Share

299. Sama-sama berjuang

Di atas sajadah Aruni masih duduk dan berdzikir usai sholat magrib di mushola rumah sakit. Bibirnya senantiasa basah melafalkan kalimah toyibah, tahmid, takbir hingga tahlil. Ia menengadahkan ke dua tangannya, berdoa untuk keselamatan putri ke duanya-Salwa Salsabila dan cucunya yang kini masih belum ditemukan.

Tak lupa ia menunaikan sholat taubat dengan alasan barangkali musibah apa yang menimpa keluarganya ialah bagian dari dosa masa lalunya. Setelah cukup mengadu pada sang pemilik takdir, ia melipat mukena dan menaruhnya kembali ke dalam tas besar miliknya.

Dengan langkah lemah Aruni berjalan menyusuri lorong rumah sakit untuk kembali ke ruang tunggu. Di depan ruang tunggu sosok pria dewasa dengan setia menunggunya padahal Aruni sudah sedari tadi memintanya untuk pulang. Aruni bisa menunggu di sana sendirian.

“Mas Naufal, sebaiknya pulang, ini sudah larut malam!” ucap Aruni duduk di sampingnya terhalang dua bangku besi.

Naufal menoleh dengan menyematkan senyuman hangat padanya.

“T
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status