Share

Bab 92

"Dia sudah tidur?"

Bram menoleh begitu mendengar suara mendekat padanya.

"Kau baik-baik saja?" Bukannya menjawab, Bram justru bangkit dan balik bertanya.

Sebenarnya, bukan tanpa alasan Bram terlihat begitu khawatir mengetahui Tiara menyusulnya ke kamar Nana. Bram masih ingat betul, bagaimana wajah pucat sang istri sore tadi, saat ia menjemputnya di rumah sakit.

"Parfum Dokter yang datang bersamamu tadi, penyebab kepalaku tiba-tiba pusing."

Bram diam menyimak. Memang benar, saat Dokter Sarah menghampiri dirinya, ia juga bisa merasakan aroma rose yang keluar dari tubuh wanita itu begitu semerbak dan menenangkan. Hanya saja ia tidak menyangka, sang istri akan merasakan reaksi yang sama.

"Lalu, apakah sekarang masih pusing?" Tiara dengan cepat menggeleng. Bibirnya seketika memunculkan lengkungan saat merasakan usapan lembut di pinggangnya. Seolah kembali mendapat amunisi.

"Sudah tidak." Bram mengulum senyum melihat semburat merah muncul di pipi istrinya itu. "Kamu masih ingin melanjutka
Damaya

Terima kasih untuk kakak semua yang masih setia mengikuti mereka hingga detik ini. Maaf ya belum bisa setting waktu lagi, next akan di usahakan kembali update pukul 7 malam. Dan mohon kesediaan kakak semua untuk memberi ulasan serta bintang lima, karena itu sangat berarti untuk othor receh. terima kasih sebelumnya.

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status