Home / Romansa / Dinodai Sebelum Malam Pertama / Bab 104 Restu sang ibu

Share

Bab 104 Restu sang ibu

Author: Piemar
last update Last Updated: 2023-11-16 09:16:19

Aruni diam menatap putrinya yang terlihat gelisah. Nuha sengaja datang ke rumah sang ibu dan menceritakan apa yang terjadi semalam, apa yang ia dengar dalam rapat penting keluarga.

“Bagaimana pendapat Ummi soal itu?”

Nuha bertanya dengan serius. Ada nada khawatir yang tesirat dari suaranya.

Sebelum menjawab, Aruni menarik nafas sedalam-dalamnya.

“Nuha, soal itu … Ummi sudah tau.”

Jawaban Aruni membuat Nuha terperangah. “Ap-pa?”

“Ummi sudah tahu dari dulu, Nak.”

“Kapan? Sejak kapan kedekatan mereka muncul? Ini tidak bisa dibiarkan. Kenapa Ummi diam? Kenapa Ummi tidak cerita?”

Nuha mendesak sang ibu untuk bercerita.

“Selama ini Ummi memang diam. Ummi hanya mengira jika anak itu terobsesi wanita yang mirip dirimu jadi dia seolah menemukan dirimu pada adikmu.

Namun setelah Ummi lihat dan perhatikan. Yang benar saja, kau dan adikmu jelas berbeda.

Ternyata Salwa, adikmu, alasan dirinya sembuh. Alasan dirinya berubah. Alasan dirinya bahkan menjadi mualaf, mungkin salah satunya. Daddy mu b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sarah jasmine Salamah
ummi aruni sudah memberikan lampu hijau...semangat kak, ditunggu lanjutannya ya .thx
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 105 Tom and Jerry

    Setelah dibujuk macam anak kecil, akhirnya Daniel Dash bersedia mendengar ucapan Salwa. Salwa mengatakan padanya bahwa ia tidak akan menerima lamaran dari lelaki manapun. Ia akan menunggu Daniel yang datang melamarnya. Ia pula akan memakai cincin hadiah darinya sebagai bentuk bukti.Daripada terjadi aksi drama yang tak diharapkan, negosisi berjalan mulus. Senyum kembali terbit di bibirnya yang semanis madu. Apalagi setelah mendengar jika Salwa akan memperjuangkan hubungan mereka andai kakaknya tak merestuinya. Salwa yang polos mengiyakan saja karena memang ia tidak mengetahui respon Darren dan Nuha tentang hubungan mereka. Biarlah menjadi urusan nanti.“Well, Mister, aku mau bayar dulu ya?” ucap Salwa meninggalkan Daniel yang terlihat lebih baik dan merasa lega. Daniel pun mengangguk.Salwa mengambil bill dan membayar menu yang ia makan, seketika ia terlonjak kaget. Sesuai dugaannya harganya sangatlah mahal. Namun jika dibandingkan pengorbanan lelaki itu untuknya tak seberapa.“Mbak,

    Last Updated : 2023-11-16
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 106 Tom and Jerry (2)

    Mobil sport mewah melaju meninggalkan restoran Korea menuju area pondok pesantren Babussalam. Pak Li membawa mobil sport terbaru milik Daniel dengan kecepatan tinggi sehingga tak butuh waktu lama mereka sudah melewati berbagai macam bangunan pertokoan, sekolah hingga kampus menuju bangunan pondok pesantren di tengah kota tersebut.“Stop di sini Bang!” seru Salwa meminta Pak Li menurunkannya dalam radius lima puluh meter dari gerbang pondok. Ia tak ingin menjadi pusat atensi karena diantar dengan mobil mewah. Khawatir akan menimbulkan spekulasi yang aneh-aneh seperti dulu. “Abang, abang, emang Mamang Greb,” desis Daniel. “Mana bayar dulu! Goban!”Daniel menoleh ke belakang dan menengadahkan tangannya.“Ini!”Salwa menarik uang selembar dengan nominal dua ribu rupiah dan meletakkannya di atas telapak tangan lelaki itu.“Ya ampun, baik banget penumpangnya. Minta goban dikasih pego.”Daniel berkomentar.“Iya lah, aku ‘kan dokter sepe-sialis! Gajiku tinggi ya seharga mobil pikap. Aku juga

    Last Updated : 2023-11-17
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 107 Strategi mantan cassanova

    “Harus hati-hati! Awas jangan sampai terbentur atau jatuh! Apalagi lecet!”Seorang pemuda bertubuh jangkung menuntun dua orang pekerja yang tengah membawa sebuah pogura kaca raksasa kemudian memintanya untuk membawanya ke dalam kamarnya.“Pasang di mana Mas?” tanya salah satu pekerja yang sudah berada di dalam kamarnya.Pemuda itu terlihat mengernyitkan dahinya, berupaya berpikir keras, di manakah ia akan meletakan foto yang berukuran tinggi besar itu?“Pak, letakan di tengah saja! Lukisan itu diturunkan!” titahnya dengan menggerak-gerakan tangannya. “Baik, Mas,” sahut mereka kompak, menurunkan lukisan pegunungan Himalaya yang belum lama terpajang di sana.“Sedikit geser! Sepuluh centi geser ke kanan!” titahnya menempatkan posisi pigura dengan gerakan tangannya mirip seorang komposer musik di tengah orkestra.“Bukan! Geser lagi ke kiri!”“No! Geser ke kanan sedikit! Ke atas sedikit!”“Salah-salah! Ke kiri sedikit lagi!”“Bukan! Ke kanan sedikit!”Ke dua orang pekerja yang memegang pi

    Last Updated : 2023-11-17
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 108 Apapun demi cinta

    Definisi pengorbanan sebuah cinta. Demi cinta, seseorang mampu mendaki gunung tertinggi. Demi cinta, seseorang mampu menyelami samudera Hindia. Demi cinta, seseorang mampu gelut dengan harimau Benggala.Demi cinta, seseorang yang lemah bisa berubah sekonyong-konyong menjadi sosok pahlawan, meski kesiangan, tubuh babak belur, muka benjol-benjol, kaki gempor dan lain sebagainya.Begitulah sebagian menganggap cinta itu buta. Apapun akan dilakukan demi menggapai cintanya.Di hari pertamanya bekerja di perusahaan sang ayah, Daniel dikerjai oleh sang kakak untuk mengambil alih pekerjaan Anggara. Memeriksa semua laporan keuangan perusahaan termasuk merevisinya sebelum diserahkan kepada pemimpin tertinggi. Bukan pekerjaan enteng.Anggara dan Jodi, mereka orang terdekat, tangan kanan kakaknya yang terpercaya dan memiliki kemampuan mumpuni dalam posisi yang ditugaskan oleh pemimpin tertinggi.Dulu Anggara menempati posisi sekretaris sedangkan Jodi menempati asisten sekaligus satu-satunya orang

    Last Updated : 2023-11-18
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 109 Berkuda dan kenangan

    “Sayang, Ayah bawa apa?” tanya Darren menjinjing dua kantong kresek berwarna putih di sebelah tangan kanan dan kirinya.“Yeay! Papa bawa es krim Boba!”Farah meloncat-loncat tatkala melihat sang ayah membawakan pesanannya sore itu. Ia langsung menyambar kantong yang berisi es krim boba dengan rasa coklat dan stroberi kemudian menciumi wajah ayahnya.Darren merasa sangat bahagia setiap kali kepulangannya disambut heboh oleh anak-anaknya.“Mana pesanan punyaku Ayah?”Asyraf mengulurkan tangannya, menengadah meminta jatahnya.“Maaf, Sayang, toko mainan sudah tutup. Paling besok Ayah carikan lagi pesananmu.”Darren merendahkan tubuhnya dan mengusap pucuk kepala Asyraf.Asyraf tidak merespon, ia terlihat kecewa dan kesal pada ayahnya.“Hai, mau kemana?”Darren menarik tubuh Asyraf agar menghadapnya.“Aku kecewa sama Ayah.”Asyraf menggembungkan pipinya terlihat lucu dan menggemaskan.“Maafin, Ayah, Nak, besok insyaallah janji Ayah cari mainan yang kau inginkan.”“Benar apa kata Ayah, Mas A

    Last Updated : 2023-11-19
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 110 Itu calon mantuku!

    Hari minggu ialah hari libur bagi semua orang, namun tidak untuk Daniel. Saat semua orang menikmati hari libur weekend, hari itu ia harus mengecek kondisi cafe yang mengharuskan dirinya pergi ke Jakarta.Ingin sekali berjumpa dengan gadis bertahi lalat yang seringkali mengusik pikirannya, namun tak bisa. Seingatnya hari minggu para santri justru tidak diijinkan keluar. Daniel memang tidak tahu jika Salwa hari itu akan mengikuti tanding berkuda. Salwa juga tak pernah memberikan kabar soal kegiatannya.Bukan tanpa alasan, ia tidak ingin menganggap hubungan mereka seumpama hubungan sepasang kekasih ‘pacaran’ yang mengharuskan mereka berbagi kisah dan kegiatan apa saja yang mereka lakukan. Daniel pun mulai memahami sikap Salwa. Menjaga batasan.Hubungan mereka seperti air yang mengalir. Tak ada saling menuntut. Semua berjalan kembali normal. Mereka disibukan dengan aktifitas masing-masing. “Sayang, bisakah sebelum ke Jakarta, Riko mengantar Mommy ke Adipati Equestrian Stable? Nanti biar

    Last Updated : 2023-11-19
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 111 Membalas dengan elegan

    [Daniel, di mana kau sekarang?][Pom bensin,][Yakin kamu gak mau balik? Ke tempat Mommy!][Ogah, lihat taik kuda?!][Bukan, pantat kuda! Bukan lah, si Sally ada di sini! Dia lagi tanding,][Yang bener Mi?][Bener, masa Mommy bohong!]Telepon terputus.“Riko. Balik lagi ke tempat Mommy! Aku mau nonton bidadariku tanding. Si Sally tanding apa emang? Perasaan di sana tidak ada pertandingan silat. Tapi ya sudahlah!”“Siap, Mas!” jawab Riko dengan sigap.Sepanjang jalan Daniel begitu bersemangat karena akan bertemu dengan wanitanya. Menahan rindu terasa menyesakkan dada, meski baru beberapa hari tak jumpa rasanya seperti sewindu. Ia lupa jika harus pergi ke cafe.Lantas Daniel menghubungi Raja, ia akan menunda kedatangannya ke sana. Dengan alasan ada hal yang lebih penting.Berbagai pertandingan dilaksanakan secara serentak di tempat yang berbeda, masih area Adipati Equestrian Stable. Ilham dan para santri senior mewakili horseback archery, tanding memanah dan berkuda. Shafiyah dan Siti m

    Last Updated : 2023-11-19
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 112 Perkara salah kata

    Semua pertandingan berakhir menjelang dzuhur. Para peserta dipersilakan untuk istirahat dan menunaikan sholat dzuhur bagi yang muslim.Beberapa nama santri berasal dari Babussalam keluar sebagai pemenang. Pesantren Babussalam berhasil menyabet kejuaraan dari ke tiga kategori. Horseback archery, memanah dan berkuda. Ilham menyabet juara pertama dalam bidang Horseback archery. Santri senior lain mendapat juara ke tiga dalam bidang yang sama.Shafiyah meraih juara pertama memanah. Sementara itu Salwa keluar sebagai juara pertama berkuda.“Wah, masyaallah tabarakallah, selamat kalian membawa nama baik pesantren Babussalam. Kami sebagai guru dan pengurus pondok pesantren bangga sama kalian,” tutur Ustazah Aliya pada santri yang saat itu baru saja menyelesaikan ajang lomba. Mereka tengah duduk di tribun dan bersiap-siap akan kembali pulang ke pondok.“Alhamdulillah, Ustazah. Semua berkat dukungan dan doa para Ustaz dan Ustazah bagi kami.”Shafiyah menjawab dengan membanggakan dan mengelu

    Last Updated : 2023-11-20

Latest chapter

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Extra part

    Setahun kemudian,Yusuf dan Farah kini sudah tinggal terpisah dari keluarganya masing-masing. Sebagai seorang suami yang bertanggung jawab, Yusuf membangun sebuah rumah mewah untuk istrinya. Tak kalah mewah dengan rumah keluarga istrinya.Karena Yusuf seorang yang paham agama sehingga ia meyakini bahwa ia harus memberikan yang terbaik untuk istrinya. Bahkan ia memberikan nafkah terbaik, lebih baik dari apa yang istrinya dapatkan dari ayahnya. Yusuf bekerja keras di perusahaan sang ayah. Ia juga menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di akhir pekan untuk mengamalkan ilmunya dalam ilmu Quran dan hadist. Selain itu, pemuda tampan itu membuat buku dan banyak melakukan seminar dan workshop sebagai seorang penulis dan pendidik.Malam itu, Yusuf pulang terlambat ke rumah. Tepat pukul sembilan malam, ia baru saja memarkirkan kendaraan SUV miliknya di halaman rumahnya yang sangat asri.Rumah itu dibangun di atas lahan hektaran. Pemuda yang visioner itu ingin kelak memiliki banyak

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 95 (happy ending)

    Perlahan, Yusuf pun melepas jilbab Farah dan tersenyum menatapnya. Tangannya dengan lembut melepas ikatan rambut Farah hingga membuat rambutnya terburai. Rambutnya yang hitam nan panjang mencuri atensinya.Tanpa sàdar, Yusuf merengkuh sejumput rambutnya yang halus kemudian menciumnya seraya memejamkan matanya. Farah menatap suaminya dengan tatapan penuh damba. Pemuda tampan itu kita sudah menjadi miliknya seutuhnya.“Yusuf, aku mau mandi,” ucap Farah dengan gugup. Berdekatan dengan Yusuf sungguh membuat tubuhnya panas dingin. Ia butuh waktu untuk beradaptasi dengan suaminya.“Tentu, Sayang,” jawab Yusuf sembari berdiri. Pemuda tampan itu berjalan menuju lemari dan mengambil handuk. Kemudian ia menoleh ke arah Farah yang masih sibuk merapikan aksesoris pengàntin. “Sayang, ini handuknya. Aku taruh di atas nakas.”Dipanggil dengan sebutan sayang, Farah semakin salah tingkah. Ia lantas berpikir nama panggilan untuk suaminya. “Yusuf, aku harus memanggilmu apa? Hum, meskipun kita seumuran, k

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 94

    Sebulan berlalu. Persiapan pernikahan Farah dan Yusuf sudah rampung. Hari bahagia yang dinantikan itu telah tiba. Setelah melewati berbagai macam ujian dan rintangan dalam kisah cinta mereka, akhirnya, Farah dan Yusuf bisa bersanding di sebuah tempat yang sakral dan suci.Pagi itu, pukul 09.00 WIB Farah dan Yusuf akan melangsungkan akad walimah yang diadakan di ballroom salah satu hotel bintang lima milik sang ayah. Di pelaminan, Yusuf dan sang ayah—Attar serta pamannya sudah bergabung dengan keluarga inti pihak perempuan; Darren Dash, Jonathan Dash yang kini sudah duduk di kursi roda, Naufal Alatas, Daniel Dash, penghulu, dan saksi. Di tempat yang berbeda Farah ditemani sang ibu dan keluarga perempuannya menunggu detik demi detik acara yang sakral itu dimulai. Pernikahan diadakan secara syariat di mana pihak lelaki dan perempuan dipisah.Suara microphone mulai menggema. Seorang MC mulai mengarahkan acara hingga tibalah waktunya Yusuf mengucapkan kalimat ijab qabul dengan lantang. Set

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 93

    Darren mendapat telepon dari asistennya yang mengatakan bahwa putrinya mengendarakan mobil mewahnya dengan sangat cepat menuju pantai. Ia terkejut mendengarnya dan langsung berniat menyusul putrinya. Ia memiliki firasat buruk. Semenjak pagi ia merasa tak enak hati. Ia terus memikirkan putrinya.Tak biasanya putrinya pergi bepergian jauh tanpa mengabarinya. Terdengar aneh bukan!Darren Dash semakin tersulut emosi saat ia berada di jalan menuju pantai yang biasa putrinya kunjungi, ia melihat mobil Yusuf berada di depannya. Tak lain tak bukan, pemuda itu juga terlihat akan pergi ke pantai. Bahkan ia melajukan kendaraannya dengan sangat cepat. Sisi lain, Darren Dash memilih memelankan laju kendaraannya karena ingin tahu apa yang mereka lakukan di pantai berduaan. Tak bisa dibiarkan! Farah sudah keterlaluan.Darren berzikir untuk mengendalikan emosinya. Ia pun melihat mobil milik Yusuf sudah terparkir di area parkir yang luas area pantai. Pria dewasa itu terus melangkahkan kakinya, berjal

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 92

    Setelah kejadian kecelakaan tadi, Yusuf tergesa-gesa mengejar kembali Farah meskipun kendaraannya ketinggalan jauh. Pemuda itu hanya mengkhawatirkan kondisi gadis itu yang tengah kalut. Kabar tentang cerita masa lalu ke dua orang tuanya sungguh melukai batinnya. Saat ini gadis bermanik hazel itu belum menerima fakta mengejutkan itu.“Argh! Farah jangan bertindak bodoh!” geram Yusuf usai membanting ponselnya hingga terbanting ke atas kursi. Beruntung, ponsel itu tidak jatuh ke kolong kursi mobil.Nomor telepon Farah tidaklah aktif. Yusuf hanya bisa menghela nafas berat mengingat karakter Farah yang memang keras kepala.“Allah, lindungilah Farah. Amin,” gumam Yusuf tak henti-hentinya berzikir. Yusuf mengedarkan pandangannya mencari mobil putih milik Farah. Sial, di jalan yang dilewatinya ada banyak mobil putih namun bukan mobil Farah barang tentu. Mobil Farah termasuk mobil mewah.Yusuf pun menepikan mobilnya menuju pom bensin terdekat. Ia akan mengisi bahan bakar terlebih dahulu untuk

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 91

    Semua orang yang berada di cafe panik saat melihat adegan yang terjadi di antara Farah dan Elia.Tanpa belas kasih, Elia mengambil cangkir kopi dari nampan—yang dibawa pelayan kemudian menumpahkannya pada wajah Farah dengan gerakan yang sangat cepat.Namun, sebuah pertolongan datang. Dengan gerakan yang lihai dan gesit, sosok pemuda tampan maju, berusaha melindungi Farah. Ia memeluk Farah. Meski tidak benar-benar memeluk karena ke dua tangannya tidak menyentuh tubuh gadis itu.Farah hanya memejamkan matanya reflek saat air cipratan itu mengenai pipinya. Namun saat ia membelakan matanya, ia tersentak kaget, karena Yusuf berada di sana melindunginya dari aksi keji Elia. Kini punggung Yusuf yang terkena cipratan kopi yang panas itu.“Yusuf,” imbuh Farah dengan berurai air mata. Entahlah, perasaan Farah berkecamuk. Cerita dari bibir Elia tentang ayahnya dan menatap Yusuf yang selalu saja menjadi garda terdepan dalam menolongnya, membuat lelehan air mata terus menerus menetes.Tatapan Yusuf

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 90

    Di sebuah ruang keluarga bernuansa mewah, terlihat sepasang suami dan istri yang sedang duduk berdua sembari menikmati tontonan chanel luar negeri—yang tengah menampilkan sebuah destinasi wisata di Eropa.“Mas, indah sekali ya? Aku pengen jalan-jalan lagi sekeluarga. Berkeliling Eropa dan menikmati musim semi yang indah di sana.”Nuha mengungkapkan keinginannya saat tatapannya tertuju pada colosseum Roma yang berdiri pongah.Darren hanya mengangguk pelan. Meskipun raganya berada di sana, namun pikiran Darren terseret pada memori-memori kelam nan buruk yang seringkali menghantuinya.“Mas, ini salad buah yang diminta,” ucap Nuha pada suaminya ketika ART menaruh semangkuk salad untuk menemani waktu rehat mereka. Darren pun melirik pada mangkuk salad kemudian ia berusaha mengambilnya.PrangTiba-tiba saja Darren menjatuhkan mangkuk salad buah itu. Namun dengan sigap, ART sudah langsung membereskan kekacauan yang ada. “Mas, kenapa?”Nuha terkejut saat melihat suaminya yang tampak syok dan

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 89

    Dua orang wanita cantik berbeda usia sedang mengobrol di sebuah cafe. Suasana terasa tegang saat wanita berusia kepala lima itu mulai bercerita. Sebetulnya, wanita itu enggan bertemu dengannya setelah apa yang terjadi. Namun karena gadis muda itu bersikukuh akhirnya mau tak mau ia pun mengiyakan permintàan.Di sinilah mereka berada. Sebuah rooftop yang terletak di lantai dua sebuah kafe kopi yang berada tak jauh dari rumah sakit di mana gadis itu bertugas.Mereka adalah Farah dan Maesarah. “Jadi … Om Attar itu mantan tunangannya ibuku?”Farah pun menimpali cerita yang baru saja ibunya Yusuf katakan. Gadis bermanik hazel itu bertanya sekedar untuk mengkonfirmasi.Malam itu, Farah tak sengaja mendengar percakapan yang terjadi di antara ibunya dan tantenya. Namun percakapan itu hanya sekilas sehingga ia dilanda penasaran.Jika Farah bertanya pada mereka, ia yakin mereka tidak akan memberikan jawaban apapun yang memuaskan hatinya.Oleh karena itu, Farah berinisiatif bertanya langsung pad

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 88

    “Mas kenapa sih? Bete begitu!” beo Daniel pada sang kakak yang sedari tadi terlihat tidak fokus dalam bekerja. Daniel Dash sengaja datang ke kantor kakaknya, membawa sejumlah kontrak kerja hingga menjelaskan laporan soal saham perusahaan. Namun Darren Dash hanya terdiam dengan tatapan yang kosong mirip orang kesambet setan.Lama kelamaan Daniel mulai jenuh melihat respon kakaknya—yang seakan tidak menghargai usaha dirinya. Padahal ia sangat sibuk. Namun demi menyampaikan amanat perusahaan ia mengunjungi kantor pusat PT Jonathan Dash Group. “Mas Darren aku pamit pulang! Lain kali saja aku melapor,” ucap Daniel Dash kemudian membereskan berkas penting perusahaan dan memasukannya kembali ke dalam tas miliknya.“Tunggu! Apa? Kau bahas apa tadi? Sorry, Mas lagi banyak pikiran, jadi gak fokus,” imbuh Darren mengklarifikasi. Seharusnya, Darren juga bisa menahan diri untuk tidak melamun saat jam kerja. Namun siang itu seperti siang sebelumnya, ia masih kepikiran soal omongan Attar dan sikap

DMCA.com Protection Status