Share

Bab 121. Penyesalan yang sama

Ziyan seketika mematung saat pandangannya bertemu dengan Bram. Atmosfer ruangan juga mendadak berubah dingin, manakala dua pasang mata itu sama-sama menguncikan pandangan. Tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulut keduanya, tetapi jauh dari itu, jantung mereka saling bertalu kencang di dalam sana.

Sadar situasi diantara dua lelaki itu harus segera dicairkan, Merry bersuara lebih dulu. "Honey, kau lama sekali? Katanya hanya sebentar. Apa kau mendatangi tempat lain?"

Seketika Ziyan menoleh, dan memaksakan senyum untuk merespon pertanyaan beruntung sang istri. Begitu juga dengan Bram yang langsung membuang pandangan ke samping kiri.

"Aku kerumah papi dulu tadi, pelayan rumah ada yang memberitahuku kalau papi sedang tidak enak badan tadi, saat aku sudah dijalan arah pulang."

"Papi sakit? Kalau begitu aku akan berkemas. Kita bermalam di sana saja malam ini."

Ziyan hanya mengangguk menanggapi kecemasan sang istri. Begitu Merry pergi, tinggal dua lelaki yang kembali dalam keheningan. M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status