Share

Bab 19

“Maafkan Mas, Sayang, sempat meragukanmu,”

Darren menatap istrinya yang tengah memegang sehelai kertas hasil lab pemeriksaan tes DNA. Nuha tampaknya sedang gusar. Terlihat dari air mukanya yang mendung. Sebelumnya Nuha merasa puas dengan hasil tes tersebut yang menunjukan bahwa bayi yang meninggal bukanlah Farah.

Namun sedetik kemudian ia merasa risau sebab keberadaan Farah belum diketahui. Sebagai seorang ibu, ia mengkhawatirkan Farah jatuh pada orang yang salah. Atau kemungkinan terburuk Farah dijual oleh mafia perdagangan anak. Bergidik ngeri Nuha membayangkan hal terburuk terjadi padanya.

Sepulang Kombes Heru dan adiknya Brimob Risma, Darren, Nuha, Daniel dan Salwa berkumpul di ruang tamu untuk membahas soal kelanjutan kasus yang menimpa Farah.

“Tak apa, Mas. Aku hanya merasa khawatir saja takut Farah dijual atau apa. Naudzubillah,” tukas Nuha menaruh secarik kertas itu ke atas meja. Sempat terpikir jika pelakunya ialah Adisty tetapi setelah tahu dari tetangganya bahwa Adisty
Piemar

Terima kasih doanya Kakak … Sebetulnya bukan aqiqah anak saya, aqiqah anak adik saya. Amin doanya semuanya. Singkat cerita, kami salah satu korban bencana gempa yang menimpa kota Cianjur. Saya menulis novel ini saat berada di ‘shelter’. Rumah kami rusak tapi alhamdulillah tidak ada korban. Setelah gempa besar yang terjadi, gempa susulan muncul terus menerus hampir setiap hari. Rumah sudah direnov lama tetapi baru berani pindah sekarang. Gempa susulan semakin jarang. Meski kadang ada skala kecil. Semoga diberi keselamatan semuanya amin

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
jihan sufyan
next kak...
goodnovel comment avatar
Riana Tepuna
Farah semoga cepat ditemukan dengan nuha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status