisa menghindar lagi dari dirinya. Ditatapnya lekat wajah yang bertahun ia rindukan tersebut, tanpa bisa ia tahan tangannya meraih dan langsung mengecup bibir Gina, Gina berontak berusaha mendorong tubuh Alex yang semakin menghimpit dirinya.

Degub jantung berdetak semakin cepat, darah yang mengalir semakin deras disertai dengan nafas yan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Disakiti Suami, Dicintai Bos Bucin   63. Apa Yang Terjadi

    "Mama dimana?" tanya Gina ketika sambungan telepon kembali terhubung, dapat Alex lihat ekspresi khawatir dari raut wajahnya."Pihak puskes memberikan rujukan ke rumah sakit Harapan Bunda Gin, ini sekarang Mama sedang menuju kesana." jawab Maria."Oh iya Ma!" jawab Gina mematikan telepon."Mas tolong antarkan aku ke rumah sakit Harapan Bunda," ucap Gina menoleh ke arah Alex yang fokus menyetir, lelaki itu mengeluarkan handphonenya mengaktifkan maps untuk perjalanan mereka karena Alex memang tidak mengetahui jalan wilayah tersebut.Gina kembali menghubungi seseorang, namun tak bisa tersambung. "Mungkin tidak ada sinyal," batinnya sembari mengirimkan pesan kepada orang yang coba dihubunginya tersebut.Setelah memarkirkan mobil yang mereka tumpangi, keduanya berjalan beriringan menyusuri kawasan rumah sakit dimana Tama akan dibawa.Tiba-tiba Gina berlari menghampiri seseorang yang lain adalah Maria yang menggendong Tama berboncengan menggunakan sepeda motor dengan seorang remaja yang mer

    Last Updated : 2024-03-15
  • Disakiti Suami, Dicintai Bos Bucin   64. Ayah Kandung Tama?

    "Bukan aku, tapi kita!" ucap Satria penuh dengan penekanan."Hah?" pipi Laura memerah, ia teringat sesuatu yang membenarkan ucapan Satria."Tidak mungkin, ini salah. Mungkin aku sedang mabuk!" Luara mencoba bangkit dari tempatnya, namun sesaat kemudian ia merasakan sakit pada inti tubuhnya."Aauh...!" keduanya saling tatap."Apa sakit?" tanya Satria dengan mimik wajah serius."Tentu saja bodoh!" Laura melempar bantal yang ada didekatnya kepada Satria. Pipinya kembali merona karena malu."Maafkan aku!" ucap Satria tulus."Apa dengan kau meminta maaf semuanya akan kembali seperti semua? Aku sudah kotor dan hina!" ucap Laura lirih, padahal tadi malam dirinya sangatlah nekat, namun sekarang ada rasa takut di dalam hatinya atas perbuatan yang telah mereka lakukan.Tok... took...Pintu kamar tersebut diketuk oleh seseorang, Satria dan Laura kembali saling tatap."Cepat sembunyi!" ucap Laura mendorong Satria.Ia tertawa melihat Satria yang berlari ke kamar mandi dengan keadaan hanya memakai

    Last Updated : 2024-03-18
  • Disakiti Suami, Dicintai Bos Bucin   65. Cctv

    "M... maksud Mama apa?" tanya Gina terbata."Tama sangat mirip dengan mantan bos kamu itu, apa kalian..." belum selesai Maria berbicara seorang suster datang mengecek keadaan Tama. Gina pun dapat bernafas lega kali ini. Jangan sampai Mamanya kembali curiga dan melihat kebersamaan Alex dan Tama, jika hal itu terjadi,maka Maria yang melihat keberadaan keduanya disaat bersamaan akan melihat kemiripan itu semakin jelas.Pagi menjelang, udara dingin yang tadinya menusuk tulang, kini berubah menjadi hangat seiring dengan munculnya sang surya di ufuk timur.Tama bangun membuka matanya, karena efek obat yang diberikan oleh dokter tadi malam ia bisa tidur dengan nyenyak."Mama Tama lapar!" rengeknya ketika bangun."Mama akan keluar sebentar, mencarikan sarapan untuk kamu. Kamu disini sama nenek ya!" ucap Gina kepada putranya tersebut. Tama mengangguk mengiyakan, dan Gina pun keluar.Ketika berada diluar dirinya dikejutkan oleh kehadiran Alex yang sudah rapi dengan membawa makanan ditangannya,

    Last Updated : 2024-03-20
  • Disakiti Suami, Dicintai Bos Bucin   66. Ciuman Yang Menuntut

    Sssttt...Angel meletakkan jari telunjuk di bibirnya."Kalau tidak seperti ini aku tidak bisa mengetahui apa-apa tentang Mas Alex!" ucapnya mulai mengaktifkan rekaman video dari cctv tersebut."Apa sudah lama kau melakukan ini?" tanya Laura menatap lekat Angel."Yang ini baru ku pasang kemaren!" ia masih menatap layar handphonenya."Ini rekaman tadi malam, astaga!" mata Angel membelalak ketika melihat Alex yang masuk kedalam mobil dengan seorang wanita, yang sepertinya pernah ia lihat. Dalam rekaman tersebut nampak wanita yang sedang bersama Alex nampak cemas dan mengkhawatirkan sesuatu. Sesekali wanita itu menelpon.Laura yang melihat video tersebut hanya bisa terdiam, sebisa mungkin ia mencegah Angel untuk mengetahui keberadaan Gina. Sekarang Angel malah melihat Gina sedang bersama dengan Alex di dalam mobil yang sama."Ini... aku ingat, Laura dia Gina kan?" tanya Angel menuntut penjelasan kepada sahabatnya tersebut."Sejak kapan mereka bertemu?" tanyanya lagi, namun Laura hanya dia

    Last Updated : 2024-03-21
  • Disakiti Suami, Dicintai Bos Bucin   67. Bukan Pelakor

    Akkh...Gina terpekik tatkala merasakan sakit yang luar biasa pada kepalanya. Wanita yang berada di depan pintu itu masuk dan langsung menjambak rambutnya secara brutal. Bukan hanya itu, dia juga menampar wajah Gina sehingga menyebabkan pipi mulusnya menjadi merah. Rasa perih, panas dan kebas Gina rasakan pada pipinya. Kini ditahannya tangan wanita yang tak lain adalah Angel tersebut yang ingin kembali menjambaknya."Jalang sialan, berani sekali kau menggoda suamiku!" ucap Angel sarkas sembari menatap Gina nyalang penuh emosi.Suara ribut-ribut di ruang tamu tersebut terdengar hingga ke dapur dimana Maria dan Tama berada, keduanya keluar dan terkejut melihat apa yang terjadi."Ma, bawa Tama ke kamar!" titah Gina kepada Maria, ia tidak ingin putranya menyaksikan adegan.kekerasan yang dilakukan oleh Angel padanya."Nenek siapa orang itu? Kenapa jahat sama Mama?" tanyanya polos."Nenek juga tidak tahu, mungkin orang gila!" jawab Maria yang mengira Angel memang orang gila yang mengamuk."

    Last Updated : 2024-03-28
  • Disakiti Suami, Dicintai Bos Bucin   68. Oo...

    "Apa yang terjadi?" Ihsan masuk disusul oleh Ina yang berjalan tepat dibelakangnya. Keduanya yang berniat menjenguk Tama terkejut karena melihat Maria dan Gina saling menangis dan berpelukan erat.Gina mendongak, kemudian menggeleng. "Tama tidak apa-apa kan?" tanya Ihsan celingak-celinguk mencari keberadaan Tama yang tidak terlihat di ruang tamu tersebut."Tidak, Tama tidak apa-apa!" jawab Gina sembari mengusap air mata."Lalu kenapa kalian menangis?" kini Ina yang bertanya.Gina dan Maria saling tatap, kemudian keduanya sama-sama menggeleng. Ina dan Ihsan paham, ada sesuatu yang tidak bisa mereka ceritakan kepada orang luar meski mereka saling dekat."Kami bawa makanan buat makan bersama, dimana Tama, Ma?" tanya Ina kepada Maria, gadis tersebut dan juga Ihsan memang memanggil Maria Mama layaknya seperti Gina memanggil mamanya tersebut."Dia di kamar, biar aku panggil!" jawab Gina yang melangkah ke ruangan tersebut dan memanggil putranya untuk keluar."Tama, kamu sedang apa?" tanya G

    Last Updated : 2024-04-04
  • Disakiti Suami, Dicintai Bos Bucin   69. Kecelakaan

    "Kamu sedang apa?" Laura menautkan alis ketika melihat isi pesan yang dikirim oleh Satria ke nomornya. Ia coba membalas pesan tersebut namun kemudian menghapusnya.Di tempat berbeda Satria menunggu balasan dari Laura yang terlihat sedang mengetik namun tak juga ada pesan yang masuk ke hpnya tersebut. Lama ia menunggu, namun pesan yang diketik oleh Laura tak juga masuk ke benda pipih yang ia pegang tersebut. Karena tak sabar lagi menunggu, Satria akhirnya menelpon gadis tersebut.Tuuuut...Tuuuuttt...Tak ada jawaban dari Laura, gadis itu membiarkan saja benda pipih itu bergetar di samping bantalnya. Laura hanya menatap benda yang sedari tadi bergetar hebat tersebut, setelah ia berpikir entah mengapa ia merasa sangat jijik kepada dirinya sendiri. Kepercayaan dirinya lenyap seiring dengan bayangan kejadian malam itu dimana ia menyerahkan semua yang ada pada dirinya kepada Satria.Sementara itu Satria sendiri merasa sangat bersalah kepada Laura dan juga Gina. Ia telah menyentuh Laura dan

    Last Updated : 2024-04-10
  • Disakiti Suami, Dicintai Bos Bucin   70. Rasa Yang Menusuk

    "Golongan darah saya sama seperti anak itu Dok!" ucap Alex serius."Sus," dokter tersebut memanggil suster yang berjalan tak jauh dari mereka."Tolong antarkan Mas ini, dia mau donor darah!" ucap dokter tersebut."Mari Pak!" suster tersebut membawa Alex kesebuah ruangan yang dimaksud, sementara itu Gina hanya bisa menatap punggung Alex yang semakin menjauh. Jantungnya berdegub kencang, jika golongan darah Tama dan Alex sama, akankah Alex menyadari bahwa Tama adalah darah dagingnya.Ina dan Maria datang dengan tergesa,"Bagaimana keadaan Tama Gin?" tanya mereka hampir bersamaan, Gina menggeleng tanda bahwa iapun tidak mengetahui bagaimana keadaan Tama saat ini.Maria berdiri dengan bersandar didinding, matanya terpejam, berharap cucu semata wayangnya tersebut tidak kenapa-napa.Tak lama berselang, Alex kembali dengan seorang suster yang membawa satu kantong darah dan masuk kedalam ruangan dimana Tama berada, transfusi dilakukan. Suster itu masuk kedal

    Last Updated : 2024-11-20

Latest chapter

  • Disakiti Suami, Dicintai Bos Bucin   78. Menikah Denganku

    Laura duduk termenung di ruang kecil kamarnya. Jendela kaca di samping meja riasnya memantulkan bayangan dirinya yang tampak lelah. Rambutnya yang biasanya tertata rapi kini tampak sedikit berantakan. Sejak kejadian malam itu, semuanya terasa berubah. Ia telah melewati batas, dan entah kenapa, perasaan bersalah itu terus menghantuinya.Hubungannya dengan Satria telah menjadi sebuah kesalahan besar. Malam itu, di pesta perusahaan, ia tak pernah menyangka akan terjebak dalam situasi yang begitu kacau. Entah apa yang diminum Satria pada malam itu nyatanya membawa mereka ke dalam kekeliruan yang tak termaafkan. Ia menghela napas panjang, mencoba mengusir bayang-bayang gelap itu dari pikirannya. Namun, semakin ia mencoba melupakan, semakin kuat rasa hampa di dadanya.—Laura memutuskan untuk melakukan sesuatu yang berbeda. Ia ingin keluar dari zona nyaman, dari lingkungan yang penuh dengan intrik dan konflik. Ketika salah satu divisi perusahaan mengadakan

  • Disakiti Suami, Dicintai Bos Bucin   77. Coba Saja!

    Setelah perdebatannya dengan Angel Alex memilih keluar dan pergi ke kamarnya yang berada tepat disamping kamar Angel, meski menginap dihotel yang sama, namun ia memesan kamar kamar lain untuk dirinya sendiri karena memang Alex menyukai ketenangan. Alex berdiri di depan jendela besar di kamar tersebut. Sinar matahari sore memantulkan bayangan tubuhnya yang kokoh ke lantai kayu. Tatapannya kosong menembus kaca, tetapi pikirannya penuh dengan berbagai rencana. Ia sudah terlalu muak dengan permainan Angel. Istrinya itu sudah melampaui batas, dan kali ini, Alex tidak akan tinggal diam.Pintu kamar terbuka perlahan. Entah dari mana Angel mendapatkan kunci kamar tersebut, ia melangkah masuk dengan anggun, mengenakan gaun merah yang membalut tubuhnya dengan sempurna. Wajahnya penuh percaya diri, seperti biasa, tetapi sorot matanya menyimpan sesuatu—ketakutan yang ia coba tutupi.“Maafkan aku," Angel bersuaranya terdengar menyesal, juga ada nada gugup yang terselip di sana.Alex

  • Disakiti Suami, Dicintai Bos Bucin   75. Teror

    Langit sore itu terlihat mendung, menambah suasana muram di sekitar tempat Gina berpijak saat ini. Udara terasa lembap, dan aroma tanah basah mulai tercium, tanda-tanda hujan akan segera turun. Gina menatap cakrawala dimana cahaya jingga serta awan hitam menutupi langit bagian barat wilayah tersebut. Handphone dalam tas selempangnya bergetar."Iya, Ma," ucapnya sedikit cemas."Kamu kok belum pulang? ini Tama nanyain dari tadi," ucap Maria disebrang sana."Iya Ma ini lagi dijalan, Mama sudah dirumah?" Gina memastikan keduanya baik-baik saja."Iya kami sudah dirumah, tadi ada orang baik nawarin tumpangan naik mobil, jadi Mama gak perlu nunggu jemputan dari Paman Andi,"Deg...Pernyataan dari Maria membuat Gina semakin yakin bahwa Angel tidak berbohong atas ucapannya."Ya sudah Ma, aku mau lanjutin perjalanan nanti keburu hujan!""Iya hati-hati..." Sepanjang perjalanan lagi-lagi Gina merasa tidak tenang, sebab ada seseorang yang terus saja men

  • Disakiti Suami, Dicintai Bos Bucin   74. Ancaman

    Malam itu terasa sunyi, meski di luar suara kendaraan pengangkut barang produksi masih hilir mudik melewati jalanan ibu didepan rumah sederhana, Satria duduk di dalam kamarnya, menatap layar ponselnya yang menyala. Nama Gina terpampang di sana, tetapi ia tak punya keberanian untuk mengetuk ikon “panggil”. Ada ribuan kata yang ingin ia ucapkan, tetapi semuanya terhenti di tenggorokan. Kepalanya bersandar di sandaran ranjang sementara pikirannya penuh dengan bayangan Gina.Satria menghela napas panjang. “ Aku nggak bisa terus kayak gini…” gumamnya, setengah berbisik. Ia tahu, perasaannya kepada Gina bukan sekadar rasa suka biasa. Ini cinta. Cinta yang tumbuh tanpa ia rencanakan, meski ia tahu Gina masih menyimpan banyak misteri dari masa lalunya. Setiap kali ia melihat wanita itu, ada dorongan kuat untuk mengungkap misteri tersebut. Namun, semuanya terasa rumit. Gina, dengan sikapnya yang dingin namun penuh keraguan, selalu menolak untuk memberikan kepastian. Satria tahu

  • Disakiti Suami, Dicintai Bos Bucin   73.Konspirasi Angel

    Malam itu, Angel berdiri di balkon kamarnya, memandang gelapnya malam di sekitar hotel tempat ia menginap. Pikirannya berputar-putar, penuh dengan rasa cemburu dan amarah yang tak bisa ia kendalikan. Gina. Nama itu terus menghantui pikirannya. Angel tidak bisa menerima kenyataan bahwa Alex, suaminya, masih memendam perasaan untuk wanita itu, apalagi setelah insiden malam pesta kemarin. Angel menggenggam ponselnya erat-erat, jemarinya gemetar. Tekadnya sudah bulat, Gina harus disingkirkan.Angel menekan nomor seseorang yang sudah ada di daftar kontaknya. Suaranya dingin ketika dia berbicara.“Aku butuh kamu lakukan sesuatu,” ucap Angel, nada suaranya rendah namun tegas.“Siapa targetnya?” balas suara pria dari seberang telepon.“Seorang wanita. Namanya Gina. Aku nggak peduli caranya gimana, tapi aku nggak mau dia lagi ada di sekitar suami aku. Buat dia kapok, atau lebih baik lagi... lenyapkan dia. Selamanya.”Hening sejenak di telepon, hanya terdengar suara nafas

  • Disakiti Suami, Dicintai Bos Bucin   76. Pindah

    Malam itu, hujan turun deras, menghantam genteng rumah seperti ketukan berirama yang memecah keheningan. Gina duduk di ruang tamu dengan segelas teh yang sudah dingin di meja kecil di depannya. Matanya menatap kosong ke arah jendela, melihat bayangan dirinya yang terpantul samar di kaca. Di sudut ruangan, Maria duduk tak jauh darinya."Gin, beberapa hari ini kok Mama merasa ada sesuatu yang aneh ya," ucap Maria "Sesuatu yang aneh bagaimana Ma?" tanya Gina penasaran."Seperti ada seseorang yang memperhatikan kegiatan Mama dan Tama,"Gina diam sesaat, ia berpikir apa sebaiknya mereka pindah saja, sementara itu Maria masih memperhatikan putrinya dengan cemas. Tama sudah tertidur di kamar dengan selimut hangat yang membungkus tubuh kecilnya."Ma, apa sebaiknya kita pindah saja?" akhirnya sebuah kalimat keluar dari bibir Gina"Gin," suara Maria terdengar pelan, memecah keheningan. "Apa kamu yakin dengan keputusan ini?"Gina menghela napas panjang, mencob

  • Disakiti Suami, Dicintai Bos Bucin   72. Kebimbangan Gina

    "Kamu masih tidak bisa mengambil keputusan atas hubungan kamu dengan Mbak Gina kan!" Laura beranjak bangkit sembari tersenyum smirk kemudian berjalan meninggalkan Satria yang masih terpaku duduk ditempatnya. Tak ada niat dalam hatinya untuk mengejar Laura karena memang gadis itu sudah masuk kedalam mobil yang ada didepan tempat tersebut.Masuk kedalam mobil dalam perasaan yang kecewa, Laura kembali dihadapkan dengan telepon dari Angel."Ra, kamu tau keberadaan suamiku?" tanya Angel posesif."Dia tadi pergi sama Pak Ganjar, ada urusan!" jawab Laura seadanya."Hah... gak mungkin! kamu jangan bohong. Aku baru saja ketemu sama Pak Ganjar dia baru saja pulang ke kantor," mendengar pernyataan Angel, Laura terdiam."Ra, Lauraaaaa!" teriak Angel disebrang sana."Ehh...""Kamu kok malah diam aja sih?" protes Angel."Aku lagi mikir dia dimana, sekarang aku lagi dijalan nanti ku telpon lagi!" Laura mematikan sambungan telepon tersebut secara sepihak.Ia berp

  • Disakiti Suami, Dicintai Bos Bucin   71. Tanggung Jawab

    "Pak Alex, kebetulan sekali!" ucap Satria ketika melihat kehadiran Alex. Satria mendekat dan melangkah menghampiri Alex, ia keluar dari ruangan itu karena ia sadar, tidak baik jika banyak orang dalam ruang perawatan pasien."Bagaimana Pak Alex bisa sampai sini?" tanya Satria ketika sudah berada diluar, ia yakin sekali bahwa Alex pasti juga baru mengetahui tentang kecelakaan yang menimpa Tama."Saya yang membawa Tama kerumah sakit ini!" jawab Alex datar. Satria terdiam, sekali lagi ia merasa hidupnya tak berguna karena selalu orang lain yang berada disisi Gina ketika gadis tersebut berada dititik kesulitan, kemana dirinya?"Ayo balik, kita ada rapat satu jam lagi!" ucap Alex dengan penuh penekanan, ia seolah tahu akan niat lelaki dihadapannya ini."Hah...?" belum selesai dengan satu keterkejutan, Satria yang berencana ingin libur dan menemani Gina hari ini terpaksa harus kembali kekantor."Sebenarnya saya, ingin ijin hari ini Pak!" ucap Satria menolak ajakan Alex.

  • Disakiti Suami, Dicintai Bos Bucin   70. Rasa Yang Menusuk

    "Golongan darah saya sama seperti anak itu Dok!" ucap Alex serius."Sus," dokter tersebut memanggil suster yang berjalan tak jauh dari mereka."Tolong antarkan Mas ini, dia mau donor darah!" ucap dokter tersebut."Mari Pak!" suster tersebut membawa Alex kesebuah ruangan yang dimaksud, sementara itu Gina hanya bisa menatap punggung Alex yang semakin menjauh. Jantungnya berdegub kencang, jika golongan darah Tama dan Alex sama, akankah Alex menyadari bahwa Tama adalah darah dagingnya.Ina dan Maria datang dengan tergesa,"Bagaimana keadaan Tama Gin?" tanya mereka hampir bersamaan, Gina menggeleng tanda bahwa iapun tidak mengetahui bagaimana keadaan Tama saat ini.Maria berdiri dengan bersandar didinding, matanya terpejam, berharap cucu semata wayangnya tersebut tidak kenapa-napa.Tak lama berselang, Alex kembali dengan seorang suster yang membawa satu kantong darah dan masuk kedalam ruangan dimana Tama berada, transfusi dilakukan. Suster itu masuk kedal

DMCA.com Protection Status