Share

152. Perasaan hati Naufal

Darren kembali menguatkan Nuha. Dia menyeka air matanya dengan jemarinya. Kemudian dia tautkan jari jemarinya pada jemari Nuha, menggenggam tangannya erat dan membantunya bangun, mengantarnya menuju ruang operasi di mana Aruni masih ditangani. Seketika air mata Nuha mulai surut dan dia memandangi tangan suaminya yang terus memeganginya erat, tak pernah meninggalkannya. Darren selalu hadir saat dirinya merasa bersedih. Nuha menjadi lebih kuat dan tegar seketika.

Nuha berjalan dan melihat ke dua adiknya dan Kania berada di sana duduk menunggu di depan ruang operasi. Tak jauh di depan ruang operasi terlihat Naufal juga berada di sana, berdiri dengan tatapan sendu.

“Nuha!”

Kania berlari memeluk saudarinya. Nuha hanya diam membeku saat tangan Kania memeluknya. “Syukurlah kau tak apa-apa,” Kania merasa sangat bahagia melihat Nuha kembali dalam keadaan selamat.

Kemudian Kania mengurai pelukannya. “Ummi masih di dalam ruang operasi. Mudah-mudahan operasinya berjalan lancar,” ucapnya lagi seda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status