Home / Romansa / Dinodai Sebelum Malam Pertama / 290. Tentang dr Ernest

Share

290. Tentang dr Ernest

Author: Piemar
last update Last Updated: 2023-09-07 08:49:43

Malam itu Daniel tak bisa tidur karena merasa gelisah. Padahal secara diam-diam ia sudah menyalakan murottal yang berasal dari dalam aplikasi di ponselnya, tentu tanpa sepengetahuan sang ibu. Biasanya suara murottal yang dibacakan oleh Syekh yang bersuara lembut senantiasa menenangkan jiwanya kendati hingga detik itu ia tak tahu apa alasannya.

Pikirannya melanglang buana. Malam ini gadis yang selalu mengusik pikirannya berada satu atap bersamanya meski tidak sekamar. Daniel tidur di kamarnya sedangkan gadis itu tidur di kamar tamu di lantai bawah bersama keponakannya. Jika tidak tahu adab, ia ingin sekali mengajaknya mengobrol. Namun tentu hal tersebut hanyalah angan-angan semata.

Jarum pendek terdengar berdetak keras saking suasana hening. Acara pesta usai dini hari sekitar pukul dua pagi. Semua kerabat terdekat sudah pulang dan menginap di hotel.

Karena rasa ngantuk tak kunjung datang, ia memilih turun ke lantai bawah ia akan mengambil air minum. Namun sebelumnya ia menyempatkan dir
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Boy
penuh kejutan
goodnovel comment avatar
jihan sufyan
next kak......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   291. Da bomb!

    Ernest senang bukan main melihat kedatangan mantan istrinya. Sontak Rika meninggalkan mereka. Mungkin mereka butuh bicara empat mata dari hati ke hati.“Adis!” serunya begitu antusias. Ernest beranjak dari kursi ergonomis yang ia duduki. Ia berjalan menghampiri Adisty yang terlihat semakin kurus semenjak perceraian paksa setahun silam.Melihat wanita itu, Ernest mencelos, sedih, rindu, senang, terluka dan segala macam perasaan yang rumit. Ia memindai penampilan jelita Adisty dari pucuk kepala hingga ujung tumit. Ia terlihat kurang gizi dan tak perawatan tubuh. Namun warna kulitnya yang eksotis tetap terlihat seksi di matanya. Ia merindukan segala hal tentang dirinya.“I miss you, Baby,” seru Ernest memangkas jarak di antara mereka. Ia mendekatinya sangat dekat. Ia merengkuh tubuhnya untuk didekapnya dalam pelukannya. Adisty tak menolak, normal, kerinduan pun seringkali berkelindan dalam sanubarinya. Ia bisa menghidu aroma maskulin dari pria yang pernah bertahta di hatinya.Ernest pun

    Last Updated : 2023-09-07
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   292. Seribu alasan

    PrangTerdengar suara piring jatuh dari dapur hingga membuat semua orang yang berada di sana kaget.“Ummi, ada apa?” tanya Ratih setengah berlari ke arahnya dengan wajah panik.Tatapannya tertuju pada piring porselen yang jatuh pecah hingga berkeping-keping. Aruni tampak membereskannya dengan memungutnya satu per satu dan memasukkannya ke dalam plastik berwarna hitam.“Licin, Mbak,” kata Aruni singkat dan kembali fokus membereskan pecahan piring. Semoga bukan pertanda buruk, batin Aruni.“Ummi, biar saya saja yang beresin. Ummi gak kenapa-kenapa ‘kan?”Ratih menurunkan bobot tubuhnya untuk membantu Aruni. Namun Aruni mengibaskan tangannya pertanda menolak bantuannya.“Jaga anak-anak saja, Mbak.”“Ada Bu Kinan, Ummi. Beliau sedang bermain dengan mereka. Yo wish saya yang bantuin,”Ratih tak kalah bersikukuh membantu Aruni.Aruni akhirnya menyerah. Ia berjalan menuju wastafel kemudian mencuci tangannya. Kemudian ia membawa botol susu formula yang sudah ia buat untuk si kembar menuju ru

    Last Updated : 2023-09-08
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   293. Explosion

    Desau angin terasa lembut menyelusup ke dalam kerudung yang dikenakannya. Menggelitik area leher dan helaian rambutnya yang menjuntai tak terikat oleh ikat rambut. Terasa dingin sekaligus geli.Salwa Salsabila membenahi kerudungnya yang sedikit berantakan akibat angin yang berulah. Lantas ia menaruh buku tebal berhard cover ke atas meja untuk kemudian menutup pintu depan di area ruang tamu. Padahal jarak ruang tamu dan ruang keluarga sekitar dua puluh meter akan tetapi embusan angin menjelang sore tersebut tiba-tiba membesar hingga menggetarkan beberapa kaca jendela. Sebelum pintu tertutup oleh dorongan angin yang besar, Salwa berlari ke arah pintu kemudian menutupnya. Ia bernafas lega ketika sampai di depan pintu tepat waktu karena di luar deru angin menggoyangkan pepohonan tanpa ampun. Cuaca sukar ditebak. Belakangan hujan tak turun. Baru hembusan angin yang selalu menampakkan diri pertanda akan turun hujan. Angin seringkali meniup awan pembawa hujan atau cumulonimbus yang tampak

    Last Updated : 2023-09-08
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   294. Chaos

    Suara ledakan terdengar memekakan telinga diikuti suara alarm kebakaran. “Cepat keluar!” pekik perawat mendatangi tiap ruangan di rumah sakit Rajendra. Hilir mudik orang-orang yang berada di sana baik dokter, perawat hingga staf rumah sakit berlarian panik keluar ruangan dengan membantu pasien sebisa mungkin. Ada yang pasien tengah mengejan karena akan melahirkan. Ada ahli bedah yang tengah membawa pasien yang tak sadarkan diri karena baru saja melakukan operasi cesar. Ada pula anak yang tengah dirawat karena berbagai macam penyakit serius, tifus dan demam berdarah. Ada pula anak-anak yang menjalani operasi karena mengalami kecelakaan di tempat bermain.Suasana rumah sakit yang awalnya hening kini ramai oleh chaos yang terjadi akibat dampak ledakan bom di area parkir gedung belakang rumah sakit Rajendra. Ledakan bom terjadi disertai korsleting listrik hingga menyebabkan area sayap selatan gedung terbakar dilahap si jago merah.“Sus, ada apa?”Nuha mengumpulkan segenap kesadaran dan

    Last Updated : 2023-09-09
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   295. Musibah

    [Ini bangunan yang baru saja Bapak renovasi, Neng.] Dengan bangga, Mandor Soleh menjelaskan satu per satu bangunan yang menjadi salah satu proyek yang dipegang olehnya. Mandor Soleh ialah seorang pria yang mencintai pekerjaannya. Ia benar-benar menjalani profesinya dengan penuh syukur. Setiap detik dan menit teramat berharga untuknya. Mandor Soleh telah menyelesaikan proyek pertamanya dengan dr. Ernest Rajendra SpA dalam membangun bangunan rumah sakit dan merenovasi bangunan lama. Sore itu ia sudah berkeliling melihat-lihat bangunan rumah sakit yang menjadi proyeknya. Merasa puas dengan hasil kerjanya, ia melakukan video call dengan putri sulungnya yang cerewet ingin mengetahui hasil kinerja sang ayah selama bekerja. Satu per satu Mandor Soleh memperlihatkan area gedung melalui sambungan video call. Dengan sabar ia menjelaskan satu per satu hasil kerja kerasnya bersama para pekerjanya. [Bapak memang keren! Jadi kapan Bapak mengajakku ke sana? Padahal masih satu kota, seharusnya Ba

    Last Updated : 2023-09-10
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   296. Twin tuition

    “Farah kecilku, Daniel …” lirih Darren dengan terisak. Suaranya terdengar berat dan frutrasi. “Mas Darren, ini musibah bagi kita semua. Aku juga sedih Mas,” Daniel semakin menarik kakaknya dalam pelukannya. Ke dua kakak beradik tersebut saling berpelukan erat. “Nuha, bagaimana kondisinya?” tanya Darren merenggangkan pelukannya dan menyeka air matanya. “Nuha adalah orang yang paling bersedih saat ini, Mas,” lirih Daniel kembali mengingatkan kakaknya untuk tegar di hadapan istrinya. “Terima kasih, Daniel,” Darren bangkit kemudian menghampiri Nuha yang berada di ruang instalasi gawat darurat bergabung bersama pasien yang lain. Semua pasien akan segera dievakuasi dari rumah sakit Ibu dan Anak Rajendra ke rumah sakit lain. Setelah mendapat kabar dari Daniel, Nuha beberapa kali tak sadarkan diri dan menangis. Kini tangisannya sudah kering seperti saat dulu ketika ia mengalami trauma. Begitulah Nuha. Namun kali ini karena tak hanya dirinya yang mengalami musibah, pasien lain pun menga

    Last Updated : 2023-09-11
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   297. Blunder

    “Apa yang kau lakukan hah?” Wanita memakai kemben kain kamen yang mencetak tubuh semampainya dengan rambut yang digelung rapi berhiaskan bunga di pinggir telinganya menarik kerah kemeja seorang pria berambut gondrong hingga ia nyaris mati karena kehabisan nafas karena tangannya terkunci olehnya, diikat dengan tali temali. Sikut tangannya semakin menekan area lehernya. Bagaimana pria berwajah sangar itu bicara jika lehernya ditekan oleh sikut sekaligus sebuah belati kecil yang nyaris merobek tenggorokannya. Terlihat jakun naik turun mirip pompa piston. Dalam posisi terkunci ia kewalahan menghadapi wanita yang terlihat aneh menurutnya. Wanita yang memiliki dua kepribadian yang kontradiktif dan seringkali muncul dalam waktu berdekatan. Selain sikapnya yang impulsif, wanita itu akan bertindak semau dan sesuka hatinya berdasarkan sudut pandangan dirinya terhadap sesuatu. Kemarin ia begitu manis bersikap pada orang suruhannya. Mereka ditraktir makan sepuasnya ketika ia merasa senang. Na

    Last Updated : 2023-09-11
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   298. Aksi heroik

    “Sudah, jangan menangis lagi!] Jonathan berkali-kali menghibur Kinan-istrinya yang tengah bersedih setelah mendengar kabar tentang insiden kebakaran di rumah sakit ibu dan anak Rajendra. Entah dari mana muasalnya, kabar ledakan bom tersebut kini berubah menjadi kebakaran akibat korsleting listrik dan berbagai berita simpang siur lainnya.Kinan merasa bersalah dan menyesal karena tidak bisa mengantar ke dua cucu kembarnya ke rumah sakit tersebut. Ia tidak tahu jika Aruni tiba-tiba demam dan mereka hanya pergi bersama pengasuh dan Salwa.Meskipun andaikata Kinan yang mengantar, peristiwa tragis tersebut bisa saja tetap terjadi. Kinan hanya merasa bersalah, merasa bukan nenek yang baik untuk cucu-cucunya.Siapa sangka Jonathan lebih tegar daripada istrinya. Meskipun jantungnya berdegup kencang dan terasa sakit mendengar kabar buruk yang menimpa keluarganya, ia harus terlihat tegar di hadapan istri, anak dan menantunya.Sewaktu kejadian Jonathan sedang beristirahat di kediamannya. Akhir-

    Last Updated : 2023-09-12

Latest chapter

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Extra part

    Setahun kemudian,Yusuf dan Farah kini sudah tinggal terpisah dari keluarganya masing-masing. Sebagai seorang suami yang bertanggung jawab, Yusuf membangun sebuah rumah mewah untuk istrinya. Tak kalah mewah dengan rumah keluarga istrinya.Karena Yusuf seorang yang paham agama sehingga ia meyakini bahwa ia harus memberikan yang terbaik untuk istrinya. Bahkan ia memberikan nafkah terbaik, lebih baik dari apa yang istrinya dapatkan dari ayahnya. Yusuf bekerja keras di perusahaan sang ayah. Ia juga menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di akhir pekan untuk mengamalkan ilmunya dalam ilmu Quran dan hadist. Selain itu, pemuda tampan itu membuat buku dan banyak melakukan seminar dan workshop sebagai seorang penulis dan pendidik.Malam itu, Yusuf pulang terlambat ke rumah. Tepat pukul sembilan malam, ia baru saja memarkirkan kendaraan SUV miliknya di halaman rumahnya yang sangat asri.Rumah itu dibangun di atas lahan hektaran. Pemuda yang visioner itu ingin kelak memiliki banyak

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 95 (happy ending)

    Perlahan, Yusuf pun melepas jilbab Farah dan tersenyum menatapnya. Tangannya dengan lembut melepas ikatan rambut Farah hingga membuat rambutnya terburai. Rambutnya yang hitam nan panjang mencuri atensinya.Tanpa sàdar, Yusuf merengkuh sejumput rambutnya yang halus kemudian menciumnya seraya memejamkan matanya. Farah menatap suaminya dengan tatapan penuh damba. Pemuda tampan itu kita sudah menjadi miliknya seutuhnya.“Yusuf, aku mau mandi,” ucap Farah dengan gugup. Berdekatan dengan Yusuf sungguh membuat tubuhnya panas dingin. Ia butuh waktu untuk beradaptasi dengan suaminya.“Tentu, Sayang,” jawab Yusuf sembari berdiri. Pemuda tampan itu berjalan menuju lemari dan mengambil handuk. Kemudian ia menoleh ke arah Farah yang masih sibuk merapikan aksesoris pengàntin. “Sayang, ini handuknya. Aku taruh di atas nakas.”Dipanggil dengan sebutan sayang, Farah semakin salah tingkah. Ia lantas berpikir nama panggilan untuk suaminya. “Yusuf, aku harus memanggilmu apa? Hum, meskipun kita seumuran, k

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 94

    Sebulan berlalu. Persiapan pernikahan Farah dan Yusuf sudah rampung. Hari bahagia yang dinantikan itu telah tiba. Setelah melewati berbagai macam ujian dan rintangan dalam kisah cinta mereka, akhirnya, Farah dan Yusuf bisa bersanding di sebuah tempat yang sakral dan suci.Pagi itu, pukul 09.00 WIB Farah dan Yusuf akan melangsungkan akad walimah yang diadakan di ballroom salah satu hotel bintang lima milik sang ayah. Di pelaminan, Yusuf dan sang ayah—Attar serta pamannya sudah bergabung dengan keluarga inti pihak perempuan; Darren Dash, Jonathan Dash yang kini sudah duduk di kursi roda, Naufal Alatas, Daniel Dash, penghulu, dan saksi. Di tempat yang berbeda Farah ditemani sang ibu dan keluarga perempuannya menunggu detik demi detik acara yang sakral itu dimulai. Pernikahan diadakan secara syariat di mana pihak lelaki dan perempuan dipisah.Suara microphone mulai menggema. Seorang MC mulai mengarahkan acara hingga tibalah waktunya Yusuf mengucapkan kalimat ijab qabul dengan lantang. Set

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 93

    Darren mendapat telepon dari asistennya yang mengatakan bahwa putrinya mengendarakan mobil mewahnya dengan sangat cepat menuju pantai. Ia terkejut mendengarnya dan langsung berniat menyusul putrinya. Ia memiliki firasat buruk. Semenjak pagi ia merasa tak enak hati. Ia terus memikirkan putrinya.Tak biasanya putrinya pergi bepergian jauh tanpa mengabarinya. Terdengar aneh bukan!Darren Dash semakin tersulut emosi saat ia berada di jalan menuju pantai yang biasa putrinya kunjungi, ia melihat mobil Yusuf berada di depannya. Tak lain tak bukan, pemuda itu juga terlihat akan pergi ke pantai. Bahkan ia melajukan kendaraannya dengan sangat cepat. Sisi lain, Darren Dash memilih memelankan laju kendaraannya karena ingin tahu apa yang mereka lakukan di pantai berduaan. Tak bisa dibiarkan! Farah sudah keterlaluan.Darren berzikir untuk mengendalikan emosinya. Ia pun melihat mobil milik Yusuf sudah terparkir di area parkir yang luas area pantai. Pria dewasa itu terus melangkahkan kakinya, berjal

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 92

    Setelah kejadian kecelakaan tadi, Yusuf tergesa-gesa mengejar kembali Farah meskipun kendaraannya ketinggalan jauh. Pemuda itu hanya mengkhawatirkan kondisi gadis itu yang tengah kalut. Kabar tentang cerita masa lalu ke dua orang tuanya sungguh melukai batinnya. Saat ini gadis bermanik hazel itu belum menerima fakta mengejutkan itu.“Argh! Farah jangan bertindak bodoh!” geram Yusuf usai membanting ponselnya hingga terbanting ke atas kursi. Beruntung, ponsel itu tidak jatuh ke kolong kursi mobil.Nomor telepon Farah tidaklah aktif. Yusuf hanya bisa menghela nafas berat mengingat karakter Farah yang memang keras kepala.“Allah, lindungilah Farah. Amin,” gumam Yusuf tak henti-hentinya berzikir. Yusuf mengedarkan pandangannya mencari mobil putih milik Farah. Sial, di jalan yang dilewatinya ada banyak mobil putih namun bukan mobil Farah barang tentu. Mobil Farah termasuk mobil mewah.Yusuf pun menepikan mobilnya menuju pom bensin terdekat. Ia akan mengisi bahan bakar terlebih dahulu untuk

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 91

    Semua orang yang berada di cafe panik saat melihat adegan yang terjadi di antara Farah dan Elia.Tanpa belas kasih, Elia mengambil cangkir kopi dari nampan—yang dibawa pelayan kemudian menumpahkannya pada wajah Farah dengan gerakan yang sangat cepat.Namun, sebuah pertolongan datang. Dengan gerakan yang lihai dan gesit, sosok pemuda tampan maju, berusaha melindungi Farah. Ia memeluk Farah. Meski tidak benar-benar memeluk karena ke dua tangannya tidak menyentuh tubuh gadis itu.Farah hanya memejamkan matanya reflek saat air cipratan itu mengenai pipinya. Namun saat ia membelakan matanya, ia tersentak kaget, karena Yusuf berada di sana melindunginya dari aksi keji Elia. Kini punggung Yusuf yang terkena cipratan kopi yang panas itu.“Yusuf,” imbuh Farah dengan berurai air mata. Entahlah, perasaan Farah berkecamuk. Cerita dari bibir Elia tentang ayahnya dan menatap Yusuf yang selalu saja menjadi garda terdepan dalam menolongnya, membuat lelehan air mata terus menerus menetes.Tatapan Yusuf

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 90

    Di sebuah ruang keluarga bernuansa mewah, terlihat sepasang suami dan istri yang sedang duduk berdua sembari menikmati tontonan chanel luar negeri—yang tengah menampilkan sebuah destinasi wisata di Eropa.“Mas, indah sekali ya? Aku pengen jalan-jalan lagi sekeluarga. Berkeliling Eropa dan menikmati musim semi yang indah di sana.”Nuha mengungkapkan keinginannya saat tatapannya tertuju pada colosseum Roma yang berdiri pongah.Darren hanya mengangguk pelan. Meskipun raganya berada di sana, namun pikiran Darren terseret pada memori-memori kelam nan buruk yang seringkali menghantuinya.“Mas, ini salad buah yang diminta,” ucap Nuha pada suaminya ketika ART menaruh semangkuk salad untuk menemani waktu rehat mereka. Darren pun melirik pada mangkuk salad kemudian ia berusaha mengambilnya.PrangTiba-tiba saja Darren menjatuhkan mangkuk salad buah itu. Namun dengan sigap, ART sudah langsung membereskan kekacauan yang ada. “Mas, kenapa?”Nuha terkejut saat melihat suaminya yang tampak syok dan

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 89

    Dua orang wanita cantik berbeda usia sedang mengobrol di sebuah cafe. Suasana terasa tegang saat wanita berusia kepala lima itu mulai bercerita. Sebetulnya, wanita itu enggan bertemu dengannya setelah apa yang terjadi. Namun karena gadis muda itu bersikukuh akhirnya mau tak mau ia pun mengiyakan permintàan.Di sinilah mereka berada. Sebuah rooftop yang terletak di lantai dua sebuah kafe kopi yang berada tak jauh dari rumah sakit di mana gadis itu bertugas.Mereka adalah Farah dan Maesarah. “Jadi … Om Attar itu mantan tunangannya ibuku?”Farah pun menimpali cerita yang baru saja ibunya Yusuf katakan. Gadis bermanik hazel itu bertanya sekedar untuk mengkonfirmasi.Malam itu, Farah tak sengaja mendengar percakapan yang terjadi di antara ibunya dan tantenya. Namun percakapan itu hanya sekilas sehingga ia dilanda penasaran.Jika Farah bertanya pada mereka, ia yakin mereka tidak akan memberikan jawaban apapun yang memuaskan hatinya.Oleh karena itu, Farah berinisiatif bertanya langsung pad

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 88

    “Mas kenapa sih? Bete begitu!” beo Daniel pada sang kakak yang sedari tadi terlihat tidak fokus dalam bekerja. Daniel Dash sengaja datang ke kantor kakaknya, membawa sejumlah kontrak kerja hingga menjelaskan laporan soal saham perusahaan. Namun Darren Dash hanya terdiam dengan tatapan yang kosong mirip orang kesambet setan.Lama kelamaan Daniel mulai jenuh melihat respon kakaknya—yang seakan tidak menghargai usaha dirinya. Padahal ia sangat sibuk. Namun demi menyampaikan amanat perusahaan ia mengunjungi kantor pusat PT Jonathan Dash Group. “Mas Darren aku pamit pulang! Lain kali saja aku melapor,” ucap Daniel Dash kemudian membereskan berkas penting perusahaan dan memasukannya kembali ke dalam tas miliknya.“Tunggu! Apa? Kau bahas apa tadi? Sorry, Mas lagi banyak pikiran, jadi gak fokus,” imbuh Darren mengklarifikasi. Seharusnya, Darren juga bisa menahan diri untuk tidak melamun saat jam kerja. Namun siang itu seperti siang sebelumnya, ia masih kepikiran soal omongan Attar dan sikap

DMCA.com Protection Status