Share

38

Author: Ria Abdullah
last update Last Updated: 2023-03-29 08:24:50

"Ayah ... ayah kenapa?" tanya Filza dengan panik.

Tak mau terlalu pusing akhirnya kumatikan ponsel dan mengakhiri mendengar kehebohan di rumah adik maduku yang stress itu.

Kurasa dengan jatuh sakitnya ayah Filza wanita itu bisa sedikit sadar dan berpikir bijak akan sikap dan perilakunya. Dengan melihat ayahnya terkapar wanita itu akan berubah demi tak melihat orang tuanya tersiksa. Setidaknya, itu harapanku. Sebab kalau wanita itu tak mengubah sikapnya maka kurasa ayahnya akan meregang nyawa lebih cepat dari perkiraan kita.

Kudengar pria tua itu mengidap hipertensi dan diabetes. Jika tensi atau gula darahnya naik, maka dia bisa drop atau terkena serangan jantung. Bukannya tak punya empati, tapi entah mengapa aku senang sekali. Pria yang baru pagi tadi melempar sejumlah uang ke depanku itu kini mendapatkan akibat perbuatannya. Dia menuai apa yang dia tabur sebelumnya. Dia mendapat musibah setelah memperlakukan orang dengan jahat.

Mungkin dia pikir, uang bisa menuntaskan semua masala
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dipaksa Akrab dengan istrinya    39

    (Baik, Mas. Tapi apakah kau tidak bisa pulang? Apakah kondisi ayahnya filsa belum baik-baik saja?)(Belum stabil, nafasnya masih sesak dan dia masih menggunakan oksigen.)(Baiklah kalau begitu aku berdoa semoga semuanya kembali membaik,) balasku.(Terima kasih Aini.)(Sama sama Mas.)Ya, beginilah, akan selalu aku yang direpotkan karena secara tidak langsung aku juga adalah anggota keluarga inti yang secara tidak langsung, mau tak mau, harus terhubung dengan Filza. Dihindari sekeras apapun, pertemuan dan pertentangan akan selalu terjadi. Jadi, beginilah hidupku yang penuh liku ini."Ah, daripada buang waktu sebaiknya aku segera memasak saja karena khawatir Mas Albi akan lapar dan tidak bisa menunggu." Aku menunggumu dalam hati sambil segera menuju ke dapur dan menyiapkan menu sederhana untuk kukirim ke tempat ayah mertuanya dirawat.Tring.Tak lama kemudian datang pula sebuah pesan lagi dari Mas Albi."Aini Istriku, ummi yang kucintai, aku mohon sekali keridhoan hati dan bantuanmu un

    Last Updated : 2023-03-29
  • Dipaksa Akrab dengan istrinya    40

    Sesaat suamiku tertegun mendengar ucapanku, beberapa detik dia menatap wajahku, namun tidak sanggup mengatakan apapun lagi selain ucapan maaf dengan nada lirih.Aku langsung naik ke atas taksi yang kebetulan ada di depan lobby menunggu penumpang. Sebenarnya Mas Albi menawarkan ingin mengantarku tapi aku tahu persis bahwa itu hanya formalitas di mana dia hanya ingin membuat hatiku senang atau hanya sekedar hiasan di bibir saja. Bagaimana bisa dia mengantarku sementara istrinya yang ada di tempat ini adalah wanita manja yang tidak mau ditinggal sedetik pun. Pun mertuanya juga sangat mengandalkan dan bergantung kepada Mas Albi jadi mau bagaimana lagi. "Entah mengapa aku bisa terjebak di antara orang-orang ini. Berikanlah aku kekuatan ya Tuhan, agar aku bisa lulus ujian ini dan mendapatkan hasil kesabaran terbaikku." Aku hanya menunggumu sampai membuang nafasku, sejenak memejamkan mata sambil berusaha merelakan gejolak yang ada di dalam hati. Ucapkan lebih banyak istighfar agar emosi t

    Last Updated : 2023-03-29
  • Dipaksa Akrab dengan istrinya    41

    Sabtu sore, kumanfaatkan waktu untuk sejenak lepas dari berbagai kerumitan dan tugas rumah tangga. Kupilih untuk menghubungi beberapa temanku dan kami bertemu untuk makan-makan dan minum kopi di sebuah cafe dengan pemandangan yang cukup bagus.Ada Mbak Vina, Desi dan Wilda orang orang yang sudah lama jadi teman dekat dan tahu cerita hidupku seperti apa. Mereka juga datang dari berbagai latar belakang kehidupan, ada yang tumbuh sebagai wanita alim dengah keluarga yang cukup konservatif, ada juga yang berjiwa bebas lepas melakukan apapun yang mereka inginkan. Sewaktu mereka datang aku langsung bangun dan menyambut menyalami mereka satu persatu kemudian mempersilahkan mereka duduk di kursi yang sudah aku pesankan sebelumnya."Bagaimana kabar kalian semua sudah hampir 3 bulan kita tidak pernah berjumpa,"ucapku membuka percakapan."Kami sih selalu punya waktu kamunya aja yang nggak pernah punya waktu," jawab Mbak Vina."Dia dia sibuk ngurusin adik madunya yang cantik," ujar Wilda, wanita

    Last Updated : 2023-03-31
  • Dipaksa Akrab dengan istrinya    42

    Bertemu dengan teman-temanku seolah membuka sebuah jalan dan cahaya baru di dalam hidupku. Boleh jadi orang-orang akan berpikir bahwa sebagian dari mereka menyesatkanku tapi sebenarnya itu adalah ide yang baik. Daripada duduk dan berdiam diri di rumah menunggu nafkah dan kedatangan Mas Albi, lebih baik aku gunakan waktu yang ada untuk lebih produktif dan menghasilkan. Akan kutabung uangnya untuk masa depan atau hal-hal yang tidak terduga.*Beberapa hari kemudian suamiku pulang ke rumah karena itu adalah jatah waktunya bersama kami. Sewaktu kami sedang beristirahat di kamar sesaat sesudah makan aku membicarakan tentang ide untuk bekerja kepadanya."Bagaimana keadaan mertuamu sekarang Apakah dia sudah dipulangkan dari rumah sakit?""Ya, sudah.""Apakah Filza tinggal di sana atau kembali ke rumahnya?""Untuk sementara dia akan tinggal di rumah ayahnya agar bisa mengurusnya sekaligus kakek Gibran bisa bermain dengan cucunya.""Mas tolong kabulkan keinginanku kali ini, Aku ingin meminta

    Last Updated : 2023-03-31
  • Dipaksa Akrab dengan istrinya    43

    Sepertinya, jawabanku seakan menohok hatinya. Dia langsung terdiam dan tak mampu berkata kata. Aku yang tak mau ambil pusing segera merapikan jilbabku dan sekali lagi mematuhi di depan cermin untuk memastikan penampilanmu untuk terakhir kalinya."Baiklah aku sudah siap, aku akan berangkat naik motor," ucapku pada suami yang masih sibuk mengenakan kemejanya."Sebaiknya kau tunggu aku saja," jawabnya."Jangan Mas, kantor kita tidak searah dan aku pun tidak mau terlambat di hari pertama bekerja," jawabku tegas."Setidaknya kita bisa sarapan dulu.""Aku sudah siapkan bekal dan sarapan di kantor.""Begini kan, jadinya, nantinya lama-lama kau tidak akan punya waktu untukku hari pertama bekerja saja kau tidak mau sarapan denganku."Ya ampun belum apa-apa dia sudah mengeluh."Mas, mengertilah bahwa ini adalah hari pertama aku bekerja dan aku tidak mau dicap tidak disiplin, Aku adalah karyawan baru yang masuk lewat jalur rekomendasi, aku tidak ingin mengecewakan orang-orang.""Baiklah, tersera

    Last Updated : 2023-03-31
  • Dipaksa Akrab dengan istrinya    44

    Beberapa hari kemudian. Setelah percakapan panjang kami malam itu, suamiku mulai menjaga jarak dan tidak banyak bicara. Dia lebih banyak membungkam dan hanya melakukan sesuatu yang dia perlukan. Sisanya dia akan habiskan waktu untuk nonton TV dan tidur lalu pergi bekerja dan kembali seperti robot yang sudah disetting saja.Tiga hari setelah dia berada di rumah filsafat suamiku terlihat pulang dengan wajah yang begitu lesu dan rambut yang berantakan.Seperti yang kuduga karena pada akhirnya si jalang filsa mengetahui bahwa kini aku bekerja dan bebas, tentu saja dia iri dan tidak setuju dengan kebebasanku. Dia mencoba mengungkapkannya dengan Mas Albi dan terlihat sekali Mas albi tertekan dengan hal demikian."Aku pusing, aku ingin tidur." Dia berkata begitu ketika aku mengajaknya untuk makan bersamaku dan anak-anak."Ada apa denganmu belakangan kau lebih banyak diam dan membisu?""Filza juga menuntut ingin bekerja sepertimu atau minimal dia punya waktu untuk bergaul dengan teman-teman

    Last Updated : 2023-04-01
  • Dipaksa Akrab dengan istrinya    45

    "Ayo pergi Filza," ucap Mas Albi sambil menarik siku istrinya.Mendapat perlakuan seperti itu, ditarik dan diajak pergi dari rumahku bukannya malah mengalah dan mengikuti perintah suaminya filsa malah mungkin meronta dan menjadi-jadi saja."Dengar ya Mbak dan Mas Albi, yang tercinta, apapun yang ingin kalian ucapkan aku tidak peduli. Keputusanku sudah bulat bahwa aku ingin bekerja entah membuka salon seperti milik Mbak Aini, atau bekerja di luar seperti yang dia lakukan sekarang. Sepertinya istri pertamamu terlalu banyak kehendak, sehingga, belum beberapa bulan membuka salon dia sudah beralih ke pekerjaan lain, mungkin ini caranya untuk mencari perhatian dan mendapatkan atensi.""Sudahlah jangan banyak komentar, ayo kita pergi dari sini," ujar Mas Albi menyeretnya.Sebenarnya mendengar ucapannya, hatiku terbakar dan menyala-nyala. Tapi demi menjaga perasaan suami dan tidak mau membuatnya semakin pusing aku terpaksa menahan diri. Lagi pula percuma meladeni, buang waktu dan tenaga saja

    Last Updated : 2023-04-01
  • Dipaksa Akrab dengan istrinya    46

    Agak lucu mendengar dia mengancamku seperti itu dengan segala kemarahan dan keyakinannya. Bilang apa dia tadi? Ingin memastikan bahwa aku sendiri yang akan minta cerai karena tidak tahan, sungguh lucu ucapannya itu. Aku bahkan sampai tak sanggup menahan gelak tawa. Aku tahu dia akan sulit mewujudkan harapannya itu sebab hubungan yang terjalin antara aku dan suami sudah demikian erat. Jadi, sulit baginya untuk memisahkan, kecuali---naudzubbilllah-- suamiku sendiri yang memintanya, meminta perpisahan dariku.*"Kau nampak cantik dan bersemangat sekali," ucapnya saat masuk dalam rumah, di mana saat itu aku sedang menata meja dan menghidangkan makanan untuk makan malam."Iya, kau siapkan makanan yang lezat dan hangat, cuaca dingin dan hujan di luar membuat kita nyaris membeku. Sebaiknya segera ganti baju dan bergabung ke meja makan," jawabku."Iya." Dia beranjak ke kamar untuk segera mengganti baju lalu kembali ke meja makan dan mengambil tempat duduknya."Pulangmu malam sekali, apaka

    Last Updated : 2023-04-02

Latest chapter

  • Dipaksa Akrab dengan istrinya    121

    Ah, kenapa jadi begini lagi. Hmm, kalau aku diam saja, maka kisah lama akan terulang kembali. Sebenarnya secara tidak langsung Mas Albi juga menyimak percakapan kami, hanya saja ia pura pura tidak mendengar dan tidak peduli."Oh, hehe, benarkah? Uhm ... kurasa kau akan punya kehidupan lebih baik setelah ini. Kau tumbuh jadi wanita yang terbuka dan mendewasa sekarang.""Aku menyesal tidak bersikap baik seperti ini dari dulu.""Sudahlah, jangan ungkit masa lalu, karena dari sana kita membuat kesalahan dan belajar untuk tidak mengulanginya lagi. Ayo makan" ucapku sambil meraih sendok saji.Di meja kaca, terhidang aneka lauk dan sayur yang dia letakkan dalam mangkuk kaca dengan sisi keemasan, piring dan gelas terlihat mewah dan ditata cantik di meja, ada gulai ayam, tumis brokoli wortel, ikan sambal dan aneka makanan lain. Aku benar benar terkejut bahwa wanita ini akhirnya bisa mengurus rumah dan menyambut tamu dengan baik."Kelihatannya enak," gumamku sambil duduk dan mencicipi makanan i

  • Dipaksa Akrab dengan istrinya    120

    "Kalau kau ragu untuk memulai percakapan maka aku yang akan menghubungi filsa untukmu," ucapku lembut."Ya, tolong lakukan itu," jawabnya dengan binar mata penuh harap."Kuharap dia merespon baik dan kita bisa bertemu dengan damai, tanpa air mata dan luka lagi.""Semoga saja," desah Mas Albi sambil menganggukkan kepala.*Setelah Mas Albi ke kantor, tugas tugas rumah sudah beres, aku segera mengambil inisiatif untuk menghubungi mantan maduku yang kini tinggal dengan kedua orang tuanya.Kupencet nomor ponselnya dan berharap bahwa itu masih nomor yang sama namun ternyata sudah tidak aktif. Untungnya aku menyimpan nomor telepon rumah ibunya Filza jadi aku segera menghubunginya."Halo, Assalamualaikum Bu," sapaku berhati hati."Halo, walaikum salam, Nak Aini, apa kabar Nak? kok tumben baru menelpon sekarang ya?""Begini Bu, Mas Albi ingin menjumpai Gibran," jawabku."Oh tentu saja, kalian bisa mendatanginya ke rumah," jawab Ibunya Filza."Apakah itu akan baik Bu?""Tentu saja, tak ada ma

  • Dipaksa Akrab dengan istrinya    119

    "Kau yakin dengan ini? Jika kau merasa tidak baik-baik saja, Gibran boleh kau titipkan dulu pada kami?""Tidak usah, aku sudah rindu anakku dan ingin membawanya pulang.""Tapi Filza ....""Tolong kemasi barang Gibran!" Wanita itu memberi penekanan dengan perintahnya yang terdengar sangat tegas."Baiklah," gumamku lirih. "... Kami memang tidak berhak menahan anakmu tetap di sini Jadi kau tidak perlu terlalu tegang dan marah.""Aku akan berterima kasih jika kau melakukannya dengan cepat Mbak," jawabnya."Iya, baiklah." Aku beranjak ke kamar sambil memperhatikan wajah Mas Albi sementara pria itu hanya terlihat bingung dan tercenung.Kukemasi barang barang Gibran, pakaian selimut, batal, botol susu hingga buku edukasi dini yang setiap malam kubacakan untuknya. Entah kenapa, hatiku merasa sangat berat dan sedih, ada rasa sulit melepaskan dan tidak rela, juga rasa sesak yang menghimpit hati. Aku tahu Gibran bukan anakku, tapi kehadirannya membawa cahaya baru dalam hidupku. Ya Tuhan ... kena

  • Dipaksa Akrab dengan istrinya    118

    Dua Minggu berlalu setelah percakapan terakhir Mas Albi dengan fIlza, sudah berhari hari wanita itu tak pernah menghubungi lagi, tak memberi kabar atau biasanya meminta Mas Albi untuk mendatanginya.Entah dia sudah berubah pikiran atau hanya sedang sibuk dengan pengobatan, aku tak tahu. Fokusku sekarang adalah mengurus anak dan suami, malah aku beruntung sekali kalau Mas Albi tidak diganggu ganggu lagi.*"Sedang apa Um?" Tanya suamiku yang mendekat di teras belakang."Menjahit," jawabku sambil memperlihatkan kain di tangan dan jarum."Kau tampak ceria, apa ada hal yang membuatku senang.""Lebih tepatnya hal yang membuat kita senang," balas Mas Albi."Apa itu aku penasaran sekali," jawabku antuasias."Lihatlah ini," ucapnya sambil menyodorkan brosur padaku. Brosur itu adalah informasi sebuah perumahan dengan gambar hunian berlantai dua yang terlihat modern dan mewah."Apa ini?""Kupikir rumah kita terlalu kecil untuk 3 orang anak, dan anggota keluarga boleh jadi akan bertambah lagi, j

  • Dipaksa Akrab dengan istrinya    117

    Itu yang selalu aku ajarkan pada diriku dan kuyakinkan pada hatiku, bahwa suatu hari semua masalah ini akan berakhir dan kami akan hidup bahagia.Boleh jadi kisah yang berputar sekarang ini hanya tentang hidupku dan kegilaan Filza, tentang Mas Albi yang masih saja galau dan kasihan pada mantan istrinya. Tentang aku yang kadang-kadang baik dan merasa iba pada orang yang berbuat zholim, tidak bisa kupungkiri perasaan hatiku selalu ingin bersikap tulus pada orang lain. Mungkin itu sudah alami terjadi.Kubaringkan diriku di dekat suami dan Gibran yang tertidur pulas dengan posisi saling memeluk. Kurapikan rambutku agar tidak berserakan di bantal lalu menyelimuti diri. Mas Albi yang posisinya berada di antara aku dan Gibran segera membalikkan badan dan memeluk diri ini dengan erat."Sayang, aku rindu denganmu," bisiknya."Hmm." Aku hanya menggumam dalam kegalauan pikiranku yang kadang kadang berkecamuk tentang wanita yang sedang dirawat di seberang sana."Bolehkah kita melakukannya malam

  • Dipaksa Akrab dengan istrinya    116

    "Mas ...." Kupandang suami untuk beberapa saat, dia juga seperti memberi isyarat sebuah harapan akan hatiku tergerak oleh tangisan bocah itu."Kumohon, Aini ...." Mas Albi akhirnya meminta dariku. "Tolong kasihani anakku, dia mencintaimu sebagai ibunya," ucap Mas Albi dengan tatapan sendu."Ah, baiklah." Aku pun tak tega jadinya.Kuhampiri nenek Gibran, kuambil balita itu dari pelukannya lalu menggendongnya dengan erat. Air mataku menetes, pun neneknya yang tak kuasa menahan sedih."Gibran, ternyata hatimu sudah lekat dengan ummi ya?" tanya neneknya sambil mengelus punggung bocah itu. Anak Filza langsung tenang begitu aku memeluk dan menggendongnya dengan penuh kasih."Kalau begini, dia pasti akan menangis dalam pengasuhan Ibu," ucap Ibunda Filsa dengan sedih. "Dibawa bertemu Bundanya juga kondisi bundanya tidak baik, khawatir Gibran akan ditolak dan membuat anak itu sedih.""Kami akan membawanya pulang," ujar Mas Albi meyakinkan ibu."Sungguhkah?""Iya, Bu. Tidak ada alasan untuk men

  • Dipaksa Akrab dengan istrinya    115

    Di sinilah aku sekarang, di rumah sakit, duduk di bawah pohon angsana yang rindang sambil berhadapan dengan ibunda filsa saya yang mentari di jam 08.00 pagi sangat menghangatkan dan juga menyebarkan pikiran, jadi kurasa ini waktu yang tepat untuk bicara.Sepanjang malam aku sudah memikirkan apa yang dikatakan anakku, kurasa di merawat Gibran adalah tanggung jawab yang benar-benar memberatkan untukku karena jika terjadi apa-apa tentu diri ini yang pertama disalahkan."Jadi tolong sampaikan, apa yang ingin kau katakan?""Aku ingin kembalikan Gibran kepada ibu," ucapku."Tapi, kau lihat sendiri situasi kami sekarang.""Aku yakin Ibu punya anggota keluarga yang Ibu percayai, Aku ingin kembalikan tanggung jawab itu kepada Ibu karena aku tidak ingin disalahkan jika terjadi apa-apa.""Justru di rumahmu dan di dalam pelukanmu tempat teraman bagi anak itu.""Kenapa Ibu mempercayaiku? Aku hanya ibu tiri untuk Gibran.""Aku tahu hatimu sangat tulus dan luas untuk menerima dan memaafkan kesalahan

  • Dipaksa Akrab dengan istrinya    114

    "Ah, tidak, aku hanya lalai. Pikiran tidak akan mengganggu fokusku mengendara. Saat itu ada lubang besar, aku tidak memperhatikannya saat karena saat itu sedang melihat ponsel. Aku berusaha untuk menghindari lubang itu Tapi secara cepat sebuah mobil datang dari arah berlawanan hingga aku pun membanting setir dan menabrak pembatas jalan. Mobilku terbalik dan masuk ke ceruk jalanan. Aku bersyukur masih bisa selamat, karena Andai mobil itu meledak tentu aku tidak akan bisa bertemu istriku sekarang.""Oh begitu ya, tapi kamu harusnya lebih hati-hati. Masih banyak loh orang-orang yang membutuhkan kamu di sekelilingnya," ucap Lena dengan berdecak kecil. Nampaknya dari gestur, wanita itu ingin menunjukkan perhatian dan tertarik pada suamiku."Makasih perhatiannya, aku akan lebih berhati hati.""Lihat kan, kamu hampir patah kaki, tanpa kamu situasi di kantor kacau dan tidak terkendali. Ada beberapa hal yang tidak bisa kami handle kecuali atas pengaturanmu.""Aku berjanji aku akan segera kemba

  • Dipaksa Akrab dengan istrinya    113

    (Apakah Filza mendatangi kalian?) Pesan itu datang dari ibunda filsa saat aku baru saja menyelimuti suamiku yang kembali tertidur.(Tadi sempat datang, tapi sudah pergi beberapa waktu yang lalu saya yakin dia sudah kembali ke sana.) Aku segera menjawab pesannya.(Tapi sampai saat ini anakku belum kembali juga, di mana dia ya.)(Kalau dia tidak kembali, kira-kira dia ke mana?) Mau tidak mau aku pun penasaran dan merasa sedikit panik. Apakah dia pergi ke suatu tempat untuk melakukan tindakan nekat atau hanya sekedar jalan-jalan untuk menghibur diri. Ah, meresahkan sekali. (Ibu kurang tahu. Tolong bantu ibu untuk menemukan filsa, dia tidak menjawab telepon Ibu.)(Aduh, bagaimana ya ....) Aku jadi bingung untuk melakukan apa. (Tolong minta Abi untuk menghubungi filsa hanya Albi yang bisa membuat filsafat menurut.)(Tapi dia baru saja tertidur dan tidak bisa diganggu lagi, suami saya sedang sakit kepala dan merasa lemah, badannya sakit semua.)(Tolong lakukan sesuatu demi Ibu ...)Aduh

DMCA.com Protection Status