Salwa terkejut saat sebuah tangan menarik lengannya dari kerumunan pengunjung mall dan beberapa kru film. Sontak, dia menepis tangan itu dengan kasar.“Kau? Mister?” seru Salwa dengan melihat perubahan penampilan Daniel yang terkesan modis, mirip seorang model papan atas. Sedikit terkejut dan sedikit kagum tetapi dalam kadar yang normal.Pertama kali bertemu Daniel, Daniel terlihat sederhana dengan pakaian santai mirip seorang bule yang tengah melakukan perjalanan backpacker. Namun kali ini karena dia sedang dalam rangka ngedate dengan sang mama tercinta, dia berpenampilan istimewa dan kembali pada gaya berpakaiannya yang dulu, terkesan modis, gaul dan berkelas.“Terus aku harus mengucapkan terima kasih juga begitu?” pekik Salwa dengan mencebikkan bibirnya setelah mengusir pikirannya tentang perubahan pemuda tampan di hadapannya.Ini ke dua kalinya Daniel melihat seorang gadis yang sama sekali tidak tertarik ataupun terpesona padanya. Dia begitu mirip Mariyam Nuha, gadis pemberani dan
Darren dan Nuha pulang dari apartemen lebih cepat karena Nuha harus kembali pergi kuliah setelah ijin sakit selama berhari-hari. Sebelum pergi kuliah semua anggota keluarga tak terkecuali akan melakukan ritual sarapan pagi di meja makan.Suasana di meja makan yang mewah tersebut terasa lebih hangat dari biasanya karena semua anggota keluarga lengkap hadir. Jonathan, Kinan, Darren, Daniel dan Nuha menikmati hidangan yang disediakan oleh Tri dengan begitu lahap. Setelahnya mereka berbincang kecil sebelum melakukan aktifitas masing-masing.“Bagaimana pengobatan Nuha, Darren? Apa kata dr. Davendra?” tanya Jonathan menatap Darren dan Nuha bergantian. Mendengar pertanyaan sang ayah Daniel hanya bisa menelan saliva susah payah. Daniel tak pernah berpikir jika tindakannya telah membuat seorang gadis mengalami trauma yang luar biasa. Seperti halnya Nuha, Daniel pun berobat ke psikiater karena kecanduan obat-obatan terlarang. Mungkinkah Daniel pun menuai panen dari apa yang dia tuai. “Alhamdul
Pria tampan dalam balutan tuxedo berwarna putih tersebut ialah H Karim. Dia adalah sang empunya acara.“Terima kasih,” seru Aruni dengan tersenyum tipis saat mendengar pujian dari H Karim yang mengatakan bahwa dirinya cantik.“Sama-sama, Bu Runi,” jawab H Karim dengan perasaan canggung sebab tadi dia spontan memanggil Aruni dengan sebutan namanya.“Bu Runi, jangan pulang dulu. Ada doorprize, siapa tahu Bu Runi menang,” ucap H Karim menahan kepergian Aruni. “Apa Bu Runi mendapat nomor tadi saat mengambil undian?” tanya H Karim dengan sedikit gugup. Pasalnya panitia acara sempat memasukan undian dengan angka nol. Namun dia berencana akan memberi kesempatan pada tamu undangan jika mendapat undian dengan angka nol untuk mengambil kembali nomor undian yang lain. H Karim hanya ingin memastikan Aruni memenangkan hadiah istimewa yang sudah direncanakan olehnya khususnya untuk Aruni.H Karim menyukai Aruni tetapi belum bisa mengungkapkan isi hatinya langsung sebab dia masih mengumpulkan kebera
Salwa akhirnya menyetujui permintaan sang MC untuk bernyanyi.“Okay Deal!” Sang MC mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan Salwa. Salwa hanya tersenyum tipis dengan mengatupkan tangannya di dada. “Salamannya via bluetooth aja,”Tawa semua orang pecah kemudian.Salwa terlihat melambaikan tangannya pada musik pengiring yang berada di sana. “Ayat-ayat cinta dua, Bang!” ucapnya membuat sang MC ketar-ketir. Sepertinya gadis itu memang pandai bernyanyi. Salwa mengambil nafas lalu menyanyikan sebuah lagu yang dipopulerkan oleh salah satu diva Indonesia.Gemuruh tepuk tangan menyambut Salwa saat Salwa benar-benar menyanyikan lagu tersebut dengan cukup baik.“Push up, push up,” teriak penonton pada akhirnya.MC pun menepati janjinya. “Karena saya bukan seorang pecundang, maka saya akan push up,” katanya membusungkan dada.Kemudian sang MC pun meminta pengantin wanita menyerahkan kunci mobil pada Salwa. Salwa turun dari panggung dengan memamerkan kunci tersebut pada para penonton yang
Di kedai batagor,Saat Aruni dan Naufal berbincang, Salwa dan Rasyid asik menikmati makan batagor di kursi paling depan. Mereka seperti orang kelaparan karena letih dan lapar setelah mendorong mobil si ‘legend’ cukup lama.“Teh, aku tidak menyangka suara Teteh lumayan juga,” puji Rasyid pada Salwa. Salwa hanya tersenyum pongah saat mendapat pujian dari sang adik.“Iya dong, secara aku putrinya Ustaz Hilal yang jago qiroaat,” desis Salwa membanggakan ayahnya.“Teh, tapi Teteh keterlaluan loh nyuruh si MC push up. Teteh bener-bener gilakkk!”Rasyid terkikik geli saat mengingat tingkah sang kakak di atas panggung. Salwa menerima tantangan menyanyi tetapi juga menantang balik sang MC untuk push up.“Siapa suruh dia ngerjain Teteh dulu,” sewot Salwa. “Coba kalau dia langsung ngasih kunci mobil,”“Benar juga sih, seharusnya Teteh ngehukum dia seratus kali push up,”Rasyid lagi-lagi tertawa sedangkan Salwa memutar ke dua bola matanya.“Menurut Teteh, enak batagor kuah atau kering?” tanya Ras
Usai sarapan pagi Darren mengantar Nuha pergi ke kampus. Setelah kejadian di ruang makan, Darren semakin memantapkan hati untuk mencari tahu kebenaran ayah kandung Nuha. Selama ini Darren tak berani mencari tahu karena kebenaran pahit tersebut merupakan rahasia yang disimpan rapat oleh mertuanya. Aruni pasti menyimpan rahasia tersebut karena suatu alasan. Namun karena sekarang Nuha istrinya, dia akan meminta klarifikasi soal kebenaran tersebut pada mama mertuanya sebelum dirinya turun langsung mencari tahu.Kini mereka telah tiba di depan kampus. Lekas Darren menepi dan memberhentikan kendaraan beroda empatnya.“Sayang, maaf ya aku tidak bisa menjemputmu pulang. Nanti kau telepon saja Pak Li agar menjemputmu. Aku ada urusan penting di kantor selain meeting. Aku harus membereskan beberapa berkas penting,” ucap Darren saat menurunkan Nuha di depan bank swasta yang terletak bersebelahan dengan gedung Prabu Agung Cakrabuana.“Tidak apa-apa, Mas. Padahal aku bisa naik kendaraan umum kok,”
Marsya pernah memergoki Nuha dan Darren makan berdua di sebuah kedai makan. Oleh karena itu secara diam-diam dia menguntit mereka dan mencari tahu dari Romi tentang mereka. Marsya sangat kecewa saat mendengar Darren menikahi Nuha karena terpaksa. Marsya menyukai dan mengincar Darren sejak lama. Dia merasa kalah langkah dari Nuha. Oleh karena itu dia bertekad untuk menyingkirkan Nuha bagaimanapun caranya. Darren Dash terkenal sebagai pengusaha akan tetapi kehidupan pribadinya termasuk kisah cintanya dengan Tania Anne Sudibyo tertutup dan hanya orang-orang terdekatlah yang mengetahuinya. Marsya hanya tahu bahwa jika Darren itu kakaknya Daniel dan masih single saat itu. Menurut Daniel, Darren orang yang sangat sulit didekati oleh para wanita. Mendengar hal itu seperti angin segar untuk Marsya untuk mendekatinya.Adapun Violeta yang tidak tahu apa-apa ikut bergabung dengan Marsya karena terpengaruh dan termakan fitnah olehnya. Violeta ikut merundung Nuha karena Kania. Violeta khawatir Ka
Mariyam Nuha merasa tersentuh saat mendengar penuturan para mahasiswi junior tentangnya. Kemudian dengan penuh keberanian dia menghampiri Marsya. “Kau lihat, benar apa kata adik kelas, mungkin kau punya masalah pribadi akan tetapi bukan denganku. Kau punya masalah pribadi dengan dirimu sendiri!” geram Nuha kemudian meninggalkan mereka. Marsya yang semakin tersulut emosi mengejar Nuha dan mencengkeram lengan Nuha lalu berbisik padanya. “Dengar, Mariyam Nuha! Lepaskan Darren atau esok berita tentang dirimu batal menikah dengan Muhammad Attar karena diperkosa oleh ‘pemuda asing’ akan tersebar luas. Apa kau tak malu? Mungkin orang akan menganggap apa yang kau alami ialah karma karena kau terlalu sok alim dan merasa paling benar,” bisik Marsya berhasil membuat Nuha merasa tertekan. Marsya tidak berpikir ulang tentang ancaman yang dilakukannya. Jika kasus perkosaan Nuha tersebar maka sudah dipastikan akan menyeret keluarga Darren Dash termasuk Daniel Dash. Marsya pun kehilangan Darren