Share

Extra part 1

Penulis: Piemar
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-30 08:08:49

Seorang pria berhidung bangir terlihat wara-wiri di depan sebuah ruangan bersalin. Ia tengah menunggu detik-detik kelahiran istrinya yang tengah berjuang melahirkan secara normal di usianya tak lagi muda.

Sebelumnya seharusnya istrinya mengikuti prosedur sesar untuk melahirkan. Namun ternyata istrinya bersikukuh ingin melahirkan secara normal. Dengan sebuah alasan bahwa dirinya sehat secara fisik.

Sebetulnya ia ingin menemani istrinya namun ketika ia masuk, ia mendapat telepon dari putrinya bahwasanya putrinya juga mengalami kontraksi. Sementara itu suaminya sedang pergi keluar kota karena menjadi mubaligh dalam sebuah tabligh akbar.

Pria itu merasa heran sebab dari usia kandungan, istrinya yang lebih dulu hamil. Sementara itu putrinya lebih awal satu bulan. Oleh karena itu perkiraannya, seharusnya istrinya yang melahirkan lebih dulu.

[Di mana sekarang?]

Pria itu merogoh ponsel yang menghuni saku celananya lalu menghubungi putrinya-yang sedang berada dalam perjalanan menuju rumah saki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Extra part 2

    Tiga tahun kemudian,“Ampun Baby, ampun! Tolong jangan marah-marah dong!!” seru seorang pemuda berambut pirang yang diikat asal. Penampilannya sangat berantakan. Kemejanya yang dikenakannya sudah kusut masai.Beberapa kali ia menghindari lemparan bantal cushion yang dilempar secara babi buta oleh istrinya.“Baby!! Jangan marah-marah dong! Nanti baby kita mau jadi pemarah,”“Au ah, aku sebel sama Mas Daniel,” Sang istri menghentakan kakinya kesal. Ia berjalan meninggalkan suaminya yang mematung di bibir pintu penghubung ruang tamu.“Ah, Sayang, jangan jalan cepat-cepat! Kau lupa sedang hamil muda,”Daniel terus mengekori istrinya yang masih menyimpan amarah hanya karena masalah sepele.“Aduh, ada apa ribut-ribut??”Kinanti menghampiri mereka yang terlihat seperti seekor kucing dan anjing.“Mami, Mas Daniel …” imbuh Salwa mengadu pada mama mertua dengan rengekan kecil persis seperti anak bungsu Kinan.Kinan merangkul menantunya lalu mengusap lengannya. “Ada apa? Coba ceritakan ke Mami?

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Extra part 3

    Seketika Salwa mengusap perutnya dengan perasaan pilu ketika melihat sosok gadis mungil bernama Shakira. Ia seharusnya lebih bersabar dalam hal apapun. Saat ini Kania tengah terguncang karena putrinya tak sesuai harapannya.Salwa baru sadar mengapa Kania menamai putrinya dengan Shakira yang berarti rasa syukur. Melalui Syakira, semua orang bersyukur. Salwa mengayunkan kakinya mendekati gadis kecil berusia tiga tahun itu lalu berjongkok seraya berkata, “Kira, ini boneka untukmu.”Salwa memeluk Shakira meskipun gadis cantik itu tak meresponnya. Namun justru yang merespon wanita yang tengah hamil muda itu adik bungsunya.“Teteh, makasih bonekanya!” imbuh Shafea memeluk sang kakak, mewakili Shakira. Shafea terlihat lebih dewasa ketimbang umurnya. Bahkan ia mengasuh keponakannya-Shakira yang berusia tak jauh beda dengannya.“Sama-sama, bungsu!!”Salwa pun memeluk adiknya dengan erat dan menghujani wajahnya dengan ciuman rindu.Salwa dan Daniel hanya akan pulang ke Bogor akhir pekan atau sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Extra Part 4

    “Marmot!! Suracep! Selamat ya! Barokallahu laka wabaroka ala’ika wajama’a bainakuma pi khoir! Samawa!!”Dari jarak satu meter, Salwa Salsabila sudah merentangkan ke duanya tangannya lebar untuk sang pengantin wanita. Ia sudah tak sabar ingin sekali memeluk sahabat seiya sekatanya.Di sisi lain, Neng Mas yang kini menjadi ratu dalam hari itu langsung berbinar manakala melihat sahabatnya yang sudah sangat dinantikannya tiba di sana.“Wawa!! Pendekar silat!!” sahutnya tak kalah heboh.Kini ke dua wanita itu berpelukan dengan erat dan hangat. Mereka menangis sesenggukan karena rasa rindu yang membuncah. Semenjak Salwa menikah dan lebih dulu menyelesaikan kuliahnya, mereka tak lagi bersama. Masing-masing menjalani aktifitas yang berbeda. Mereka berjuang dengan versi masing-masing agar meraih gelar dokter umum.Tingkah ke duanya cukup menarik perhatian semua orang yang berada di sana.Mereka pun ikut terharu melihat kedekatan mereka. Baik dari keluarga Neng Mas maupun Acep di mana mereka m

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-02
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Season 3 | Bab 1

    Pagi itu gadis remaja mengenakan seragam putih-hijau daun itu tengah berlari terbirit-birit menuju sekolah karena jarum pendek di arlojinya sudah menunjukan pukul tujuh lewat dua puluh menit. Itu pertanda gerbang sekolah sudah ditutup oleh security bertubuh tinggi besar dan akan dibuka kembali saat upacara bendera selesai.Sial, hari senin anak remaja berusia tiga belas tahun itu datang kesiangan ke sekolah.“Aduh, kenapa mobilnya pake acara mogok segala sih,” gerutunya dengan bibir yang mencebik. Gadis itu terlambat datang ke sekolah karena mobil yang mengantarnya mogok di tengah jalan. Memberanikan diri gadis itu mendekati security yang berdiri dengan wajah sangar di hadapannya.“Permisi! Assalamualaikum! Pak, saya terlambat sepuluh menit, boleh masuk ya please!! Soalnya mobil yang mengantar saya mogok. Jadi, yang salah supir saya. Dia tidak memeriksa kendaraan sebelum ke sini.”Gadis itu tak kehabisan akal. Ia memasang wajah imut di depan security itu dengan mengerjapkan matanya be

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-02
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 2

    Season 3| Bab 2Sudah menginjak pertengahan semester kelas sembilan, Farah belajar di salah satu sekolah elit kota Bogor. Gadis itu mengikuti jalur akselerasi saat SMP karena memiliki kecerdasan seperti halnya saudara kembarnya Asyraf. Hanya saja mereka berbeda kelas.Farah dan Asyraf sama-sama pandai dalam bidang exact. Beberapa kali mereka menjuarai olimpiade exact baik tingkat nasional maupun internasional. Farah menjuarai Matematika dan Kimia sedangkan Asyraf menjuarai Fisika dan mahir membuat robot.Selain itu, gadis itu mengikuti ekskul olahraga beladiri yaitu karate. Tak tanggung gadis itu pula meraih juara dalam bidang karate mewakili sekolah di tingkat provinsi.Karena kesibukannya gadis itu seringkali tak bisa mengatur waktunya dengan baik. Akhir-akhir ini ia sering datang ke sekolah kesiangan. Bahkan ia seringkali diantar belakangan oleh supir lain. Sebab saudara-saudaranya seringkali berangkat lebih dulu. Mereka tidak ingin menunggu Farah yang ‘lelet.Farah dan Asyraf kini

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-02
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 3

    “Farah ikut jalur akselerasi ya? MasyaAllah hebat Nak!” seru Attar berbasa-basi pada anak gadis yang kini menumpang di dalam kendaraan mewahnya. Gadis itu duduk di belakang bangku ke dua dengan memalingkan wajahnya pada jendela kaca.Attar mengajaknya berbincang sebab gadis berusia tiga belas tahun namun bertubuh bongsor itu terlihat canggung berada di antara mereka. Mungkin di depan Yusuf ia tidak jaim namun di depan ayahnya Yusuf ia merasa canggung.Setelah Farah berpikir keras, akhirnya ia bersedia diantar oleh Attar kebetulan jalan yang mereka lewati akan melewati komplek perumahannya. Selain itu awan yang berarak di langit terlihat mendung sehingga membuatnya tak menolak tawaran mereka.“Hum, iya, Om,” jawab Farah singkat. Gadis itu hanya menjawab seperlunya.“Rah, kok diam sih? Biasanya cerewet,” cetus Yusuf menoleh ke arah Farah yang berada di belakangnya.Farah langsung menajamkan matanya menatap Yusuf. Yusuf hanya tersenyum melihat gadis itu yang sedikit pemarah.“Jadi kalia

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-05
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 4

    “Om Raka, udah beli tiketnya?” tanya Farah pada Raka yang selalu setia mengawalnya. “Sudah dong, Nona muda!” Raka mengibaskan beberapa lembar tiket nonton bioskop dengan tangannya ke arah gadis remaja itu. “Tujuh tiket ya Mbak!”“Hum, Om Raka, tapi lain kali jangan ngikutin aku terus. Aku malu tau, sudah besar terus saja diikuti. Aku juga butuh privacy.”Farah mengomeli Raka tanpa canggung. Ia sebetulnya marah pada ayahnya-yang selalu meminta Raka menemaninya. Ia merasa tak nyaman.Seharusnya Farah marah dan protes kepada ke dua orang tuanya, namun ia tak berani. Mana bisa ia memiliki keberanian untuk membantah perintah ayahnya yang over protektif. Oleh karena itu ia hanya mengomeli Raka-yang sudah dianggap omnya.Raka hanya mendesah pelan mendengar keluh kesah gadis itu. Telinganya sudah cukup tebal mendengar segala muntahan kalimat demi kalimat yang dilontarkannya. Ia tidak peduli. Ia hanya menjalankan amanatnya menjaga putri sang majikan.“Sudah?” tanya Raka dengan tenang.Pria

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-06
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 5

    Semua orang tampak panik saat ada seorang siswi tak sadarkan diri di lapangan. Siswi itu tengah berlatih karate bersama kawannya, namun tiba-tiba ketika ia baru saja memulai pemanasan tubuhnya langsung ambruk ke atas lapangan.“Siapa yang pingsan?” tanya remaja tampan mengurai kerumunan yang menyemut di dekat lapangan. “Si Bule pingsan.”Salah satu siswa mengadu pada remaja itu. Mendengar nama panggilan yang terkesan rasis, remaja itu mendengus kasar. Ia buru-buru berlari menuju kerumunan lalu menyelipkan tubuh jangkungnya di antara mereka.Dadanya bergemuruh hebat tatkala menyaksikan pemandangan yang menyesakkan dada. Sahabatnya ternyata yang pingsan. Dan, di antara kerumunan itu hanya terlihat satu orang berusaha menyadarkannya. Entah berusaha mengangkat tubuhnya. Sisanya, hanya menjadikan insiden siang hari itu sebagai tontonan semata.“Farah!” gumamnya panik. Anak lelaki itu langsung menurunkan tubuhnya dan membantu seorang teman perempuan Farah yang tengah bersusah payah mengang

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-08

Bab terbaru

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Extra part

    Setahun kemudian,Yusuf dan Farah kini sudah tinggal terpisah dari keluarganya masing-masing. Sebagai seorang suami yang bertanggung jawab, Yusuf membangun sebuah rumah mewah untuk istrinya. Tak kalah mewah dengan rumah keluarga istrinya.Karena Yusuf seorang yang paham agama sehingga ia meyakini bahwa ia harus memberikan yang terbaik untuk istrinya. Bahkan ia memberikan nafkah terbaik, lebih baik dari apa yang istrinya dapatkan dari ayahnya. Yusuf bekerja keras di perusahaan sang ayah. Ia juga menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di akhir pekan untuk mengamalkan ilmunya dalam ilmu Quran dan hadist. Selain itu, pemuda tampan itu membuat buku dan banyak melakukan seminar dan workshop sebagai seorang penulis dan pendidik.Malam itu, Yusuf pulang terlambat ke rumah. Tepat pukul sembilan malam, ia baru saja memarkirkan kendaraan SUV miliknya di halaman rumahnya yang sangat asri.Rumah itu dibangun di atas lahan hektaran. Pemuda yang visioner itu ingin kelak memiliki banyak

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 95 (happy ending)

    Perlahan, Yusuf pun melepas jilbab Farah dan tersenyum menatapnya. Tangannya dengan lembut melepas ikatan rambut Farah hingga membuat rambutnya terburai. Rambutnya yang hitam nan panjang mencuri atensinya.Tanpa sàdar, Yusuf merengkuh sejumput rambutnya yang halus kemudian menciumnya seraya memejamkan matanya. Farah menatap suaminya dengan tatapan penuh damba. Pemuda tampan itu kita sudah menjadi miliknya seutuhnya.“Yusuf, aku mau mandi,” ucap Farah dengan gugup. Berdekatan dengan Yusuf sungguh membuat tubuhnya panas dingin. Ia butuh waktu untuk beradaptasi dengan suaminya.“Tentu, Sayang,” jawab Yusuf sembari berdiri. Pemuda tampan itu berjalan menuju lemari dan mengambil handuk. Kemudian ia menoleh ke arah Farah yang masih sibuk merapikan aksesoris pengàntin. “Sayang, ini handuknya. Aku taruh di atas nakas.”Dipanggil dengan sebutan sayang, Farah semakin salah tingkah. Ia lantas berpikir nama panggilan untuk suaminya. “Yusuf, aku harus memanggilmu apa? Hum, meskipun kita seumuran, k

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 94

    Sebulan berlalu. Persiapan pernikahan Farah dan Yusuf sudah rampung. Hari bahagia yang dinantikan itu telah tiba. Setelah melewati berbagai macam ujian dan rintangan dalam kisah cinta mereka, akhirnya, Farah dan Yusuf bisa bersanding di sebuah tempat yang sakral dan suci.Pagi itu, pukul 09.00 WIB Farah dan Yusuf akan melangsungkan akad walimah yang diadakan di ballroom salah satu hotel bintang lima milik sang ayah. Di pelaminan, Yusuf dan sang ayah—Attar serta pamannya sudah bergabung dengan keluarga inti pihak perempuan; Darren Dash, Jonathan Dash yang kini sudah duduk di kursi roda, Naufal Alatas, Daniel Dash, penghulu, dan saksi. Di tempat yang berbeda Farah ditemani sang ibu dan keluarga perempuannya menunggu detik demi detik acara yang sakral itu dimulai. Pernikahan diadakan secara syariat di mana pihak lelaki dan perempuan dipisah.Suara microphone mulai menggema. Seorang MC mulai mengarahkan acara hingga tibalah waktunya Yusuf mengucapkan kalimat ijab qabul dengan lantang. Set

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 93

    Darren mendapat telepon dari asistennya yang mengatakan bahwa putrinya mengendarakan mobil mewahnya dengan sangat cepat menuju pantai. Ia terkejut mendengarnya dan langsung berniat menyusul putrinya. Ia memiliki firasat buruk. Semenjak pagi ia merasa tak enak hati. Ia terus memikirkan putrinya.Tak biasanya putrinya pergi bepergian jauh tanpa mengabarinya. Terdengar aneh bukan!Darren Dash semakin tersulut emosi saat ia berada di jalan menuju pantai yang biasa putrinya kunjungi, ia melihat mobil Yusuf berada di depannya. Tak lain tak bukan, pemuda itu juga terlihat akan pergi ke pantai. Bahkan ia melajukan kendaraannya dengan sangat cepat. Sisi lain, Darren Dash memilih memelankan laju kendaraannya karena ingin tahu apa yang mereka lakukan di pantai berduaan. Tak bisa dibiarkan! Farah sudah keterlaluan.Darren berzikir untuk mengendalikan emosinya. Ia pun melihat mobil milik Yusuf sudah terparkir di area parkir yang luas area pantai. Pria dewasa itu terus melangkahkan kakinya, berjal

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 92

    Setelah kejadian kecelakaan tadi, Yusuf tergesa-gesa mengejar kembali Farah meskipun kendaraannya ketinggalan jauh. Pemuda itu hanya mengkhawatirkan kondisi gadis itu yang tengah kalut. Kabar tentang cerita masa lalu ke dua orang tuanya sungguh melukai batinnya. Saat ini gadis bermanik hazel itu belum menerima fakta mengejutkan itu.“Argh! Farah jangan bertindak bodoh!” geram Yusuf usai membanting ponselnya hingga terbanting ke atas kursi. Beruntung, ponsel itu tidak jatuh ke kolong kursi mobil.Nomor telepon Farah tidaklah aktif. Yusuf hanya bisa menghela nafas berat mengingat karakter Farah yang memang keras kepala.“Allah, lindungilah Farah. Amin,” gumam Yusuf tak henti-hentinya berzikir. Yusuf mengedarkan pandangannya mencari mobil putih milik Farah. Sial, di jalan yang dilewatinya ada banyak mobil putih namun bukan mobil Farah barang tentu. Mobil Farah termasuk mobil mewah.Yusuf pun menepikan mobilnya menuju pom bensin terdekat. Ia akan mengisi bahan bakar terlebih dahulu untuk

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 91

    Semua orang yang berada di cafe panik saat melihat adegan yang terjadi di antara Farah dan Elia.Tanpa belas kasih, Elia mengambil cangkir kopi dari nampan—yang dibawa pelayan kemudian menumpahkannya pada wajah Farah dengan gerakan yang sangat cepat.Namun, sebuah pertolongan datang. Dengan gerakan yang lihai dan gesit, sosok pemuda tampan maju, berusaha melindungi Farah. Ia memeluk Farah. Meski tidak benar-benar memeluk karena ke dua tangannya tidak menyentuh tubuh gadis itu.Farah hanya memejamkan matanya reflek saat air cipratan itu mengenai pipinya. Namun saat ia membelakan matanya, ia tersentak kaget, karena Yusuf berada di sana melindunginya dari aksi keji Elia. Kini punggung Yusuf yang terkena cipratan kopi yang panas itu.“Yusuf,” imbuh Farah dengan berurai air mata. Entahlah, perasaan Farah berkecamuk. Cerita dari bibir Elia tentang ayahnya dan menatap Yusuf yang selalu saja menjadi garda terdepan dalam menolongnya, membuat lelehan air mata terus menerus menetes.Tatapan Yusuf

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 90

    Di sebuah ruang keluarga bernuansa mewah, terlihat sepasang suami dan istri yang sedang duduk berdua sembari menikmati tontonan chanel luar negeri—yang tengah menampilkan sebuah destinasi wisata di Eropa.“Mas, indah sekali ya? Aku pengen jalan-jalan lagi sekeluarga. Berkeliling Eropa dan menikmati musim semi yang indah di sana.”Nuha mengungkapkan keinginannya saat tatapannya tertuju pada colosseum Roma yang berdiri pongah.Darren hanya mengangguk pelan. Meskipun raganya berada di sana, namun pikiran Darren terseret pada memori-memori kelam nan buruk yang seringkali menghantuinya.“Mas, ini salad buah yang diminta,” ucap Nuha pada suaminya ketika ART menaruh semangkuk salad untuk menemani waktu rehat mereka. Darren pun melirik pada mangkuk salad kemudian ia berusaha mengambilnya.PrangTiba-tiba saja Darren menjatuhkan mangkuk salad buah itu. Namun dengan sigap, ART sudah langsung membereskan kekacauan yang ada. “Mas, kenapa?”Nuha terkejut saat melihat suaminya yang tampak syok dan

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 89

    Dua orang wanita cantik berbeda usia sedang mengobrol di sebuah cafe. Suasana terasa tegang saat wanita berusia kepala lima itu mulai bercerita. Sebetulnya, wanita itu enggan bertemu dengannya setelah apa yang terjadi. Namun karena gadis muda itu bersikukuh akhirnya mau tak mau ia pun mengiyakan permintàan.Di sinilah mereka berada. Sebuah rooftop yang terletak di lantai dua sebuah kafe kopi yang berada tak jauh dari rumah sakit di mana gadis itu bertugas.Mereka adalah Farah dan Maesarah. “Jadi … Om Attar itu mantan tunangannya ibuku?”Farah pun menimpali cerita yang baru saja ibunya Yusuf katakan. Gadis bermanik hazel itu bertanya sekedar untuk mengkonfirmasi.Malam itu, Farah tak sengaja mendengar percakapan yang terjadi di antara ibunya dan tantenya. Namun percakapan itu hanya sekilas sehingga ia dilanda penasaran.Jika Farah bertanya pada mereka, ia yakin mereka tidak akan memberikan jawaban apapun yang memuaskan hatinya.Oleh karena itu, Farah berinisiatif bertanya langsung pad

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 88

    “Mas kenapa sih? Bete begitu!” beo Daniel pada sang kakak yang sedari tadi terlihat tidak fokus dalam bekerja. Daniel Dash sengaja datang ke kantor kakaknya, membawa sejumlah kontrak kerja hingga menjelaskan laporan soal saham perusahaan. Namun Darren Dash hanya terdiam dengan tatapan yang kosong mirip orang kesambet setan.Lama kelamaan Daniel mulai jenuh melihat respon kakaknya—yang seakan tidak menghargai usaha dirinya. Padahal ia sangat sibuk. Namun demi menyampaikan amanat perusahaan ia mengunjungi kantor pusat PT Jonathan Dash Group. “Mas Darren aku pamit pulang! Lain kali saja aku melapor,” ucap Daniel Dash kemudian membereskan berkas penting perusahaan dan memasukannya kembali ke dalam tas miliknya.“Tunggu! Apa? Kau bahas apa tadi? Sorry, Mas lagi banyak pikiran, jadi gak fokus,” imbuh Darren mengklarifikasi. Seharusnya, Darren juga bisa menahan diri untuk tidak melamun saat jam kerja. Namun siang itu seperti siang sebelumnya, ia masih kepikiran soal omongan Attar dan sikap

DMCA.com Protection Status