Xue Ningyan menghela napas panjang, beringsut dari tempat tidur. Matanya menatap sebotol salep dan sepucuk surat yang terlipat rapi di atas meja makan. “Obati luka di pipimu dengan ini.” isinya hanya sesingkat itu, tapi jantung Xue Ningyan berdebam hebat seolah ombak menyapu sesuatu dari sana.“Padahal dia sendiri yang menamparku sekuat itu.” Xue Ningyan bergumam, menatap pantulan wajahnya dalam cermin yang terlihat sangat menyedihkan, salah satu pipinya merah dan sedikit bengkak.Sepertinya Shen Qi hanya merasa kasihan padanya karena tamparan keras yang langsung menciptakan bekas menyedihkan itu.“Omong-omong soal permintaanku semalam ….” Shen Qi menghentikan pembicaraannya tepat setelah Xue Ningyan menyebutkan permintaannya. Pria itu bilang, “Bicarakan besok saja, aku mengantuk.” Jadi Xue Ningyan tidak bisa mengatakan apa pun selain menyetujuinya. Dia berpikir bisa langsung dibicarakan begitu bangun tidur. Namun begitu dia membuka mata, ternyata suaminya itu sudah pergi bekerja.
‘Berkat gaun-gaun dan perhiasan yang diberikan Shen Qi padaku, aku jadi punya ‘topeng’ terbaik untuk ku persiapkan dalam menghadiri upacara pernikahan Xue! Fengzhi besok.’Untuk acara sepenting itu, Xue Ningyan mempersiapkannya lebih awal dari siapa pun. Bahkan hadiahnya pun sudah disiapkan jauh-jauh hari. Sabtu ini, Xue Ningyan bertanya-tanya kenapa Shen Qi tidak bekerja di Biro Informasi padahal ini bukan hari liburnya. Sebagai gantinya, pria itu mengurung diri di ruang kerjanya. Dan tidak mengizinkan siapa pun untuk bertemu. Bahkan pengawalnya, Zhong Li juga sama sekali tidak masuk dan terus berjaga di luar. Saat Xue Ningyan berkata ingin menemuinya, Zhong Li mengatakan agar pesan itu dititipkan saja padanya. ‘Padahal besok kan adalah pernikahan Xue Fengzhi. Kenapa dia bahkan tidak mau bertemu denganku?’Xue Ningyan menghela napas kesal. Dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi karena Shen Qi tidak mengizinkannya bertemu.Seingatnya, semalam hubungan mereka masih baik-baik saj
Istana Kekaisaran, pukul tujuh pagi. “Nona Besar Liu putri Adipati Agung Liu memasuki Aula!” Baginda Kaisar terlihat hanya memasang wajah datar. Pejabat yang menghadiri rapat saling berbisik menanyakan apa yang terjadi pada rapat pagi kali ini. Tiba-tiba saja seorang nona dari keluarga bangsawan ini menerobos masuk ke aula pertemuan saat Baginda sedang mengadakan rapat rutin? Meski pun seorang nona bangsawan, bukankah itu tetap saja menyalahi aturan? “Saya Liu Ling, putri tunggal Adipati Agung Liu dari Qingzhou memberi salam kepada Baginda Kaisar. Selamat panjang umur, selamat panjang umur, selamat panjang umur selamanya.” Liu Ling berlutut dengan kedua lututnya sendiri, dan mengucap salam pertemuan dengan lembut dan penuh etika. Baginda Kaisar mengangguk, “Berdirilah, Nona Besar Liu Ling.” “Adipati Agung Liu, apakah kau sudah mendengar kabar tentang gelar yang akan kuberikan pada putrimu?” tanya Baginda Kaisar kepada Adipati Agung Liu yang berdiri di barisan paling depan faksi
Xue Ningyan menghela napas pelan. Berusaha tetap tenang meski berada di dalam kereta kuda Kediaman Shen ini sendirian. Beberapa jam yang lalu saat masih pagi buta, Zhong Li menyerahkan selembar amplop undangan pernikahan untuknya.Serta mengatakan bahwa Tuan Muda tidak bisa turut serta bersamanya menghadiri upacara itu. Katanya Shen Qi sedang ada pekerjaan mendesak yang tidak boleh ditunda. Xue Ningyan tidak begitu percaya. Dia merasa Shen Qi melakukan itu hanya untuk menghindarinya saja. Karena sejak kemarin pun pria itu tetap belum mau ditemui olehnya. Padahal sibuknya hanya di ruang kerja, kenapa tidak boleh diganggu walau sebentar untuk mengantarkan buah dan teh?Pada akhirnya, Xue Ningyan hanya bisa berangkat ke pernikahan itu sendirian. Dia tidak bisa melewatkan kesempatan ini padahal sudah mempersiapkannya sejak lama. Sesuai keinginannya, berkat gaun-gaun edisi terbatas yang dibuat oleh Lv Xian selama tiga hari itu, Xue Ningyan tidak perlu pusing memilih gaun. Dia memakai
Meski mendapat respon tak terduga semacam itu, Xue Ningyan tetap bisa memasang raut datar, “Saya juga mengucapkan selamat kepada Tuan Muda Gu. Anda telah berhasil mendapatkan adik saya setelah memanfaatkan saya sedemikian selama tiga tahun. Saya senang akhirnya Anda menikahi wanita yang selama ini Anda dambakan di balik kata-kata cinta yang sebelumnya Anda ucapkan di depan saya.” Gu Shiyi terdiam seribu bahasa. ‘Wanita ini! Sebanyak apa dia berubah sejak menjadi Nyonya Muda Keempat di Kediaman Shen? Bisa-bisanya dia mempermalukanku seperti ini.’ “Omong-omong, Kakak datang sendirian, ya? Kenapa suami Kakak tidak ikut? Bukankah kau tidak bisa datang karena undangan itu milik suamimu?” Xue Fengzhi berusaha tersenyum ramah. “Ah …, suamiku sedang sibuk bekerja, karena tahu tidak bisa hadir, jadi dia meminta orang-orang dari Kediaman Gu untuk membuat undangan baru atas namaku sendiri, jadi aku tetap bisa datang meski dia tidak bisa datang. Jadi, anggap saja aku ini sedang mewakilinya.”
Suasana canggung menyeruak di dalam kereta kuda yang hanya berisi Xue Ningyan dan Lv Xian ini. Karena kecanggungan itu, suara gaduh yang disebabkan kuda yang berlari dan roda-roda yang berderak seolah lenyap ditelan udara. Xue Ningyan berdeham pelan, menatap Lv Xian yang sepertinya sangat tenang sekali duduk di hadapannya, bahkan sambil memakan kacang. “Tuan Muda Lv, sekali lagi aku berterima kasih atas bantuanmu.” Xue Ningyan berkata lebih dulu. Lv Xian tersenyum lebar di sela-sela mengunyahnya. “Saya hanya melakukan apa yang diperintahkan Tuan Muda.” Xue Ningyan terdiam sejenak, “Tuan Muda benar-benar menyuruhmu datang untuk menunjukkan gaun-gaun baru itu?” “Benar, Nyonya Muda. Beliau sendiri yang berpesan pada saya. Karena saya memiliki jadwal yang padat dan tidak ada satu pun yang boleh terlewat, jadi saya dengan lancang menjemput Anda yang kebetulan berada di Kediaman Gu. Anda tidak keberatan, kan?” Xue Ningyan mengangguk pelan, “Aku tidak keberatan. Tapi bolehkah aku memin
“Nyonya Muda, sepertinya Anda memikirkan banyak hal beberapa menit terakhir.” Lv Xian menyeletuk memecah lengang. “Benar …, aku memikirkan kalimatmu sebelumnya.” “Apakah Anda terkejut karena saya mengatakan bahwa Anda adalah sandera?” Xue Ningyan tidak merespon apa-apa. Tebakan Lv Xian itu sangat tepat, jadi meski pun tidak menjawab, pria itu jelas sudah mengetahuinya. “Nyonya Muda, jika Anda merasa terbebani dengan status dan situasi Anda, Anda bisa menyerah melakukannya dan kembali menjadi Nona Pertama Xue. Itu satu-satunya solusi jika Anda masih ingin berubah pikiran.” Xue Ningyan mengangkat kepalanya, ‘Kenapa Lv Xian berkata seperti itu?’ “Jika Anda berpikir lebih lama lagi, Anda mungkin tidak akan bisa memilih untuk menjadi Nona Pertama lagi. Dan hanya bisa maju meski di depan sana hanya ada kesengsaraan.” Xue Ningyan tertegun. Apa yang dikatakan Lv Xian? “Sebenarnya, saya ini termasuk salah satu ajudan Tuan Muda Keempat,” ungkap Lv Xian, “Saya seperti Zhong Li. Tapi saya
Bruk. Shen Qi menjatuhkan Liu Ling dari pangkuannya begitu saja. Saat wanita itu mengaduh kesakitan karena dijatuhkan dari ketinggian satu meter, Shen Qi melangkahinya dan berlari terhuyung-huyung menyusul Xue Ningyan yang keluar dari ruangan dalam keadaan menangis. Pikirannya hanyut saat melihat Xue Ningyan terlihat kacau dalam balutan gaun merah yang indah itu. Shen Qi benar-benar tidak bisa berpikir jernih saat melihatnya menangis karena telah diperlihatkan hal yang tak pernah ingin dilihat seorang istri dari suaminya. ‘Astaga, apa yang kulakukan? Fatal sekali kesalahanku. Xue Ningyan …, kumohon jangan salah paham.’ Shen Qi terus meyakinkan dirinya saat berlari menuju kamar meski keadaannya sendiri tidak memungkinkan. Rasa sakit kepala yang berat dan jantung yang seperti diperas itu diabaikan begitu saja demi memperbaiki segalanya dari kesalahpahaman yang baginya mengerikan. Shen Qi berhenti di depan kamar yang tertutup rapat. Dia mengatur napasnya yang menderu dan membuka pin
“Saya bersedia menjadi pengawal Nyonya Muda.” Kalimat itu membuat Xiao Ci dan Xue Ningyan terdiam mematung. Sosok Tang Yan yang tiba-tiba muncul itu cukup mengejutkan. Pria itu bahkan berpakaian rapi seolah mau pergi. Tang Yan berjalan mendekat ke arah Xue Ningyan yang duduk di tepi ranjang. “Nyonya Muda. Awalnya saya datang untuk berpamitan karena memutuskan untuk pergi sekarang. Tapi saya tidak sengaja dengan lancangnya mendengar pembicaraan Anda berdua.” “Saya yang mulanya masih belum memikirkan bagaimana cara membalas budi ini, jadi berpikir untuk membalasnya dengan cara menjadi pengawal Anda.” “Sekarang saya ingin memintanya secara resmi. Apakah Anda bersedia menerima saya sebagai pengawal pribadi Anda?” Xue Ningyan menatapnya dengan tak percaya. Orang ini mendatanginya dan secara langsung memutuskan mau menjadi pengawalnya. Itu terlalu lancar untuk disebut sebagai kabar baik. Dia bahkan jadi teringat perkataan Shen Qi bahwa orang ini berbahaya. Xue Ningyan berdeham pelan,
“Bagaimana kau bisa tahu kalau Li akan dibunuh?” Shen Qi berdiri dengan santai dan minta diantarkan menuju penjara. “Karena cara matinya mirip sekali dengan pelaku pembunuhan Gubernur Bingzhou yang bunuh diri.” “Maksudmu, Li bunuh diri juga? Tapi mayatnya membusuk cepat sekali, nyaris tidak masuk akal.” Lin Jingwei tetap tidak percaya dengan apa yang didengarnya. “Li tidak bunuh diri. Dalam kasusnya ini, sudah jelas bahwa dia dibunuh. menggunakan racun yang tidak diketahui, racun yang bisa membusukkan jasad dengan sangat cepat tidak mungkin ditemukan dengan mudah.” “Terlebih, kalau pembusukannya secepat ini, itu sangat tidak masuk akal entah bagaimana pun aku memikirkannya.” Shen Qi menutup hidung dan mulutnya, ikut memeriksa jenazah Li yang sedang diperiksa koroner. “Tapi bagaimana kau bisa tahu?” “Ini bukan sesuatu yang bisa kau tangani sebagai Biro Investigasi, Lin Jingwei. Aku akan mengurusnya.” Shen Qi berjongkok di depan mayat itu dan mengenakan sarung tangan. “Li tidak m
Biro Informasi. Shen Qi berjalan menuju ruang pertemuan setelah diberi tahu oleh Zhong Li bahwa Lin Jingwei datang untuk bertemu dengannya. Beberapa hari yang lalu, Shen Qi memberikan salinan simbol Aliansi Gelap kepada Lin Jingwei yang akan menginterogasi kedua putra Li. Melihat orang itu menghubunginya secepat ini, Shen Qi sudah menebak kalau proses interogasinya berjalan lancar berkat simbol itu. Dan pelaku yang sebenarnya sudah ditangkap. Artinya, salah satu di antara kedua putra Li itu memang benar-benar berhubungan dengan kasus Aliansi Gelap yang selama ini sedang ia selidiki.“Selamat datang, Tuan Lin.” Shen Qi memasuki ruang pertemuan. Lin Jingwei berdiri dan memberi salam. “Terima kasih sudah menerima surat pertemuanku, Tuan Shen.” “Apakah ada sesuatu yang ingin kau katakan padaku?” Shen Qi bertanya terus-terang.Dia mengambil posisi duduk di depan Lin Jingwei dan memasang wajah datar. “Tanpa mengatakannya pun, seharusnya Tuan Shen sudah bisa menebaknya, kan? Aku datan
Saat sedang berada di kamar sendirian di tengah malam, Xue Ningyan mendengar suara dari luar. Seperti benda yang jatuh dari ketinggian.Xue Ningyan keluar untuk melihat apa yang terjatuh di luar sana. Betapa terkejutnya ia saat melihat seorang pria dengan tubuh penuh luka dan darah yang mengalir dari punggungnya terlihat tergeletak tak sadarkan diri di taman belakang kamarnya. Xue Ningyan mendekat untuk memastikan siapa pria yang terjatuh itu. Saat ia melihat wajahnya, Xue Ningyan menutup mulut tak percaya, “I-ini Tuan Tang Yan?!” Tang Yan meringis dan semua giginya berwarna merah karena darah. Matanya terbuka dan menatap Xue Ningyan yang menatapnya dengan raut khawatir dan matanya berembun.“Bagaimana ini? Sudah sangat malam, aku tidak bisa memanggil pengawal. Tapi kalau ditinggalkan sendiri, kau bisa terkena infeksi karena lukamu tak segera dibersihkan.” Xue Ningyan terlihat bingung dan cemas. “Bisakah …, Anda membawa saya beristirahat di suatu ruangan yang jarang dikunjungi or
Xue Ningyan kembali ke kediaman setelah matahari terbenam. Kepala Pelayan datang menyambutnya secara langsung.“Hari ini ada surat yang dikirim dari Nyonya Muda Ketiga.” Kepala Pelayan mengeluarkan sepucuk amplop. “Yu Xinyi sepertinya sudah tidak sesibuk sebelumnya lagi karena sudah sempat mengirimiku surat, ya.” Xue Ningyan menerima surat itu. Surat yang datang dari Yu Xinyi, memang selalu dititipkan pada Kepala Pelayan dengan pesan harus langsung diberikan pada Xue Ningyan. Karena amanat itu, Kepala Pelayan harus menunggu Xue Ningyan pulang dan tidak sembarangan meninggalkan surat itu di mana-mana. Meski tidak tahu isinya tentang apa, Kepala Pelayan Kediaman Tuan Muda Keempat memiliki rasa tanggung jawab yang besar, tentu saja ia hanya mematuhi perintah tanpa banyak tanya. Tapi, pagi ini, Xue Ningyan pergi dari kediaman tanpa meninggalkan sepucuk pesan pun. Surat yang datang ini pasti membuat Kepala Pelayan mencarinya hingga ke mana-mana. Dan akhirnya mengeluarkan pertanyaan p
Tang Yan menghampiri Xue Ningyan yang sedang berbincang dengan anak kembar itu. Dengan senyum ramah, dia berkata, “Nyonya Muda, bisakah saya meminta satu hal pada Anda?” “Satu hal? Apakah Anda menginginkan sesuatu dari saya?” Tang Yan mengangguk, “Bisakah Anda mengatakan pada Tuan Muda kalau kita bertemu di sini? Lalu katakan padanya kalau saya bukan orang berbahaya.” Xue Ningyan terdiam, ‘Dia punya hubungan apa dengan Shen Qi?’“Bisakah saya meminta satu hal itu, Nyonya Muda?” Tang Yan bertanya lagi untuk memastikan. Xue Ningyan mengangguk, “Itu sudah termasuk dua hal.” Tang Yan terdiam sejenak lalu tersenyum, “Kalau begitu, hanya dua hal itu saja.” “Kalau begitu, saya harus pergi lebih dulu karena ada pekerjaan yang harus saya lakukan. Sampai jumpa di lain waktu, Nona Xue Ningyan.” Xue Ningyan membulatkan mata, “Apa-apaan dia?” “Apakah saya perlu mendekatinya?”Xue Ningyan menatap Xiao Ci yang sudah berdiri di sebelahnya. “Apakah kau merasakan sesuatu?”Xiao Ci mengangkat ba
Tanpa bisa menolak atau pun menghindar, Xue Ningyan akhirnya duduk di kedai teh bersama Tang Yan dengan alasan kenalan yang tak sengaja bertemu. Sebenarnya, dari mana datangnya kata ‘kenalan’ ini? Padahal mereka hanya sekali saja tidak sengaja bertemu karena hal yang sangat biasa. “Saya baru tahu Tuan Tang Yan juga akan mendatangi tempat seperti ini.” Xue Ningyan membuka percakapan sambil menyeruput santai teh miliknya. “Dibanding saya yang orang dunia persilatan, justru tidak terduga sekali bertemu Nyonya Muda Keempat Shen di tempat seperti ini, bukan?” Tang Yan tersenyum. Ah …, kalimatnya itu sulit dibantah. “Dari yang saya lihat saat pertemuan yang lalu, sepertinya hubungan antara Nyonya Muda dan Tuan Muda Keempat sangat baik, ya? Kenapa Nyonya Muda bisa ada di sini?” “Sebelum menikah, saya biasanya memang datang ke sini. Tapi akhir-akhir ini tidak lagi, dan saya baru saja berpikir untuk mengunjungi anak-anak kenalan saya di sini.” Xue Ningyan menjawab apa adanya. “Rupanya N
Xue Ningyan memasuki paviliun dan membiarkan Xiao Ci duduk di depannya. “Terlihat sekali kalau kau membencinya, Xiao Ci.” “Saya memang membencinya.” “Aku bertanya kenapa kau begitu membencinya?” Xiao Ci terdiam sejenak. “Hal pertama, adalah karena dia hampir saja merebut posisi saya di hati Nyonya Muda. Saya sangat tidak menyukai orang yang sok dekat sepertinya itu, padahal dalam hati munafik. Karena tidak ada pelayan yang begitu setia pada majikannya tanpa alasan khusus.” “Hal kedua, adalah karena dia itu benar-benar tidak tulus melayani Anda. Saya sudah mendengar semuanya dari Tuan Muda tentang kelicikan pelayan itu. Benar-benar terbukti bahwa pelayan tidak akan menyatakan sumpah setia begitu saja tanpa alasan pada seorang majikan.” bla bla bla … ….Xue Ningyan mengamatinya yang terus berbicara tanpa henti. Raut wajah Xiao Ci selalu serius saat membicarakan kekhawatiran tentang dirinya. Bahkan terkadang tidak bisa mengendalikan amarahnya saat bertemu orang yang merendahkan ata
Kecupan di dahi pertama yang mendarat pagi ini, Xue Ningyan tersenyum sambil tersipu malu. “Tuan Muda harus menjaga pola makan dan jangan lupa beristirahat, ya.” “Kau juga. Obatmu harus tetap diminum meski kau tidak merasa sakit lagi.”“Aku akan mengingat pesan Tuan Muda.” Xue Ningyan tersenyum lebar. “Kau boleh datang ke Biro Informasi kapan pun kau mau, tapi lebih baik kalau datang bersama Lv Xian karena dia memiliki akses untuk langsung masuk ke ruanganku.”“Benarkah? Terima kasih, Tuan Muda.” Xue Ningyan tersenyum. “Kau juga boleh melakukan apa pun di kediaman ini, sesuka hatimu. Kau boleh membuang apa pun yang tidak kau suka, kau juga boleh pergi ke mana pun kau mau, membeli apa pun yang kau suka. Karena kau adalah Nyonya Muda Keempat Shen. Kau tidak boleh membatasi aktivitas lagi.”Xue Ningyan berkedip beberapa kali, tidak menyangka Shen Qi akan memberikan kebebasan hingga sebesar itu padanya. “Aku sungguh berterima kasih sekali pada Tuan Muda ….” “Bukankah kau juga berpik