Share

72. Gara-gara sepeda

Penulis: Piemar
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-13 23:22:52

Di sebuah padepokan yang terletak jauh dari perkotaan suara riuh teriakkan penuh semangat mengudara. Kendati terik matahari membuat kening berjengit tetapi semangat sekumpulan anak remaja yang tengah berlatih Pencak Silat justru semakin sengit.

Seorang gadis dalam balutan pangsi hitam dengan terusan berwarna senada adalah salah satu murid baru yang sangat antusias mengikuti latihan bela diri tradisional dan mengutamakan spiritualitas tersebut. Dengan gigih dia berlatih bagaimana caranya memasang kuda-kuda dengan benar.

Di antara salah satu teknik dasar dalam mempelajari Pencak Silat ialah teknik kuda-kuda. Teknik ini digunakan untuk menjaga keseimbangan tubuh dalam menyerang dan bertahan.

“Bagus Salwa! Kau cepat belajar!” seru seorang pelatih seraya menepuk pundak Salwa.

Salwa dan Rasyid sama-sama mengikuti latihan bela diri Pencak Silat secara terpisah. Salwa diajari oleh pelatih wanita sedangkan Rasyid diajari oleh pelatih pria.

Setelah selesai berlatih mereka bertemu kembali di se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   73. Kisah pertemuan denganmu

    Di depan sebuah lobi hotel bintang lima bernama Sophia Hotel seorang pemuda berambut pirang lurus menghampiri seorang resepsionis. Dia menanyakan apakah masih ada kamar kosong yang tersedia di sana. Jika masih ada maka dirinya akan melakukan reservasi. Namun rupanya keberuntungan tak berpihak padanya, seluruh kamar hotel tersebut telah full-booked oleh karena itu pemuda tersebut tak bisa menginap di sana. Ditemani dua orang pengawalnya dia pun beranjak dari hotel tersebut pergi ke hotel lain yang terletak tak jauh dari sana, hanya berjarak kurang lebih dua kilometer. Pemuda berambut pirang tersebut berhasil check in hotel dan menginap di sana. “Tuan Daniel, apa Tuan mau makan malam di resto apa di kamar?” tanya seorang pengawal menawarinya makan malam. “Tidak usah! Aku tak mau makan. Aku belum lapar.” “Baiklah, Tuan. Saya pamit undur diri,” pungkasnya. “Tunggu! Kau bawa motor?” “Bawa Tuan,” “Aku pinjam motormu,” “Um, baiklah Tuan,” Dengan menunggangi kuda besi milik pengaw

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-15
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   74. Kekhawatiran Aruni

    Nuha bangun tidur dengan penuh semangat. Setelah minum obat dan vitamin yang diresepkan oleh dokter kandungan, kondisi tubuh Nuha mulai membaik.Selain itu, keinginan untuk pulang telah hilang sebab Darren berhasil membujuknya untuk mengunjungi objek wisata lain sebelum liburannya berakhir. Karena setelah pulang ke Indonesia Darren akan kembali disibukkan oleh setumpuk pekerjaannya sebagai seorang pemimpin perusahaan.Tak biasanya pagi itu Darren masih bergulung selimut padahal waktu subuh nyaris berakhir. Dia cukup kelelahan sejak semalam Nuha meminta kebab yang dijual street food di mana mengharuskan Darren menyisiri jalanan Istanbul demi memenuhi keinginan Nuha pada malam hari.Nuha sendiri terkadang bingung mengapa dia tak bisa menahan diri untuk meminta macam-macam dan merepotkan Darren Dash.Semalam bertepatan Nuha akan membuka pintu kamar, Darren meneleponnya. Lalu tatapannya tertuju pada pintu yang diketuk beberapa kali dari luar.Flashback onSebelum Nuha membuka pintu kamarn

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-16
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   75. Tolong!

    Naufal pergi ke kampus di mana Kania menimba ilmu, tak biasanya. Dia memanfaatkan waktu libur kuliah untuk mencari tahu tentang putri kandungnya. Dia bukan mencari tahu soal Kania tetapi Nuha.Bagi Naufal, apa yang dikatakan Aruni tentangnya benar. Dirinya patut disalahkan. Apalagi dia tidak mempertanggungjawabkan kesalahan yang diperbuatnya pada Aruni muda.Sebetulnya telah terjadi kesalahpahaman. Dua puluh tahun silam perjodohan Naufal dan Sahila terjadi karena perjodohan yang dilakukan oleh kakek nenek mereka sebab mereka masih memiliki hubungan sepupu. Dan, sudah menjadi adat istiadat mereka kerap menikahkan putra putri mereka dengan marga yang sama.Waktu itu ayahnya Naufal, Ibrahim tengah sakit sehingga waktu perjodohan dipercepat. Naufal mencari Aruni karena dia telah menjalin hubungan dengan Aruni dan sangat mencintainya. Naufal sudah berencana ingin memperkenalkan Aruni pada keluarga besarnya. Apalagi dia telah merenggut kesucian Aruni. Hal tersebut membuatnya semakin merasa

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-17
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   76. Pendarahan

    Daniel merasa kesal menunggu reaksi Nuha akibat obat yang diberikannya padanya. Mendadak dia meragukan efek obat yang dibelinya di tempat prostitusi yang biasa dia kunjungi. Kelamaan menunggu, dia menghabiskan beberapa bungkus rokok.Tiba-tiba Daniel teringat dengan rencananya satu lagi untuk menghancurkan Nuha dan perasaannya pada kakak seayahnya, Darren Dash. Dia buru-buru mengusak puntung rokok terakhirnya. Daniel memasuki kamar kembali dan melihat Nuha yang terlihat gelisah dan meringis. Dia pun melepas ikatan tangan dan kakinya karena melihat Nuha yang terlihat lemah dengan mata yang sayu. Namun Nuha tak melakukan perlawanan apapun. Dia hanya mengusap perutnya beberapa kali, merasakan mulas tiba-tiba. Seperti ada sesuatu yang bergolak dalam perutnya.Daniel mengeluarkan ponselnya lalu menyalakan televisi layar datar raksasa yang menempel di dinding tepat di depan ranjang di mana Nuha berada. Lalu dia menghubungkan ponselnya dengan layar segi empat tersebut. Tak berselang lama, s

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-18
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   77. Ada apa?

    Setelah beberapa menit kemudian Ahmet mulai mengingat wajah Mariyam Nuha. Dia adalah turis yang berasal dari Indonesia. Ahmet dan istrinya bertemu Nuha tatkala mereka terjebak di ruas jalan Istanbul di mana demo terjadi. Ahmet menawari tumpangan pada Nuha. Kebetulan mereka menginap di hotel yang sama. Di lobi hotel mereka juga sempat mengobrol soal pertanian.“Ya Allah, dia itu gadis bernama Mariyam Nuha. Mengapa dia menunjukan kode meminta pertolongan?”Ahmet bergumam dan berkecamuk dengan pikiran sendiri.Setelah ingatannya utuh, barulah Ahmet menghampiri Nuha yang dipapah oleh Daniel Dash yang memakai masker sehingga wajahnya tak terlihat.“Kenapa dengan Anda, Nona?” tanya Ahmet pada Nuha, berpura-pura tak mengenalnya.“Perutnya sakit,” jawab Daniel Dash dengan sorot mata yang tajam. Dia tak suka dengan sapaan yang dilontarkan oleh Ahmet. Ahmet pun mulai menaruh rasa curiga melihat delikan tajam yang dilayangkan Daniel.Ahmet segera memberitahu sang istri jika dirinya barusaja meli

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-19
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   78. Dua pasangan yang berbeda

    Setelah tiba di bandara Soekarno-Hatta, Darren Dash mengajak Mariyam Nuha tinggal sementara waktu di apartemen miliknya. Nuha masih terlihat syok dan lemas. Nuha duduk termenung di balkon dengan tatapan menerawang. Sementara itu Darren sibuk menaruh beberapa barang dan koper di kamar. Setelahnya dia pergi ke kamar mandi dan membersihkan diri. Lalu dia memakai kaos dan celana selutut. Tak lupa dia memakai wangi-wangian. Dia pria yang menjaga penampilan.Darren membawakan obat yang harus diminum Nuha.“Nuh, minum obat dulu,”Darren menaruh satu botol air mineral dan beberapa strip obat yang harus Nuha minum.Nuha melirik sekilat pada lembaran obat yang ditaruh Darren lalu membuang wajahnya menatap cahaya kerlap-kerlip yang menampilkan keelokan gedung-gedung pencakar langit.Darren memutuskan duduk di samping Nuha, menemaninya. Dia mengeluarkan macbook untuk mengecek laporan perusahaan yang dikirim Jodi via surel.Saat Darren asik mengotak-atik keyboard, Nuha beringsut dari duduknya lal

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-20
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   79. Tantangan

    Suhu udara terasa lebih dingin dari biasanya pagi itu. Beberapa orang malas keluar rumah dan beraktifitas dalam kondisi seperti itu. Kabut turun menyelimuti daerah tersebut, hingga membuat kaca-kaca jendela berembun.Namun pemuda bertubuh bersih dan berotot yang tinggal di sebuah rumah mewah yang berada dekat hutan pinus tersebut bangun sangat pagi. Dia melakukan beberapa gerakan workout untuk menghalau rasa dingin dan ingin berkeringat.Kebiasaan pagi hari sebelum beraktifitas, pemuda berhidung bangir pergi ke halaman belakang setelah melakukan workout ringan. Dia memakai perlengkapan memanah. Seorang pelayan menyiapkan perlengkapan olahraga memanah dan menaruhnya di atas meja tak jauh dari sisinya. Pun, dia menyiapkan teh tawar dan beberapa potong buah serta segelas susu untuk majikannya.“Pak Attar, mau pakai busur yang mana?” tanya pelayan pria dengan sopan. “Horsebow,” jawab Attar dengan singkat. Lalu dia gegas memakai perlengkapan memanahnya dan menyiapkan diri.Attar mengambi

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-21
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   80. Menahan diri

    “Papa kemarin dari mana pulang malam?” tanya Kania pada Naufal yang baru turun untuk melaksanakan ritual keluarga, sarapan bersama di ruang makan. Di ruang makan, hanya ada Kania dan Naufal. Sahila tidak berada di sana. Hal tersebut membuat Naufal didera rasa penasaran. Kemanakah sang istri pagi buta. “Mama kemana?” Bukan menjawab pertanyaan Kania, Naufal malah balik bertanya pada putrinya sembari tangannya sibuk meraih sendok dan garpu. “Mama, pergi pagi sekali. Aku tak tahu kemana Mama pergi,” jawab Kania dengan mengedikkan bahunya. “Papa kemarin nyari bahan-bahan buat menu resto biasa. Agak susah soalnya. Ada barang tetapi harga mahal,” jawab Naufal lalu menyendok nasi goreng dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Kania mengamati gerak-gerik sang ayah. Dia mendapat kabar dari teman kampusnya bahwa Naufal datang ke kampus dan mencari tahu tentang sahabatnya, Mariyam Nuha. Untuk apa Papa mencari tahu tentang Nuha? Kania menaruh curiga pada sikap ayahnya. Apa jangan-jangan sang

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-22

Bab terbaru

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Extra part

    Setahun kemudian,Yusuf dan Farah kini sudah tinggal terpisah dari keluarganya masing-masing. Sebagai seorang suami yang bertanggung jawab, Yusuf membangun sebuah rumah mewah untuk istrinya. Tak kalah mewah dengan rumah keluarga istrinya.Karena Yusuf seorang yang paham agama sehingga ia meyakini bahwa ia harus memberikan yang terbaik untuk istrinya. Bahkan ia memberikan nafkah terbaik, lebih baik dari apa yang istrinya dapatkan dari ayahnya. Yusuf bekerja keras di perusahaan sang ayah. Ia juga menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di akhir pekan untuk mengamalkan ilmunya dalam ilmu Quran dan hadist. Selain itu, pemuda tampan itu membuat buku dan banyak melakukan seminar dan workshop sebagai seorang penulis dan pendidik.Malam itu, Yusuf pulang terlambat ke rumah. Tepat pukul sembilan malam, ia baru saja memarkirkan kendaraan SUV miliknya di halaman rumahnya yang sangat asri.Rumah itu dibangun di atas lahan hektaran. Pemuda yang visioner itu ingin kelak memiliki banyak

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 95 (happy ending)

    Perlahan, Yusuf pun melepas jilbab Farah dan tersenyum menatapnya. Tangannya dengan lembut melepas ikatan rambut Farah hingga membuat rambutnya terburai. Rambutnya yang hitam nan panjang mencuri atensinya.Tanpa sàdar, Yusuf merengkuh sejumput rambutnya yang halus kemudian menciumnya seraya memejamkan matanya. Farah menatap suaminya dengan tatapan penuh damba. Pemuda tampan itu kita sudah menjadi miliknya seutuhnya.“Yusuf, aku mau mandi,” ucap Farah dengan gugup. Berdekatan dengan Yusuf sungguh membuat tubuhnya panas dingin. Ia butuh waktu untuk beradaptasi dengan suaminya.“Tentu, Sayang,” jawab Yusuf sembari berdiri. Pemuda tampan itu berjalan menuju lemari dan mengambil handuk. Kemudian ia menoleh ke arah Farah yang masih sibuk merapikan aksesoris pengàntin. “Sayang, ini handuknya. Aku taruh di atas nakas.”Dipanggil dengan sebutan sayang, Farah semakin salah tingkah. Ia lantas berpikir nama panggilan untuk suaminya. “Yusuf, aku harus memanggilmu apa? Hum, meskipun kita seumuran, k

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 94

    Sebulan berlalu. Persiapan pernikahan Farah dan Yusuf sudah rampung. Hari bahagia yang dinantikan itu telah tiba. Setelah melewati berbagai macam ujian dan rintangan dalam kisah cinta mereka, akhirnya, Farah dan Yusuf bisa bersanding di sebuah tempat yang sakral dan suci.Pagi itu, pukul 09.00 WIB Farah dan Yusuf akan melangsungkan akad walimah yang diadakan di ballroom salah satu hotel bintang lima milik sang ayah. Di pelaminan, Yusuf dan sang ayah—Attar serta pamannya sudah bergabung dengan keluarga inti pihak perempuan; Darren Dash, Jonathan Dash yang kini sudah duduk di kursi roda, Naufal Alatas, Daniel Dash, penghulu, dan saksi. Di tempat yang berbeda Farah ditemani sang ibu dan keluarga perempuannya menunggu detik demi detik acara yang sakral itu dimulai. Pernikahan diadakan secara syariat di mana pihak lelaki dan perempuan dipisah.Suara microphone mulai menggema. Seorang MC mulai mengarahkan acara hingga tibalah waktunya Yusuf mengucapkan kalimat ijab qabul dengan lantang. Set

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 93

    Darren mendapat telepon dari asistennya yang mengatakan bahwa putrinya mengendarakan mobil mewahnya dengan sangat cepat menuju pantai. Ia terkejut mendengarnya dan langsung berniat menyusul putrinya. Ia memiliki firasat buruk. Semenjak pagi ia merasa tak enak hati. Ia terus memikirkan putrinya.Tak biasanya putrinya pergi bepergian jauh tanpa mengabarinya. Terdengar aneh bukan!Darren Dash semakin tersulut emosi saat ia berada di jalan menuju pantai yang biasa putrinya kunjungi, ia melihat mobil Yusuf berada di depannya. Tak lain tak bukan, pemuda itu juga terlihat akan pergi ke pantai. Bahkan ia melajukan kendaraannya dengan sangat cepat. Sisi lain, Darren Dash memilih memelankan laju kendaraannya karena ingin tahu apa yang mereka lakukan di pantai berduaan. Tak bisa dibiarkan! Farah sudah keterlaluan.Darren berzikir untuk mengendalikan emosinya. Ia pun melihat mobil milik Yusuf sudah terparkir di area parkir yang luas area pantai. Pria dewasa itu terus melangkahkan kakinya, berjal

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 92

    Setelah kejadian kecelakaan tadi, Yusuf tergesa-gesa mengejar kembali Farah meskipun kendaraannya ketinggalan jauh. Pemuda itu hanya mengkhawatirkan kondisi gadis itu yang tengah kalut. Kabar tentang cerita masa lalu ke dua orang tuanya sungguh melukai batinnya. Saat ini gadis bermanik hazel itu belum menerima fakta mengejutkan itu.“Argh! Farah jangan bertindak bodoh!” geram Yusuf usai membanting ponselnya hingga terbanting ke atas kursi. Beruntung, ponsel itu tidak jatuh ke kolong kursi mobil.Nomor telepon Farah tidaklah aktif. Yusuf hanya bisa menghela nafas berat mengingat karakter Farah yang memang keras kepala.“Allah, lindungilah Farah. Amin,” gumam Yusuf tak henti-hentinya berzikir. Yusuf mengedarkan pandangannya mencari mobil putih milik Farah. Sial, di jalan yang dilewatinya ada banyak mobil putih namun bukan mobil Farah barang tentu. Mobil Farah termasuk mobil mewah.Yusuf pun menepikan mobilnya menuju pom bensin terdekat. Ia akan mengisi bahan bakar terlebih dahulu untuk

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 91

    Semua orang yang berada di cafe panik saat melihat adegan yang terjadi di antara Farah dan Elia.Tanpa belas kasih, Elia mengambil cangkir kopi dari nampan—yang dibawa pelayan kemudian menumpahkannya pada wajah Farah dengan gerakan yang sangat cepat.Namun, sebuah pertolongan datang. Dengan gerakan yang lihai dan gesit, sosok pemuda tampan maju, berusaha melindungi Farah. Ia memeluk Farah. Meski tidak benar-benar memeluk karena ke dua tangannya tidak menyentuh tubuh gadis itu.Farah hanya memejamkan matanya reflek saat air cipratan itu mengenai pipinya. Namun saat ia membelakan matanya, ia tersentak kaget, karena Yusuf berada di sana melindunginya dari aksi keji Elia. Kini punggung Yusuf yang terkena cipratan kopi yang panas itu.“Yusuf,” imbuh Farah dengan berurai air mata. Entahlah, perasaan Farah berkecamuk. Cerita dari bibir Elia tentang ayahnya dan menatap Yusuf yang selalu saja menjadi garda terdepan dalam menolongnya, membuat lelehan air mata terus menerus menetes.Tatapan Yusuf

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 90

    Di sebuah ruang keluarga bernuansa mewah, terlihat sepasang suami dan istri yang sedang duduk berdua sembari menikmati tontonan chanel luar negeri—yang tengah menampilkan sebuah destinasi wisata di Eropa.“Mas, indah sekali ya? Aku pengen jalan-jalan lagi sekeluarga. Berkeliling Eropa dan menikmati musim semi yang indah di sana.”Nuha mengungkapkan keinginannya saat tatapannya tertuju pada colosseum Roma yang berdiri pongah.Darren hanya mengangguk pelan. Meskipun raganya berada di sana, namun pikiran Darren terseret pada memori-memori kelam nan buruk yang seringkali menghantuinya.“Mas, ini salad buah yang diminta,” ucap Nuha pada suaminya ketika ART menaruh semangkuk salad untuk menemani waktu rehat mereka. Darren pun melirik pada mangkuk salad kemudian ia berusaha mengambilnya.PrangTiba-tiba saja Darren menjatuhkan mangkuk salad buah itu. Namun dengan sigap, ART sudah langsung membereskan kekacauan yang ada. “Mas, kenapa?”Nuha terkejut saat melihat suaminya yang tampak syok dan

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 89

    Dua orang wanita cantik berbeda usia sedang mengobrol di sebuah cafe. Suasana terasa tegang saat wanita berusia kepala lima itu mulai bercerita. Sebetulnya, wanita itu enggan bertemu dengannya setelah apa yang terjadi. Namun karena gadis muda itu bersikukuh akhirnya mau tak mau ia pun mengiyakan permintàan.Di sinilah mereka berada. Sebuah rooftop yang terletak di lantai dua sebuah kafe kopi yang berada tak jauh dari rumah sakit di mana gadis itu bertugas.Mereka adalah Farah dan Maesarah. “Jadi … Om Attar itu mantan tunangannya ibuku?”Farah pun menimpali cerita yang baru saja ibunya Yusuf katakan. Gadis bermanik hazel itu bertanya sekedar untuk mengkonfirmasi.Malam itu, Farah tak sengaja mendengar percakapan yang terjadi di antara ibunya dan tantenya. Namun percakapan itu hanya sekilas sehingga ia dilanda penasaran.Jika Farah bertanya pada mereka, ia yakin mereka tidak akan memberikan jawaban apapun yang memuaskan hatinya.Oleh karena itu, Farah berinisiatif bertanya langsung pad

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 88

    “Mas kenapa sih? Bete begitu!” beo Daniel pada sang kakak yang sedari tadi terlihat tidak fokus dalam bekerja. Daniel Dash sengaja datang ke kantor kakaknya, membawa sejumlah kontrak kerja hingga menjelaskan laporan soal saham perusahaan. Namun Darren Dash hanya terdiam dengan tatapan yang kosong mirip orang kesambet setan.Lama kelamaan Daniel mulai jenuh melihat respon kakaknya—yang seakan tidak menghargai usaha dirinya. Padahal ia sangat sibuk. Namun demi menyampaikan amanat perusahaan ia mengunjungi kantor pusat PT Jonathan Dash Group. “Mas Darren aku pamit pulang! Lain kali saja aku melapor,” ucap Daniel Dash kemudian membereskan berkas penting perusahaan dan memasukannya kembali ke dalam tas miliknya.“Tunggu! Apa? Kau bahas apa tadi? Sorry, Mas lagi banyak pikiran, jadi gak fokus,” imbuh Darren mengklarifikasi. Seharusnya, Darren juga bisa menahan diri untuk tidak melamun saat jam kerja. Namun siang itu seperti siang sebelumnya, ia masih kepikiran soal omongan Attar dan sikap

DMCA.com Protection Status