Beranda / Romansa / Dipaksa Menikahi Pria Cacat / Bab. 69. Aldo Mulai Mendekati Lusi

Share

Bab. 69. Aldo Mulai Mendekati Lusi

Penulis: Kurnia
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-05 09:00:33

“Eh? Kok tumben Tuan Aldo ngasih aku hadiah? Padahal ‘kan kita berdua tidak pernah saling menyapa atau mengobrol bareng,” ungkap Lusi merasa heran.

“Mungkin Aldo naksir sama kamu,” celetuk Alex asal.

“Kok naksir? Aku ini kakak ipar Tuan Aldo loh,” sangkal Lusi.

Mark tersenyum tipis menatap Lusi yang sedang kebingungan.

“Mungkin Tuan Aldo ingin menjalin silaturahmi denganku. Baguslah, sesama anggota keluarga memang harus menjalin hubungan yang baik,” pungkas Lusi terlihat senang menerima hadiah dari Aldo.

“Kata-katamu terdengar bagus, Lusi. Tapi, kamu jangan lupa, siapa orang yang telah membuat suamimu lumpuh dan buta,” ucap Alex mengingatkan.

Wajah Lusi berubah sedih mengingat kelakuan jahat Nyonya Maria kepada Mark.

Mark tersenyum tipis. “Tidak perlu diingat. Setiap perbuatan pasti ada karmanya. Jika Aldo ingin memperbaiki hubungan persaudaraan denganku. Aku akan dengan senang hati menyambut.”

A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
salina90
aldo sdg modusin lusi,karna dia tau kalo lusi lah pemilik distrik red skarang"padahal smua itu jebakan atas sekenario nya mark, dan aldo kini masuk dlm perangkapnya
goodnovel comment avatar
Bripka Dedy Zazg
Lusi jadi terkejut dengan perkataan aldo
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dipaksa Menikahi Pria Cacat   Bab. 70. Mengingat Masa Lalu Aldo Dan Mark

    Lusi tertawa canggung meladeni pernyataan aneh Aldo. Jujur, sekarang dia amat merasa tidak nyaman. Rasanya ingin Aldo segera pergi dari hadapannya. Tepat pada waktunya. Lusi merasa sangat lega melihat kehadiran Mark. “Ada tamu rupanya,” kata Mark duduk di samping Lusi. Aldo sempat terkejut dengan kemunculan Mark secara tiba-tiba. Kalau boleh jujur, sebenarnya Aldo sedikit takut dengan kakak tirinya itu. “Seharusnya kamu menghubungiku terlebih dahulu kalau mau datang berkunjung. Biar aku bisa menyambutmu dengan hangat,” ungkap Mark. Mendengar kata manis Mark, tubuh Aldo terasa kaku. Bila diingat ke belakang, belasan tahun lalu, ketika Aldo masih berusia sepuluh tahun. Mark memperlakukannya dengan begitu baik, meski ibunya membuat rumah tangga kedua orang tua Mark hancur lebur. “Tuan Aldo? Kenapa kok diam saja? Jangan bengong, nanti ada hantu yang merasuki loh,” ujar Lusi melambaikan tangan di depan wajah tampan Aldo. “Eh? Maaf, aku hanya teringat sesuatu, jadi terdiam,” kata Aldo

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-07
  • Dipaksa Menikahi Pria Cacat   Bab. 71. Liburan Bersama

    “Sayangku, apakah Aldo menghubungimu, atau datang kemari lagi?” tanya Mark di sela kegiatan mereka berdua yang sedang makan malam bersama. “Tuan Aldo tidak kemari lagi. Tapi, dia menghubungiku tadi siang lewat panggilan telefon,” terang Lusi. “Apa yang kalian berdua bicarakan? Boleh aku mengetahuinya, Sayangku?” Lusi mengangguk. “Tentu saja, kamu boleh tahu. Tadi itu, aku diajak liburan bersama. Kamu juga diajak kok,” jawab Lusi. “Lalu? Jawaban apa yang kamu beri?” “Aku jawab bakal ngobrol dulu sama kamu. Terus yaudah panggilan terputus. Hanya itu saja.” “Kira-kira kamu mau gak liburan bersama Aldo? Kamu tidak takut dengannya? Maria pernah mencelakaiku,” pungkas Mark penasaran dengan jawaban apa yang akan Lusi lontarkan. Dengan sedikit keraguan, Lusi menjawab, “Sebenarnya aku agak takut. Tapi, kita tidak boleh melupakan bahwa setiap orang bisa berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya. Yang memiliki kuasa atas hati seseorang hanya Tuhan.” Jawaban Lusi selalu bisa membuat Mark

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-08
  • Dipaksa Menikahi Pria Cacat   Bab. 72. Malam Penuh Gairah (21+)

    Mark yang mendengar kasiat sop tersebut pun tertarik dan ikut mencicipi.“Tolong jangan dihabiskan. Makanan ini aku bawa untuk Lusi,” protes Madona.“Untuk membuat seorang wanita hamil, dibutuhkan pria yang sehat juga ‘kan?” ujar Mark beralasan agar diperbolehkan menghabiskan seluruh sop di dalam mangkuk. “Ya sudah! Nanti malam aku kirim lagi buat Lusi.”“Terima kasih, Mbak Madona baik deh,” puji Lusi senang.Mereka berdua sarapan bersama dengan ditemani oleh Madona.***Kegiatan hari ini adalah memetik buah jeruk di kebun. Karena letak perkebunan berada dibalik bukit. Satu-satunya cara agar bisa sampai di sana hanya dengan menggunakan helikopter.Aldo tercengang melihat kelihaian Mark dalam mengendarai helikopter. Ternyata selama ini, Aldo terlalu meremehkan Mark.“Wah, Sayang. Kamu keren banget. Bisa nyetir helikopter,” puji Lusi tak pernah berhenti menatap Mark.“Aku dul

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-10
  • Dipaksa Menikahi Pria Cacat   Bab. 73. Lusi Setuju Menjual Distrik Red

    Satu minggu setelah acara liburan di pulau pribadi milik Aldo. Aldo makin gencang mendekati Lusi, memberikan banyak hadiah menarik kepada Lusi. Tak dapat dipungkiri, perlakuan manis Aldo membuat Lusi sejenak melupakan kenyataan bahwa Aldo hanya berpura-pura baik. “Kamu kasih aku banyak hadiah, aku merasa tersanjung. Terus sekarang kamu mengajakku makan siang bersama. Aku benaran senang,” ungkap Lusi. “Tumben kamu boleh pergi makan siang bersamaku tanpa membawa Mark?” tanya Aldo. “Iya nih, aku juga gak tahu kenapa suamiku memperbolehkan. Mungkin karena nanti aku dijemput,” jawab Lusi. Tak lama kemudian Alex datang mengantar minuman untuk mereka. Dia sengaja menyamar sebagai pelayan restoran agar bisa memantau Lusi dengan leluasa. “Terima kasih, loh!” ucap Lusi terkejut melihat Alex mengenakan pakaian pelayan. Setelah itu, Alex berlalu pergi. Namun masih setia mengawasi Lusi dan Aldo dari kejauhan. “Lusi, apa kegiatanmu sehari-hari?” tanya Aldo menatap Lusi yang mulai makan. “Ak

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-11
  • Dipaksa Menikahi Pria Cacat   Bab. 74. Nyonya Maria Mendapat Distrik Red

    Mark tergelitik mendengar kalimat terakhir Lusi. Sama persis dengan perkataannya tadi ketika mengajak Lusi pergi untuk menemui Aldo. “Kalian membiarkan kami terus berdiri? Aku ingin berbicara sambil duduk,” ujar Madona. “Maaf, aku terlalu banyak berbicara. Silakan kalian duduk,” pinta Lusi. Mereka bertiga duduk di hadapan Mark. Mark sengaja memilih restoran di hotel sebagai saksi tempat, dijualnya Distrik Red kepada pihak Nyonya Maria. Jika Nyonya Maria bersedia membeli. “Aku tidak suka basa-basi. Mari kita mulai saja,” kata Mark membuka buku tebal berisi surat sertifikat bangunan dan tanah Distrik Red. “Berapa harga yang harus aku keluarkan untuk memiliki Distrik Red secara utuh?” tanya Nyonya Maria. Mark tersenyum tipis. “Harga Distrik Red bahkan lebih mahal dari harga pulau kecil milikmu yang kemarin kita kunjungi. Mungkin kamu harus menyerahkan seluruh harta yang kamu miliki untuk menukarnya dengan Distrik Red. Bagaimana? Kamu sudah siap jatuh miskin?” Nyonya Maria tercengan

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-12
  • Dipaksa Menikahi Pria Cacat   Bab. 75. Kota Baru, New Distrik Red

    Distrik Red akan menjadi kota baru. Dengan perencanaan pembangunan seratus gedung apartemen yang menjulang tinggi. Serta berbagai fasilitas lengkap yang sangat modern. Sehingga para penghuni tidak perlu lagi keluar dari kawasan Distrik Red untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tak hanya itu, mega proyek yang diberi nama New Distrik Red ini juga menjanjikan lingkungan yang nyaman, dan aman bagi warga yang nanti menjadi penghuni New Distrik Red. Siaran iklan yang begitu menarik, dan harga per unit apartemen yang sangat murah, membuat banyak warga berbondong-bondong mendaftar agar bisa mendapatkan tempat tinggal di New Distrik Red. Respons masyarakat yang begitu baik menerima mega proyek New Distrik Red. Membuat pihak Nyonya Maria senang. Baru satu hari iklan ditayangkan saja, sudah menarik puluhan investor. Mereka sangat yakin untuk menyetor uang mereka pada proyek ini. Apalagi pembangunan kota baru ini dijalankan oleh Geo Grup Asia, perusahaan besar yang tidak perlu diragukan lagi k

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-13
  • Dipaksa Menikahi Pria Cacat   Bab. 76. Kematian Ayah Lusi

    “Tidak boleh memelihara singa, soalnya singa binatang buas. Di sini gak ada yang memelihara singa loh,” jawab Lusi. “Begitu ya? Sayang sekali, Padahal aku ingin memelihara singa.” Mark tertawa kecil melihat wajah tegang Lusi. Menggoda Lusi memanglah hal paling menyenangkan bagi Mark. Sebelah tangan Mark terulur untuk mengelus kening Lusi. “Aku hanya bercanda, Sayangku. Mana mungkin aku memelihara singa. Kita ‘kan sudah punya gembul yang menggemaskan,” jawab Mark. Lusi merasa sangat lega. “Aku pikir serius!” pekik Lusi memukul pelan punggung tangan Mark. “Kamu terlalu polos, Sayangku. Bikin aku makin cinta,” bisik Mark. *** Untuk merayakan berjalannya mega proyek New Distrik Red, Aldo mengadakan pesta meriah di sebuah gedung hotel ternama di Jakarta. “Dengan adanya pesta ini, aku berharap hubungan kita makin erat, dan proyek kita berhasil.” Salah satu investor menjabat tangan Aldo. “Terima kasih, silakan menikmati suasa pesta,” kata Aldo. Semua pengunjung pesta menikmati seg

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-14
  • Dipaksa Menikahi Pria Cacat   Bab. 77. Penyesalan Dini, Kakak Lusi

    “Sa-salah informasi?” Mark tersenyum miring melihat Dini gugup. Tentu saja, Mark tahu jika Dini lah yang dulu akan menikah dengannya, walaupun mereka belum pernah bertemu secara langsung. Sebelumnya, Nyonya Maria telah memberi tahu terlebih dahulu mengenai Dini. “Kenyataannya aku tidak buta dan lumpuh," terang Mark. "Ada apa dengan wajahmu? Kenapa tegang begitu? Aku membuatmu takut?” tanyanya. Dini sama sekali tak menyangka, pria berusia empat puluh tahun yang akan menikah dengannya dulu, ternyata seorang pria tampan nan rupawan. Tak hanya itu, dilihat dari mobil dan pakaian Mark, pasti Mark sangat kaya. “Mbak Dini kenapa?” tanya Lusi lirih. Pandangan Dini beralih pada Lusi. Dini memandang Lusi intens, gaun yang dikenakan oleh Lusi sangat indah dan terlihat mahal. Perhiasan yang menempel pada tubuh Lusi juga terlihat memukau. “Sedang menyesali sesuatu ya?” ujar Mark menyeringai. “Apa maksud anda? Aku tidak menyesali apa pun kok. Aku hanya terkejut saja. Aku pikir anda mengalami

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-15

Bab terbaru

  • Dipaksa Menikahi Pria Cacat   Bab. 106. Keturunan Kebaikan Adalah Kebahagiaan

    Mark berjalan memasuki ruang keluarga. Dia membawa beberapa berkas di tangannya. Kedatangan Mark membuat Ibu Tutik dan Dini sedikit tegang. “Maaf menunggu,” ucap Mark duduk di sofa tunggal. “Aku tidak suka basa-basi, jadi langsung saja. Maksudku mengundang kalian berdua adalah, aku ingin memberi tahu kalian bahwa, semua aset tidak bergerak milik Lusi, telah berganti nama menjadi milik kalian berdua. Aku membaginya seadil mungkin.” “Maksudnya? Aset apa?” tanya Dini tidak mengerti. “Aku membeli banyak tanah, dan bangunan atas nama Lusi. Sekarang, seluruh tanah dan bangunan tersebut telah berganti nama menjadi milik kalian berdua,” jelas Mark. Dini dan Ibu Tutik sangat terkejut. Mereka berdua sampai tidak bisa berkata-kata lagi. “Kenapa? Itu ‘kan milik Lusi, Kenapa diberikan kepada kami?” tanya Ibu Tutik menundukkan kepala. “Anda berhak memilikinya, Ibu. Berkat kebaikan hati, Ibu yang mengizinkan Lusi ikut bersamaku di Inggris,” jawab Mark bersuara lembut. “Maksudku, kami tidak per

  • Dipaksa Menikahi Pria Cacat   Bab. 105. Kelahiran Bayi Kembar

    Mark tersenyum puas karena telah berhasil membalas perbuatan Nyonya Maria dan Aldo terhadapnya. Sebenarnya, hal seperti ini tidak disenangi oleh Mark. Apalagi sampai harus mengorbankan banyak waktu dan uang. Benar-benar bukan tipe Mark. “Kasihan Nyonya Maria dan Tuan Aldo, mereka harus tidur di penjara. Tetapi, aku gak menyangka, Nyonya Maria yang menghilangkan nyawa Ningsih. Mengapa harus begitu sih jadi orang?” Lusi menggelengkan kepala mengingat perbuatan Nyonya Maria. “Pada akhirnya, semua akan mendapatkan balasan, sesuai dengan yang mereka perbuat,” balas Alex. “Tumben, Mister Alex pintar?” kata Lusi polos. “Aku memang pintar, hanya berpura-pura bodoh saja,” sahut Alex tidak mau ambil pusing. “Sayangku, kamu sudah siap tinggal di Inggris?” tanya Mark menarik perhatian Lusi. “Kita bakal pergi ke Inggris?” Bukannya menjawab, Lusi malah balik bertanya. “Aku ‘kan lagi hamil, emangnya boleh naik pesawat?” tanya Lusi. Lusi menyentuh perutnya yang telah membuncit. Sudah sembilan b

  • Dipaksa Menikahi Pria Cacat   Bab. 104. Balasan Terbaik Untuk Nyonya Maria

    Nyonya Maria menjalani kehidupannya di dalam penjara dengan penuh kehampaan. Dia sangat sedih melihat tangannya tidak dihiasi perhiasan. Nyonya Maria juga mengeluh dengan kondisi kulitnya yang kusam, dan tidak bersih. Keadaan sel yang begitu jorok juga membuat Nyonya Maria sering mengalami demam. “Ada yang ingin bertemu denganmu, keluarlah,” pinta Petugas Polisi meminta Nyonya Maria keluar dari dalam sel. “Bertemu denganku? Siapa?” tanya Nyonya Maria heran. “Nanti kamu juga tahu.” Begitu sampai di ruang temu. Nyonya Maria ingin kembali ke dalam sel. Namun petugas polisi malah menyuruhnya untuk duduk di kursi. “Tatap aku, Madam,” kata Mark tidak senang melihat Nyonya Maria menundukkan wajah. “Kamu mau mengejekku? Aku gak ada waktu buat dengerin ocehanmu,” cetus Nyonya Maria memberanikan diri menatap mata tajam Mark. “Aku tidak suka mengejek orang yang tidak berdaya,” balas Mark menyeringai. “Aku hanya ingin menanyakan perihal keadaanmu saja. Apakah kamu baik-baik saja? Sepertinya

  • Dipaksa Menikahi Pria Cacat   Bab. 103. Pengakuan Felix

    “Dengan kamu yang mengatakan terima kasih, apakah tugasku sudah selesai?” canda Miky.“Sayang sekali, tugasmu belum selesai. Aku masih membutuhkan bantuanmu,” jawab Mark.“Aku senang mendengarnya,” balas Miky.Mark tersenyum tipis kemudian melihat jam berwarna perak di tangan sebelah kanan. Rupanya jam telah menunjukkan pukul sebelas malam, sudah terlalu larut untuk Mark yang biasanya tidur di jam delapan atau sembilan malam.“Miky, pergilah tidur. Jangan terlalu sering bergadang. Sayangi juga tubuh mudamu, sebelum kamu menyesal sepertiku.” Mark memberi sedikit wejangan kepada Miky.“Apa yang kamu sesali di waktu muda? Boleh aku mengetahuinya?” Karena kalimat Mark, Miky jadi penasaran.“Aku menyesal karena terlalu sering bekerja, tanpa memedulikan kesehatanku. Sekarang aku sudah tua, jadi sedikit merasakan akibat dari kurangnya aku mengatur pola tidur,” jelas Mark menepuk pelan pundak Miky. “Aku pergi tidur dulu. Besok akan ada pertunjukkan yang menakjubkan. Memikirkannya saja, membuat

  • Dipaksa Menikahi Pria Cacat   Bab. 102. Keberhasilan Misi Miky

    Mark tidak mungkin membiarkan Aldo hidup tenang di dalam penjara. Mark sengaja menyewa seseorang untuk mengerjai Aldo selama berada di dalam penjara. Keputusan Mark terbukti ampuh, Aldo tak berhenti berbuat kericuhan di dalam sel. Hal tersebut akan membuat Aldo kesulitan untuk mendapat keringanan hukuman. “Dia duluan yang menyenggolku! Dia menghinaku!” teriak Aldo keras. Kalimatnya ditujukan kepada seorang pria suruhan Mark. Para petugas sudah tidak memercayai Aldo lagi, karena Aldo telah terbukti mengalami depresi. Mereka menganggap jika sikap tidak menentu Aldo akibat dari penyakit Aldo. “Lepaskan aku! Kalian harusnya menangkap pria jelek itu!” Aldo berusa melepaskan diri dari genggaman para polisi. Polisi menyeret Aldo menuju sel tunggal. Mereka benar-benar memperlakukan Aldo dengan tidak baik. Sedangkan Aldo hanya bisa mencerocos tidak jelas ketika pintu sel tertutup rapat. *** “Aldo, pasti sangat menderita sekarang,” kata Mark berjalan mendekati Nyonya Maria. Melihat kehad

  • Dipaksa Menikahi Pria Cacat   Bab. 101. Aldo Masuk Penjara

    “Lusi menyewa tim audit untuk memeriksa keuangan perusahaan Asia Victory Grup? Yang benar saja, memangnya siapa Lusi?” tanya Nyonya Maria seperti tidak percaya dengan ucapan Bobi. “Apakah anda tidak tahu? Nona Lusi adalah pemegang sembilan puluh persen saham Liba Company,” kata Bobi. Nyonya Maria dan Aldo sangat terkejut mendengar pernyataan Bobi. “Bukankah, pemilik saham dari Liba Company adalah Mark Junior George?” tanya Aldo nyalang. “Tuan Mark tidak memiliki sepersen pun saham Liba Company. Tuan Smith, selaku pemilik Liba Company, telah menyerahkan seluruh hak perusahaan Liba kepada Nona Lusi. Tuan Mark adalah orang yang menjalankan Liba Company. Astaga, ternyata kalian baru mengetahui fakta ini. Aku pikir, kalian sudah mengetahuinya sebelum aku tahu.” Bobi sedikit meledek Nyonya Maria dan Aldo. Mengetahui kenyataan itu, Nyonya Maria terlihat memendam rasa kesal. Bagaimana bisa dia selama ini begitu santai. Nyonya Maria merasa sangat bodoh. Mark pasti memanfaatkan kewarganegar

  • Dipaksa Menikahi Pria Cacat   Bab. 100. Tidak Ada Maaf Untuk Aldo

    Aldo merasakan sakit luar biasa atas sikap Madona yang merendahkannya. Aldo pikir, selama ini Madona tulus berkencan dengan dirinya. Namun, ternyata Madona sama saja seperti kebanyakan wanita.“Kamu wanita murahan yang hanya mengincar harta seorang pria,” desis Aldo menatap Madona penuh kebencian.Bukannya marah telah mendapat hinaan dari Aldo, Madona malah tertawa cukup keras hingga membuat matanya sedikit berair.“Aku bukan wanita murahan. Kamu harus mengeluarkan setidaknya sepuluh juta dolar untuk meniduriku. Bagaimana bisa kamu menyebutku sebagai wanita murahan? Soal mengincar harta dari pria yang kukencani, Kamu pikir aku tipe orang seperti itu? Sedangkan dari kecil aku sudah diperlakukan layaknya seorang putri raja oleh ayahku. Ketika aku lahir, hal pertama yang aku lihat adalah berlian. Tidak sepertimu, aku tidak perlu bersusah payah untuk mendapatkan uang. Bahkan aku tidak pernah mencari uang. Uanglah yang datang kepadaku.”Telinga

  • Dipaksa Menikahi Pria Cacat   Bab. 99. Madona Meninggalkan Aldo

    Pernyataan Madona terbukti ampuh membuat Mark ketar-ketir. Mark pun meninggalkan ruang rawat Madona, hanya untuk menjemput Lusi. Melihat Mark tergesa-gesa pergi, Madona tersenyum tipis. Mark pasti telah termakan oleh ocehan tidak mendasar dari Madona.“Takut banget kalau Lusi diambil orang,” gumam Madona menggelengkan kepala. Sementara itu, Mark berjalan cepat menuju lift. Saat lift terbuka, Lusi dan Alex muncul.“Sayang? Kamu mau ke mana?” tanya Lusi terkejut melihat Mark.Bukannya menjawab, Mark malah menarik Lusi ke dalam dekapannya, seolah menjauhkan Lusi dari sisi Alex. Tanpa berbicara lebih, Mark menuntun Lusi menuju ke ruangan di mana Madona dirawat.Alex sempat merasa aneh dengan tatapan menusuk Mark yang tertuju padanya. Namun, Alex tak mau ambil pusing. Dia tetap berjalan di belakang sepasang kekasih itu.Begitu sampai di dalam ruang rawat Madona, Lusi berteriak histeris melihat Madona dalam kea

  • Dipaksa Menikahi Pria Cacat   Bab. 98. Aldo Kehilangan Madona

    Mina menghembuskan napas lelah, mengetahui fakta bahwa Nanda tak kunjung memperbaiki diri. Bahkan tingkah Nanda makin menjadi-jadi, sangat pemalas, dan tidak mau bangkit.Sudah hampir satu bulan Mina keluar dari apartemen mereka. Nanda masih sama saja. Hal tersebut membuat Mina merasa jengah dan ingin mengakhiri pernikahan mereka.Entah mengapa, rasa cinta Mina pada Nanda seolah memudar seiring berjalannya waktu. Mina seakan tidak mengingat betapa dulu dia sangat memuja Nanda.Sikap dan tingkah Nanda mampu melunturkan segalanya. Terlebih, Nanda selalu melakukan tindak kekerasan terhadap Mina. Makin membuat Mina merasa bila di pernikahan mereka berdua tidak ada masa depan.Kini, yang menjadi tujuan utama Mina bukan lagi soal memperbaiki pernikahan, melainkan mencari cara agar bisa bercerai.Mina bisa saja melaporkan Nanda ke pihak berwajib atas tindakan kekerasan dalam rumah tangga. Namun, Mina tidak ingin Nanda di penjara. Jadi,

DMCA.com Protection Status