Share

Bab 94 Pesan dari masa lalu

Mau marah tapi tak tega. Kalau dibiarkan khawatir jadi kebiasaan. Begitulah pikiran Aruni sekarang. Melihat sepasang anak muda yang tengah berusaha mati-matian menyembunyikan sesuatu darinya.

Sesekali mereka saling lirik. Anak perempuan yang meliriknya dengan tatapan sengit sedangkan pemuda yang usianya lebih dewasa darinya meliriknya dengan tatapan yang entahlah. Mungkin hanya pikirannya saja. Tatapan itu ia kenal sekali, tatapan seorang lelaki yang mendamba seorang wanita.

Aruni menarik nafas dalam. Meraup oksigen sebanyak-banyaknya. Dadanya sempat terasa sesak tadi ketika mendapati anak gadisnya berduaan dengan lelaki yang bukan mahram. Namun ia cukup bisa mengendalikan dirinya, berpikiran positif dan tidak reaksioner.

Ia tidak boleh bertindak gegabah. Ia paham betul karakter anaknya yang keras kepala persis dirinya saat muda. Jika ia salah menangani maka akibatnya fatal.

Daniel dan Salwa kini tengah duduk di sofa panjang di ruang tamu secara terpisah. Ada jarak di antara mereka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status