Beranda / Romansa / Dinodai Sebelum Malam Pertama / Bab 92 Keterkejutan sang kakak

Share

Bab 92 Keterkejutan sang kakak

Penulis: Piemar
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-09 10:18:59
“Sayang, ayo bersiap-siap! Kita mau pulang ke apartemen sekarang.”

Darren memanggil Nuha hingga Nuha mengurungkan niatnya untuk mengintip isi chat grup para pekerjanya.

“Iya, Mas,” sahut Nuha kemudian bangkit berdiri mengikuti suaminya. “Padahal penasaran pengen lihat mereka rame di grup.”

Mutia menghela nafas panjang. Ia bersyukur Nuha tidak jadi melihat isi chatting para pekerja, khawatir bisa menimbulkan hal-hal yang tak diinginkan.

Mariyam Nuha dan Darren Dash tengah berada di kediaman Naufal Alatas. Di sana bahkan disediakan sebuah tempat khusus mereka, sebuah paviliun mewah tempat mereka bisa menginap leluasa di sana.

Naufal Alatas ingin menjadi seorang kakek seutuhnya untuk anak-anak Mariyam Nuha sebagai cara menebus kesalahannya pada masa lalu karena tak bisa ikut merawat ibu mereka.

Beruntung Sahila wanita yang pengertian. Ia pun mendukung semua keputusan suaminya. Kehadiran Nuha dan anak-anaknya membuat kehidupan mereka semakin berwarna. Terutama anak-anak lucu dan meng
Piemar

Hola, assalamualaikum. Masih pada baca gak teman" Makasih ya doa dan supportnya buat novel ini Semoga menghibur kalian semua ...

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
jihan sufyan
wa'alaikumsalam... msh ditunggu kak kelanjutannya.. next kak
goodnovel comment avatar
Roka
interesting
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 93 Mulai dicurigai

    “Kayaknya daya ponselnya mati,” gumam Nuha dengan perasaan gelisah. Ia merasa tak tenang karena belum mendapatkan penjelasan soal kenapa adiknya saat ini bersama Daniel. Ia tak boleh berburuk sangka. Ia berusaha tenang. Mungkin nanti setiba di apartemen, Nuha akan kembali menelepon mereka atau mertuanya. Setelah tiba di apartemen, Nuha langsung mencoba menghubungi kembali baik Salwa ataupun Daniel namun tetap saja nomor mereka tidak aktif. “Kenapa kompak tidak aktif? Ini sudah larut malam.” Nuha bergumam, pikirannya sudah kemana-mana. “Kenapa Sayang?” tanya Darren melihat raut wajah istrinya yang macam istri belum dapat uang nafkah dari suaminya. “Ini mau nelpon Salwa, tapi nomornya gak aktif.” “Eh, barusan Mommy telepon,” “Apa kata Mommy?” tanya Nuha tak sabaran. Mungkin adiknya memang mampir ke rumah Daniel. Begitu pikirannya. “Tadi katanya nyuruh Salwa bawa pesanan baju di butik langganan Mommy sama Daniel. Kondisi Daniel, yang masih lemah kadang mengkhawatirkan jika harus

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-09
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 94 Pesan dari masa lalu

    Mau marah tapi tak tega. Kalau dibiarkan khawatir jadi kebiasaan. Begitulah pikiran Aruni sekarang. Melihat sepasang anak muda yang tengah berusaha mati-matian menyembunyikan sesuatu darinya. Sesekali mereka saling lirik. Anak perempuan yang meliriknya dengan tatapan sengit sedangkan pemuda yang usianya lebih dewasa darinya meliriknya dengan tatapan yang entahlah. Mungkin hanya pikirannya saja. Tatapan itu ia kenal sekali, tatapan seorang lelaki yang mendamba seorang wanita. Aruni menarik nafas dalam. Meraup oksigen sebanyak-banyaknya. Dadanya sempat terasa sesak tadi ketika mendapati anak gadisnya berduaan dengan lelaki yang bukan mahram. Namun ia cukup bisa mengendalikan dirinya, berpikiran positif dan tidak reaksioner. Ia tidak boleh bertindak gegabah. Ia paham betul karakter anaknya yang keras kepala persis dirinya saat muda. Jika ia salah menangani maka akibatnya fatal. Daniel dan Salwa kini tengah duduk di sofa panjang di ruang tamu secara terpisah. Ada jarak di antara mereka

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-10
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 95 Bakti sosial, ketemu cogan

    “Ummi, pelan-pelan tau! Sakit! Ummi mah kayak punya dendam terselubung.”Salwa sedari tadi mengoceh pada ibunya yang tak biasanya menyisiri rambutnya yang tumbuh memanjang hingga ke punggung.“Ini sudah pelan-pelan, bawel!” sahut Aruni seraya memperbaiki cara menyisiri rambutnya agar tidak perih dan kesakitan saat ditarik. “Wa, kau tak menyisir rambut? Malas sekali,”“Hem, kapan ya Ummi, aku menyisir rambut. Ah, ya seminggu yang lalu,”Pltak!“Ummi sakit! Kalakah diteke!” Salwa meringis perih mendapat jitakan di kepalanya.“Jadi perempuan itu harus rapi! Tuh lihat Teh Nuha! Gimana mau jadi ibu rumah tangga kalau ngurus diri aja gak becus,”Sekalinya bicara Aruni sangat menusuk, pedas mirip bon cabe.“Terus dibandingin sama Teh Nuha! Beda pabrik lah, eh, beda bapak lah,”Aruni menggeram pelan mendengar putrinya membahas hal yang super sensitif, tak lain ayah kandung Nuha.“Kalau gak bisa ngurus rambut mending potong aja,”“Ummi, aku bercanda! Asli! Hari ini doang aku gak nyisir, soaln

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-10
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 96 Kelakuan si Mister yang random

    Keesokan harinya Daniel mengunjungi rumah sakit yang terletak di kawasan Palmerah, Jakarta. Ia akan membesuk sepupu jauhnya, sekaligus wanita yang pernah dekat dengannya. Kedekatan yang tak wajar sebab mereka pernah menjalin hubungan Friends with benefit.Daniel Dash dulu seringkali bergonta-ganti pasangan seks*al. Ia begitu menyesalinya. Sebab ia telah memanfaatkan sepupunya itu hanya sekedar untuk melampiaskan hawa nafsunya padahal gadis itu tulus menyayanginya. Namun gadis itu tak menuntut apapun hubungan dengannya saking cinta butanya.Setelah bertanya pada resepsionis, Daniel akhirnya memperoleh informasi bahwa Clara masih dirawat di ruang ICU namun sudah sadar.“Daniel!” seru Diana, ibunda dari Clara langsung menghambur memeluk tubuh jangkungnya tatkala kaki Daniel mendarat tepat di depan ruangan instalasi gawat darurat tersebut.“Tante, bagaimana Clara?” tanya Daniel dengan perasaan yang cemas. Bagaimanapun Clara awalnya gadis yang baik sebelum ia perkenalkan dengan clubbing da

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-11
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 97 Kabar duka

    “Sally! Tunggu!”Daniel mengejar Salwa yang kesal sewaktu mereka berada di rumah makan Sunda. Betapa tidak, saat itu Daniel terlihat kekanak-kanakkan dengan secara sengaja mempertontonkan kedekatan dirinya dan Salwa. Secara tidak langsung Daniel mengumumkan pada mereka bahwa Salwa ialah miliknya. Ia lupa jika Salwa sudah mengingatkannya untuk tidak mengumbar perasaannya di hadapan khalayak umum, mengingat status hubungan mereka belum sah di mata sang pencipta.Namun Daniel justru ingin sekali mengumumkan pada dunia bahkan alam semesta termasuk galaksi bima sakti bahwa Salwa Salsabila itu calon istrinya. Evan harus tahu! Ia tidak boleh mendekatinya.“Sally! Wait! Salwa Salsabila anaknya Ummi Arunika yang judes!” teriak Daniel seperti orang tidak waras.Beberapa orang yang melihat adegan saling mengejar mereka, menatapnya dengan penuh mafhum. Mungkin mereka sepasang kekasih yang sedang bermasalah atau sepasang suami istri yang tengah bertengkar.Daniel tidak menyerah. Ia menyesal tak b

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-11
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 98 Rumah duka

    Awan mendung menyelimuti langit salah satu pemakaman kalangan elit di Karawang, Jawa Barat. Dikawani hembusan angin yang menusuk-nusuk hingga ke bagian sumsum tulang, rintik hujan seakan menambah dramatisir prosesi pemakaman gadis yang sebulan lalu baru saja melewati masa kritis.Gadis bernama Clara telah mengembuskan nafas terakhirnya ketika kondisi tubuhnya membaik. Usai dibesuk oleh pemuda yang dicintainya, kondisi Clara membaik bahkan sempat pulang ke rumah. Menuju detik-detik terakhir hidupnya, ia kembali ceria dan ingin melanjutkan hidupnya, kembali melanjutkan kuliahnya yang sempat tertunda, mengambil magister.Tanpa diduga seminggu kemudian kondisi tubuhnya kembali kolaps hingga dilarikan ke rumah sakit Palmerah kembali. Semua anggota keluarga terkejut mendengar kabar duka tersebut, terutama Daniel Dash.Diana menangis tiada henti dalam dekapan Daniel. Ia merasa sangat terpukul melihat putrinya kembali ke pangkuan sang Kuasa. Seperti dugaannya, hidup Clara takkan lama. “Tante

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-12
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 99 Kabar yang tak menyenangkan

    Setelah acara prosesi pemakaman usai, perlahan satu per satu pelayat mulai berangsur berkurang, mundur teratur dan pamit undur diri. Giliran Darren dan Nuha pun bisa maju ke depan mendekati kuburan dan Diana yang tengah dipeluk Kinan.Barulah dari jarak dekat, Nuha bisa melihat frame raksasa berkalung bunga yang menampilkan wajah Clara yang diletakan di atas kuburan yang masih basah dan bertabur bunga. Tak salah lagi, gadis yang ia lihat ialah Clara yang seringkali diam-diam diajak Daniel ke rumah mertuanya.Perasaan Nuha makin tak karuan. Setelah mengetahui kedekatan adiknya dengan Daniel, ia merasa kecewa pada mereka kemudian sekarang melihat fakta yang tampak di depan mata, rasa kecewa itu semakin bertambah. Bukan Nuha tidak ikut senang melihat perubahan Daniel menjadi lebih baik. Bukan pula ia merasa lebih suci atau bersih darinya. Nuha hanya tak rela saja jika adiknya yang polos dekat dengan mantan playboy. Ia takut penyakit lama Daniel akan kembali kambuh.Sepengetahuan dirin

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-12
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 100 Meminta restu sang kakak

    “Grandma!”Suara Farah yang kencang membuat Kinan dan Daniel menoleh ke arahnya.Daniel langsung loncat dari kasur, nyaris membuat ibunya oleng di atas kasur dan menghampiri Farah yang berjalan ke arah mereka. Tanpa meminta ijin darinya, Daniel langsung mengangkat tubuh Farah yang gemuk hingga memekik karena kaget. Ia memangkunya sembari mengajaknya berputar-putar. “Kangen Uncle gak Beauty?”Daniel menghujani pipi gembil Farah dengan ciuman hingga anak itu tertawa renyah karena merasa geli.“Geli, Daniel! Stop it!” kata Farah berusaha menghindari ciumannya namun tak berhasil sebab Daniel dengan gemasnya menahan anak itu agar tidak berontak. Memeluknya seperti memeluk boneka.“Lah, kok Daniel? Uncle dong!” protes Daniel dengan menekuk bibirnya, berpura-pura marah pada gadis kecil yang cantik itu.“Sorry, Uncle!” katanya terkikik geli. Cara ia tertawa mirip seseorang. Tawanya lepas.“Mom coba lihat dia? Tawanya mirip siapa?”Daniel menoleh pada Kinan yang masih duduk di tepi ranjang.“

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-13

Bab terbaru

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Extra part

    Setahun kemudian,Yusuf dan Farah kini sudah tinggal terpisah dari keluarganya masing-masing. Sebagai seorang suami yang bertanggung jawab, Yusuf membangun sebuah rumah mewah untuk istrinya. Tak kalah mewah dengan rumah keluarga istrinya.Karena Yusuf seorang yang paham agama sehingga ia meyakini bahwa ia harus memberikan yang terbaik untuk istrinya. Bahkan ia memberikan nafkah terbaik, lebih baik dari apa yang istrinya dapatkan dari ayahnya. Yusuf bekerja keras di perusahaan sang ayah. Ia juga menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di akhir pekan untuk mengamalkan ilmunya dalam ilmu Quran dan hadist. Selain itu, pemuda tampan itu membuat buku dan banyak melakukan seminar dan workshop sebagai seorang penulis dan pendidik.Malam itu, Yusuf pulang terlambat ke rumah. Tepat pukul sembilan malam, ia baru saja memarkirkan kendaraan SUV miliknya di halaman rumahnya yang sangat asri.Rumah itu dibangun di atas lahan hektaran. Pemuda yang visioner itu ingin kelak memiliki banyak

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 95 (happy ending)

    Perlahan, Yusuf pun melepas jilbab Farah dan tersenyum menatapnya. Tangannya dengan lembut melepas ikatan rambut Farah hingga membuat rambutnya terburai. Rambutnya yang hitam nan panjang mencuri atensinya.Tanpa sàdar, Yusuf merengkuh sejumput rambutnya yang halus kemudian menciumnya seraya memejamkan matanya. Farah menatap suaminya dengan tatapan penuh damba. Pemuda tampan itu kita sudah menjadi miliknya seutuhnya.“Yusuf, aku mau mandi,” ucap Farah dengan gugup. Berdekatan dengan Yusuf sungguh membuat tubuhnya panas dingin. Ia butuh waktu untuk beradaptasi dengan suaminya.“Tentu, Sayang,” jawab Yusuf sembari berdiri. Pemuda tampan itu berjalan menuju lemari dan mengambil handuk. Kemudian ia menoleh ke arah Farah yang masih sibuk merapikan aksesoris pengàntin. “Sayang, ini handuknya. Aku taruh di atas nakas.”Dipanggil dengan sebutan sayang, Farah semakin salah tingkah. Ia lantas berpikir nama panggilan untuk suaminya. “Yusuf, aku harus memanggilmu apa? Hum, meskipun kita seumuran, k

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 94

    Sebulan berlalu. Persiapan pernikahan Farah dan Yusuf sudah rampung. Hari bahagia yang dinantikan itu telah tiba. Setelah melewati berbagai macam ujian dan rintangan dalam kisah cinta mereka, akhirnya, Farah dan Yusuf bisa bersanding di sebuah tempat yang sakral dan suci.Pagi itu, pukul 09.00 WIB Farah dan Yusuf akan melangsungkan akad walimah yang diadakan di ballroom salah satu hotel bintang lima milik sang ayah. Di pelaminan, Yusuf dan sang ayah—Attar serta pamannya sudah bergabung dengan keluarga inti pihak perempuan; Darren Dash, Jonathan Dash yang kini sudah duduk di kursi roda, Naufal Alatas, Daniel Dash, penghulu, dan saksi. Di tempat yang berbeda Farah ditemani sang ibu dan keluarga perempuannya menunggu detik demi detik acara yang sakral itu dimulai. Pernikahan diadakan secara syariat di mana pihak lelaki dan perempuan dipisah.Suara microphone mulai menggema. Seorang MC mulai mengarahkan acara hingga tibalah waktunya Yusuf mengucapkan kalimat ijab qabul dengan lantang. Set

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 93

    Darren mendapat telepon dari asistennya yang mengatakan bahwa putrinya mengendarakan mobil mewahnya dengan sangat cepat menuju pantai. Ia terkejut mendengarnya dan langsung berniat menyusul putrinya. Ia memiliki firasat buruk. Semenjak pagi ia merasa tak enak hati. Ia terus memikirkan putrinya.Tak biasanya putrinya pergi bepergian jauh tanpa mengabarinya. Terdengar aneh bukan!Darren Dash semakin tersulut emosi saat ia berada di jalan menuju pantai yang biasa putrinya kunjungi, ia melihat mobil Yusuf berada di depannya. Tak lain tak bukan, pemuda itu juga terlihat akan pergi ke pantai. Bahkan ia melajukan kendaraannya dengan sangat cepat. Sisi lain, Darren Dash memilih memelankan laju kendaraannya karena ingin tahu apa yang mereka lakukan di pantai berduaan. Tak bisa dibiarkan! Farah sudah keterlaluan.Darren berzikir untuk mengendalikan emosinya. Ia pun melihat mobil milik Yusuf sudah terparkir di area parkir yang luas area pantai. Pria dewasa itu terus melangkahkan kakinya, berjal

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 92

    Setelah kejadian kecelakaan tadi, Yusuf tergesa-gesa mengejar kembali Farah meskipun kendaraannya ketinggalan jauh. Pemuda itu hanya mengkhawatirkan kondisi gadis itu yang tengah kalut. Kabar tentang cerita masa lalu ke dua orang tuanya sungguh melukai batinnya. Saat ini gadis bermanik hazel itu belum menerima fakta mengejutkan itu.“Argh! Farah jangan bertindak bodoh!” geram Yusuf usai membanting ponselnya hingga terbanting ke atas kursi. Beruntung, ponsel itu tidak jatuh ke kolong kursi mobil.Nomor telepon Farah tidaklah aktif. Yusuf hanya bisa menghela nafas berat mengingat karakter Farah yang memang keras kepala.“Allah, lindungilah Farah. Amin,” gumam Yusuf tak henti-hentinya berzikir. Yusuf mengedarkan pandangannya mencari mobil putih milik Farah. Sial, di jalan yang dilewatinya ada banyak mobil putih namun bukan mobil Farah barang tentu. Mobil Farah termasuk mobil mewah.Yusuf pun menepikan mobilnya menuju pom bensin terdekat. Ia akan mengisi bahan bakar terlebih dahulu untuk

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 91

    Semua orang yang berada di cafe panik saat melihat adegan yang terjadi di antara Farah dan Elia.Tanpa belas kasih, Elia mengambil cangkir kopi dari nampan—yang dibawa pelayan kemudian menumpahkannya pada wajah Farah dengan gerakan yang sangat cepat.Namun, sebuah pertolongan datang. Dengan gerakan yang lihai dan gesit, sosok pemuda tampan maju, berusaha melindungi Farah. Ia memeluk Farah. Meski tidak benar-benar memeluk karena ke dua tangannya tidak menyentuh tubuh gadis itu.Farah hanya memejamkan matanya reflek saat air cipratan itu mengenai pipinya. Namun saat ia membelakan matanya, ia tersentak kaget, karena Yusuf berada di sana melindunginya dari aksi keji Elia. Kini punggung Yusuf yang terkena cipratan kopi yang panas itu.“Yusuf,” imbuh Farah dengan berurai air mata. Entahlah, perasaan Farah berkecamuk. Cerita dari bibir Elia tentang ayahnya dan menatap Yusuf yang selalu saja menjadi garda terdepan dalam menolongnya, membuat lelehan air mata terus menerus menetes.Tatapan Yusuf

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 90

    Di sebuah ruang keluarga bernuansa mewah, terlihat sepasang suami dan istri yang sedang duduk berdua sembari menikmati tontonan chanel luar negeri—yang tengah menampilkan sebuah destinasi wisata di Eropa.“Mas, indah sekali ya? Aku pengen jalan-jalan lagi sekeluarga. Berkeliling Eropa dan menikmati musim semi yang indah di sana.”Nuha mengungkapkan keinginannya saat tatapannya tertuju pada colosseum Roma yang berdiri pongah.Darren hanya mengangguk pelan. Meskipun raganya berada di sana, namun pikiran Darren terseret pada memori-memori kelam nan buruk yang seringkali menghantuinya.“Mas, ini salad buah yang diminta,” ucap Nuha pada suaminya ketika ART menaruh semangkuk salad untuk menemani waktu rehat mereka. Darren pun melirik pada mangkuk salad kemudian ia berusaha mengambilnya.PrangTiba-tiba saja Darren menjatuhkan mangkuk salad buah itu. Namun dengan sigap, ART sudah langsung membereskan kekacauan yang ada. “Mas, kenapa?”Nuha terkejut saat melihat suaminya yang tampak syok dan

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 89

    Dua orang wanita cantik berbeda usia sedang mengobrol di sebuah cafe. Suasana terasa tegang saat wanita berusia kepala lima itu mulai bercerita. Sebetulnya, wanita itu enggan bertemu dengannya setelah apa yang terjadi. Namun karena gadis muda itu bersikukuh akhirnya mau tak mau ia pun mengiyakan permintàan.Di sinilah mereka berada. Sebuah rooftop yang terletak di lantai dua sebuah kafe kopi yang berada tak jauh dari rumah sakit di mana gadis itu bertugas.Mereka adalah Farah dan Maesarah. “Jadi … Om Attar itu mantan tunangannya ibuku?”Farah pun menimpali cerita yang baru saja ibunya Yusuf katakan. Gadis bermanik hazel itu bertanya sekedar untuk mengkonfirmasi.Malam itu, Farah tak sengaja mendengar percakapan yang terjadi di antara ibunya dan tantenya. Namun percakapan itu hanya sekilas sehingga ia dilanda penasaran.Jika Farah bertanya pada mereka, ia yakin mereka tidak akan memberikan jawaban apapun yang memuaskan hatinya.Oleh karena itu, Farah berinisiatif bertanya langsung pad

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 88

    “Mas kenapa sih? Bete begitu!” beo Daniel pada sang kakak yang sedari tadi terlihat tidak fokus dalam bekerja. Daniel Dash sengaja datang ke kantor kakaknya, membawa sejumlah kontrak kerja hingga menjelaskan laporan soal saham perusahaan. Namun Darren Dash hanya terdiam dengan tatapan yang kosong mirip orang kesambet setan.Lama kelamaan Daniel mulai jenuh melihat respon kakaknya—yang seakan tidak menghargai usaha dirinya. Padahal ia sangat sibuk. Namun demi menyampaikan amanat perusahaan ia mengunjungi kantor pusat PT Jonathan Dash Group. “Mas Darren aku pamit pulang! Lain kali saja aku melapor,” ucap Daniel Dash kemudian membereskan berkas penting perusahaan dan memasukannya kembali ke dalam tas miliknya.“Tunggu! Apa? Kau bahas apa tadi? Sorry, Mas lagi banyak pikiran, jadi gak fokus,” imbuh Darren mengklarifikasi. Seharusnya, Darren juga bisa menahan diri untuk tidak melamun saat jam kerja. Namun siang itu seperti siang sebelumnya, ia masih kepikiran soal omongan Attar dan sikap

DMCA.com Protection Status