Beranda / Romansa / Dinodai Sebelum Malam Pertama / Bab 133 Gara-gara cincin

Share

Bab 133 Gara-gara cincin

Penulis: Piemar
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-03 16:01:15

Pukul delapan pagi.

“Binder, tugas makalah, laptop, ponsel, powerbank, flashdisk. Semua ready!”

Salwa mengecek perlengkapan yang akan dibawa ke kampus. Ia akan melakukan presentasi salah satu mata kuliah di kelas. Oleh karena itu ia harus mempersiapkan segalanya dengan rinci, khawatir ada yang ketinggalan. Kemudian ia memasukan seluruh keperluannya ke dalam tas ranselnya.

“Salwa, udah sarapan belum?” tanya Nuha yang rajin mengecek adiknya. Ia tengah menggendong Farrel yang masih merem. Anak lelaki tampan itu baru bangun, tak seperti kakak kembarnya yang sudah siap, mandi dan sedang sarapan karena mau pergi main dan jalan-jalan bersama Oma Sahila dan Opa Naufal.

Si kembar akan mulai mengikuti pre school tahun depan sebab sekarang sudah tanggung, sudah berjalan satu semester. Kemarin Nuha hanya mengecek sekolah dan mencari informasi soal sekolah tersebut. Anak-anak sudah cocok dengan sekolah tersebut.

“Mau, Teh,”

“Masih sakit perut gak?”

“Enggak,”

“Makanya jangan makan sembarang!”

“Gak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Fatmawati Paseng
waaaa sally kah Ninja itu penasaran author
goodnovel comment avatar
Sarah jasmine Salamah
cemburu memang bisa jd gila..wkwkkw
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 134 Dipanggil KPK

    “Jawab, Bobi! Atau saya akan memecatmu! Kau lupa siapa yang mempekerjakanmu? Siapa yang memungutmu? Jawab!”Lidia bersedekap tangan di dada. Saat ini ia tengah menginterogasi asisten pribadi suaminya terkait suaminya yang ditemukan terluka dalam kondisi mabuk.Jika Bobi berkata sejujur-jujurnya, sudah dipastikan Adriawan akan murka padanya. Namun jika Bobi berdusta, ia merasa teramat berdosa. Lidia sangat berjasa bagi hidupnya.“Maaf, Bu, memang saya mengantar Bapak untuk meeting dengan rekan kerja Bapak. Kan seperti Ibu ketahui, terkadang meeting dengan orang luar biasanya memesan wine. Sebetulnya di kalangan pejabat sudah biasa tuh Bu minum. Saya saja yang tidak minum soalnya ‘kan takut terjadi apa-apa kalau Bapak mabuk. Saya yang bawa mobil.”Lidia terdiam sejenak mendengar penjelasan Bobi. Memang betul apa yang dikatakannya. Lidia bukan orang yang antipati pada minuman beralkohol, apalagi teman-teman sosialitanya seringkali mengajaknya mencicipinya ketika berkumpul. Tidak sampai m

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-04
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 135 Moodbooster

    Di sebuah klub malam seorang gadis menari di lantai dansa dengan gerakan yang tak karuan. Ia tengah berada dalam pengaruh alkohol. Ia mabuk berat.Beberapa teman perempuan yang diajaknya terus membujuknya agar segera pulang mengingat bahaya untuk seorang gadis mabuk berat di sana maka akan mengundang pria hidung belang, terutama pria yang seringkali menikmati one night stand dengan orang asing.“Vio, stop! Kau harus pulang!”Teman-teman Violeta merasa cemas tatkala melihat Violeta yang mulai kehilangan kesadaran termasuk rasa malunya. Ia meliuk-liukkan tubuhnya di lantai dansa mirip seekor ular yang mendengar suara seruling pawangnya. Dress merah yang ia kenakan kurang bahan dan pasti akan mengundang para pria yang doyan selangkangan.Ke dua teman Violeta menyeret Violeta agar keluar dari klub tersebut. Mereka berhasil memapah Violeta hingga ke tempat parkiran.“Cepat telepon si Kak Evan! Dia masih di mana?” seru salah satu temannya.“Bentar, aku lihat pesan,” tukas temannya yang lain

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-04
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 136 Miskomunikasi

    “Mas Daniel, Ibu telepon!”Riko menyusul Daniel yang tengah mengawal Salwa berbelanja laptop. Mungkin Kinan sudah menghubungi sedari tadi via ponselnya, hanya saja Daniel tak mendengar nada dering telepon ketika asik bersama gadis itu. Memilih laptop terbaik untuknya. Oleh karena itu Kinan menghubungi ponsel Riko.“Aku akan telepon balik, Riko.”Daniel menyahut dan langsung meraih ponsel yang ia simpan di saku celananya. Ia akan mengobrol dengan ibunya di luar toko tersebut, mencari tempat yang sepi. Di dalam toko elektronik tersebut, musik klasik terdengar mengayun merdu sehingga tetap saja akan terdengar berisik untuk mengobrol via teleconference. Sejenak Daniel mengabaikan teman kampusnya yang dulu sempat menjadi rivalnya sewaktu kuliah. Lelaki bertato tersebut tengah menggandeng wanita cantik, memilih laptop pula.“Sal, aku angkat telepon Mommy dulu. Gak apa-apa?”“Okay, Mister. Aku akan menunggu pesananku. Karyawan toko sedang mengemasnya.”Salwa menunjukan ibu jarinya ke hadapa

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-05
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 137 Dendam dan amarah

    Di dalam sebuah masjid agung pesantren Babussalam para murid santriwati kelas mahasiswa tengah berkumpul dengan sukacita. Malam ini mereka akan melaksanakan kegiatan tasmi’, menyetor hafalan surat dalam Alquran yang telah mereka hafal selama mondok di sana. Santriwati dibagi ke dalam beberapa kelompok. Malam itu hari pertama kegiatan, ada satu kelompok santriwati yang terdiri dari dua puluh orang yang mengikuti kegiatan tasmi’ disertai talqin atau sambung ayat. Ustazah yang membimbing santriwati putri terdiri dari tiga orang ustazah. Salah satu Ustazah tentu saja putri pemilik pondok, Ustazah Aliya.Satu per satu santriwati maju ke depan dan duduk berhadapan dengan sang ustazah. Mereka mulai membacakan salah satu surat dalam Alquran, yakni surat Al Baqarah. Ustazah juga melakukan metode talqin untuk melancarkan hafalan surat para santriwati.Tiba giliran Salwa Salsabila maju ke depan setelah mendapat panggilan dari sang pembawa acara. Dalam balutan abaya berwarna putih yang mengkila

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-05
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 138 Ada apa dengan Evan?

    Cuaca pagi itu terlihat cerah. Awan cirrus terukir rapi di kanvas langit berwarna biru lazuardi. Ke dua gadis berpenampilan agamis baru saja turun dari angkutan umum di depan gapura kampus berbentuk harimau Jawa yang sangar dengan perasaan penuh semangat.Dari sana mereka harus berjalan cukup jauh untuk tiba di gedung FK. Namun karena mereka terbiasa berolahraga dan hidup di pedesaan, mereka justru menikmati berjalan kaki pagi hari. Biasanya.Berbeda dengan anak mahasiswa lain yang mengendarai kendaraan pribadi baik itu beroda dua maupun roda empat yang mewah. Jika melihat pemandangan demikian, sudah dipastikan mereka mahasiswa normal yang menghuni kampus Cakra dan berasal dari kalangan ekonomi tinggi.Jika kebalikannya, menemukan mahasiswa yang lebih memilih menaiki ojol atau seperti mereka, naik angkutan umum berarti mereka anak mahasiswa berasal dari golongan menengah ke bawah dan penerima beasiswa.“Wa, kenapa kita gak bawa motor aja ya ke kampus? Lama kelamaan bisa gempor juga ni

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-06
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 139 Kesayangan Mami

    Sepasang suami istri baru saja turun dari anak tangga pesawat. Seorang wanita paruh baya dalam balutan dress floral pink baby dibalut sweater bulu terlihat menggandeng suaminya yang berusia jauh lebih tua darinya. Sang suami berpenampilan lebih formal dalam balutan kemeja ditutupi oleh jas hitam mengkilat yang mahal. Mereka berjalan beriringan dengan langkah cepat agar segera tiba di rumah.Di belakang mereka dua orang pria berperawakan tinggi besar dan memakai pakaian serba hitam menyeret koper milik ke dua majikannya. Sebuah mobil SUV mewah berwarna hitam metalik menyambut kedatangan mereka di lobi bandara. Seorang pemuda dalam balutan kasual tengah menyandarkan punggungnya pada body mobil menunggu kedatangan ke dua orang tuanya.“Daniel!” teriak wanita dengan suara cempreng khas yang sudah berdiri lima meter dari hadapannya.Daniel langsung menoleh ke arah sumber suara. Ia melepas kacamata hitam yang bertengger pada hidung mancungnya.Wanita dengan rambut sebahu bergelombang langs

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-06
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 140 Drama romance picisan

    Salwa tak bisa mengerem kakinya alhasil ia menabrak sosok pemuda yang menertawai tingkahnya.Brughh,Ke dua tangannya mencengkeram apa yang ada di hadapannya. Dengan nafas tersengal ia memejamkan matanya, mengatur deru nafasnya dan menyeimbangkan tubuhnya.Sosok pemuda di hadapannya menatapnya tanpa berkedip. Ia malah memuaskan matanya menatap gadis yang seringkali datang mengganggu tidur malamnya. Tetiba jantungnya juga berdegup kencang. Setiap kali berhadapan dengan gadis itu kesehatan jantungnya terancam namun anehnya hatinya meluap-luap bak banjir rob. Gadis itu sepertinya tukang hipnotis. Hanya saja ia menyembunyikan profesi anehnya tersebut. Buktinya ia bisa menghipnotis kewarasan Daniel hingga membuatnya macam orang kena pelet.“Sally,” gumamnya pada gadis itu.Salwa mendongak dan baru sadar apa yang ia lakukan. Tangannya masih mencengkram kemeja milik pemuda yang berdiri tepat di hadapannya. Tatapannya bertumbur kemudian tatapan Salwa tertuju pada tangannya yang menyentuh ar

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-07
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 141 Maafin Mister!

    “Buka!” teriak seorang gadis muda yang kini berada di dalam sebuah gudang tak terpakai. Ia sudah terkurung di sana selama dua hari tanpa makan dan minum. Tubuhnya sudah mulai lesu dan tak bertenaga. Namun tekanan pita suaranya masih cukup kuat untuk berteriak dan memekik. Burung-burung yang bertengger di atas genteng yang menaungi gudang tersebut sampai terpekik kaget mendengar suara soprannya yang di luar nalar. Naasnya, gudang tak terpakai dan berusia renta tersebut terletak di tengah hutan. Oleh karena itu yang bisa mendengar teriakannya hanyalah binatang sejenis serangga, melata dan anjing kudisan yang malang di mana mereka hidup liar. Tak ada tanda-tanda kehidupan manusia seperti dirinya. Mungkin bisa jadi kondisi seseorang akan berubah ketika ia terjebak atau terjepit dalam sebuah kondisi. Gadis itu berteriak minta tolong karena tiba-tiba terkunci di dalam gudang ‘Violeta Adriawan! Kau harus kuat! Kau harus balaskan dendammu pada setiap orang yang telah menghancurkanmu dan ke

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-07

Bab terbaru

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Extra part

    Setahun kemudian,Yusuf dan Farah kini sudah tinggal terpisah dari keluarganya masing-masing. Sebagai seorang suami yang bertanggung jawab, Yusuf membangun sebuah rumah mewah untuk istrinya. Tak kalah mewah dengan rumah keluarga istrinya.Karena Yusuf seorang yang paham agama sehingga ia meyakini bahwa ia harus memberikan yang terbaik untuk istrinya. Bahkan ia memberikan nafkah terbaik, lebih baik dari apa yang istrinya dapatkan dari ayahnya. Yusuf bekerja keras di perusahaan sang ayah. Ia juga menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di akhir pekan untuk mengamalkan ilmunya dalam ilmu Quran dan hadist. Selain itu, pemuda tampan itu membuat buku dan banyak melakukan seminar dan workshop sebagai seorang penulis dan pendidik.Malam itu, Yusuf pulang terlambat ke rumah. Tepat pukul sembilan malam, ia baru saja memarkirkan kendaraan SUV miliknya di halaman rumahnya yang sangat asri.Rumah itu dibangun di atas lahan hektaran. Pemuda yang visioner itu ingin kelak memiliki banyak

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 95 (happy ending)

    Perlahan, Yusuf pun melepas jilbab Farah dan tersenyum menatapnya. Tangannya dengan lembut melepas ikatan rambut Farah hingga membuat rambutnya terburai. Rambutnya yang hitam nan panjang mencuri atensinya.Tanpa sàdar, Yusuf merengkuh sejumput rambutnya yang halus kemudian menciumnya seraya memejamkan matanya. Farah menatap suaminya dengan tatapan penuh damba. Pemuda tampan itu kita sudah menjadi miliknya seutuhnya.“Yusuf, aku mau mandi,” ucap Farah dengan gugup. Berdekatan dengan Yusuf sungguh membuat tubuhnya panas dingin. Ia butuh waktu untuk beradaptasi dengan suaminya.“Tentu, Sayang,” jawab Yusuf sembari berdiri. Pemuda tampan itu berjalan menuju lemari dan mengambil handuk. Kemudian ia menoleh ke arah Farah yang masih sibuk merapikan aksesoris pengàntin. “Sayang, ini handuknya. Aku taruh di atas nakas.”Dipanggil dengan sebutan sayang, Farah semakin salah tingkah. Ia lantas berpikir nama panggilan untuk suaminya. “Yusuf, aku harus memanggilmu apa? Hum, meskipun kita seumuran, k

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 94

    Sebulan berlalu. Persiapan pernikahan Farah dan Yusuf sudah rampung. Hari bahagia yang dinantikan itu telah tiba. Setelah melewati berbagai macam ujian dan rintangan dalam kisah cinta mereka, akhirnya, Farah dan Yusuf bisa bersanding di sebuah tempat yang sakral dan suci.Pagi itu, pukul 09.00 WIB Farah dan Yusuf akan melangsungkan akad walimah yang diadakan di ballroom salah satu hotel bintang lima milik sang ayah. Di pelaminan, Yusuf dan sang ayah—Attar serta pamannya sudah bergabung dengan keluarga inti pihak perempuan; Darren Dash, Jonathan Dash yang kini sudah duduk di kursi roda, Naufal Alatas, Daniel Dash, penghulu, dan saksi. Di tempat yang berbeda Farah ditemani sang ibu dan keluarga perempuannya menunggu detik demi detik acara yang sakral itu dimulai. Pernikahan diadakan secara syariat di mana pihak lelaki dan perempuan dipisah.Suara microphone mulai menggema. Seorang MC mulai mengarahkan acara hingga tibalah waktunya Yusuf mengucapkan kalimat ijab qabul dengan lantang. Set

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 93

    Darren mendapat telepon dari asistennya yang mengatakan bahwa putrinya mengendarakan mobil mewahnya dengan sangat cepat menuju pantai. Ia terkejut mendengarnya dan langsung berniat menyusul putrinya. Ia memiliki firasat buruk. Semenjak pagi ia merasa tak enak hati. Ia terus memikirkan putrinya.Tak biasanya putrinya pergi bepergian jauh tanpa mengabarinya. Terdengar aneh bukan!Darren Dash semakin tersulut emosi saat ia berada di jalan menuju pantai yang biasa putrinya kunjungi, ia melihat mobil Yusuf berada di depannya. Tak lain tak bukan, pemuda itu juga terlihat akan pergi ke pantai. Bahkan ia melajukan kendaraannya dengan sangat cepat. Sisi lain, Darren Dash memilih memelankan laju kendaraannya karena ingin tahu apa yang mereka lakukan di pantai berduaan. Tak bisa dibiarkan! Farah sudah keterlaluan.Darren berzikir untuk mengendalikan emosinya. Ia pun melihat mobil milik Yusuf sudah terparkir di area parkir yang luas area pantai. Pria dewasa itu terus melangkahkan kakinya, berjal

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 92

    Setelah kejadian kecelakaan tadi, Yusuf tergesa-gesa mengejar kembali Farah meskipun kendaraannya ketinggalan jauh. Pemuda itu hanya mengkhawatirkan kondisi gadis itu yang tengah kalut. Kabar tentang cerita masa lalu ke dua orang tuanya sungguh melukai batinnya. Saat ini gadis bermanik hazel itu belum menerima fakta mengejutkan itu.“Argh! Farah jangan bertindak bodoh!” geram Yusuf usai membanting ponselnya hingga terbanting ke atas kursi. Beruntung, ponsel itu tidak jatuh ke kolong kursi mobil.Nomor telepon Farah tidaklah aktif. Yusuf hanya bisa menghela nafas berat mengingat karakter Farah yang memang keras kepala.“Allah, lindungilah Farah. Amin,” gumam Yusuf tak henti-hentinya berzikir. Yusuf mengedarkan pandangannya mencari mobil putih milik Farah. Sial, di jalan yang dilewatinya ada banyak mobil putih namun bukan mobil Farah barang tentu. Mobil Farah termasuk mobil mewah.Yusuf pun menepikan mobilnya menuju pom bensin terdekat. Ia akan mengisi bahan bakar terlebih dahulu untuk

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 91

    Semua orang yang berada di cafe panik saat melihat adegan yang terjadi di antara Farah dan Elia.Tanpa belas kasih, Elia mengambil cangkir kopi dari nampan—yang dibawa pelayan kemudian menumpahkannya pada wajah Farah dengan gerakan yang sangat cepat.Namun, sebuah pertolongan datang. Dengan gerakan yang lihai dan gesit, sosok pemuda tampan maju, berusaha melindungi Farah. Ia memeluk Farah. Meski tidak benar-benar memeluk karena ke dua tangannya tidak menyentuh tubuh gadis itu.Farah hanya memejamkan matanya reflek saat air cipratan itu mengenai pipinya. Namun saat ia membelakan matanya, ia tersentak kaget, karena Yusuf berada di sana melindunginya dari aksi keji Elia. Kini punggung Yusuf yang terkena cipratan kopi yang panas itu.“Yusuf,” imbuh Farah dengan berurai air mata. Entahlah, perasaan Farah berkecamuk. Cerita dari bibir Elia tentang ayahnya dan menatap Yusuf yang selalu saja menjadi garda terdepan dalam menolongnya, membuat lelehan air mata terus menerus menetes.Tatapan Yusuf

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 90

    Di sebuah ruang keluarga bernuansa mewah, terlihat sepasang suami dan istri yang sedang duduk berdua sembari menikmati tontonan chanel luar negeri—yang tengah menampilkan sebuah destinasi wisata di Eropa.“Mas, indah sekali ya? Aku pengen jalan-jalan lagi sekeluarga. Berkeliling Eropa dan menikmati musim semi yang indah di sana.”Nuha mengungkapkan keinginannya saat tatapannya tertuju pada colosseum Roma yang berdiri pongah.Darren hanya mengangguk pelan. Meskipun raganya berada di sana, namun pikiran Darren terseret pada memori-memori kelam nan buruk yang seringkali menghantuinya.“Mas, ini salad buah yang diminta,” ucap Nuha pada suaminya ketika ART menaruh semangkuk salad untuk menemani waktu rehat mereka. Darren pun melirik pada mangkuk salad kemudian ia berusaha mengambilnya.PrangTiba-tiba saja Darren menjatuhkan mangkuk salad buah itu. Namun dengan sigap, ART sudah langsung membereskan kekacauan yang ada. “Mas, kenapa?”Nuha terkejut saat melihat suaminya yang tampak syok dan

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 89

    Dua orang wanita cantik berbeda usia sedang mengobrol di sebuah cafe. Suasana terasa tegang saat wanita berusia kepala lima itu mulai bercerita. Sebetulnya, wanita itu enggan bertemu dengannya setelah apa yang terjadi. Namun karena gadis muda itu bersikukuh akhirnya mau tak mau ia pun mengiyakan permintàan.Di sinilah mereka berada. Sebuah rooftop yang terletak di lantai dua sebuah kafe kopi yang berada tak jauh dari rumah sakit di mana gadis itu bertugas.Mereka adalah Farah dan Maesarah. “Jadi … Om Attar itu mantan tunangannya ibuku?”Farah pun menimpali cerita yang baru saja ibunya Yusuf katakan. Gadis bermanik hazel itu bertanya sekedar untuk mengkonfirmasi.Malam itu, Farah tak sengaja mendengar percakapan yang terjadi di antara ibunya dan tantenya. Namun percakapan itu hanya sekilas sehingga ia dilanda penasaran.Jika Farah bertanya pada mereka, ia yakin mereka tidak akan memberikan jawaban apapun yang memuaskan hatinya.Oleh karena itu, Farah berinisiatif bertanya langsung pad

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 88

    “Mas kenapa sih? Bete begitu!” beo Daniel pada sang kakak yang sedari tadi terlihat tidak fokus dalam bekerja. Daniel Dash sengaja datang ke kantor kakaknya, membawa sejumlah kontrak kerja hingga menjelaskan laporan soal saham perusahaan. Namun Darren Dash hanya terdiam dengan tatapan yang kosong mirip orang kesambet setan.Lama kelamaan Daniel mulai jenuh melihat respon kakaknya—yang seakan tidak menghargai usaha dirinya. Padahal ia sangat sibuk. Namun demi menyampaikan amanat perusahaan ia mengunjungi kantor pusat PT Jonathan Dash Group. “Mas Darren aku pamit pulang! Lain kali saja aku melapor,” ucap Daniel Dash kemudian membereskan berkas penting perusahaan dan memasukannya kembali ke dalam tas miliknya.“Tunggu! Apa? Kau bahas apa tadi? Sorry, Mas lagi banyak pikiran, jadi gak fokus,” imbuh Darren mengklarifikasi. Seharusnya, Darren juga bisa menahan diri untuk tidak melamun saat jam kerja. Namun siang itu seperti siang sebelumnya, ia masih kepikiran soal omongan Attar dan sikap

DMCA.com Protection Status