Share

78. Saling Mengerti

Nisa tersenyum sambil menyerahkan cangkir teh pada suaminya. Pak Darmono menerima dengan canggung, lalu cangkir itu ia letakkan di meja kecil yang berada di sebelah ranjang. Tangannya berganti dengan memegang tangan Nisa, lalu membawa istrinya yang imut itu untuk duduk di pinggir ranjang.

"Saya minta maaf kalau tadi kamu dengar semua apa yang dikatakan Jasmin. Dia begitu karena belum kenal kamu. Jika saja ia tahu bah ... "

"Gak papa, Pa. Jasmin itu sayang sama papanya. Jadi ia takut papanya akan ditinggal saat papanya miskin nanti, padahal nggak kan. Saya masih di sini. Saya kalau jadi Jasmin pun mungkin akan melakukan hal yang sama. Protes pada orang tua. Mungkin kalau dapat istri muda yang tua dan udah dekat juga waktunya, itu Jasmin lebih cocok, Pa, he he he ...." Pak Darmono pun ikut tertawa. Nisa memang tidak pernah benar serius kalau mereka tengah berdiskusi, selalu saja ada celetukan konyol dari bibir mungilnya.

"Iya, saya pun paham. Makanya gak mau terlalu keras pada Jasmin.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status